cari kata

Sabtu, 19 Desember 2015

Mahasiswa UNIDA Belajar Quick News



 Sebanyak 40 orang mahasiswa UNIDA (Universitas Djuanda) Bogor berlatih membuat quick news. Pelatihan ini berlangsung dari hari Sabtu (19/12) hingga Minggu (20/12) bertempat di Villa Marcell, Jl. Citeko, Cisarua, Bogor.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa di bidang jurnalistik. Karena dengan kemampuan jurnalistik yang baik, maka mahasiswa diharapkan mampu membuat berita secara cepat dan akurat.

Menurut salah seorang peserta yakni Rizki (19) menyatakan bahwa dirinya sangat berminat untuk mendalami dunia pers dan jurnalistik. “Saya ingin menambah ilmu dan juga pengalaman di bidang media,” ujar Rizki.

Sementara Alif (19) seorang mahasiwi UNIDA yang juga ikut sebagai peserta menyatakan bahwa dirinya tertarik untuk menambah wawasan di bidang pers, terutama pers kampus.
“Saya ingin pula menambah ilmu  dan wawasan, juga ingin lebih dekat dengan kakak kelas,” ujar Alif.

Sedangkan narasumber dalam pelatihan ini yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa dengan mampu menulis quick news maka mahasiswa yang menjadi peserta pelatihan akan biasa dan bisa membuat berita secara cepat, tepat dan akurat.

“Lebih penting adalah biasa praktek dan tidak malas untuk menulis,” pungkas Mung Pujanarko. 

Dalam pelatihan ini khusus ditujukan untuk calon jurnalis UKM Lingkar Studi Pers.

Salah seorang panitia bernama Wira (22) menjelaskan bahwa pelatihan jurnalistik ini khusus untuk mendidik kader-kader insan jurnalis muda mahasiswa.

"Kami dari Lingkar Studi Pers UNIDA telah memiliki media online di link situs ini selain itu kami juga sudah memiliki buletin cetak bernama 'Edukasi'," papar Wira sebagai salah satu panitia. (*)

Selasa, 08 Desember 2015

40 Peserta Pelatihan Jurnalistik Tekuni Pembuatan Quick News



Sejumlah 40 (empat puluh) orang peserta dari berbagai unsur masyarakat berkumpul di Gedung Pusdik Gizi di Jl. Dr. Sumeru Bogor untuk berlatih membuat quick news.
Pelatihan ini digelar pada malam hari tepatnya pada hari Selasa (8/12) pukul 19:00 WIB. Meski malam hari, namun para peserta terlihat sangat serius untuk mempelajari teknik quick news ini.
Menurut salah seorang peserta yakni Robby (40) menyatakan bahwa dirinya mengikuti pelatihan ini karena untuk menambah wawasan.
“Saya mengikuti pelatihan quick news ini untuk menambah wawasan akan jurnalistik dan mampu untuk membuat berita secara cepat namun fleksibel atau luwes,” ujar Robby ketika ditemui di ruang Tenggiri Gedung Pusdik Gizi.
Sementara itu menurut instruktur quick news yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa dengan belajar quick news, maka peserta diharapkan mampu membuat berita secara mekanik.
“Saya harap peserta semua tanpa terkecuali nantinya mampu membuat berita secara mekanik atau nyaris seperti robot,” ujar Mung Pujanarko saat pelatihan itu berlangsung.
Menurut  peserta yang lain yakni Ryan (30) juga menyatakan bahwa dengan quick news dapat meng up load berita di manapun berada dengan cepat, tepat dan akurat. (*)

Rabu, 02 Desember 2015

Wijaya Kusuma Gallery














Bunga Wijaya Kusuma, mekar hanya setelah tengah malam pukul 24:00. Sebelum tengah malam, Bunga Wijaya Kusuma ini tidak akan mekar menunjukkan keindahannya.

Keindahan Bunga Wijaya Kusuma ini termashyur sejak jaman dahulu kala, sehingga para Raja Majapahit menanam Bunga Wijaya Kusuma ini di halaman istana. 

Ukiran Bunga Wijaya Kusuma juga ditemukan dalam relief-relief Candi.

Mengapa Bunga Wijaya Kusuma yang megah ini hanya mekar setelah pukul 24:00 ? Karena Bunga Wijaya Kusuma ini hanya bertujuan menarik jenis serangga nocturnal tertentu yang muncul pada setelah tengah malam. Klik foto untuk memperbesar tampilan. (foto & teks by Mung Pujanarko)

Senin, 26 Oktober 2015

Senjakala Demam Batu Akik




Blog saya ini sudah saya anggap sebagai buku harian saya sendiri. Jika ada yang ingin saya tulis, selalu saya sempatkan untuk menuliskannya. Karena di Blog ini juga ada time line atau pembagian waktu, misal bulan lalu saya nulis apa saja, dan pada  bulan Oktober ini saya nulis tentang topik apa.
Bulan Oktober 2015 ini adalah saat saya melihat dan -nantinya kalau saya baca ulang buku harian saya ini-, adalah saat saya mengenang senjakala saat 'demam batu akik' sempat menjangkiti warga.


Bulan Oktober 2015 adalah saat senja kala demam batu akik. Demam Batu Mulia/ Demam Batu Akik yang menjangkiti sebagian masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke dimulai saat akhir tahun 2013 lalu.

Dan demam batu mencapai puncaknya saat bulan Maret-April 2015 lalu.

Sejumlah kisah menarikpun sempat menghiasi era demam batu, mulai dari kisah permen fox yang dibeli 350 ribu  seperti cuplikan berita dibawah ini :

“ Gila Batu, Permen Fox Dikira Batu dibeli 350 Ribu”

 

Ada-ada saja ulah Syahrin Purba (25) warga Jalan Madio Utomo, Lorong Ketapang, Kelurahan Tegal Rejo, Medan Perjuangan. Niat buruknya mengelabui pembeli batu akik berujung pemukulan pada Sabtu (21/3/2015) sekira pukul 23.00 WIB.

Kejadian berawal ketika Syahrin berkumpul dengan rekan-rekannya di sebuah warung tak jauh dari kediamannya. Lantaran sudah beberapa kali menipu pembeli, Syahrin selalu mengantongi beberapa permen fox yang persis mirip dengan batu mulia atau batu akik.

Saat berkumpul, Helmi (25) mendatangi Syahrin dan rekannya. Sambil mengobrol, Helmi menanyakan siapa yang menjual batu akik. Lantas saja Syahrin mengeluarkan permen fox berwarna hijau bening dari kantong celananya yang terbungkus dalam plastik klip kecil. Setelah beberapa saat mengobrol, akhirnya Helmi sepakat membeli batu mulia (permen fox) tersebut.
Anehnya, Helmi tak menaruh curiga dengan barang yang dibelinya dan langsung beranjak dari lokasi transaksi permen fox itu. Syahrin pun tersenyum puas telah mengantongi uang Rp 300 ribu,
Namun lima belas menit kemudian, Helmi datang lagi ke warung tempat Syahrin mangkal dengan rekan-rekannya. Lantas, Helmi yang terlihat emosi langsung menarik kerah baju Syahrin dan meminta agar uang Rp 300 ribu miliknya dikembalikan. Semula Syahrin tak mau mengembalikan, tapi karena bogem mentah mendarat ke wajahnya, Syahrin pun terpaksa mengembalikan uang milik Helmi.

“Kudatangi lagi warung itu. Kukira dia (Syahrin) jual batu. Rupanya permen fox yang dijualnya samaku. Lah siapa yang enggak emosi, Bang. Uang sudah kukasih sama dia Rp 300 ribu. Aku tahunya waktu plastik klip berisi batu kubuka. Loh batunya kok lengket. Eh rupanya permen, Bang,” tutur Helmi. Kasus ini pun berakhir di pihak yang berwajib. (*)

==============================================

Itulah kisah unik era ‘edan‘ demam batu Indonesia.

Kini bulan Oktober 2015 ini demam batu meredup. Batu Bacan misalnya yang tadinya menjadi primadona klasemen tertinggi pemimpin era demam batu akik, lambat laun kehilangan pamor dan daya tariknya, karena akhirnya orang pun sadar bahwa Batu Bacan bukanlah batu mulia yang ada standarnya.

Karena batu Bacan jelas tidak ada standar bakunya. Komoditas batu Bacan dalam wacana ilmu ekonomi hanyalah komoditas yang mengalami bubble (gelembung) harga saja, nanti bubble atau gelembung harga ini juga bakal meletus.

 Ini mirip fenomena bubble (gelembung) tanaman hias anthurium tahun 2006-2007 lalu, yang akhirnya bubble itu meletus dan menyisakan aneka kisah nelangsa.

Bagaimana dengan Pameran ? Pameran batu  Bacan dan kontes/pameran batu akik lainnya jelas ada dan akan makin digiatkan menjelang akhir tahun 2015.

Mengapa?

Karena  pada bulan Desember 2015, saat akhir tahun di saat  masyarakat Indonesia sedang butuh dana untuk akhir tahun. Jelas prioritas masyarakat bukannya beli batu, tapi beli baju. Beda huruf ‘t’ dan ‘j’ saja.

 Maka demam batu segera menunjukkan  tingkat kesembuhannya. Demam batu turun temperaturnya, alias tidak panas menggigil lagi demamnya.

Bubble pun meletus.

Pameran jelas akan digiatkan akhir tahun 2015 ini  untuk upaya terakhir memompa bubble,  seperti dulu saat pemeran tanaman hias. Namun pameran hanya upaya sesaat untuk mempertahankan bubble atau harga yang tak standar itu.

Bisa disimak cuplikan berita berikut ini :


                                                   "Trend Batu Bacan Surut"

TREN Batu Bacan mulai berakhir. Hal ini ditandai dengan semakin lesunya penjualan batu akik di pasar batu Indonesia.

Kebanyakan pedagang mengeluh, karena batunya tidak laku terjual. Ia dahulu membeli batu Bacan dengan harga tinggi, jika saat ini dijual murah, ia akan rugi.

Sedangkan peminat batu kian hari kian menurun. Apalagi batu Bacan. Orang hanya bersedia beli Bacan asalkan murah.

Banyak faktor mempengaruhi, termasuk kondisi ekonomi Indonesia yang melambat.

Namun yang paling penting adalah, komoditas Batu Bacan bukanlah merupakan komoditas kebutuhan pokok warga. Para hobbyist Bacan kini  juga mulai ingin menjual kembali Batu Bacan yang dimilikinya setelah membeli minimal dengan harga jutaan rupiah. Namun harga Batu Bacan tak terstandar, jadi sulit dijual kembali dengan nilai tetap, apalagi lebih tinggi.

Pemain-pemain kelas atas di Batu Bacan yang duhulunya berani membeli batu Bacan dengan harga ratusan juta rupiah, kini tidak ada yang berani. Semuanya tiarap.

Hanya beberapa iklan lapak online yang mematok harga Bacan hingga 150 juta rupiah, namun hal ini hanyalah upaya terakhir untuk terus meniup 'gelembung' harga Batu Bacan yang secara alamiah pasar mulai jenuh terhadap komoditas batu Bacan yang mengempis gelembung harganya.

Karena mereka melihat pasar batu yang kian surut hari demi hari. Dan daya beli masyarakat yang kian rendah. Dipastikan jika anda mempunyai batu Bacan yang siap dijual dengan harga mahal, tidak akan laku terjual.

Anda harus tahu, bahwa harga Batu Bacan tidak akan naik, melainkan akan terus menurun.
Orang akan berfikir dua kali untuk membeli batu, sebab batu bagi para konsumen masuk kebutuhan sekunder, bukan kebutuhan pokok.

Percaya atau tidak, namun ini adalah fakta sebenarnya. Dan jika anda masih terus mempertahankan dan menyimpan batu Bacan untuk dijual dengan harga tinggi, percayalah anda akan menyesal tiada guna. Karena harganya akan terus menurun dan tiada pembeli. Sebab uang semakin hari akan semakin sulit didapatkan.


ITULAH yang di rasakan pemain Bacan Doko di awal bulan agustus tahun 2015 ini di pasar rawabening Jakarta Timur.  Ada sedikit kebingungan yang terlintas bagi mereka.  Kenapa di awal booming, pemain Bacan Doko di Rawabening bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah perharinya.

Namun ketika habis lebaran, apalagi setelah Lebaran Haji/ Idul Kurban September 2015  ini peminatan Bacan mulai tenggelam, bahkan dalam sebulan tak terjual walaupun  sebiji, belum lagi pembayaran sewa lapak yang terus mengigit.

Seorang pemain Bacan Doko di Pasar Rawabening yang enggan namanya di sebutkan, telah membenarkan hal itu ketika di konfirmasi redaksi Beritabatu.com via BBM 11/8,  siang.

“Mas gimana masi ramai peminat Batu Bacan di tempat mas? (Rawabening-pen), Redaksi beritabatu.com sengaja mengawali percakapan via BBM. “Sudah mulai sepi bang, tidak seperti kemarin-kemarin, aku sampai bingung, belum lagi biaya sewa lapak yang terus mengejar, tetapi aku lebih aktif di jual Beli Online, karena pembelinya bisa dari seluruh Indonesia, ditambah gratis lagi, ungkapnya dengan optimis.

Dia menambahkan, Para pemain Bacan di Rawabening suda mulai turunkan harga Bacan Doko, walaupun turunnya hanya beberapa persen saja, namun hal itu di lakukan agar peminat Bacan tidak berpindah hati. (Berbagai Sumber)

========================================================

Dan jelas nyatanya batu Bacan tidak laku digadaikan di Perum Pegadaian. Batu Bacan bukanlah investasi, tapi hanya sekedar hobby, seperti hobby burung saja.

Bulan September 2015 lalu mulainya turun merosot pamor demam batu akik Indonesia. Cuplikan beritanya juga bisa dibaca dalam berita berikut ini :


"Penjualan Batu Akik Mulai Lesu" 


Usai Hari Raya Haji atau Idul Adha September 2015 lalu, kini perlahan namun pasti omzet penjualan batu akik makin lama makin menurun tajam. Para pembeli dan pemburu batu akik tak lagi se 'gila' masa-masa sebelumnya. Walhasil, banyak pedagang batu akik yang beralih profesi.

Dampak penurunan minat masyarakat terhadap batu akik menyebabkan para pedagangnya mengalami rugi harian. Rugi harian ini berarti cost untuk sehari operasional tak terutup dengan penjualan sehari. Pedagang mengaku masih bisa makan sisa keuntungan saat puncak demam batu April-Mei 2015 lalu.

Beberapa pedagang batu akik mengaku merugi sampai ratusan juta rupiah.

"Sudah tiga bulan terakhir ini, hasil jualan saya semakin menurun, omzet yang saya dapat hanya berkisar Rp200 ribu perhari," ujar Ibu Wandi, salah seorang pedagang batu akik di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, (11/9/2015).

Berdasarkan pengakuan Ibu Wandi, penghasilan saat ini sangat berbeda jauh dengan beberapa bulan lalu. Sebab pada waktu demam batu akik sedang tinggi-tingginya, Ibu Wandi bisa meraup penghasilan Rp10 juta per hari. Sekarang untuk jatah membeli batu akik wanita paruh baya ini hanya mengeluarkan duit sebesar Rp300 ribu. Sementara sebelumnya dalam memburu batu akik dari pelosok negeri, Ibu Wandi berani bertransaksi jutaan rupiah.

"Saya jual semua batu akik ini dengan harga 200 ribu, harga ini bisa dinego. Sekarang prinsipnya yang penting ada yang beli, udah Alhamdulilah banget," tutup Ibu Wandi pasrah.(gms)

=============================================================

Itulah berbagai cuplikan berita yang bisa kita baca di berbagai surat kabar dan media massa di Indonesia.

Kenyataannya saya lihat di lapak-lapak penjual Batu Akik baik di mall-mall ataupun di kaki lima pada Oktober 2015 ini sudah mulai sepi. Harga Batu Bacan yang jutaan jelas menimbulkan keraguan di benak masyarakat luas.

Memang kalau dipikir, hobby tidaklah selalu harus rasional, terkadang hobby memang bertentangan dengan hukum ekonomi. Hobby kebanyakan irrasional secara nilai ekonomi, dan emosional semata.

Namun tetap kebutuhan primer selalu mengalahkan keinginan hobby yang hanya berifat ingin /want saja.

 Yang lebih kasihan lagi bagi kabar demam akik, dan makin membuat  demam akik mereda adalah ketika Pegadaian tidak akan menerima akik sebagai jaminan gadai seperti cuplikan berita di bawah ini :


"Pegadaian Tidak Terima Batu Akik" 

Kabar ditolaknya akik di Perum Pegadaian ini tentu menyesakkan bagi mereka yang telah membeli akik puluhan juta rupiah, namun kemudian akik itu teryata hanyalah sebatas barang koleksi saja tanpa ada jaminan nilanya dalam sistem ekonomi.

PT Pegadaian (Persero) menyatakan belum bisa menerima batu akik untuk dijadikan sebagai salah satu barang yang layak untuk dijadikan sebagai barang jaminan untuk transaksi gadai. Hal ini disampaikan pihak PT Pegadaian seiring demam batu akik di masyarakat, yang nilainya bisa mencapai ratusan juta bahkan sampai miliaran.

Manajer PT Pengadaian (Persero) Pusat Basuki Tri A. mengatakan batu akik tidak memiliki harga standar yang pasti. Saat ini penentuan harga sebuah batu akik hanya berdasarkan taksiran individu bukan mengikuti harga standar. Oleh karena itu batu akik belum bisa dijadikan barang jaminan di pegadaian.

"Standar harga untuk batu akik tidak ada. Ketika orang mengatakan batu akik itu bagus, bisa saja terpukau lalu membelinya. Tapi harga hanya berdasarkan taksiran bukan harga pasar yang berlaku standar," ujar Basuki saat ditemui Merahputih.com di Kantor Pusat PT Pegadaian (Persero) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Di samping itu, Pegadaian belum memiliki peralatan dan tenaga ahli untuk menaksir harga sebuah batu akik dan menilai kualitas dari jenis sebuah batu akik yang ada di pasaran.

Sementara PT Pegadaian baru akan melakukan kajian terhadap batu permata sebagai jaminan gadai. Untuk diketahui, selama ini Pegadaian baru menerima emas sebagai barang jaminan. (merahputih.com)

=====================================================


Begitulah beberapa cuplikan berita yang saya cuplik dari berbagai media massa nasional sebagai bukti bahwa pasang trend akik, kini telah menjadi surut, demam akik mulai sembuh dan bubble demam akik pun mengempis. Ini Alamiah. (*)


Sabtu, 10 Oktober 2015

21 Orang dari Panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro Ikuti Pelatihan Jurnalisme Warga


Para peserta pelatihan jurnalisme warga di Panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubro, Lenteng Agung,senin (10/10)

Para peserta pelatihan jurnalisme warga di Panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubro, Lenteng Agung, berfoto bersama Ketua Umum sekaligus narasumber Wilson Lalengke, Senin (10/10)

Sebanyak 21 orang peserta diklat jurnalisme warga dari panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubro terlihat serius saat menyimak paparan pelatihan dari tim pembicara PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia).

Pelatihan ini digelar di lokasi panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro di Jl. Syukur No 54, Lenteng Agung, Jakarta Selatan selama 3 hari mulai dari tanggal 10 Oktober 2015 hingga 12 Oktober 2015.

Dalam pelatihan ini, anak-anak panti asuhan Siti Khadijah Al-Kubro diajarkan untuk menulis berita, membuat karangan, dan juga mengenal media massa on-line untuk praktek menulis berita.

Salah seorang peserta pelatihan bernama Andik (13) yang masih duduk di bangku kelas 7 pada SMP Muhammadiyah 1, Jakarta Selatan, menyatakan bahwa dirinya suka dan semangat mengikuti pelatihan jurnalisme warga ini karena, dia ingin menambah ilmu dan pengetahuan di bidang jurnalsitik.

“Saya ingin  belajar jurnalistik, agar bisa menulis dan memotret secara benar,” ujar Andik ketika ditemui di lokasi panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro (10/10).

Menurut peserta lainnya yakni Anwar (14) yang  duduk di kelas 8 pada SMP Muhammadiyah 1, dirinya juga tak ketinggalan ingin menambah wawasan di bidang media massa.

“Saya ingin jadi wartawan, agar bisa keliling dunia untuk meliput kejadian-kejadian di mancanegara,” tutur Anwar.



Nara sumber dalam pelatihan ini yakni Wilson Lalengke, Spd, Msc,M.A menyatakan bahwa siapa yang menguasai informasi maka dia bisa menguasai dunia.

“Maka itu adik-adik rajin belajar dan juga pahami bagaimana memilih dan memilah informasi agar kita tidak sesat dan secara bijak dalam mengkonsumsi informasi,” papar Wilson dalam pelatihan itu. (imung)

Senin, 05 Oktober 2015

Mahasiswa dan Dosen FISIP Perdalam Jurnalisme Warga



Peserta pelatihan jurnalisme mengikuti acara diklat Jurnalisme Warga di ruang laboratorium FISIP UNIDA, Senin (5/10)



Dengan difasilitasi oleh PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) sejumlah 10 orang mahasiswa dan 5 orang dosen FISIP Universitas Djuanda Bogor melakukan pelatihan Jurnalisme warga. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan teknik penulisan dan pengambilan gambar untuk seorang citizen Jurnalis dan juga diharapkan berguna bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya di bidang media massa.


Menurut salah seorang peserta yakni Wira (20) yang merupakan mahasiswa FISIP semester 5 jurusan Administrasi Negara mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk mengikuti pelatihan ini karena materi yang diberikan berupa jurnalisme warga.

“Saya terus terang saja ingin memperdalam tentang jurnalistik agar bisa memahami ilmu tentang media massa,” ujar Wira yang ditemui di ruang laboratorium FISIP Unida  hari senin (5/10).


Selain itu rekan mahasiswa yang lain bernama Dinar (20) menyatakan pula ketertarikannya untuk menambah wawasan dalam ilmu media massa terutama tentang citizen Jurnalisme

dari ki-ka Mung Pujanarko (berdiri) Yosef Ferdyana (berdiri menunjuk layar), Ryan (duduk) panitia dari PPWI dan Wilson Lalengke dalam acara Diklat Jurnalisme warga di FISIP UNIDA 5-6 Oktober 2015


Dalam pelatihan ini narasumber yakni Wilson Lalengke menegaskan bahwa barang siapa yang menguasai informasi maka dirinya dapat menguasai dunia.

“Paradigma media massa sekarang sudah bergeser kepada peran aktif masyarakat sendiri sebagai pengolah informasi yang secara bebas dapat menciptakan informasi secara mandiri,” ujar Wilson dalam acara tersebut.

Nara Sumber lainnya yakni Mung Pujanarko menekankan pentingnya disiplin dalam membuat dokumentasi baik tulisan dan dokumentasi foto.

Sedangkan nara sumber Yosef Ferdyana memberika materi fotografi, serta Ryan selaku panitia bertugas untuk menjadi mentor dalam tugas-tugas jurnalistik pada para mahasiswa UNIDA Bogor. (imung)

Senin, 14 September 2015

50 Orang Mahasiswa IBM-ASMI Perdalam Bahasa Indonesia


Guna memperdalam pengetahuan tentang Bahasa Indonesia, maka sekitar 50 orang mahasiswa IBM- ASMI  tekun mempelajari Bahasa Indonesia.
Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini digelar di ruang  604 lantai 6 Gedung Kampus IBM-ASMI di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur pada hari Senin (14/9).

Dalam perkuliahan ini akan dibahas beberapa pokok materi penting tentang Bahasa Indonesia, antara lain penggunaan Bahasa Indonesia dalam tulisan berita yang baku.

Menurut salah seorang mahasiswa bernama Lutfi (21) mengatakan bahwa dirinya ingin memperdalam Bahasa Indonesia sekaligus ingin mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia dengan tekun agar tercapai hasil yang diinginkan.

“Saya ingin memperdalam Bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Lutfi ketika ditemui di Kampus IBM-ASMI, Senin (14/9).

Sementara itu menurut Yohana (20) juga mahasiswi IBM-ASMI mengatakan bahwa dengan mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia maka dirinya berharap dapat pula untuk menggunakan Bahasa Indonesia sehari-hari secara baik dan benar.

 Selanjutnya menurut Dosen Bahasa Indonesia yakni Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom menyatakan bahwa Bahasa Indonesia tidak bisa dipelajari tanpa praktek.

“ Karena Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan memerlukan praktek menulis, karena dengan menulis kita biasa untuk membuat sebuah karangan atau laporan yang baku dan benar dalam kaidah Bahasa Indonesia,” pungkas Mung Pujanarko. (*)

Jumat, 11 September 2015

30 Orang Mahasiswa Kelas Karyawan IBM ASMI Perdalam Bahasa Indonesia



Bangku di depan meja Pak Mung Pujanarko selaku Dosen Bahasa Indonesia, terisi penuh, dan hanya ada sebuah bangku kosong tepat di depan meja Dosen yang berkacamata itu. Hal ini membuktikan jika mata kuliah Bahasa Indonesia, mendapatkan perhatian yang penuh dan serius oleh para mahasiswa IBM ASMI yang mengambil mata kuliah ini.


Maka itu, sejumlah 30 orang mahasiswa IBM-ASMI kelas karyawan terlihat belajar bahasa Indonesia dengan sangat serius.

Bertempat di ruang 610, para mahasiswa ini dengan tekun menyimak mata kuliah yang diberikan, meski waktu telah menunjukkan pukul 19: 00 WIB. Kuliah yang dilaksanakan hari Jumat (11/9 ) ini berlangsung secara tertib dan direncanakan berakhir pada pukul 22: 00 WIB.

Menurut Supri (21) sebagai salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi kelas karyawan, dirinya menyatakan bahwa ingin mempelajari Bahasa Indonesia untuk dipergunakan secara lisan dan tulisan sehari-hari.

”Saya  ingin mahir dalam menulis menggunakan ejaan yang disempurnakan, agar dapat berguna di dunia kerja,” tutur Supri, Jumat (11/9).

Sementara itu menurut Fatma (19) menyatakan bahwa dirinya juga ingin mengetahui lebih dalam penggunaan bahasa baik secara tulisan dengan format penulisan yang  benar.“Saya ingin tidak tanggung-tanggung belajar bahasa Indonesia untuk menambah skill saya,” ujarnya.

Pada perkuliahan ini penjelasan dari Dosen, Mung Pujanarko menyatakan bahwa belajar Bahasa Indonesia harus senantiasa dipraktekkan agar mampu menulis menggunakan kalimat efektif dan efisien secara singkat dan jelas. (*)

Senin, 07 September 2015

Belajar Bahasa Indonesia Mutlak agar Sukses di Dunia Kerja






Pentingnya belajar Bahasa Indonesia mutlak untuk perkembangan karir mahasiswa kelak ketika memasuki dunia kerja. Seperti ketika 70 orang mahasiswa IBM-ASMI belajar mata kuliah bahasa Indonesia di kampus IBM-ASMI yang terletak di kawasan Pulo Mas Jakarta Timur, hari Senin (7/9).

Menurut salah seorang mahasiswa yang bernama Febri (17) menyatakan bahwa dirinya ingin belajar bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan diri berbahasa. Selain itu dirinya selaku mahasiswi juga sadar bahwa dengan belajar bahasa Indonesia maka bisa sukses di Dunia Kerja.

“Saya ingin belajar bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk modal kerja di dunia bisnis kelak, karena berbahasa Indonesia yang baik adalah modal utama dalam dunia kerja nanti,” ujar Febri.

Sedangkan pesan dari Dosen Bahasa Indonesia bernama Mung Pujanarko, S. Sos, M.I.Kom menyatakan bahwa mahasiswa harus belajar bahasa Indonesia yang baku. Dan membiasakan diri berbahasa Indonesia yang baku serta sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

“Karena belajar Bahasa Indonesia merupakan hal yang mudah namun kadang diabaikan oleh para mahasiswa karena itu tidak banyak mahasiswa yang dapat menulis secara baik, bisanya hanya copy paste atau mengkopi saja, tanpa mengetik dan menulis secara baku, ini harus dirubah dalam pelajaran bahasa Indonesia agar mahasiswa mampu menulis secara baku serta sesuai dengan sistem ejaan,” papar Mung Pujanarko. (*)

Jumat, 07 Agustus 2015

Bripda Tiara mengkilap seperti Mutiara






 Bripda Tiara Permata Putri salah seorang anggota Bidang Humas Polda Sumatera Barat merasa sangat antusias mengikuti pelatihan desain grafis dan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Divisi Humas POLRI. Bertempat di Kampus  Polimedia Media Kreatif Jl. Srengseh Sawah, Jakarta Selatan dirinya bersama 38 rekan lainnya dari seluruh POLDA di Indonesia akan menimba ilmunya scara maksimal guna memajukan di bidang kehumasan .

 Bripda Tiara Permata selaku anak dari Bapak Candra anggota Intelkam Polda Sumatera Selatan ini mengaku akan meneruskan jejak profesi ayahnya menjadi seorang polisi.

 Sebelum menjadi seorang Polwan berpangkat Bripda,  Bripda Tiara Permata  pernah bekerja freelance di salah satu stasiun televisi  di daerah yang terkenal dengan makanan khasnya pempek. Beralih dari situ karena tekadnya kuat dan didukung oleh orang tuanya, maka dia memutuskan menjadi seorang Polwan yang siap ditempatkan dimana saja.

Untungnya dia ditempatkan di satu pulau dengan ayahnya, sehingga kapanpun bisa pulang kampung bersama keluarganya tanpa terpisah jarak yang begitu jauh.

"Jadi semangat tidak akan putus dimana saja  berada" ujar  Bripda Tiara Permata.

Menjadi Polwan di Polda Sumbar dia merasa bangga, selain dapat melatih bakatnya yang sudah terasah akan menjadi semakin tajam, dan berharap nantinya akan menjadi ikon Polwan di seluruh Indonesia terutama di bidang Humas.

Tak hanya berparas cantik, ramah, suka senyum maka masyarakat akan merasa nyaman dan menaruh hormat tentunya. Oleh sebab itu POLRI harus merasa bangga mempunyai seorang Brigadir POLWAN seperti  Bripda Tiara Permata yang nantinya  akan membawa harum nama POLRI. (hendra)





Kamis, 30 Juli 2015

30 Orang Anggota Kodam Jaya Ikuti pelatihan Jurnalistik

Para peserta pelatihan jurnalistik di Kodam Jaya, kamis (30/7)

Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Heri Prakoso Ponco Wibowo  memberikan sambutan, kamis (30/7)



Jakarta- Sebanyak 30 orang peserta pelatihan Jurnalistik yang diadakan di Kodam Jaya terlihat tekun mengikuti acara pelatihan. Dalam pembukaan pelatihan, Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Heri Prakoso Ponco Wibowo menyatakan bahwa kemampuan dasar jurnalistik harus dapat dikuasai oleh peserta pelatihan.

“Setelah usai pelatihan ini diharapkan peserta mampu meningkatkan skill atau keahlian di bidang jurnalistik,” papar Kolonel Heri di depan para peserta (30/7).

Pelatihan berjalan selama satu hari yakni pada hari Kamis (30/7) bertempat di Media Centre Kodam Jaya Jl Mayjen Sutoyo No 5, Jakarta.

Menurut salah seorang peserta yakni Kapten (Inf)  Karnadin menyatakan bahwa  dengan mengikuti pelatihan ini maka dirinya ingin menambah ilmu dan juga belajar dunia Jurnalistik.
Sementara itu menurut peserta lainnya yakni Serda Dimas menyatakan bahwa dengan pelatihan, dirinya juga berharap agar mampu menguasai ilmu jurnalistik sebagai ilmu pelaporan untuk tugas sehari-hari di lapangan.

Menurut salah seorang nara sumber yakni Wilson Lalengke menjelaskan barang siapa yang mampu menguasai informasi maka dia menguasai dunia.

”Siapa yang bisa menguasai seluk beluk membuat informasi maka dia bisa menguasai sebuah wilayah dan juga memahami masyarakat sekitarnya,” ujar Wilson Lalengke.   Dalam pelatihan ini peserta diharapkan langsung praktek dan terjun ke lapangan. (*)


Rabu, 29 Juli 2015

Wisata dan Rute Menuju Jakarta Convention Center






Sahabat, karena banyaknya sahabat, baik itu rekan-rekan yang bertanya tentang seputar Jakarta Convention Center (JCC) juga cara mencapai ke lokasi JCC dengan menggunakan sarana transportasi pribadi atau umum maka para sahabat semua kini dapat menyimak dan menyimpan informasi seputar JCC ini dengan baik.

Para sahabat  terutama para rekan sekalian dari luar DKI (Daerah Khusus Ibu Kota) Jakarta, seringkali bertanya di manakah lokasi JCC dan bagaimana cara transportasi ke JCC ?

JCC (Jakarta Convention Center) ini sering dijadikan tempat konvensi, pameran, pagelaran musik hingga acara-acara politik.

Bagi sahabat yang dari luar Jakarta, juga bertanya rute menuju JCC. Sebenarnya Rute menuju JCC ini bisa  menempuh jalan yang menuju ke arah jakarta Pusat. Rute menuju JCC bisa ditempuh dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
Bagi anda yang hendak menuju ke JCC baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaran umum berikut catatan rute menuju JCC :

Menggunakan Kendaraan Pribadi 

Dari Cawang

Cawang > MT. Haryono > Pancoran > Gatot Subroto > Gerbang Pemuda > JCC.

Dari Cempaka Putih
Cempaka Putih > Letjend. Suprapto > Kramat Bunder > Simpang Senen > Kramat Raya > Salemba Raya > Matraman > Tambak > Manggarai > Sultan Agung > Halimun > Dukuh Atas > Karet Pasar Baru > Penjernihan > Pejompongan > Gatot Subroto > Flyover Taman Ria TVRI > Gerbang Pemuda > JCC.

Dari Grogol
Grogol > S. Parman > Slipi > Gatot Subroto > Flyover Taman Ria TVRI > Gerbang Pemuda > JCC.

 Via Monas
Monas > Medan Merdeka Barat > MH. Thamrin > Bundaran HI > Jenderal Sudirman >Dukuh Atas > Karet Pasar Baru > Penjernihan > Pejompongan > Gatot Subroto > Flyover Taman Ria TVRI > Gerbang Pemuda > JCC.

Menggunakan Kendaraan Umum terutama dari Bandara

Dari Bandara Sukarno-Hatta
1.Dari Bandara naik Damri jurusan Lebak Bulus turun di perempatan Slipi-Palmerah (JDC).
2.Dari depan JDC naik Koantasbima 102 Tanah Abang-Ciputat turun di JCC.

Dari Bandara Halim Perdanakusumah
1.Dari Bandara Halim naik angkot biru muda TRANS HALIM ke perempatan Cawang UKI.
2.Masuk halte busway Cawang UKI naik TransJakarta jurusan Grogol/Pluit turun di halte busway Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke JCC.

Dari Stasiun Gambir
1.Keluar pelataran timur (Jalan Medan Merdeka Timur) masuk halte busway Gambir 1, naik TransJakarta jurusan Kalideres turun di halte Grogol 1.
2.Transfer ke halte Grogol 2 via jembatan busway, disitu naik TransJakarta jurusan PGC/Pinang Ranti turun di Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke JCC.

Dari Stasiun Jatinegara
1.Dari Stasiun Jatinegara naik KRL jurusan Tanah Abang-Jatinegara turun di Stasiun Karet.
2.Keluar stasiun ke kolong flyover disitu naik salah satu Kopaja 608 Tanah Abang-Blok M / Kopaja 615 Tanah Abang-Lebak Bulus turun di JCC.

Dari Stasiun Pasar Senen
1.Dari Stasiun Pasar Senen naik KRL jurusan Tanah Abang-Jatinegara turun di Stasiun Karet.
2.Keluar stasiun ke kolong flyover disitu naik salah satu Kopaja 608 Tanah Abang-Blok M / Kopaja 615 Tanah Abang-Lebak Bulus turun di JCC.

Dari Stasiun Tanah Abang
1.Dari Stasiun Tanah Abang naik Koantasbima 102 Tanah Abang-Ciputat turun di JCC.

Dari Terminal Blok M
1.Dari Terminal Blok M naik salah satu AJAP AC138 Blok M-Cimone / Kopaja 615 Lebak Bulus-Blok M-Tanah Abang / Mayasari Bakti Ac34 Blok M-Poris Plawad / PPD P45 Blok M-Cimone turun di JCC.

Dari Terminal Kalideres
Dari Terminal Kalideres naik salah satu APTB 14 Kalideres-Cikarang / Mayasari Bakti AC02 Kalideres-Kampung Rambutan / AC81 Kalideres-Depok turun di Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke JCC

Dari Terminal Kampung Rambutan
1.Dari Terminal Kampung Rambutan naik Mayasari Bakti AC02 Kampung Rambutan-Kalideres turun di JCC.

DariT erminal Lebak Bulus
1.Dari Terminal Lebak Bulus naik Kopaja 615 Lebak Bulus-Tanah Abang turun seberang JCC.

Dari Terminal Pulo Gadung
1.Dari Terminal Pulo Gadung naik APTB 13 Mayasari Bakti Pulo Gadung-Poris Plawad turun di Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke JCC.

Dari Terminal Rawamangun
1.Dari Terminal Rawamangun naik PPD AC16 Rawamangun-Lebak Bulus  turun di seberang Senayan City.
2.menyeberang jalan menuju ke depan Senayan City disitu naik salah satu Koantasbima  102 Ciputat-Tanah Abang / Kopaja 615 Lebak Bulus-Tanah Abang turun seberang JCC.


Dari Terminal/Pelabuhan Tanjung Priok

1.Dari Terminal Tanjung Priok naik Mayasari Bakti AC49 Tanjung Priok-Grogol-Blok M turun di seberang JCC (Jalan Gatot Subroto).

Dari Bandung
1.Dari Bandung naik Travel DayTrans jurusan Senayan City.
2.Dari Senayan City naik salah satu Koantasbima 102 Ciputat-Tanah Abang / Kopaja 615 Lebak Bulus-Tanah Abang turun seberang JCC.

Dari Bekasi
1.Dari Bekasi naik Mayasari Bakti AC 29 Bekasi-Grogol/Kalideres turun di JCC.

Dari Bogor/Depok
1.Dari Stasiun Bogor / Depok Baru naik KRL jurusan Tanah Abang-Jatinegara turun di Stasiun Karet.
2.Keluar stasiun ke kolong flyover disitu naik salah satu Kopaja 608 Tanah Abang-Blok M / Kopaja 615 Tanah Abang-Lebak Bulus turun di  JCC.

Dari Ciawi
1.Dari perempatan Ciawi-Tol Jagorawi naik APTB 15 Agra Mas Ciawi-Grogol turun di halte Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke  JCC.

Dari Cibinong
1.Dari Cibinong naik APTB 05 Cibinong-Grogol  turun di Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke  JCC.

Dari Cikarang
1.Dari Cikarang naik APTB 14 Cikarang-Kalideres  turun di Senayan JCC, keluar halte menyeberang jalan menuju ke  JCC.

Dari Cileungsi
1.Dari Cileungsi naik salah satu Mayasari Bakti AC42A / Maya Raya AC Cileungsi-Kalideres turun di  JCC.

Ciputat
1.Dari Ciputat naik Koantasbima 102 Ciputat-Tanah Abang turun di seberang  JCC.

Dari Serpong
1.Dari BSD City naik shuttle TransBSD jurusan Ratu Plaza turun seberang Senayan City.
2.menyeberang jalan menuju ke Senayan City disitu naik salah satu Koantasbima 102 Ciputat-Tanah Abang / Kopaja 615 Lebak Bulus-Tanah Abang turun seberang  JCC.

Dari Tangerang
1.Dari Tangerang (Cimone/Karawaci) naik AJAP AC138 Cimone-Blok M turun di  JCC.


Sebenarnya banyak rute jalan  menuju Jakarta Convention Center (JCC). Para wisatawan tidak perlu khawatir dengan akses transportasi ke JCC. Sebab Rute jalan menuju ke JCC juga bisa menggunakan transportasi umum yang jumlahnya cukup banyak di Jakarta.

Angkutan Umum reguler menuju JCC Jakarta Convention Center (Tanpa Busway) :


Dari Blok M
Turun di dekat halte busway Senayan JCC :

- Mayasari Bakti
AC 34 (Blok M - Poris Plawad)
AC 49 (Blok M - Tanjung Priok)

- PPD
P 45 (Blok M - Cimone)

Turun di ujung ex-Taman Ria Senayan :

-AJA.P
138 (Blok M - Cimone)

-Kopaja
615 (Lebak Bulus - Tanah Abang)


Dari Lebak Bulus/Ciputat
Turun di ujung ex-Taman Ria Senayan :

-Koantas Bima
102 (Ciputat - Tanah Abang)

Dari Grogol/Slipi
Turun di dekat halte busway Senayan JCC :

-Mayasari Bakti
P 02/P 55 (Kampung Rambutan - Grogol)

-PPD
213 (Kampung Melayu - Grogol)

Turun di depan gerbang JCC :

Koantas Bima
102 (Ciputat - Tanah Abang)

Kopaja
615 (Lebak Bulus - Tanah Abang)


Dari Sudirman/Thamrin/Senen
Turun di dekat halte busway Senayan JCC :

-Mayasari Bakti
AC 62 (Senen - Cimone)
AC 133 (Tanah Abang - Cimone)

-PPD
213 (Kampung Melayu - Grogol)

Dari Kampung Rambutan/Cililitan
Turun di dekat halte busway Senayan JCC :

-Mayasari Bakti
AC 02 (Kampung Rambutan - Kalideres)
P 02/P 55 (Kampung Rambutan - Grogol)


Dari Cileungsi/Cibinong
Turun di dekat halte busway Senayan JCC :

-Mayasari Bakti
AC 42A (Cileungsi - Kalideres)
AC 43 (Cibinong - Grogol)

Dari Depok
Turun di dekat halte busway Senayan JCC :

-Mayasari Bakti
AC 81 (Depok - Kalideres)

-PPD
P 54 (Depok - Grogol)

Dari Bekasi
Bekasi Barat: Naik Mayasari Bakti AC 05 -> Turun di Komdak/depan Plaza Semanggi -> Naik P 02/P 55/P 54 -> Turun di dekat halte Senayan JCC.
Bekasi Timur: Naik Mayasari Bakti AC 05/AC 52/P 27/P 50 -> Turun di  Komdak/depan Plaza Semanggi -> Naik P 02/P 55/P 54 -> Turun di dekat halte Senayan JCC.

Dari Ciledug
Naik Bianglala AC 44 (Ciledug - Senen)/Mayasari Bakti AC 35 (Ciledug - Senen) -> Turun di dekat halte Polda -> Naik AC 34/AC 49/P 45 -> Turun di dekat halte Senayan JCC

Jakarta Convention Center terletak di kompleks olahraga Bung Karno, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jakarta Convention Center memiliki balai yang memiliki 5.000 tempat duduk, dan juga balai sidang seluas 3.921 m². JCC memiliki 13 ruangan pertemuan dengan berbagai ukuran. JCC terhubung dengan Hotel Hilton Jakarta melalui terowongan bawah tanah.

Gedung ini dibangun pada tahun 1940, sebagai perlengkapan menyelesaikan diresmikan pembukaan sejak tahun 1942 yang diadakan di Jakarta

Kalau anda membawa anak-anak juga disarankan membawa makanan kecil (snack) atau minuman dari rumah untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga selama perjalanan maupun berkeliling di Jakarta pada setiap hari kemacetan yang memang bertambah parah. Semoga rute menuju Jakarta Convention Center ini bisa berguna bagi anda di mana saja anda berada dan mungkin hendak ke Jakarta Convention Center (JCC). Salam.

Selasa, 28 Juli 2015

Menajamkan Konten agar Konsen

Ibarat pisau, kita harus menemukan batu asahan yang keras agar menjadi tajam. Saya masih terus berharap betemu dengan aneka batu asahan yang membuat saya makin tajam dalam dunia jurnalistik.
Tantangan umumnya bagi para pewarta online atau jurnalis online adalah tantangan membuat konten yang original, namun memancing khalayak  luas untuk mengunjungi situsnya.

Pernah saya bahas tentang Konten Original Halal. Dengan mengusahakan bahwa konten dalam web kita adalah Konten Original Halal, maka kita telah menghindarkan diri  dengan metode : "Asal Sensasional".

Pembaca konten yang sensasional memang acapkali terus diburu oleh para pembaca dan netizen. Namun konten yang sensasional juga jangan asal sensasi semata sehingga nantinya bisa terjebak dalam hoax atau kepalsuan berita bahkan pornografi. Misal berita tentang presenter berita yang kini semakin minim busananya telah lazim menjadi sensasi berita di web luar negeri.
Dalam kacamata barat, menjadi anchor berita televisi bila perlu benar-benar menjadi 'anchor' atau jangkar bagi mata pemirsa. Cara menjadi jangkar dalam mata pemirsa televisi yang paling mudah adalah tampil seksi, dan minim berpakaian atau semakin minimal pakaian pembawa berita, bahkan berita cuaca, maka mata pemirsa akan semakin lekat dalam tayangan berita, dan makin banyak iklannya. Ini contoh berita sensasional yang bisa terpeleset dalam hitungan pornografi, sebab mengunggah foto pakaian sang anchor dari luar negeri tadi.

Dalam sebuah web, konten atau isi adalah sebuah aspek yang harus konsen (konsentrasi) dalam pembuatannya. Konten yang konsen adalah konten yang orisinal, dan konten yang konsen adalah senantiasa berkembang. Konten yang baik adalah konten yang terus melangkah dan tidak diam. Konten melangkah adalah konten yang berisi informasi sinambung dengan konten awal yang telah lebih dulu ada.

Konten dalam sebuah web seringkali orang mengatakan bahwa Content is The King atau konten adalah raja. Mengapa ? karena konten  dalam web adalah segalanya bagi web itu. Dalam situs web informatif, konten akan mendapatkan traffic bagus  atau kunjungan yang signifikan jika konten tersebut :

1.    Orisinal
2.    Menarik
3.    Berguna (usefull)

Bagi pemilik web, mengembangkan konten adalah sebuah keasyikkan dan tantangan tersendiri. Seperti dalam website PPWI yakni situs  www.pewarta-indonesia.com dimana saya menjadi kolumnisnya. Konten dalam situs milik PPWI ini termasuk jenis konten yang timeless namun melangkah. Artinya, di dalamnya boleh ada artikel yang timeless, tapi beberapa artikel itu ada yang diteruskan pengembangan informasinya oleh para pewartanya secara kontinyu. Misal info tentang kiprah PPWI.

Sebagai konten, informasi tentang PPWI ini timeless, tak lekang oleh waktu, namun terus kontinyu alias melangkah, misal info tata caramenjadi anggota, tata cara membuka perwakilan daerah, info update tentang Training CJ, dan seterusnya.

Ada pula informasi yang berisi perkembangan geliat pembangunan sebuah daerah dimana pewarta secara kontinyu meliputnya. Yang diharapkan dalam menjalankan konten melangkah, adalah sebuah informasi yang senantiasa disambung dengan informasi perkembangan yang terbaru.

Update tidak harus trend.

Misal di sebuah daerah diberitakan pembangunan jembatan, maka informasi awal menjadi sebuah informasi yang timeless, karena menjadi bagian sejarah sebuah daerah, namun bisa di-update. Misalkan 3 bulan kemudian informasi yang dilaporkan selanjutnya adalah jembatan ini sudah diresmikan dan telah dapat dipergunakan. Jadi dua informasi tentang satu jembatan ini menjadi informasi yang timeless, bagian dari sejarah sebuah daerah. Artinya pembaca yang mencari 5W 1H tentang jembatan itu,masih dapat menemukannya di situs berita yang memuatnya.

Begitu pentingnya konten ini, sehingga tidak sedikit situs yang mati suri, hingga tutup tayangnya karena tidak dapat membuat konten, baik konten timeless atau konten melangkah, apalagi konten yang trending topic, konten yang trending topik adalah konten yang selalu rigid seperti konten milik para situs besar.

Dalam dunia website, sayangnya tidak sedikit pula situs yang informasinya adalah selalu menyadur milik situs lain. Dengan harapan, konten minimal sudah terisi. Menyadur dalam dunia web site justru merugikan traffic situs penyadur, karena susunan rank di mesin pencari tidak akan mengungguli situs asli yang memuat informasi itu secara pertama dan orisinal.

Adapula situs yang kontennya tetap. Tetap, memang bisa dibilang timeless tapi bila tidak melangkah meliput perkembangan aspek yang sudah diinformasikan, maka akan kurang berguna juga (less usefull).

Adalagi contoh, -kalau boleh saya cerita-, ada seorang kenalan saya yang membuat tiga situs bisnis sekaligus. Membuat situsnya sih relatif cepat, namun karena dirinya memang bukan sebagai seorang pewarta, melainkan pedagang, dia kesulitan benar mengisi konten dalam situsnya itu jangankan satu situs, ini tiga situs web yang kontennya mau tidak mau harus ada. Dia bertanya bagaimana cara mengisi kontennya, apakah coppas dari media cetak ? Jawab saya wah jangan itu namanya plagiat, lalu bagaimana? tanyanya bingung, saya tanya, kawan bisa nulis atau motret enggak ? jawabnya : tidak bisa dan akan suruh karyawannya bagian marketing yang isi kontennya. Wah ini memprihatinkan batin saya, ambisi punya web ada namun kemampuan mengisi konten tak ada.

Saya bilang padanya, kalau kesulitan mengisi konten namanya bukan timeless tapi bisa-bisa stagnan webnya.

Kawan saya ini karena profesinya bukan pewarta, dan dia adalah seorang pedagang, memang kurang pergaulan dengan pewarta atau mereka yang memang biasa menulis, memotret dan mengisi konten. Saya katakan biarpun terlihat mudah namun sejatinya pekerjaan menulis, memotret dan membuat berita dan artikel di web tak dapat dipandang remeh, karena kreatifitas para pewarta dan produk jurnalistik para pewarta itu adalah nafas website informatif/ news web site.

Tidak senonoh bila mengelola web hanya main comot isi konten web orang lain, tidak etis bahkan illegal.

Ada pepatah banyak kepala memang lebih baik dalam pengisian konten web. Kecuali anda seorang solo jurnalis, dimana solo jurnalis hanya segelintir jumlahnya di dunia ini saja. Solo jurnalis berarti dia sudah memperoleh pemasukan dari webnya, dia sudah dapat megelola konten-konten orisinal dalam webnya. Bahakan di belahan dunia maju, konten itu mampu membuat media besar melirik, karena saking pentingnya isi konten sang solo jurnalis.

Akhir kata, konten memang hanya bisa dibuat oleh orang yang kreatif. Kreatif ini bukanlah bakat, hanya masalah teknis semata.

Sedangkan website yang hanya menyadur konten, atau re-write konten,- saya perhatikan yang paling marak adalah saling re-write konten, atau paling parah adalah coppas dari konten web lain-, maka justru sulit akan berkembang. Web site yang asal comot konten dari web lain, biasanya sangat kekurangan dari segi SDM, dan aneka kekurangan kreatifitas dan keterbatasan taktis yang  lain. Re-write itu berarti tidak memulai menulis sendiri, namun hanya mengubah tulisan milik orang lain, ini bukanlah kreatifitas. Re-Write hanyalah satu step diatas coppas, dan akan tetap kalah pamor dengan konten originalnya yang tentunya diunggah dalam waktu yang lebih terdahulu (leading news).

Konten lebih baik ditulis, diketik sendiri tanpa re-write, tanpa coppas tema konten lain. Jika ingin web site selalu unik, selalulah melangkah, selalulah mengisi konten, tak peduli melangkah kecil atau melangkah besar,  termasuk melangkah yakin di tengah langkah para raksasa media. Yang penting melangkah dengan kaki (konten) sendiri yang orisinal, dan buatan sendiri.

Buatan sendiri dimana-mana memang (harus diyakini diri) selalu lebih menarik dari sekedar coppas dari web lain.Jangan coppas, tapi ketikkan jari kita ke keyboard, fotolah sendiri meski pakai kamera Hand Phone, dan tulislah informasi yang menurut anda menarik. Salam Adventure Jurnalistik.

Tips SEO buat Saya Pribadi

Sebagai pembuka : artikel ini adalah khusus saya tujukan buat diri sendiri.  

Karena ini blog saya, maka pembaca utamanya ya saya sendiri. 

Jika ada pembaca mampir, maka berdasar record data saya, itupun tidak lama, mungkin kesasar hingga durasi visit timenya pun hanya rata-rata 30 detik, dan pengunjung yang nyasar ini segera pindah ke web lainnya. 

Iyakan, buat apa membuang kuota paket pulsa di weblog saya? 

Ya saya harap juga begitu, jadi saya tak ada beban bahwa ini tulisan  dihakimi salah atau benar.

Seperti judul diatas ini : "Tips SEO buat saya pribadi", ya artinya buat saya pribadi, bisa salah kalau buat pembaca yang nyasar di web ini karena saya yakin, dan sudah saya teliti kalau pengunjung web saya ini bukanlah pengunjung yang sengaja langsung masuk, kayak web besar saja, namun pengunjung yang keblasuk, nyasar tak sengaja karena digiring mesin pencari, makanya buru-buru dia sliding ke web lain.

Karena itu, jangan salah kira,  salah dan benarnya pikiran saya ini ya saya tanggung sendiri, karena saya kan juga masih belajar.

 Juga ini blog saya sendiri, jadi tolong untuk para pembaca nyasar, karena diarahkan oleh mesin pencari, kalian juga tak  perlu mencerna dalam-dalam, sebab ini juga bukan jurnal ilmiah bangetyang pakai mengutip pakar barat pakai dalam kurung dan tahun segala. Engga gitu lah, ini hanyalah lintasan pikiran saya.


Era digital ini bisa jadi membuka jalan menjadi jurnalis online yang nantinya akan dapat berkembang menjadi seorang solo jurnalis baik itu untuk media online  atau auvi. 

Menjadi solo jurnalis yang mengelola media online secara solois memang tidak mudah dan acap kali terkendala dalam pengisian konten.

Konten memang penting bagi seorang solo jurnalis, karena dengan konten anda yang memikat dan original akan menjadikan anda leading dalam sebuah sektor liputan, dan bukan hanya follower yang mengunggah sebuah sektor liputan belakangan setelah meng-copynya dari situs lain baik dalam maupun luar negeri (coppas dan spinning artikel).

Pada kesempatan ini saya ingin sedikit men-save lintasan pikiran saya mengenai tulisan  konten original, hal ini sangat penting khususnya di dunia internet.

Dulu saya yakin kalau konten asli ketikan kita sendiri dari otak kita, konten itu bakalan mendapat rangking bagus di mesin pencari seperti google. 

Tapi ya sebenarnya kalau dilihat secara nyata di peringkat mesin pencari,  hal ini tidaklah sepenuhnya benar. 

Konten original memang penting agar kita tak jadi plagiator.

Namun tak ada kaitannya langsung dengan peringkat di mesin pencari. 

Karena situs mesin pencari itu ya program dengan basis hitungan algoritma, bukan pertimbangan penilaian manusia langsung. 

Saya kerap mendapati tulisan hasil coppas 100% justru nangkring diatas situs yang dicopy-nya (kan bisa dilihat dari waktu penayangan, duluan siapa).

Dulu saya percaya jika lebih dari 20% tulisan pada sebuah artikel copy paste dari website lain maka akan cukup sulit situs tersebut masuk di halaman depan mesin pencari seperti search engine google.

Namun bahkan banyak situs yang coppas mentah, justru peringkatnya di atas situs yang di copynya... Ini kenyataan.

Jadi ini kan murni karena perhitungan super computer berdasar algoritma program situs mesin pencari, yang hanya mencari sepersekian detik, dari jutaan laman web di bahasa yang sama, kemudian situs pencari ini mencari berdasarkan cluster kata kunci. 

Itu saja kok.

Sebuah situs di mana banyak berkumpul cluster kata kunci yang dicari oleh orang pencari, maka, situs ini akan otomatis nangkring di atas halaman depan mesin pencari.

Karena mesin pencari akan otomatis dalam sepersekian detik melesat menuju pada cluster kata kunci yang dicari, yang paling komprehensif dan lengkap.

Kan penjelasan gampangnya begitu saja. 

Kalau penjelasan sulitnya ya pakai penjelasan hitungan njlimet matematika algoritma program yang menghitung skala, statitistik, dan perbandingan kata kunci dan konten secara keseluruhan dalam sebuah situs web.

Ya memang jika halaman artikel kita masuk di halaman 1 search engine google maka akan banyak traffic yang masuk ke situs kita.

Membuat tulisan yang murni original memang tidak mudah dan kita sudah biasa melihat dari beberapa sumber (website lain) dan hal ini masih bisa di toleransi oleh kita semua para web master, sepanjang tidak melakukan copy paste.  

Copy paste ini oleh situs www. copyscape.com dikategorikan tindak plagiarisme.

Jika Plagiarisme/ tindakan plagiat dalam dunia pendidikan amat tabu, dan sesorang bahkan dapat dicabut gelar akademisnya jika ia melakukan tindakan plagiarisme yang amat memalukan, naudzubillahi min dzalik.

Intinya mengupayakan sebuah konten yang original adalah upaya yang luar biasa dan patut dihargai.

Karena membuat sebuah tulisan yang mandiri dan orisinal  memang tidak mudah, apalagi jika kurang paham terhadap ilmu jurnalistik sebagai ilmu pelaporan kontinyu dan disiplin jurnal.

Namun pada beberapa titik di web .com, adakalanya jika copy paste tidak bisa dihindari dikarenakan satu dan lain hal seperti mengutip opini, teori atau data dari website lain, usahakan jumlah kata yang kita copy paste dari website lain jumlahnya di bawah 15-20% dari total tulisan yang kita buat. 

Misalnya jika kita membuat tulisan sebanyak 1000 kata, maka tulisan yang kita copy paste dari website lain jangan lebih dari 150 - 200 kata.

Jika dalam dunia akademis mengutip platform teori dan definisi-definisi diperbolehkan, asalkan mengutip secara terhormat sumber penulis buku atau jurnalnya.

Namun tabu jika mengutip hasil karya penelitian orang lain dan diakui sebagai karya kita pribadi. Ini bisa menimbulkan implikasi tuntutan hukum nan memalukan.

Dalam dunia web site, jika kita mengcopy lebih dari 20 % dari web orang lain, maka akan muncul di mesin pencari dengan bahasa yang sama persis, kembar, dan orang yang mencari kata kunci itu akan tahu siapa yang mencoppas artikel siapa karena dari waktu penayangan kan ketahuan. Itu saja.

Namun  bagi para pencari kata kunci kembarnya artikel tak menjadi soal, karena di pencari akan menelusuri tiap data untuk mencari kepuasan.

Maka itu saya sebut bahwa konten yang original halal sangat mahal harganya dalam era kebebasan informasi seperti sekarang ini. 

Saya sebut Orginal Halal artinya tidak mengunggah  hoax atau penipuan berita, tidak mengunggah provokasi SARA dan tidak mengunggah pornografi serta muatan asusila serta tidak mengunggah aneka kerusakan moral yang berpotensi merusak masyarakat luas seperti muatan-muatan sadis, kekerasan, perjudian, prostitusi,  dan muatan informasi lain yang berbahaya bagi mental spiritual.

Ingat yang mengakses internet juga diantaranya ada anak-anak yang belum matang dan mudah shock serta terpengaruh.

Berhati-hatilah saat mengunggah konten, tempuhlah jalan Konten Original Halal.

Jika membuat artikel dengan menggunakan kata kunci yang sudah di riset search engine optimasinya (SEO).

Ada baiknya kita riset kata kunci yang rata-rata di cari orang diatas 1.000 kali per bulan dan saingannya di bawah 100.000 website. 

Ya... ini kan tips yang masuk akal saja, ngapain bingung-bingung?

Tips memasukan kata kunci yang sudah di riset kedalam artikel diantaranya :

1. Kata kunci harus ada di judul, di meta data, di tag line, dan di body text artikel, ini kalau web nya tekstual.

2. Jumlah kata dalam artikel minimal 300 kata, namun ini juga tidak mutlak, yang penting kata kuncinya sudah ada dalam cluster di web  kita. Dan biasanya sudah tersedia sejak lama dan tinggal ditambah-tambah lagi. 

Ingat ini tips buat saya lho, kalau tak cocok silahkan sliding ke web lain, yakan ? buat apa repot? ini kan negara demokratis.

 Jadi tak ada paksaan bagi siapapun untuk membaca apapun dan percaya apapun jua di internet yang maya ini. 

Pengalaman adalah guru terbaik, dan trial dan error adalah kawan paling setia.

3. Jangan lupa kata kunci harus ada di dalam artikel minimal 3 kali jika jumlah kata dalam artikel ada 300 kata, jika lebih dari 300 kata boleh lebih dari 3 kali. 

Ya... ini juga tidak mutlak ya, yang penting web kita memang sudah konsisten dari dulunya memang membahas kata kunci itu, jadi jumlah kata kuncinya sudah banyak. Ini kalau kita mengandalkan mesin pencari yang pakai program hitungan dasar algoritma.

4. Usahakan kata kunci terlihat natural di dalam artikel jangan terlalu berlebihan. Karena banyak web yang 'menjebak' pengunjung dengan hanya mengetikkan ribuan kata kunci tanpa ada artikel penjelasannnya sedikitpun yang memuaskan, akibatnya bouncing time atau waktu pantulnya akan besar karena orang cepat sliding ke web lain yang dianggap paling memuaskannya, karena merasa 'tertipu' sedikit. 

Padahal kan ya hak asasi web itu ya, dia kan hanya berupaya agar webnya mendapat pengunjung, dan hak asasi si pengunjung (visitor) pula kalau dia tak mau lama-lama di web tadi dan mencari penjelasan dari kata kunci yang lebih sesuai untuknya di web lainnya.

Ini kan sederhana saja, ngga usah mrengut dan kening berkerut mas, mbak, biasa wae lah. 

Oya, ini kan web log saya, dan ini sejatinya ya tips buat saya sendiri lah, tak ada giringan untuk orang luar, termasuk anda yang nyasar, untuk mempercayainya sedikitpun jua.

Ini negara bebas demokratis. asalkan tidak SARA dan melanggar delik UU ITE saja.

Kemudian Isi konten minimal 300 kata dan jangan lupa masukan kata kunci sasaran target kita sebanyak 3 kali. Ini juga relatif, ga mutlak harus gitu kan ya... yang penting kata kunci sudah tercluster dalam web kita, artinya sudah sejak lama, web kita membahas tentang kata kunci itu. dan karena sifat demokratis, orang pengunjung berhak untuk memberi komentar terkait dengan keakuratan penjelasan tentang kata kunci itu, lihat saja di tulisan saya soal filosofi jawa tentang babahan hawa sanga, ada  komentator yang mengkoreksi dan menambahkan penjelasannya di kolom komentar di bawah artikel saya itu, dan hal itu saya hormati dong. 

Apalagi  sang komentator konstruktif bukannya destruktif.

Saya menempuh cara 'konten melangkah.'seperti yang sudah pernah saya ulas dalam kolom saya di situs www.pewarta-indonesia.com, dan bisa di cek di sini.

Artinya sebagai quick news awalan saya unggah dulu 150 kata saya simpan sebagai konsep dulu, untuk melawan kemalasan diri dari mengetik dan berpikir. 

Jika saya sudah berhasil mengalahkan diri sendiri dari kemalasan konten, dan telah mendapatkan platform berpikir untuk kemudian mengalirkan ide,  maka tulisan tersebut saya kembangkan menjadi 300 kata atau lebih agar panjang dan kredibel di algoritma mesin pencari. Itu saja.

Ini kan cara saya, kadang kala juga langsung saya ketik hingga ribuan kata dalam sebuah artikel, ini kalau lintasan pikiran sedang cepat-cepatnya.

Demikian sharing dari saya mudah-mudahan dapat bermanfaat terutama bagi diri sendiri, karena saya biasa menggunakan media blog ini sebagai live journal saya dan reminder saya akan kilasan kehidupan saya pribadi.


Terimakasih sudah nyasar ke web log saya. 

Biarpun ga komprehensif banget saya harap kita semua diberi pencerahan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Pemilik Ilmu satu-satunya di alam semesta yang kita kenal ini.

Kalau alam lain bagaimana ? Kalau alam lain, ya tetap mau alam apapun mau dimensi ke berapapun hingga dimensi sampai ketujuh pun, ya tetap saja Tuhan Yang Maha Esa - Sang Ahad Pemilik Ilmu Pengetahuan. (*)

nb : kalau ada kata yang di italic dan ada yang saya lupa  di-italic, ya mbok ya tenang saja... lho ini kan bukan penerbitan buku yang ada ISBNnya, ini cuma web log saya pribadi, dan ini tulisan ini  ya  sejatinya untuk saya pribadi saja kok,  saya ngga repot melayani pengunjung  selain saya...



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons