cari kata

Selasa, 03 Juli 2012

Pewarta Warga ‘Imbangi’ Berita Tendensius



Menulis berita, artikel, opini atau mengunggah video bagi pewarta warga adalah hal yang bisa dan biasa dilakukan oleh sang pewarta warga (citizen journalist). Upaya ini adalah untuk mengetengahkan fakta yang disaksikannya/dialami di lapangan ke dalam berbagai saluran media, terutama new media (situs website dan bentuk konvergensi media) agar dapat diketahui oleh masyarakat untuk kebaikan masyarakat. Informasi dari pewarta warga umumnya bersifat informasi yang langsung apa adanya dan sejajar, dalam arti sejajar adalah warga yang melaporkan dalam karya jurnalistik baik tulisan dan gambar juga auvi adalah warga biasa yang kedudukannya adalah sama dengan masyarakat  yang mengalami/ menyaksikan sebuah peristiwa.
Jika mungkin di sebuah tempat ada masyarakat yang ‘alergi’ terhadap wartawan, namun  bagi pewarta warga, dia tak memiliki sekat dengan masyarakat karena dia adalah warga biasa yang melakukan kegiatan pewarta warga, jadi sikap alergi terhadap wartawan ini tak bisa dialamatkan bagi Sang CJ atau pewarta warga.
Kini warta berita dari pewarta warga bisa ‘mengimbangi’ sebuah berita yang tendensius yang diusung oleh media besar.  Saya beri tanda kutip ada kata ‘mengimbangi’, karena dalam skala kuantitas dan kualitas mungkin saja warta dari pewarta warga ini tertinggal dari media besar, namun dari segi upaya untuk menyeimbangkan atau check and balances tehadap berita yang diusung oleh media besar, sudah cukup signifikan atas upaya pewarta warga ini.
Contohnya, ketika media Israel yang memiliki akses lebih luas, fasilitas lebih lengkap memberitakan secara tendensius dan parsial tentang ‘kesalahan’ bangsa Palestina yang nota bene adalah musuh Israel. Maka di sisi lain, pewarta warga Palestina dapat ‘mengimbangi’ berita dari media-media besar Israel yang  hampir selalu menyudutkan pihak Palestina.

Contohnya, video  yang dibuat oleh seorang guru bernama Ibrahim Makhlouf. Dalam rekaman itu, seorang tentara Israel menembaki warga desa Aseera al-Qibliya, wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Peristiwa itu mengakibatkan salah seorang pemuda desa terkena tembakan tentara Israel.

"Kami ingin seluruh dunia melihat apa yang Israel lakukan. Mereka mencuri dan menyerang kami, dan dunia berkata kamilah  teroris dan kriminal," katanya seperti dikutip alarabiya.net, Kamis (24/5/2012).
Tak lama setelah diunggah, Departemen Pertahanan Israel yang melihat video itu segera memerintahkan penyelidikan. Seperti sikap Israel sebelumnya, mereka selalu saja berdalih bahwa ada hal yang dilebihkan warga Palestina terhadap Israel guna menarik simpati masyarakat internasional. "Tampaknya video tersebut tidak mencerminkan kejadian secara menyeluruh," dalih juru bicara Departemen Pertahanan Israel.

Juru bicara pemukim Yahudi mengatakan, bentrokan itu dimulai ketika warga Palestina mulai melemparkan batu. Melihat tindakan itu, tentara Israel segera meresponnya dengan meletuskan tempakan ke arah kerumunan warga Palestina. "Mereka yang memulai," kata dia.

Memang Palestina selama ini bisa dibilang ‘kalah segalanya’ dari Israel yang lebih kaya, kuat dan modern, namun perjuangan pewarta warga di Palestina ini  dapat membuktikan bahwa  potensi pewarta warga Palestina membuat Israel tidak lagi bisa menutup-nutupi tindakan biadab tentara dan warganya terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Sebab, warga Palestina mulai mengeliatkan "jurnalisme warga". (Mung Pujanarko, anggota PPWI)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons