cari kata

Jumat, 28 Oktober 2011

Ballada Kelas Pekerja (dari lagu Bon Jovi)


Bon Jovi Lyrics to
"Livin' On a Prayer" :

Once upon a time
Not so long ago
Tommy used to work on the docks
Union's been on strike
He's down on his luck...it's tough, so tough
Gina works the diner all day
Working for her man, she brings home her pay
For love - for love

She says: We've got to hold on to what we've got
'Cause it doesn't make a difference
If we make it or not
We've got each other and that's a lot
For love - we'll give it a shot

We're half way there
Livin' on a prayer
Take my hand and we'll make it - I swear
Livin' on a prayer

Tommy got his six string in hock
Now he's holding in what he used
To make it talk - so tough, it's tough
Gina dreams of running away
When she cries in the night
Tommy whispers: Baby it's okay, someday

We've got to hold on to what we've got
'Cause it doesn't make a difference
If we make it or not
We've got each other and that's a lot
For love - we'll give it a shot

We're half way there
Livin' on a prayer
Take my hand and we'll make it - I swear
Livin' on a prayer

We've got to hold on ready or not
You live for the fight when it's all that you've got

We're half way there
Livin' on a prayer
Take my hand and we'll make it - I swear
Livin' on a prayer...

'Ballada Kelas Pekerja"





Bila kita simak benar, lirik lagu Bon Jovi di atas yang berjudul Livin' On a Prayer, terasa benar nuansa balada kehidupan rakyat Amerika. Lagu ini mengisahkan tentang perjuangan hidup yang keras dari kelas pekerja (working class) di Amerika. Dikisahkan tentang pasangan Tommy dan Gina.  Tommy biasa bekerja di pelabuhan dan Gina bekerja di restoran demi membantu ekonomi keluarga, Gina membawa gajinya pulang demi cinta pada keluarga dan kelangsungan hidup keluarga kelas pekerja ini.
Namun sayangnya Tommy sedang tidak bekerja karena Union sedang melakukan pemogokan. Strike atau pemogokan biasa digelar di Amerika oleh Union atau serikat buruh, karena serikat Buruh pengaruh dan solidaritasnya amat kuat di Amerika, pemogokan ini untuk melawan pemodal atau kapitalis. Pemogokan di Amerika  biasanya bertujuan untuk menaikkan upah atau penyesuaian jam kerja yang layak bagi para buruh.
  Bedanya di Indonesia, yang pertama ; serikat buruh di Indonesia lemah, dan kedua; tidak ada jaminan sosial bagi kelas pekerja.
Memang ada satu persamaan dengan di Amerika, yakni di Indonesia kapitalis adalah impian semua orang, bahkan kelas pekerja ingin secepatnya menjadi kapitalis. Hanya saja di Amerika dimana kapitalis telah menjadi sistem selama hampir 2,5 abad, orang telah menikmati adanya jaminan sosial, ini sedikit meredam kekecewaan bila ada orang yang gagal menjadi kapitalis besar.
   Di Indonesia satu generasi pengejaran kapitalis sudah hampir usai, dan muncul lagi seterusnya generasi- generasi baru pengejar kesempatan untuk menjadi kapitalis.
Di Amerika belum lama ini, aksi di wall street menunjukkan bawa kaum sosialis Amerika sedang berusaha menyeimbangkan suara di samping kaum kapitalis. Ini semua tentang keseimbangan.
Karena secara hakekat, sebenarnya di dalam tubuh manusia ada dua sifat abadi yakni individu dan sosial.
Di dalam Islam sudah disebut- bahwa manusia adalah makhluk individu yakni “Bekerjalah mencari rezeki seolah-olah engkau hidup selamanya”, dan di dalam manusia pula terdapat sifat sosialis, “Dan danakan (sumbangkan) kembali hartamu seolah- olah engkau mati esok pagi”. Indah sekali dalam Islam diterangkan bahwa sebenarnya manusia adalah makhluk individu (kapitalis) dan sekaligus makhluk sosial.
 Karena itu, bagi yang mencibir sinisme pada sosialisme, maka dia tentu saja tidak imbang dalam hidupnya, juga bagi yang anti kapitalisme saja, dia juga tidak seimbang dalam hidupnya.
Di Indonesia kisah seperti Tommy dan Gina seperti yang digambarkan oleh Bon Jovi dalam lagu di atas, jamak terjadi.  Sayangnya  di Indonesia tidak ada serikat buruh yang dominan seperti Union di Amerika Serikat. Serikat Buruh di Indonesia terfraksi, terpecah dengan amat parah, bahkan ada serikat buruh yang hanya mengikuti politik aliran. Ini membuat kaum kapitalis menjadi sangat besar dan sangat  kuat di Indonesia, baik asing maupun joint ventura, kelas elite ini menjadi raja diraja dengan kaum buruh sebagai hamba sahayanya.
Di Indonesia kelas pekerja berjuang hidup sehari-hari  dengan satu hukum besi  ‘take it or leave it” atau terima upah anda atau tinggalkan. Satu-dua pemogokan akan berujung pada PHK yang mudah, dan kapitalis akan mencari lagi tenaga kerja manusia yang memang tersedia secara melimpah secara mudah. Ini terjadi di banyak perusahaan pemogokan tidak membuat buruh meningkat daya tawarnya. Bahkan hanya membuat konflik horizontal antar kaum pekerja yang terfraksi antara pribumi dan pendatang.
Karena itu di Indonesia semua profesi pada akhirnya ingin menjadi kapitalis sejati, namun ada hukum  piramida sosial yang  keras, yakni : yang berhasil naik di atas puncak piramida adalah segelintir  saja, menurut hukum piramida sosial ini,pucuk piramida adalah para kapitalis yang berhasil, sedang di bawahnya adalah orang –orang yang masih memiliki resiko jatuh.
Hukum piramida sosial ini berlaku sepanjang jaman. Ballada kaum pekerja  sangat apik digambarkan  dalam lagu Bon Jovi ini, dan saya ingin agar pembaca juga kapan-kapan mendengarnya. Saya sangat senang mendengar lagu ini, yang menyanyikan kisah sejati kaum pekerja, kaum buruh yang murni bekerja dari tenaga fisiknya sahaja. (*)

Selasa, 25 Oktober 2011

13 MANUSIA LINTAH ENERGI (THE THIRTEEN HUMAN ENERGY LEECH ( KATA KUNCI : 13 LINTAH ENERGI)


Dalam sebuah film berjudul ‘The Way Back’ yang dibintangi Collin Farrel, ada sebuah adegan yang saya ingat benar ketika seorang tahanan di pembuangan Siberia selalu mengumbar omongan bahwa dia mempunyai jalan keluar dari penjara neraka salju Siberia itu. Akhirnya, banyak tahanan baru, dan bahkan  tahanan lama yang percaya dengannya.  Namun setelah tiba hari  untuk meloloskan diri dari Siberia, orang ini ternyata takut menempuh resiko menyeberangi salju Siberia menuju kebebasan. Karena itu tahanan lain menyebut si omong besar itu sebagai  Si lintah energi. Si lintah energi (energy leech) itu menghimpun energi positif harapan dari tahanan lainnya agar ditunjukkan jalan keluar dari  camp kerja paksa di Siberia itu, dan energi itu dia gunakan untuk bertahan hidup di pembuangan Siberia.

Dari adegan  ini saya tertarik untuk mendalami apa yang dinamakan lintah energi itu. Setelah saya observasi, dan dari beberapa bahan bacaan saya menemukan bahwa  manusia lintah energi hanyalah manusia yang ingin menyedot energi positif orang lain untuk memenuhi kehausan dirinya sendiri akan energi positif dari orang lain. Orang ini saya sebut sakit. Karena menurut hemat saya, energi positif sebaiknya kita harap dari satu sumber saja yakni : Tuhan Yang Maha Esa.

Kadangkala di lingkungan sekitar kita, ada banyak orang yang bisa menyedot energi emosi positif kita. Dan menyisakan pada kita energi negatif saja. Bahkan orang-orang itu bisa jadi adalah teman seiring, teman kerja, sahabat, famili, dan orang-orang yang  kita berinteraksi dengannya setiap hari. Saya mendefinisikan manusia-manusia jenis ini sebagai Lintah Energi.

Kelakuan orang-orang ini yang wajib kita waspadai  adalah mirip seperti Lintah yang gemar menyedot darah (darah adalah elan vital kehidupan). Mereka menyedot energi emosi dan perasaan positif kita, secara mental. Akibatnya secara mental kita menjadi kesal, capek, malas, dan menanggung beban emosional.

Saya mendefinisikan ada 13 jenis Manusia Lintah Energi, kita harus paham bahwa mereka menjadi manusia Lintah karena sebenarnya ada soul emptyness atau “kekosongan jiwa” dalam diri mereka. Mereka sebenarnya “haus” perhatian, rasa berharga, kasih sayang, dan kedamaian, sehingga mereka berusaha menyedot dari orang lain di sekitarnya. Masalahnya, orang-orang ini bagaikan mesin penyedot energi positif yang tidak pernah puas dengan energi postif orang lain yang mereka sedot, sehingga selama ia belum bisa menyelesaikan problem emosionalnya sendiri, ia tidak akan pernah berhenti menyedot orang-orang di sekelilingnya.

Sekarang, marilah kita kenali 13 jenis MANUSIA LINTAH ENERGI ini:

1. Lintah Hope Giver, atau lintah pemberi harapan. Lintah ini amat berbahaya karena dia selalu memberi harapan angin surga berupa janji-janji atau serangkaian janji untuk memberikan bantuan materi kepada orang-orang  lain yang membutuhkannya, sehingga orang lain itu terus-menerus siang dan malam berharap kepadanya.
Orang ini menguras energi positif bagai mesin sedot daun yang  menyedot daun-daun di sebuah pohon Akasia.

Lintah Hope Giver ini menjanjikan kepada orang lain dan sekelompok orang lain yang ia janjikan bantuan baik berupa materi dan harapan lainnya. Tujuan orang ini tidak ada selain hanya ingin menyedot energi positif kehidupan manusia yang paling berharga yakni ‘harapan’. Energi harapan adalah energi yang seharusnya hanya kita harapkan kepada Tuhan saja. Dan kita seharusnya sandarkan energi berharap ini kepada Tuhan saja. Waspada terhadap Lintah hope giver but nonsense yang satu ini.

Beberapa contoh case; saya mengenal ciri khas pada seorang kawan yang lebih senior, yang kerap menjanjikan sesuatu yang muluk kepada orang-orang yang selama ini dia butuhkan kehadirannya. Untuk supaya orang itu mau berhubungan dengan dia, dia selalu menjanjikan hal yang dia tahu adalah keinginan si orang-orang yang dia manfaatkan itu.

Contoh case lainnya : Ayah saya sempat termakan janji seorang penerbit muda yang katanya ingin menerbitkan naskah novel saku yang ada di blog Ayah saya, siang malam Ayah saya berharap agar naskahnya bisa diterbitkan, namun ternyata itu hanyalah omongan kosong doang agar Ayah saya senantiasa bergantung harapan pada penerbit muda nan gombal itu.

Contoh case berikutnya : saya memiliki kawan-kawan yang mengalami kesulitan modal dalam membesarkan media massa milik mereka. Akhirnya pada suatu ketika mereka berkenalan dengan seorang yang mirip paranormal yang menjanjikan kepada kawan-kawan saya ini omong besar berupa uang 2 miliar untuk membesarkan media yang bangkrut punya kawan-kawan saya itu. Kawan-kawan saya, karena dijanjikan  suntikan modal hingga ‘eM-eM’ -an tentu saja sangat bergairah dan bersemangat serta memiliki harapan yang tinggi. Bahkan mereka telah berangan-angan membeli ini-itu untuk kantor nanti. Apalagi mereka memang tengah dalam kesulitan ekonomi yang serius. Namun beberapa kali janji pencairan dana investor ini batal melulu, dan tanggal pencairan dana selalu diulur-ulur terus, maka saya melihat adanya guratan kelelahan yang amat sangat dari wajah kawan-kawan saya, saya pun baru sadar bahwa kawan-kawan saya sudah menjadi korban seorang lintah energi yang sangat lihai dalam menyedot energi positif dari kawan- kawan saya. Yang tersisa pun hanya perasaan yang terkuras mentalnya.
  
Lintah energi tahu bahwa harapan adalah bentuk energi yang dia bisa manipulasi agar orang yang dia beri janji, prospek, perkatataan yang mendorong adanya harapan itu berharap padanya dan senantiasa mendekat pada dia.

Dari kejadian-kejadian ini untuk terhindar dari hisapan sang lintah energi, maka seharusnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sajalah manusia berharap.

Karena  dengan lihaynya seorang lintah energi membelokkan harapan itu, sehigga manusia tidak lagi berharap pada Tuhan namun berharap hanya pada dirinya. Naudzubillah Min Dzalik. Anehnya Orang-orang lintah energi ini biasanya malah diantri dan acapkali dicari oleh banyak orang-orang yang ingin meminjam uang atau dijanjikan uang hingga ‘eM-eM’-an.  Adapun mereka para lintah energi ini, ada yang berkedok mampu menjualkan pusaka-pusaka bertuah berharga selangit, lipat ganda uang (uang orang lain) dengan cara musykil, bahkan permainan tokek ajaib miliaran yang musykil, yang membuat banyak orang tak rasional dan memburu tokek mustahil ini, semua ini adalah akalan para Lintah Energi.

2. Lintah “hati gunung es”. Manusia jenis ini adalah orang yang hatinya terbuat dari es balok. Selain dingin, hatinya juga keras. Dalam kata lain, orang-orang ini adalah orang-orang yang tidak berperasaan dan kehilangan empati. Ia bisa mengucapkan kata-kata yang menyayat hati dengan santai. Saya percaya Anda tentu pernah berjumpa dengan orang-orang yang entah kenapa mulutnya selalu mengeluarkan kata-kata yang pedas dan menyakitkan, entah secara langsung maupun berupa sindiran-sindiran yang menyakitkan hati. Saya sbut pula lintah ini memiliki prbadi yang abbrasive. Jika anda cerdas pasti memahami apa itu pribadi yang abbrasive atau suka menggerus mental lawan bicaranya

Bentuk perilaku lain dari Lintah “hati es balok” adalah tega mengorbankan orang lain demi keuntungan diri-sendiri. Ia bahkan tidak segan-segan menghancurkan orang lain agar dirinya tetap selamat. Baginya, orang lain tidak perlu diperhatikan.

Tujuan dari Lintah “hati es balok” adalah untuk menunjukkan dominasinya agar orang lain tidak berani macam-macam kepadanya, tetapi sebenarnya hal itu merupakan perwujudan dari ketakutannya terhadap rasa sakit. Umumnya orang ini pernah terluka dan disakiti, sehingga akhirnya ia bersikap sangat agresif untuk melindungi diri. Prinsipnya adalah daripada disakiti mending menyakiti.

3. Lintah “pengemis”/beggar leech. Jenis yang kali ini adalah lintah pengemis. Lintah “pengemis” adalah orang yang menuntut perhatian kita dengan cara memelas dan mengasihani diri-sendiri. Setiap bertemu orang ini, ia akan selalu menceritakan penderitaan dan kemalangan-kemalangannya. Berkomunikasi dengan orang ini tidak jauh-jauh dari seputar masalah hidupnya yang bertubi-tubi dan sepertinya tidak pernah habis. Bagaimana jika Anda bertemu dengan orang yang setiap saat selalu menceritakan masalah dalam hidupnya? Tentu lama-kelamaan Anda akan kelelahan juga bukan?

Tujuan sebenarnya dari Lintah “pengemis” adalah meminta perhatian dan pertolongan Anda. Dengan cara menjadikan dirinya sebagai “korban” ia berharap kita menjadi iba dan akhirnya memberi dia perhatian dan bantuan. Celakanya, semakin kita memperhatikan dan membantu, maka ia akan semakin menjadi-jadi dan semakin membuat dirinya tampak lebih menderita. Perhatian adalah bentuk energi mental positif, dan ada orang-orang yang selalu ingin perhatian dari orang lain, artinya dia kekurangan energi positif.

4. Lintah “kepala batu”. Lintah manusia ini adalah manusia keras kepala yang anti masukan dan tidak mau dinasihati. Ia selalu merasa dirinya benar dan sulit percaya dengan orang lain. Manusia ini akan sangat merepotkan jika kita terlibat dalam sebuah pekerjaan bersama karena pada saat itulah ia akan menjadi halangan untuk kita semakin berkembang.

Bahkan pada kasus-kasus yang ekstrim, manusia “kepala batu” ini bisa berperilaku agresif demi mempertahankan apa yang ia yakini. Ia tidak segan-segan mengorbankan orang lain dan bahkan melukai orang lain hanya agar keyakinannya terwujud. Manusia jenis ini digerakkan oleh ketidakpercayaan dan rasa aman yang hilang. Ia hanya percaya pada dirinya sendiri dan tidak mau mengambil resiko untuk mempercayai orang lain.

5. Lintah “tukang obral”. Manusia “tukang obral” hampir sama dengan lintah hope giver but nonsense, mereka ini adalah lintah yang bermulut besar dan suka mengobral janji. Kata-kata dan perilakunya tampak membela kita dan tampak sangat menghargai kita, tetapi itu hanyalah kata-kata. Pada saat gilirannya, ia tidak melakukan semua yang ia katakan alias OMDO! Awal-awalnya orang jenis “tukang obral” bisa menarik simpati banyak orang, namun akhirnya semua akan kecewa dan meninggalkan dia. Ketika ia ditinggalkan, ia akan melakukan “obral” kepada korban-korban lain, dan begitulah seterusnya.

Manusia “tukang obral” digerakkan oleh ketakutannya untuk ditolak dan kebutuhannya untuk diterima, sehingga ia akan mengatakan dan melakukan apapun untuk memberikan kesan baik kepada semua orang. Namun, karena terlalu banyak “mengobral” akhirnya ia sendiri kesulitan untuk menepatinya dan saat itulah ia justru mengecewakan orang lain.

6. Lintah “misterius yang sok cool’. Jenis yang ketujuh adalah Lintah “misterius”. Yaitu jenis orang yang sok tertutup dan sok “cool”. Ia dengan sengaja menutup diri tetapi sedikit membuka celah agar orang penasaran dan kemudian berusaha mengorek informasi dari dia. Kepuasannya adalah ketika ada orang yang penasaran dengan dia dan kemudian mendekatinya untuk bertanya-tanya. Saat ia ditanyai itulah, ia merasa mendapat perhatian dan merasa bak artis-selebritis yang sedang diwawancarai.

Orang jenis ini tidak pernah memulai inisiatif namun ia sengaja memberi sinyal-sinyal tak langsung agar orang terpancing untuk mendekati. Istilah sederhananya, orang jenis ini selalu bersikap sok jual mahal dan sok penting. Tentunya akan sangat melelahkan berhubungan dengan orang ini bukan? Kita harus setiap saat memperhatikan dan memulai inisiatif lebih dahulu.

7. Lintah “INGIN TAHU AJA”. Orang jenis ini adalah jenis orang yang selalu ingin tahu segala hal. Pernahkah Anda direpotkan oleh orang-orang seperti ini? Selalu ingin tahu apa yang kita lakukan, darimana barang-barang kita, dimana membelinya, berapa harganya, sama siapa kita belinya, berapa banyak kita belinya, dan berbagai pertanyaan nggak penting lainnya.

Malahan, orang-orang ini kadangkala tanpa sungkan-sungkan menanyakan hal-hal yang pribadi dengan santainya. Mata orang ini selalu jeli menangkap dan memperhatikan gerak-gerik kita untuk mencari bahan baru yang bisa ditanyai dan diurusi. Dia adalah manudia yang “Want To Know” aja, pokoknya semua hal tentang kita dia mau tahu aja, meskipun tidak ada hubungannya dengan dia dan bahkan sebenarnya tidak ada gunanya buat dia.

Di saat-saat kita sedang lelah, sibuk, dan fokus, kehadiran orang-orang ini benar-benar akan menyedot energi emosi kita, karena kita akan dibombardir dengan pertanyaan-pertanyaan nggak penting yang mengacaukan konsentrasi kita.

Apakah tujuan orang-orang ini? Ia ingin tahu segala hal agar ia merasa menjadi orang yang tahu segalanya dan tidak dianggap ketinggalan. Ia takut ditolak dan dianggap tidak tahu, itu sebabnya ia berusaha mengumpulkan informasi mengenai apapun. Selain itu, ia juga takut dianggap orang bodoh, sehingga dengan mengumpulkan semua informasi, ia bisa siap kapan saja jika ada pertanyaan dan diskusi.

8. Lintah “gila hormat” dan Gila status sosial/ gila pangkat derajat. Kebalikan dengan manusia “Want To Know” kalau manusia “Gila Hormat” berusaha memberitahu dan menunjukkan semua pengetahuan dan prestasinya kepada siapa saja. Setiap ada kesempatan apapun, ia selalu berusaha mempublikasikan semua yang sudah dia lakukan.

Goal hidupnya adalah untuk mendapatkan pujian dan mendapatkan ekspresi kagum dari sebanyak mungkin orang. Bahkan, orang ini akan menceritakan mengenai orang-orang terkenal yang ada dalam daftar friend Facebooknya, orang-orang terkenal yang dia tahu, orang-orang terkenal yang berhasil dia temui (meski cuma sekali), berbagai prestasi (entah besar entah kecil_ yang pernah dia lakukan, tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, dan semua hal yang bisa dibanggakan. Dalam cerita-ceritanya, ia akan selalu berusaha membuat semua orang terkesan, jika perlu ia akan sedikit melebih-lebihkan ceritanya. Tidaklah heran kadangkala orang ini mendapat predikat sebagai “si belagu” atau “si gila derajat”.

Dan yang paling melelahkan dari orang ini adalah ketika ia selalu mengarahkan topik pembicaraan pada dirinya. Apapun topik pembicaraan, ia akan selalu berusaha menyusupkan kata “saya sudah…”, “saya kenal…”, “saya tahu…”, “saya bisa…”, “saya pernah…” dan berbagai “saya-saya” lainnya.

Yang paling mengerikan adalah ketika seseorang memiliki 2 karakter Lintah sekaligus, yaitu Lintah “Want to know” dan Lintah “Gila hormat”! Ia akan merepotkan kita dengan berbagai pertanyaan dan kemudian ia akan menggunakan pengetahuan yang ia peroleh untuk ia bangga-banggakan kepada orang lain. Dua kali sedotan energinya, menyisakan hanya energi negatif buat kita.
   
9. Yang kesembilan adalah Lintah Pengecut  atau saya sebut lintah energi pengecut.  Berteman dengan seorang pengecut sangatlah menguras energi kita karena kita harus sibuk melindungi orang itu dan membelanya/ mendorongnya. Sebaiknya memang tidak kita jadikan teman karena akan menyedot enegi kita dua kali lebih parah dari jenis manusia lintah energi yang  lain.

10. Lintah energi pelit namun sok pamer.Lintah energi pelit namun sok pamer materi ini juga menyedot habis-habisan perhatian kita karena barang-barang yang dia punyai untuk dia pamerkan, namun pada dasarnya dia enggan memberikan pertolongan. Celakalah orang yang demikian ini karena dia hanya menyedot simpati orang-orang bodoh yang tertarik dengan penampilan  luar saja namuan pada dasarnya  si pamer serta pelit ini tidak akan pernah melakukan apapun bagi orang-orang di sekitarnya. Termasuk pula lintah pamer tapi pelit ini adalah orang pintar ilmu yang memiliki suatu ilmu keahlian, namun hanya dia pamerkan saja tanpa dia sudi bahkan terpikir untuk membagi ilmunya bahkan dengan sahabatnya sekalipun. Padahal menurut saya pribadi, ilmu yang dibagi bukannya habis namun makin bertambah karena kita juga berinteraksi dalam mengembangkan ilmu yang berguna tersebut dengan orang lain.  Harta yang dikeluarkan mungkin habis.Ilmu tidak. Harta kalau dibagi di jalan Alloh juga akan makin bertambah tidak hanya di Dunia tapi juga di Akhirat kelak.

11. Jenis lintah yang kesebelas adalah jenis Lintah Racun Tikus Brodifakum. Jenis lintah racun tikus  brodifakum adalah racun ini bekerja lama, sehingga tikus tidak sadar bahwa dia telah mengalami internal bleeding dan dehidrasi sehingga ahirnya mati. Jenis lintah racun tikus brodifakum adalah manusia yang senantiasa mengeret (kerat) korbannya dengan rayuan mautnya, daya tarik fisik yang berujung kobannya mau memberikan uang, materi dan apapun  barang yang berharga yang dimilikinya hanya sekedar bisa berdekatan dengan manusia lintah racun tikus brodifakum ini.

12. Jenis manusia lintah sok berjasa. Orang  sok berjasa juga menguras energi positif kita karena lintah sok berjasa ini akan selalu membuat orang yang pernah ditolongnya segan dengan mengungkit-ungkit pemberian orang tersebut. Jadi orang yang sudah ditolong akan terus merasa berhutang budi kalau sudah berhutang budi maka lintah sok berjasa akan menguras perhatian, daan minta perlakuan dari orang yang pernah ditolongnya dengan aneka permintaan, baik masuk akal dan tidak. Tipe jenis lintah ini sangat dihindari dalam filosofi China , “Hindari perasaan melepas budi dan membalas budi’, melainkan jika kita ditolong orang lain maka cepatlah balas dengan kebaikan. Lao Tze berkata : "Jika menerima budi, pahatlah di dinding karang, jika melepas budi tulislah di pasir pantai".

13. Jenis  lintah ketiga belas adalah jenis manusia lintah sok bodoh. Atau pura-pura bodoh hanya untuk mengawasi gerak-gerik kita dan belajar dari kesalahan-kesalahan kita. Manusia sok bodoh amat berbahaya dalam sebuah organisasi.  Dia membawa energi negatif yang hebat karena dia pura-pura bodoh, dan membiarkan kawan yang lain tersesat dalam kebodohan.  Menurut saya orang ini saya sebut sebagai silent liar atau pembohong yang diam.  Karena dalam diamnya sebenarnya dia sudah berbohong karena dia pura-pura bodoh, masa bodoh dan pura-pura tidak tahu terhadap solusi masalah sebuah organisasi. Manusia pura-pura bodoh ini sebaiknya segera disingkirkan sebelum melemahkan organisasi. Lebih baik  memelihara orang jujur apa adanya, suka bilang suka, tidak suka katakan tidak suka, dari pada pura-pura baik dan pura pura bodoh hanya untuk menyelamatkan diri, atau hanya ingin puas melihat sebuah kebodohan berjalan di depan matanya.

   Baik begitu saja ulasan saya  tentang 13 (celaka tiga belas) manusia lintah energi 13. Semoga kita bisa memetik pelajaran, yang pertama jangan sampai kita menjadi diantara 13 manusia lintah energi dan jangan sampai kita tersedot energi positif kita oleh jenis 13 manusia lintah energi itu. Wa billahi taufik wal hidayah, Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

(13  Lintah Energi oleh : Mung Pujanarko)

Sabtu, 08 Oktober 2011

Sukses dan Gagal


Saya pecinta Ilmu Dialektika Materialisme dan aksioma - aksioma yang ada di dalamnya, sungguh. Saya bersyukur kepada  Alloh SWT yang  menciptakan alam semesta ini dengan prinsip keseimbangan. Keseimbangan adalah alamiah. Namun  Alloh juga menciptakan manusia dengan membekali manusia dengan sifat kesabaran dan ketergesan-gesaan, dengan sifat ketenangan dan kegelisahan. Dengan sifat kebijaksanaan dan ketidak-matangan.
Seorang kawanku ikut berbagai macam pelatihan untuk mencapai satu tujuan : berhasil dalam hidupnya. Ia tak mau gagal. Dia kejar terus yang namanya kesuksesan. Dan ketika keberhasilan itu datang maka dia mensyukurinya. Dan satu ketika kegagalan menghampiri, kemudian dia ikut pelatihan-pelatihan lagi.
Kebanyakan pelatihan yang diikutinya adalah pelatihan psikologi, program-program motivasi dan semua pelatihan mental yang memberikan obat penawar mujarab berupa : kebangkitan, kesuksesan  dan keberuntungan serta jauh dari berbagai macam kemalangan.  Saya pernah bertanya  kepadanya,“Kenapa anda  gemar sekali ikut pelatihan bergenre motivasi, psikologi, bahasa syaraf, hypno-sugestif dll, yang merupakan program ilmu psiko-mental? Dan bukannya ikut pelatihan program ilmu-ilmu keterampilan untuk  meningkatkan ketrampilan, secara skill misalnya, pertanian, penulisan,  aneka teknik  dan ketrampilan lainnya yang bisa meningkatkan ketrampilan metode skill ?”
Tapi dia mengatakan lebih suka mengisi hidupnya denga pelatihan pelatihan mental (satu, dua sesi pelatihan psiko-mental, motivasi, ini ada yang dipatok sampai 10 juta rupiah sampai mahir). Luarbiasanya banyak peminatnya.
Memang kegagalan yang menerpa membuat manusia sesaat kehilangan keseimbangannya, maka dia membutuhkan untuk mengisi ruang kosong di sisi yang berlawanan untuk memburu kesuksesan lagi.
Padahal perasaan sukses pun pada hakekatnya adalah ketidak-seimbangan. Seseorang yang merasa dirinya sukses berada dalam posisi  ketidak-seimbangan yang sama dengan orang yang merasa dirinya gagal.
Gagal=pahit, sukses=manis.  
Semua orang ingin manis, tapi kebanyakan manis bisa sakit gula juga. Perasaan seseorang yang merasa  cukup pada hakekatnya sama  posisinya ketika perasaanya mengatakan dia sedang kekurangan.
Tuhan Yang Maha Esa telah mengatakan dalam Al Qur’an bahwa Dia akan mencoba manusia dengan sedikit kekurangan dan susah payah. Dan Dia menekankan kata :sedikit. Jadi, Tuhan Yang Maha Esa juga pada hakekatnya telah memberi KhalifahNya kemampuan manajerial yang baik untuk mengelola Bumi ini. Untuk mengelola Bumi ini, Tuhan tidak hanya memberi perasaan sukses dan puas diri tapi dia juga menyuruh untuk membagi kesuksesan dan membagi buah dari hasil jerih payah selama hidup di Dunia.
Bahkan Dia juga berpesan dalam Al Qur’an bahwa  : "Memberilah kamu selagi sempit maupun lapang". Karena  kemampuan memberi pada saat lapang dan sempit itu  pada hakekatnya adalah latihan mental yang baik untuk  tidak terjebak dalam perasaan puas karena sukes, dan kecewa karena gagal.  Memberi tidak hanya materi, bahkan memberi pertolongan pun merupakan pemberian. Memberikan senyuman di saat kita pahit adalah termasuk luar biasa karena mampu memberi di saat sempit. Menolong orang di saat kita kecewa berat merupakan pemberian yang paling sulit dilakukan.
Dengan memberi di saat sempit memberikan perasaan bahwa kita pun sebenarnya masih diberi kemudahan dalam kesulitan. Dan Tuhan memang selalu memberi kemudahan dalam kesulitan, dan hanya kepada Alloh-lah, berharaplah. Amin.
(mung-mung p_blog ini untuk membedah dialektika materialisme secara simple atau prinsip KISS: Keep it simple and stupid...)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons