cari kata

Selasa, 19 November 2013

Taman Nasional Kerinci Sebelat Kebanggan Dunia dan Nasional



Keberadaan hutan di zaman yang modern sekarang ini sudah menjadi  tempat yang cukup langka untuk hewan-hewan yang dilindungi oleh negara, di suatu daerah di Jambi terdapat suatu hutan lindung yang bernama hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), wilayah ini sebenarnya membentang antara wilayah Kerinci di Propinsi Jambi hingga wilayah Sebelat di Propinsi Bengkulu, di mana hutan tersebut sayangnya wilayahnya sudah banyak yang hilang akibat penebangan liar dan pemburuan hewan liar.  Aneka hewan liar seperti kerbau adalah salah satu jenis hewan liar yang sudah mulai punah akibat perburuan liar, di mana akibat ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan hutan untuk keuntungan pribadinya.

 Taman hutan nasional  Kerinci Sebelat berada di 3 (tiga) Kabupaten di Propinsi Jambi yaitu berada antara Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Bungo. Hutan di wilayah itu sampai saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, karena dengan hutan kita bisa menjaga daerah wilayah kita dari ancaman bencana seperti banjir dan tanah longsor. Keberadaan Polisi Kehutanan (polhut) juga sampai saat ini sangat tidak berbanding  antara luas taman nasional dengan personilnya.

Maklumlah, karena Taman Nasional Kerinci Sebelat merupakan taman Nasional dengan wilayah Hutan yang terbesar di Pulau Sumatera, yang membentang di empat propinsi yaitu : Propinsi Jambi, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Sumatera Selatan, dan Propinsi Bengkulu.



Banyaknya Flora dan Fauna

Taman Nasional Kerinci Sebelat terbentang dengan, luas wilayah mencapai 1.486.000 Ha di dalamnya terdapat banyak sekali tempat wisata dan bermacam-macam Flora dan Fauna. Beberapa jenis tempat wisata alami yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat,  terdiri dari beberapa Danau, Gunung, juga Bukit Barisan yang Indah dan juga terdapat Gua-Gua peninggalan Zaman Prasejarah.
Sementara jenis flora di wilayah  TNKS  (Taman Nasional Kerinci Sebelat) yang sangat terkenal adalah Bunga Bangkai dengan Istilah Latin nya adalah Rafflesia Arnoldi, sp.

Sedangkan Faunadi Wilayah TNKS yang namanya sangat mendunia adalah Harimau Sumatera yang sampai saat ini keberadaaannya sudah mulai punah, dan saat ini ada beberapa peneliti dari Belanda yang meneliti keberadaan “Orang Pendek” yang kakinya terbalik yang berada di wilayah Gunung Kerinci menurut pengakuan peneliti dari Belanda sangat susah menemukan Orang Pendek tersebut karena dianggap Makhluk Gaib bagi Warga Kerinci yang pernah melihatnya.

Tantangan yang dihadapi saat ini oleh Pemerintah Daerah maupun pusat adalah dalam menjaga kelestarian alamnya baik itu Flora maupun Faunanya, termasuk yang saat ini juga sedang marak – maraknya Ilegal logging yang masih banyak terjadi di tTaman Nasional Kerinci Sebelat.
Termasuk juga perburuan Hewan Liar yang dilindungi, di mana salah satunya adalah Badak Bercula satu yang saat ini telah berkurang.
Karena itu diharapkan  kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menindak tegas pada pelaku pemburuan fauna illegal tersebut.

Ketinggian hutan lindung Kerinci Sebelat adalah antara 800 dpl sampai dengan 1500 dpl (diatas permukaan laut). Dan memilki lebih dari 4000 jenis tanaman antara lain didominasi jenis Shorea Sp, atau Kayu Meranti. Juga terdapat jenis kayu unik yakni Kayu Pacat yang sering dibuat oleh kerajinan dan cendera mata terutama seringkali  dijadikan bahan tongkat komando karena corak dan warna kayunya yang indah dan khas.

Potensi Wisata

Hutan lindung Kerinci Sebelat sangat potensial dijadikan hutan penelitian dan hutan wisata. Dengan potensi flora dan fauna yang ada, maka  terbuka kesempatan bagi pengelola hutan Kerinci Sebelat untuk dijadikan areal wisata alam. Tetapi hal ini sangat diharapkan terhadap pengelola  wisata  untuk memperhatikan keseimbangan alam , sehingga potensi kerusakan alam dapat dicegah.

Taman Nasional Kerinci Sebelat merupakan tempat wisata yang banyak kunjungi oleh para wisatawan baik dari domestik maupun manca negara, karena potensi wisata yang ada di Kerinci Sebelat, termasuk berbagai macam gunung maupun danau dan lembah dan yang sangat terkenal dengan orang pendek yang samapi sekarang masih menjadi misteri keberadaannya, dan akses jalan menuju ke lokasi taman tidak dapat hambatan. Juga banyak mahasiswa yang berkunjung  ke taman nasional Kerinci untuk melakukan riset dan pendakian gunung,

Perlu Perhatian Khusus

Terkait dengan kondisi Taman Nasional Kerinci Sebelat di Propinsi Jambi yang secara umum kondisinya perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. Khususnya tentang kelestarian lingkungan dan hutan yang harus dipertahankan. Jika Pemerintah tidak mengambil sikap tegas terhadap kelestarian hutan Taman Bukit Nasional Kerinci Sebelat maka di masa yang akan datang kondisi hutan dan taman serta flora fauna di dalamnya akan segera punah.

Keseriusan Pemerintah dalam mengelolan Taman ini harus di prioritaskan. Jangan sampai ada pihak-pihak terkait yang di karenakan kepentingan pribadi atau golongan dapat memusnahkan isi dari taman nasional dimaksud.

Pihak terkait pastinya adalah pihak yang berkepentingan untuk menguasai secara illegal demi keuntungan bisnis dalam jangka pendek. Namun efeknya dalam jangka panjang anak cucu kita tidak akan dapat melihat ataupun menyaksikan Taman yang menjadi kebanggaan Daerah, Nasional bahkan sampai internasional.

Keamanan Terus Dijaga

Sementara itu menurut Kasubag Humas Polres Kerinci yakni Iptu (Pol) Nuriswan menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat  berada di wilayah hukum Polres Kerinci, wilayah itu diantaranya adalah wilayah Kecamatan Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kecamatan Gunung Tujuh, Kecamatan Gunung Raya, dan Kecamatan  Batang Merangin. Polres Kerinci telah melakukan upaya- upaya maksimal untuk mencegah  perbuatan melawan hukum yang terjadi di Taman Nasional Kerinci Sebelat, “Kami dari pihak Polres Kerinci telah melakukan bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya keberadaan  Taman Nasional Kerinci Sebelat, agar masyarakat tidak melakukan perambahan hutan, kami juga melaksanakan razia secara rutin terhadap para penebang kayu liar, atau illegal logging” papar Iptu Nuriswan kepada penulis (19/11).

Dijelaskan juga oleh Kasubag Humas Polres Kerinci, Iptu Nuriswan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pihak Polisi Hutan (Polhut) dari Departemen Kehutanan, dengan cara melakukan patroli bersama di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat.

“Selama ini pihak Polres telah melakukan beberapa kali tindakan hukum terhadap para penebang liar, melalui proses peradilan” tegas Iptu Nuriswan.

Memang pentingnya satu kawasan Taman Nasional bisa menjadi paru-paru dunia. 

Sementara itu Menurut Tatang Kanadi sebagai nara sumber yang berkompeten terhadap masalah Kehutanan menyatakan bahwa syarat Hutan dapat dinyatakan sebagai Hutan Lindung apabila kawasan tersebut masih memiliki beragam flora dan fauna.

“Kawasan yang beragam  flora dan faunanya bisa menjadi sumber pangan dan sumber oksigen serta sumber air yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya” urai Tatang Kanadi yang ditemui di Hotel Abadi Suite, Jambi, hari Selasa  (19/11).

Kebanggaan  Nasional dan Dunia

Taman Nasional Kerinci Sebelat sudah menjadi kebanggaan Nasional dan juga Dunia. Terutama sekali menjadi Kebanggaan Daerah Jambi.

Seperti kita tahu di Jambi juga memiliki suatu keunikan etnis, yakni dengan adanya pemukiman daerah orang pedalaman yang di sebut dengan nama SAD yaitu Suku Anak Dalam.
Untuk menjaga hutan, keberadaan suku anak dalam bisa memberikan 2 (dua) efek, pertama yaitu efek yang positif yaitu, efek tersebut keberadaan hutan berupa ekosistem di dalam nya bisa berjalan baik seperti rantau makanan, kenapa bisa dikatakan demikian, karena hewan -hewan liar yang berada di dalam hutan tersebut memangsa hewan -hewan yang yang lebih kecil sementara hewan buas tersebut di buru oleh Suku AnakDalam untuk di konsumsi dan  menjadi kelangsungan hidup berada di hutan. Efek yang negatif terhadap keberadaan suku anak dalam adalah penebangan hutan, banyak orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan suku anak dalam untuk mengambil hasil hutan, hal ini tentu saja tidak etis, mengingat  keberadaan Suku Anak Dalam di dalam hutan dilindungi oleh negara. (IKP/ MIR/VIN/TAR/TAD/YDD/ELN/RJP/SPN/ IMO)

Senin, 18 November 2013

Semakin Siang, Peserta Pelatihan Tetap Semangat

Mung Pujanarko, Salah satu nara sumber


Waktu telah menunjukkan pukul 15:00 WIB namun sebanyak 30 peserta pelatihan jurnalistik di Hotel Abadi Suites, Jambi terlihat makin semangat.
Antusiasme peserta pelatihan jurnalistik terbukti dengan penuh perhatian menyimak dan juga melakukan praktek langsung mengetik Quick News.
Menurut AKP Harbunas yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubag Humas Polres Bungo, juga sebagai salah satu peserta menyatakan sebaiknya peserta ditantang mengetik berita quick news dengan menggunakan prinsip 5 W dan 1H selama 5 menit. “Pak jangan sepuluh menit terlalu lama, cukuplah kita diberi tugas lima menit, pasti kita bisa pak,”tutur AKP Harbunas, Senin (18/11).
Masih Menurut Kasubag Humas Polres Bungo, AKP Harbunas, dia menyatakan semangat sekali mengikuti pelatihan ini, “Saya suka pelatihan  dengan praktek langsung, tidak banyak ceramahnya“ tegas AKP Harbunas.

Sementara menurut AKP Hotmaida yang sehari-hari menjabat sebagai Kasubag Humas Polres Tanjung Jabung Barat, sebagai salah satu peserta menyatakan dirinya juga tetap semangat mengikuti pelatihan ini,”Karena yang memberikan materinya juga bisa memberikan masukan dan saya harap dapat mengaplikasikan di daerah,” ujar AKP Hotmaida.

Mung Pujanarko sedang memperagakan cara quick news


Sementara iu menurut Mung Pujanarko selaku instruktur menyatakan dirinya sengaja untuk mendorong peserta  menulis berita secara cepat, ”Karena dengan menyusun berita secara cepat, kita mampu mengkonstruksikan pikiran kita,”ujar Mung Pujanarko selaku Instruktur. (*)

Rabu, 13 November 2013

Komunikasi Risiko : Hub dan Spoke dalam Penularan


Sektor public health atau kesehatan masyarakat amat vital untuk kehidupan masyarakat itu sendiri. Dan, cara menyampaikan risiko penyakit menular harus melalui saluran yang sesuai. Saluran dalam penyuluhan tentang bahaya penyakit menular adalah : Bidang Komunikasi Risiko.

Penulis pernah menjadi anggota tim Komunikasi Risiko Komnas FBPI (Flu Burung dan Pandemi Influenza). Yang dikerjakan oleh tim komunikasi risiko saat itu adalah membantu mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang risiko penyakit flu burung, kemudian tim komunikasi risiko juga  membantu menyusun contingency plan  atau rencana kontingensi  dalam menghadapi pandemi.

Pandemi adalah mewabahnya penyakit di seluruh dunia. Kini, yang wajib dipahami oleh mayarakat luas adalah juga  risiko penyakit HIV-AIDS sebagai penyakit menular.

Hub dan Spoke
Hub adalah PSK, dan Spoke adalah para pelanggannya (saya tak menyebutnya hidung belang) tanda panah dua ujung Spoke yakni menerangkan dapat sebagai victim dan sekaligus carrier HIV-AIDS


Kalau dapat dipetakan, -misalnya- di Jakarta sebagai kota besar, orang yang paham  soal komunikasi risiko akan memetakan beberapa hot spot area yang berisiko menjadi tempat Hub dalam penyebaran HIV-AIDS. Lokasi Hub ini diantaranya dan utamanya adalah kawasan prostitusi baik permanen maupun semi permanen ataupun bahkan  liar, dimana yang disebut liar adalah para pekerja seksual komersial tidak terikat  pada tempat khusus.

Ingat,  HIV-AIDS juga berisiko menular melalui hubungan seks antara PSK dan pelangannya. Hub juga bisa para pecandu narkoba suntik.

Sementara Spoke dalam dunia prostitusi ini adalah para pelanggan. Sedangkan Spoke dalam dunia narkoba adalah para pemakai bergantian jarum suntik.

Jakarta sebagai kawasan metropolitan jelas menawarkan apa saja untuk 'dunia romansa senang-senang'. Jakarta sebagai kota besar menjadi tempat yang mudah untuk  tumbuh dan menjamurnya Hub bagi HIV-AIDS, yaitu berbagai tempat prostitusi baik permanen (saya tak bilang legal) dan semi permanen bahkan liar (PSK lepas).

Contohnya ; Tumbuh menjamurnya kini spa-spa dan panti pijat yang gencar menawarkan jasa relaksasi, menjadi tempat yang rawan untuk timbulnya prostitusi yakni berupa : kesepakatan seks personal antara pramu pijat /pramu spa dengan pelanggannya. Inilah kerawanan, karena manajemen spa, panti pijat ataupun karaoke pada umumnya secara legal melarang prostitusi, namun kesepakatan seks personal dapat dengan mudah timbul antara wanita pramu dan pelanggan.

Dalam dunia maya, terutama di forum-forum chat, para petualang seks secara anonim dengan gembira dapat saling bertukar informasi (field report/FR) tentang pengalaman mereka di spa dan panti pijat, dimana para wanita pramunya ‘mau’ menjalin kesepakatan seks singkat dengan aneka istilah dalam dunia chat forum.  Istilah-istilah yang mencitrakan seksuallitas ini bahkan telah dibukukan, dan dikenal cukup luas sebagai kode sandi yang mencitrakan dan menceritakan aneka hubungan seksualitas bebas di aneka lokasi spa, panti pijat dan karaoke.

Dalam dunia komunikasi forum chat ini juga dapat dibaca terdapat istilah 'Suhu' dan 'Agan'  yang secara lugas berbagi pengalaman di aneka spa, panti pijat, lengkap dengan istilah posisi hubungan seksual bebas, foto, alamat, tarif ( istilahnya DC-damage cost sebagai pengganti kata tips) dan nocan (nomer cantik pramu) dengan para 'nubie/newbie' (baru). Mereka ini saling semangat mengompori untuk berkunjung dan melakukan 'terapi senang-senang' di spa, panti pijat, di mana tempat-tempat tersebut, yang tidak lain dapat beresiko menjadi tempat Hub bagi penularan HIV-AIDS. 

Hub bagi penyakit HIV-AIDS pun terbentuk dengan mudah pada tempat spa dan pijat yang sudah bukan rahasia umum lagi jika para wanita pramu  juga dapat 'segera berubah', atau secara tiba-tiba 'dapat langsung menjelma' menjadi PSK tergantung kesepakatan (uang) masing-masing dengan para klien pelangganya (saya juga tidak menyebutnya dengan istilah hidung belang).

Spoke-nya yakni para pelanggan yang -sangat beresiko bila tertular HIV AIDS- untuk menularkannya lagi pada pasangannya, istrinya atau kekasihnya. Jika satu PSK - pekerja seks komersial- atau pelaku transaksi seks bebas melayani 10 pria petualang seks dalam sehari, maka bisa dikatakan 1 Hub menjalin relasi dengan 10 Spoke sehari, dimana 10 Spoke itu beresiko menjadi agent penularan penyakit pada pasangannya. Maka alangkah sengsaranya kehidupan.

Kita tidak bisa mengabaikan kenyatataan bahwa satu pelaku penyedia jasa layanan seks bisa menjadi Hub HIV-AIDS bagi para Spoke pelanggannya. Risiko HIV-AIDS ini sudah seharusnya diwaspadai oleh semua pihak seiring dengan berkembangnya perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab, bahkan menjadi trend- (takutnya menjadi trend di kalangan muda/semi tua yang masih takut menikah, karena takut menikah lalu menjalin relasi seksual dengan para Hub, yakni PSK baik PSK ditempat permanen, semi permanen, atau liar) yang tersebar luas di aneka tempat spa, panti pijat, dan karaoke yang biasa dibisikkan dengan embelan label 'plus' atau 'plus-plus'. (*)

Oleh : Mung Pujanarko, M.I.Kom, - Magister Ilmu Komunikasi alumnus IISIP-Jakarta. Berpengalaman dalam bidang Komunikasi Risiko.  

Selasa, 12 November 2013

Bahasa Indonesia berguna di Dunia Kerja dan Mutlak Menjadi Bahasa Baku Pergaulan

Kuswara (21) mahasiswa Jurusan Manajemen Transportasi laut (kiri), bersama Mung Pujanarko, Dosen Bahasa Indonesia (kanan)

 
Bahasa gaul boleh saja digunakan dalam arena pergaulan anak muda jaman sekarang, namun kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang baku, mutlak harus dipertahankan sebagai bahasa yang lebih efektif. Hal ini diungkapkan oleh Kuswara (21) seorang mahasiswa IBM –ASMI ketika ditemui dalam sebuah kesempatan di kampusnya di kawasan Pulomas Jakarta Tmur pada hari Selasa  tanggal (12/11) lalu. 
Meski dirinya saat kuliah bahasa Indonesia duduk di deretan paling belakang, namun pemuda yang saat ditemui menggunakan sweater warna merah ini terlihat konsentrasi memperhatikan pelajaran Bahasa Indonesia.

Ternyata meskipun banyak bercanda, namun selanjutnya terungkap dalam wawancara, bahwa Kuswara ingin  mahir menulis dengan menggunakan kalimat efektif secara cepat yakni 150 kata selama  7 menit.
 
Mahasiswa jurusan Manajemen Transportasi Laut ini, ingin memperdalam bahasa Indonesia, karena dalam perjanjian shipping nantinya mutlak memerlukan kepandaian berbahasa Indonesia yang benar di samping tentu saja ketrampilan bahasa Inggris.
 
Untuk itu meski Kuswara kini baru duduk di semester 2, namun dirinya berharap dapat segera mempraktekkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan dan tulisan.
 
“Bahasa Indonesia harus mendapat tempat yang terhormat dit engah maraknya bahasa alay dan bahasa gaul,” ungkap Kuswara lagi.
 
Dirinya juga menambahkan bahwa Bahasa Indonesia harus mampu bertahan di tengah gempuran bahasa gaul seperti kemunculan bahasa alay, “Menurut saya bahasa alay itu sangat menggelikan, karena sulit dipahami dan dicerna, juga terkadang tidak sopan, apalagi jika dipergunakan di  tengah kehidupan kampus,” pungkas Kuswara. (*)

Mahasiswa IBM-ASMI praktek Menulis Langsung dengan Kalimat Efektif

Tampak Mung Pujanarko (dosen) sedang Bersama para Mahasiswa di kelas- Selasa 12/11


M
eskipun hari telah menunjukkan pukul 20:00 WIB, namun para mahasiswa IBM- ASMI (Institut Bisnis dan Multimedia-Akademi Sekretaris dan Manajemen Informasi) masih terlihat terus semangat untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Sejumlah 18 orang mahasiswa IBM-ASMI mempraktekkan cara penulisan laporan singkat dengan cara mengetikkan langsung kalimat demi kalimat di dalam media online.
Para mahasiswa ini belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan modul, namun juga praktek langsung yang lebih diutamakan. Menurut Supriyatna (26) mahasiswa semester 2 jurusan Sumber Daya Manusia  IBM-ASMI, dirinya belajar menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menunjang karir, wawasan dan pengetahuan berbahasa Indonesia,”Karena di dunia kerja sekarang ini mutlak diperlukan skill menulis dengan Bahasa Indonesia baik untuk menulis laporan dan juga kemampuan berbahasa Indonesia secara baku di lingkungan kerja” tutur Supriyatna ketika ditemui di kampus IBM-ASMI di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur hari Selasa (12/11).

Sementara itu menurut Dosen Bahasa Indonesia yakni Mung Pujanarko S.Sos. M.I.Kom, menyatakan bahwa belajar Bahasa Indonesia harus dimulai dari memahami dan mempraktekkan tata cara menulis yang baik, benar dan kalau bisa cepat."Karena jaman sekarang ini adalah jaman  Teknologi Informasi, maka barang siapa yang menguasai informasi maka dia mampu menjadi insan yang unggul,” ungkap Mung Pujanarko. (*)

Berangkat dari Nias untuk Cari Ilmu di IBM-ASMI Jakarta


Ningsih (20) Mahasiswi Jurusan Manajemen Keuangan IBM-ASMI, Jakarta

 
Carilah ilmu hingga ke negeri China, agaknya pepatah itu sesuai dengan Ningsih (20) seorang gadis asal Nias yang menuntut ilmu di kampus IBM-ASMI, Jakarta.
 
Ya, Ningsih adalah salah seoarng mahasiswi di Kampus IBM yang  rela meninggalkan kampung halaman, demi mendapatkan kesempatan menimba ilmu secara lebih baik di kampus IBM -ASMI.
Menurut gadis alumus SMK Pemda Nias, Sumatera Utara ini,  dirinya lebih memilih berkuliah di Jakarta di kampus IBM-ASMI ,karena ingin menimba ilmu yang lebih dalam dan mendapatkan pengalaman di Ibu Kota Jakarta.
 
“ Jakarta adalah Ibu Kota negara, tentu saja tidak semua  orang dapat berkuliah di Jakarta, saya bersyukur karena mendapat kesempatan berkuliah di Jakarta sebagai kota metropolitan ini,” tutur Ningsih, ketika ditemui oleh kru media massa di kampusnya di bilangan Pulo mas Jakarta, hari selasa 12/11.
 
 Gadis berwajah oval ini menceritakan pada  tahun 2012 lalu dirinya memberanikan diri pergi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat,  dan kemudian tinggal bersama saudaranya. “ Saya tinggal bersama paman, beliau pula lah yang memberi semangat saya agar tekun berkuliah di jakarta” ungkap Ningsih.
 
Ningsih kemudian mengisahkan suka duka hidup di Jakarta yang macet dan panas, lain dari di Nias yang suasananya adalah pantai, “ Namun  di Jakartalebih ramai dan lebih menjanjikan kesempatan serta masa depan yang lebih baik” pungkas Ningsih mengakhiri pembicaraan.(*)

Mahasiswa IBM-ASMI praktek Penggunaan Kalimat Efektif



Mahasiswa IBM-ASMI sedang belajar Bahasa Indonesia, di Kampusnya (12/11)


 Sedikitnya sejumlah 20 orang mahasiswa IBM –ASMI (Institut Bisnis dan Multimedia - Akademi Sekretaris dan Manajemen) praktek menggunakan kalimat efektif, baik  dalam tulisan maupun lisan.

 Praktek menggunakan kalimat efektif ini sangat berguna untuk menyusun laporan dan berita singkat. Praktek menyusun kalimat efektif dilakukan di Kampus IBM-ASMI di Jl Pulomas nomer 125 Jakarta Timur, pada hari Selasa (12/11).

Mengunakan kalimat efektif gampang-gampang susah, karena mahasiswa biasanya tidak menggunakan kalimat Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Apalagi kini jaman media sosial, di mana kalimat efektif menjadi kuno dan ketinggalan jaman.

Menurut Ningsih (20) salah seorang mahasiswi IBM-ASMI mengatakan kalimat efektif penting bagi peningkatan skill mahasiswa karena, digunakan secara luas dalam penyusunan laporan dan berita.  “Kalimat efektif  berarti maknanya tidak rancu dan harus jelas,”tutur Ningsih.

Sementara itu menurut dosen Bahasa Indonesia yakni Mung Pujanarko M.I.Kom, menyatakan bahwa belajar Bahasa Indonesia tidak harus mempelajari dari buku saja, tapi yang lebih baik  adalah langsung praktek dan langsung menerapkan pada tulisan, ”Saya rasa, praktek lebih baik, karena dengan sekali praktek menulis dengan kalimat efektif mahasiswa langsung belajar Bahasa Indonesia yang benar,” pungkas Mung Pujanarko yang akrab disapa Imung. (*)

Open Turnamen Futsal FIKOM Cup 2013


Pertandingan antar Club Futsal Mahasiswa Jayabaya

Mahasiswa harus rajin berolah raga


Di Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pepatah ini benar adanya, kalau tak percaya, coba kita rasakan dalam kondisi sakit, maka feeling dan mood kita pun juga ikut lesu. Untuk itulah rajin berolah raga menjadi salah satu cara untuk menjaga kebugaran diri kita.

Hal inilah yang dilakukan oleh para mahasiswa FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi) Universitas Jayabaya dengan mengadakan turnamen Futsal dengan nama Fikom Cup 2013. Turnamen ini rutin digelar setiap tahunnya. Menurut ketua panitia, Reza (21) yang juga mahasiswa semester 5, mengatakan bahwa FIKOM Cup 2013 ini mempertandingkan kejuaraan futsal antar fakultas dan club. “Yang bertanding tim antar fakultas dan ada beberapa club futsal mahasiswa Jayabaya yang juga ikut berlaga,” tutur Reza.

mung pujanarko dan panitia


panitia menerima pendaftaran peserta lomba


Turnamen Futsal ini berlangsung dari tanggal 11-21 November 2013 di Hall Olah Raga, lantai II Universitas Jayabaya, Jl.  Pulo Mas, Jakarta.

Hadiah yang disediakan oleh panitia meliputi Juara I : Rp. 2 juta, Juara II : Rp. 1.5 juta, dan Juara III : Rp. 750 ribu rupiah, serta masih banyak hadiah hiburan dan door prize.

Acara ini juga diprakarsai oleh Wakil Dekan III FIKOM Jayabaya yakni Mung Pujanarko M.I.Kom selaku pembina mahasiswa. "Turnamen olah raga ini positif bagi mahasiswa, sekali lagi jagalah kesehatan mumpung masih muda, jauhi rokok, narkoba dan miras," pesan Mung Pujanarko yang akrab disapa Imung ini.  (*)

Kamis, 07 November 2013

Workshop Fotografi di FIKOM Jayabaya


Mung Pujanarko memberikan materi diklat dasar Fotografi

Fotografi adalah sebuah cabang ilmu yang erat kaitannya dengan seni dan teknologi menangkap cahaya dalam selembar karya gambar, menggunakan segala jenis alat penangkap cahaya atau disebut kamera.

Jenis ilmu ini kian dimintai seiring perkembangan dunia teknologi digital kamera yang memudahkan manusia menggunakan kamera. Khalayak masyarakat luas kini semakin dekat dengan kamera, kamera ada di mana-mana, ada di handphone yang digenggam tiap hari ada di laptop, netbook dan tablet juga aneka piranti elektronik lainnya. Kamera bahkan kini bisa berbentuk macam-macam, ada berupa pena, penjepit dasi, dan  jam tangan.
Teknologi bukanlah menyulitkan manusia, teknologi justru memudahkan manusia. Seperti dunia fotografi, yang kian lama menjadi hal yang wajar, bukan hal yang ekslusif lagi. Fotografer  baru pun lahir seiring jaman, dan fotogfarer senior juga tetap ada dimanapun dia berkarya.

Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom (pembicara) bersama Dr. Euis Komalawati S.Sos, M.Si (moderator)


Menanggapi semakin tingginya minat mahasiswa untuk belajar dunia fotografi maka pihak FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi) Universitas Jayabaya  mengadakan workshop fotografi guna mengakrabkan mahasiswa dengan dunia fotografi pada 22 Mei 2013.

”Fotografi semakin banyak orang yang menekuninya, baik untuk hobby yang positif dan pekerjaan, karena itu sah-sah saja setiap orang belajar fotografi, tentu saja untuk para fotografer pasti ingin terkenal dan punya karya yang baik, itu tergatung dengan AMOL yakni Ability (Kemampuan), Motivation (Motivasi) Opportunity (Kesempatan) dan Luck (Keberuntungan), tanpa 'rumus' AMOL ini mustahil fotografer -siapapun dia- akan terkenal dan banyak job, namun bagi para mahasiswa jangan ragu-ragu, tekuni  saja keilmuan yang menarik minat dan bakatmu, dan anda sebagai mahasiswa akan menemukan jalan anda sendiri,” ujar Mung Pujanarko S.Sos, M.I.Kom yang juga mengajarkan mata kuliah dasar-dasar fotografi di FIKOM Jayabaya ini.

Menurut Mung Pujanarko yang pernah menjadi wartawan Harian pagi SURYA Surabaya, dan redaktur harian Umum Duta Masyarakat juga Branch Manager Majalah Ad Info Bogor menyatakan, selain menulis, kini wartawan juga sebaiknya mahir memotret menggunakan kamera apa saja,”Kuasailah cara penggunaan semua jenis kamera, apakah itu kamera handphone,  kamera pocket dan SLR ataupun DSLR, semua jenis kamera sebaiknya wartawan atau calon wartawan mampu menggunakannya dengan baik dan benar,” pungkas Mung Pujanarko.


Nasehat untuk Mahasiswa

Lebih jauh, menurut Pak Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom yang merupakan Magister Kekhususan Ilmu Jurnalistik alumnus IISIP Jakarta ini berpesan pada para mahasiswanya di berbagai kampus bahwa era informasi kini menjadikan dunia fotografi makin mudah dan diminati. Adanya fenomena 'foto selfie', foto pre-wedding dan wedding dan aneka moment dalam media sosial makin menggoda siapa saja yang mampu untuk tejun mendalami fotografi. Maka ada 6 hal yang paling penting harus diingat adalah :

1. Fotografi adalah hobby yang cukup mahal, fotografi dengan kamera DSLR kini setidaknya membuat peminatnya harus membelanjakan sedikitnya empat juta rupiah hingga kisaran enam juta rupiah untuk sebuah kamera kelas pemula atau entry level DSLR. "Mulai era SLR sebelum adanya DSLR, fotografi  adalah bukan barang murah, alatnya cukup mahal, ini merupakan hobby yang cukup mahal bagi sebagian besar orang, ada sih yang menganggap murah tapi secara statistik demografi dihitung dari tingkat pendapatan rakyat banyak, ini hobby yang cukup mahal," papar Mung Pujanarko. Dirinya memberi gambaran bahwa seiring laju inflasi per tahun, harga barang import kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) ini cenderung terus mengalami kenaikan, "Dari tahun ke tahun harga DSLR baru selalu naik, karena dihitung valuta US dollar,dan rupiah yang selalu melemah ini harus dipahami bagi peminat fotografi," lanjutnya. Paling tidak menurutnya anak muda harus bisa menabung dulu.

2. Manfaatkan mata kuliah Fotografi dan Fotografi Jurnalistik. Di berbagai kampus kini telah ada mata kuliah Fotografi dan Fotografi Jurnalistik terutama untuk jurusan Ilmu Komunikasi, bahkan ada S1 Fotografi namun masih sepi peminat karena S1 Fotografi sifatnya yang terlalu niche.
Untuk mahasiswa yang ikut mata kuliah fotografi maka manfaatkan praktek dengan kamera DSLR milik kampus. "Dengan praktek dan memahami seluk beluk DSLR dalam fotografi menggunakan kamera praktikum milik fakultas, maka mahasiswa dapat menguasai alat DSLR terlebih dahulu sebelum nanti dapat membelinya," papar Mung Pujanarko. Dengan demikian maka mahasiswa sudah terlebih dahulu kenyang praktek DSLR sebelum memilikinya.

3. Waspadalah saat membeli DSLR di toko-toko. Kini banyak toko menjual DSLR,  maka anak muda atau siapa saja peminat pemula, para newbie wajib mengetahui terlebih dahulu DSLR apa yang perlu dibelinya ?, harga pasarannya berapa?, dan ingat DSLR dijual terpisah dengan aneka asesories tambahan seperti UV filter, dll, terkadang ada toko yang tega menjual terpisah dengan memory card. Cek semua asesories keperluan anda, dan pastikan harganya. Jangan sungkan bertanya kepada para Koh penjualnya di toko-toko, meski seringkali penjualnya menggertak pembeli agar terpana secara psikologis, menawarkan asesories tambahan seperti lens converter, pembersih, tas, lens hood, dan aneka asesories yang ternyata kemudian setelah dicek semua harganya kelewat mahal dari harga pasaran, dan ada toko DSLR yang menganggapnya 'seperti perang' saat menjual, kalau ada yang beli berarti dia menang kalau tak jadi beli berarti kalah, hati hati-dengan ideologi toko macam ini.
Ada pula toko sok menolong, pura-pura ramah padahal menjebak, namun ada pula penjual yang baik.
Ingat, waspadalah jika mencari DSLR di mall-mall, karena toko-toko ini tahu mana pembeli yang masih 'hijau' dan harga yang ditawarkan akan cenderung lebih mahal 20% dari harga pasaran normal jika mereka tahu kalau pembelinya adalah awam dan baru pertama cari DSLR. Toko-toko ini juga kerap menabur 'jaring' berupa stand-stand kecil di luar toko di dalam mall, namun intinya sama yakni untuk mencari mana pembeli yang masih 'hijau' untuk menangguk keuntungan yang massif. Namun di mall juga ada beberapa general store yang justru fair dalam memberikan harga untuk DSLR. Saya pernah membeli DSLR di general store, dan harganya sudah fix di price tagnya, tidak perlu lagi repot menghadapi penjual yang tatapan matanya penuh selidik sambil mengira-ngira pembelinya ini newbie atau bukan dengan membuka harga di atas pasaran untuk menantang tawar-menawar harga ber-hustling guna mendapatkan margin yang tinggi. Capek menghadapi polah toko hustler seperti ini.



Karena itu lebih baik ajak teman yang berpengalaman membeli DSLR, atau dapatkanlah rujukan dari orang yang anda percayap Paling penting, ini paling penting : pilihlah toko yang sudah lama (berdirinya) dan terkenal lagi terpercaya. Caranya cari di google mana toko kamera di kota anda yang paling lama berdirinya dan terkenal, biasanya toko macam ini tidak lagi mencurangi mereka yang masih awam terhadap kamera DSLR dan ragam asesoriesnya pada para pembeli-pembeli newbie. Mereka tidak lagi hustler, namun lebih mempertahankan prioritas nama dan reputasi toko kamera yang telah lama berdiri, para pemilik toko lama ini sadar jika sekarang adalah jamannya internet, maka para toko lama akan mempertahankan reputasi mereka sebagai toko kamera yang jujur. Toko-toko dengan nama yang sudah terkenal ini biasanya juga langganan para fotografer senior.
Karena anda mungkin bisa menipu satu dua pembeli newbie, namun jika para pembeli newbie ini kemudian marak mengeluhkan layanan toko anda di internet, saya jamin toko anda akan dijauhi secara diam-diam.

Jadi intinya, adalah hati-hati memilih toko penjual DSLR, cek dahulu di google mana toko DSLR yang curang, dan di kawasan mana saja toko-toko DSLR yang menjebak pembeli bak mafia ini beroperasi, bak jaringan yang rapi yang siap memperdaya 'lalat pemula' para newbie yang awam soal DSLR, punya uang tapi awam, hati-hatilah, cek di google semua sebelum membeli, ketik saja kata kunci "tertipu kamera DSLR", "toko curang penjual DSLR" dan lain-lain kata kunci yang berkaitan dengan kecurangan penjual DSLR. Waspadai barang gelap yang tak ter-cover garansi resmi dealer AgenTunggalPemegangMerek.
Be careful, be creative dont get scam by anybody.

4. Sesuaikan anggaran kemampuan anda dengan kebutuhan akan alat DSLR type apa, jangan mudah terpancing dengan pendapat yang meremehkan anggaran yang anda punyai, karena fotografi adalah hak bagi siapa saja.

5. Jika anda sudah memiliki kamera DSLR, ingatlah bahwa DSLR adalah barang elektronik, bukan seperti SLR jadul yang menggunakan rol film. Sebagai barang elektronik, DSLR memilki delicate parts yang cukup fragile, jatuh bisa rusak, kena debu bisa rusak, kena air bisa rusak. Belum lagi keausan barang elektronik lebih tinggi dibanding non elektronik, mengapa ? Ya karena saat kontak dengan listrik maka komponen elektronik mengeluarkan panas, jadi cepat aus. Jika anda memilki SLR sisa jaman dulu (jadul), maka perhatikanlah perbedaan mendasarnya pada sistem elektrik yang rumit. Jadi jagalah, rawatlah baik-baik DSLR anda yang sejatinya fragile tersebut. Jika anda mahasiswa baru lulus dan bekerja di media sebagai fotografer maka sebaiknya anda  menggunakan alat fotografi milik kantor, bukan dengan resiko milik sendiri.

6. Diulang lagi seperti dia atas, menurut Mung Pujanarko S.Sos, M.I.Kom, ada rumus yang paling penting bagi seseorang untuk sukses dalam dunia fotografi, "Prinsipnya adalah anda memiliki apa yang dinamakan AMOL atau Ability yakni kemampuan finansial dan skill fotografi, Motivation atau motivasi untuk tekun dalam dunia fotografi, Opportunity atau anda memilki kesempatan untuk membuktikan skill dan motivasi anda, dan yang terakhir Luck atau anda mendapat cukup keberuntungan dalam upaya anda di dunia fotografi," papar Mung Pujanarko. Jadi menurutnya yang membedakan satu fotografer dapat lebih sukses dibanding  fotografer yang lain, padahal alatnya sama, skillnya sama, maka jawabnya ada dalam prinsip AMOL tersebut.

Ability
Motivation
Opportunity
Luck

Good Luck !(*)

(*)

Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar, Raih Masa Depan yang Cemerlang.

para mahasiswa IBM-ASMI giat belajar Bahasa Indonesia

 
Guna meraih masa depan yang cemerlang dan pekerjaan yang baik, maka dibutuhkan ketrampilan berbahasa Indonesia secara baik dan benar.
Hal ini dikatakan oleh Mung Pujanarko selaku dosen bahasa Indonesia di kampus IBM- ASMI di kawasan Pulo Mas, jakarta pada hari Kamis (7/11).
Mahasiswa IBM ASMI yang mengikuti pendalaman materi bahasa Indonesia menyatakan bahwa berbahasa Indonesia amatlah penting untuk mempergunakan bahasa Indonesia secara sempurna di tempat kerja.
Selanjutnya farah ( 18) selaku mahasiswi IBM urusan manajemen keuangan menyatakan pentingnya bahasa Indonesia untuk meningkatkan mutu bagsa Indonesia dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia.” Berbahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan didunmia kerja karena jika ingin mendapat karir yang baik, ketrampilan berbahasa, mau tiak mau harus sempurna, karena berbahasa menunjukkan siapa kita” ujar Farah yang kini duduk di semester 1 ini dengan penuh semangat.
Dea (19) selaku mahasiswi IBM menyatakan bahwa bebahasa Indonesia wajib dipelajari dan dpergunakan di dunia kampus” Untuk menyusun karya ilmiah mutlak diperlukan keyrampilan menulis yang baik berdasarkan ejaan yang sempurna dan kalimat bahasa Indonesia yang benar” pungkas Dea.(*)
(*)

Bahasa Indonesia menjadi Ketrampilan Mutlak bagi Mahasiswa

Civitas Akademika IBM-ASMI dari kiri ke kanan : Suci, Yudi, Tyan, Eka,Gerry, Mutia, Farah, Mung Pujanarko (berdiri), Ayda, Satriadi, Erika, Ayu


 Pentingnya Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipergunakan dalam karya ilmiah juga percakapan sehari-hari amat mutlak dibutuhkan bagi para mahasiswa. 

Karena sekarang ini pada jaman media sosial yang semakin menyentuh dalam berbagai sendi kehidupan, penggunaan Bahasa Indonesia menjadi seringkali diabaikan, bahkan ditinggalkan dan dijauhi oleh masyarakat pada umumnya,  terutama bagi anak muda yang sering menggunakan media sosial.

Untuk itu mahasiswa harus dibekali dengan kemampuan Bahasa Indonesia yang baik, seperti yang dilakukan oleh para mahasiswa  IBM - ASMI (Institut Bisnis dan Multimedia - Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia)  yang berkampus di kawasan Pulomas Jakarta Timur pada Kamis (7/11).

Para mahasiswa ASMI kini sedang giat mendalami Bahasa Indonesia untuk digunakan dalam tulisan, baik tulisan ilmiah dan populer.

Menurut Dosen Bahasa Indonesia yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa mahasiswa harus mampu mempergunakan bahasa Indonesia sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) serta mampu menyusun kalimat dalam ragam bahasa Indonesia yang telah disempurnakan.

”Dalam bahasa Indonesia dikenal ragam dan laras bahasa, untuk itu mahasiswa harus paham tentang ragam terutama laras bahasa yang baik” ujar Mung Pujanarko yang akrab dipanggil Imung ini.

Menurut mahasiswa ASMI semester 1 yakni Ayda (18) mengatakan bahwa Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mutlak penting dalam pergaulan sehari-hari, meskipun terkadang remaja jaman sekarang meninggalkan ragam bahasa yang benar, namun tetap penting digunakan dalam menulis karya ilmiah.

”Bahasa Indonesia saya pelajari secara mendalam karena saya adalah orang Indonesia, dan di tempat kerja nanti saya ingin bisa sempurna berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan” urai Ayda. (*)

Workshop Fotografi Jurnalistik di STIKOM Indonesia Maju


Mung Pujanarko menerima piagam penghargaan dan Ketua Panitia Rahmat Irwansyah


Menjadi fotografer adalah sebuah pilihan profesi yang makin diminati dewasa ini di Indonesia pada khususnya. Di dunia kampus sendiri makin banyak saja mahasiswa yang tertarik untuk menekuni dunia fotografi,baik sebagai hobby maupun kegiatan yang dapat menghasilkan uang. 
Agar menjadi  fotografer yang profesional harus sering-sering mempertajam ilmu dan seringlah mengikuti workshop fotografi. Hal ini dikatakan oleh Eddy Henurjanto atau akrab dipanggil Edo seorang fotografer senior dalam kesempatan workshop fotogafi jurnalistik di kampus STIKOM (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi) Indonesia Maju di bilangan Jl Harapan lenteng Agung, Jakarta pada hari Rabu tanggal 6 November 2013.“Fotogafer kini adalah sebuah profesi yang semakin banyak diminati, baik sebagai fotografer  freelance atapun full time yang bekera secara mandiri, punya studio ataupun bekerja di media massa,” tutur Edo.
 Menurut Edo,  fotografer harus mutlak mencintai ilmu fotografi, dan memilki keinginan untuk terus memperdalam ilmunya, “Carilah ilmu fotografi baik secara formal mapun informal, seringlah kumpul bersama fotografer yang lebih senior dan lebih matang ilmunya baik dalam kegiatan komunitas ataupun saat lomba-lomba foto digelar” papar Edo.



Maksud kegiatan workshop ini selain untuk memperdalam ilmu juga  menjadi ajang uji kemampuan event management bagi mahasiswa STIKOM yang menempuh mata kuliah manajemen event,”Kami selaku panitia mengadakan event ini secara serius, mulai dari merencanakan, merancang dan melaksanakan kegiatan workshop ini, semuanya butuh waktu, dana dan tenaga yang memakan waktu satu bulan lebih untuk melaksankan event ini” tutur Rahmat Irwansyah selaku ketua panitia dari mahasiswa STIKOM IMA.
Sementara itu Mung Pujanarko selaku dosen pada STIKOM IMA dan juga mengampu mata kuliah manajemen event menyatakan, bahwa  dalam melaksanakan sebuah event  mahasiswa memperoleh dua keuntungan sekaligus, “Yang pertama adalah memperoleh ilmu dari kegiatan event itu sendiri misalnya seperti workshop  fotografi ini, dan kedua; mahasiswa juga belajar membuat event dan melaksanakan event acara semacam ini hingga sukses dan bahkan memperoleh keuntungan finansial dari peserta,sponsor dan donasi,” papar Mung Pujanarko yang akrab dipanggil Imung ini.

Nasehat untuk Mahasiswa

Menurut Pak Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom yang merupakan Magister Kekhususan Ilmu Jurnalistik alumnus IISIP Jakarta ini berpesan pada para mahasiswanya di berbagai kampus bahwa era informasi kini menjadikan dunia fotografi makin mudah dan diminati. Adanya fenomena foto selfie, foto pre-wedding dan wedding dan aneka moment dalam media sosial makin menggoda siapa saja yang mampu untuk tejun mendalami fotografi. Yang paling penting harus diingat adalah :

1. Fotografi adalah hobby yang cukup mahal, fotografi dengan kamera DSLR kini setidaknya membuat peminatnya harus membelanjakan sedikitnya empat juta rupiah hingga kisaran enam juta rupiah untuk sebuah kamera kelas pemula atau entry level DSLR. "Mulai era SLR sebelum adanya DSLR, fotografi  adalah bukan barang murah, alatnya cukup mahal, ini merupakan hobby yang cukup mahal bagi sebagian besar orang, ada sih yang menganggap murah tapi secara statistik demografi dihitung dari tingkat pendapatan rakyat banyak, ini hobby yang cukup mahal," papar Mung Pujanarko. Dirinya memberi gambaran bahwa seiring laju inflasi per tahun, harga barang import kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) ini cenderung terus mengalami kenaikan, "Dari tahun ke tahun harga DSLR baru selalu naik, karena dihitung US dollar, ini harus dipahami bagi peminat fotografi," lanjutnya. Paling tidak menurutnya anak muda harus bisa menabung dulu.

2. Manfaatkan mata kuliah Fotografi dan Fotografi Jurnalistik. Di berbagai kampus kini telah ada mata kuliah Fotografi dan Fotografi Jurnalistik terutama untuk jurusan Ilmu Komunikasi, bahkan ada S1 Fotografi namun masih sepi peminat karena S1 Fotografi sifatnya yang terlalu niche.
Untuk mahasiswa yang ikut mata kuliah fotografi maka manfaatkan praktek dengan kamera DSLR milik kampus. "Dengan praktek dan memahami seluk beluk DSLR dalam fotografi menggunakan kamera praktikum milik fakultas, maka mahasiswa dapat menguasai alat DSLR terlebih dahulu sebelum nanti dapat membelinya," papar Mung Pujanarko. Dengan demikian maka mahasiswa sudah terlebih dahulu kenyang praktek DSLR sebelum memilikinya.

3. Waspadalah saat membeli DSLR di toko-toko. Kini banyak toko menjual DSLR,  maka anak muda atau siapa saja peminat pemula, wajib mengetahui terlebih dahulu DSLR apa yang perlu dibelinya ?, harga pasarannya berapa?, dan ingat DSLR dijual terpisah dengan aneka asesories tambahan seperti UV filter, dll, terkadang ada toko yang tega menjual terpisah dengan memory card. Cek semua asesories keperluan anda, dan pastikan harganya. Jangan sungkan bertanya kepada para koh penjualnya di toko-toko, meski seringkali penjualnya menggertak pembeli agar terpana secara psikologis, menawarkan asesories tambahan seperti lens converter, pembersih, tas, lens hood, dan aneka asesories yang semua harganya kelewat mahal dari harga pasaran, dan ada toko DSLR yang menganggapnya 'seperti perang' saat menjual, kalau ada yang beli berarti dia menang kalau tak jadi beli berarti kalah, hati hati-dengan ideologi toko macam ini. Ada pula toko sok menolong, pura-pura ramah padahal menjebak, namun ada pula penjual yang baik.
Karena itu lebih baik ajak teman yang berpengalaman membeli DSLR, hati-hati memilih toko, cek dahulu di google mana toko DSLR yang curang, dan di kawasan mana saja toko-toko DSLR yang menjebak pembeli bak mafia ini beroperasi, bak jaringan yang rapi yang siap memperdaya 'lalat pemula' yang awam soal DSLR, punya uang tapi awam, hati-hatilah, cek di google semua sebelum membeli, ketik saja kata kunci "tertipu kamera DSLR", "toko curang penjual DSLR" dan lain-lain kata kunci yang berkaitan dengan kecurangan penjual DSLR.
Be careful, be creative dont get scam by anybody.

4. Sesuaikan anggaran kemampuan anda dengan kebutuhan akan alat DSLR type apa, jangan mudah terpancing dengan pendapat yang meremehkan anggaran yang anda punyai, karena fotografi adalah hak bagi siapa saja.

5. Jika anda sudah memiliki kamera DSLR, ingatlah bahwa DSLR adalah barang elektronik, bukan seperti SLR jadul yang menggunakan rol film. Sebagai barang elektronik, DSLR memilki delicate parts yang cukup fragile, jatuh bisa rusak, kena debu bisa rusak, kena air bisa rusak. Belum lagi keausan barang elektronik lebih tinggi dibanding non elektronik, mengapa ? Ya karena saat kontak dengan listrik maka komponen elektronik mengeluarkan panas, jadi cepat aus. Jika anda memilki SLR sisa jaman dulu (jadul), maka perhatikanlah perbedaan mendasarnya pada sistem elektrik yang rumit. Jadi jagalah, rawatlah baik-baik DSLR anda yang sejatinya fragile tersebut.

6. Menurut Mung Pujanarko S.Sos, M.I.Kom, ada rumus yang paling penting bagi seseorang untuk sukses dalam dunia fotografi, "Prinsipnya adalah anda memiliki apa yang dinamakan AMOL atau Ability yakni kemampuan finansial dan skill fotografi, Motivation atau motivasi untuk tekun dalam dunia fotografi, Opportunity atau anda memilki kesempatan untuk membuktikan skill dan motivasi anda, dan yang terakhir Luck atau anda mendapat cukup keberuntungan dalam upaya anda di dunia fotografi" papar Mung Pujanarko. Jadi menurutnya yang mebedakan satu fotografer dapat lebih suskes dibanding  fotografer yang lain, padahal alatnya sama, skillnya sama, maka jawabnya ada dalam prinsip AMOL tersebut.

Ability
Motivation
Opportunity
Luck

Good Luck !(*)



Republika Online Goes To Campus Jayabaya

Mung Pujanarko, Pudek III FIKOM Jayabaya menerima plakat dari M Irwan Pemimpin Republika Online (30/10)

Para panitia di akhir acara

Mung Pujanarko memberikan pengarahan kepada mahasiswa peserta Workshop

Guna melatih kemampuan (skill) mahasiswa  di bidang jurnalistik, maka Tim Republika Online (ROL) Goes to Campus mendatangi Kampus Universitas Jayabaya pada hari  Rabu 30-10- 2013 untuk bekerja sama dengan mahasiswa Jayabaya mengadaan workshop jurnalistik.

Menurut M. Irwan selaku Kepala Republika Online kunjungan di Kampus Jayabaya ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan mahasiswa  dalam bidang jurnalistik dan mengajak agar mahasiswa lebih bersemangat dalam menulis, "Kami dari Republika Online memberikan ruang seluas-luasnya bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berita dan tulisan mereka dalam situs kami,”tutur Irwan.

Sementara itu Marsha selaku ketua panitia mahasiswa Jayabaya menyatakan workshop jurnalistik yang dikerjakan bersama antara mahasiswa Jayabaya dan  Tim Republika Online Goes to Campus ini berlangsung semarak, “Semakin membuat kami para mahasiswa tertarik menggeluti dunia jurnalistik”ujar Marsha yang juga berkuliah pada jurusan Jurnalistik Universitas Jayabaya ini.

Sementara itu Mung Pujanarko selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Jayabaya dan sekaligus dosen Jurnalistik juga mendukung penuh acara Republika Online Goes to Campus bersama mahasiswa Jayabaya, “Karena ini adalah kesempatan yang baik bagi mahasiswa untuk langsung terjun menjadi pewarta, apalagi kini sudah lazim adanya Pewarta Warga atau citizen journalist,”papar Mung Pujanarko yang akrab dipanggil Imung ini.(*)
 Link terkait :
https://m.republika.co.id/berita/video/berita/13/11/12/mw3i8j-rtc-bertandang-ke-universitas-jayabaya

https://m.republika.co.id/berita/video/berita/13/11/12/mw3i8j-rtc-bertandang-ke-universitas-jayabaya

Senin, 04 November 2013

Situs Narsum.net jadi Rujukan pencarian Nara Sumber



Bila anda duduk dalam kepanitiaan sebuah acara atau event yang mengupas aneka masalah dan topik yang sedang hangat, atau jika anda adalah pihak event organizer acara seminar dan pelatihan, maka anda bisa menjadikan situs http://www.narsum.net/ sebagai bahan rujukan pencarian narasumber yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya masing-masing.

Situs  www.narsum.net hadir di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan media massa, terutama kru media massa yang ingin mencari narasumber untuk bahan berita atau tulisan, juga menambah wawasan bagi para event organizer untuk menyuguhkan narasumber yang berkualitas dan mampu mengampu seminar, diklat dan workshop secara berkualitas.

Imam Suwandhi seorang broadcaster, juga narasumber yang dapat dikontak via www.narsum.net menyatakan situs www.narsum.net menyedakan aneka pilihan narasumber yang dapat diundang untuk sewaktu-waktu pihak media massa butuh narasumber yang berkompeten untuk referensi atau rujukan bahan beritanya,”Mungkin selama ini masyarakat audiens telah bosan melihat wajah yang itu-itu saja dalam sebuah acara talk show atau real time, sebenarnya masih banyak narasumber yang dapat cepat menjelaskan sebuah pokok permasalahan, juga mampu menjadi pembicara di acara seminar dan diklat yang lebih umum dan luas audiensnya”papar Imam Suwandhi ketika ditemui di Hotel Rodhita, Banjarmasin (23/10).

Ada istilah name make news, atau its about the singer not the song, namun secara ilmu sosial some times news make name dan its about the correct song (*)

Pelatihan Jurnalistik untuk Tingkatkan Skill Anggota Paspampres

Mung Pujanarko dan Lettu (CPM) Sahrul (peserta diklat)


Dalam rangka meningkatkan skill anggota TNI terutama anggota Paspampres maka PPWI  bekerja sama dengan pihak panitia  dari pihak Paspampres mengadakan pelatihan Jurnalistik.

Pelatihan jurnalistik ini digelar  di Mako Paspampres di Jl Tanah Abang II no 6 Jakarta Pusat. Pelatihan ini digelar mulai dari tanggal 25- 29juni 2013.

Menurut anggota TNI dari Paspampres yakni Lettu (CPM) Sahrul sebagai peserta mengatakan bahwa dengan pelatihan ini maka diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas anggota TNI, “Anggota Paspampres juga sebaiknya tahu seluk beluk pelatihan jurnalistik, karena berguna sekali di lapangan” ujar Lettu Sahrul.

piagam dari paspampres

Menurut Ketua Umum PPWI yakni Wilson Lalengke menyatakan bahwa PPWI amat gembira dan bangga mendapat kesempatan untuk membagi ilmu jurnalistik kepada para anggota TNI, terutama dari angota Paspampres. 




“Kami dari PPWI tentu saja merasakan adanya kepercayaan dari pihak pimpinan TNI terutama dari Pimpinan Paspampres untuk dapat menjalin kerjasama dengan  TNI pada umumnya “ ujar Wilson dalam kesempatan wawancara dengan media.  (*)

Anggota TNI Terampil Membuat Quick News

Letkol (CAJ) Koesmiani -salah satu peserta

    Sebanyak 20 orang anggota dan PNS TNI mendapat pelatihan membuat berita cepat atau spot news di Balai Wartawan Puspen TNI Cilangkap, Jakarta, tanggal 5 September 2012.  Yang dibimbing oleh Mung Pujanarko, S.Sos, M.Ikom. Dosen Jurnalistik Univ Jayabaya.
    Dalam proses belajar mengajarnya  Mung Pujanarko yang juga dosen di Universitas Bung Karno dan Universitas Jayabaya ini mengajarkan para peserta pelatihannya, bagaimana membuat berita secara cepat.  Diawali dengan berlatih menata filkiran dengan belanja 5W + 1H dan menuangkannya kedalam tulisan secara cepat. Para siswa dituntut  untuk dapat langsung mempraktekkan bagaimana membuat berita sebanyak 150 kata dalam waktu tidak lebih dari 10 menit. Menurut Imung panggilan akrab Mung Pujanarko, 150 kata adalah Standar Operasional Prosedur Quick News / berita cepat tayang, untuk beberapa media radio, berita lelevisi maupun beberapa media on line untuk running news.
     Pelatihan yang dilaksanakan Puspen TNI ini dimaksudkan agar dijaman platinum ini Angota dan PNS TNI dapat dengan cepat memberitakan setiap kegiatan yang dilaksanakan satuannya melalui media massa, khususnya media on line maupun running teks di media elektronik. Pelatihan yang dikemas dengan nama Penataran Citizen Journalism ini dilaksanakan selama 1 bulan. (oleh : Lena, Dispen AU)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons