EDC adalah every day carry. Atau barang-barang personal yang dibawa setiap hari.
EDC adalah perlengkapan alat personal atau pribadi.
Perlengkapan alat EDC setiap orang tidak lah sama.
Saya bawa EDC adalah : dompet, jam tangan, sepatu all terain, jaket raincoat serba guna, payung kecil, dan bekal makansiang dalam wadah kecil anti air, botol air compact isi ulang kecil.
Juga tak lupa ada smartphone samsung galaxy (tidak kefoto karena dipakai memfoto😀), kemudian kunci motor honda supra x saya dengan gantungan pemotong kuku.
Semuanya saya muat di saku raincoat, karena saya tak bawa tas setiap berangkat kerja.
Setiap berangkat kerja, terkadang saya bawa ransel komplet isi laptop, namun ada kalanya saya tidak bawa tas atau laptop, karena tas dan laptop, juga baju cadangan, sepatu kulit, kaos kaki baru, buku-buku, catatan, notes, atk, semua ada kalanya saya simpan di lemari ruangan kantor saya.
Saat saya menulis ini, sekarang tanggal 3 Maret 2020, dimana akan dikenang sebagai saat-saat awal (2/3/2020) diumumkan ada dua pengidap virus corona pertama yang diketahui di indonesia.
Hal ini setelah saya baca di media, orang jadi panik dan memborong masker. Bukan hanya masker yang naik harganya melonjak karena diburu warga panik korona, bahkan sembako pun diborong warga yang panik korona. Seakan orang-orang telah menjadi "doomsday preppers".
Saya tak pernah ingin memasukkan masker ke dalam edc saya, karena tak biasa sejak dulu tak biasa pakai masker.
Namun kini saya pakai masker untuk edc sehari-hari pasca pandemi covid-19.
Saya berangkat naik motor dari rumah menuju terminal, disambung kendaraan umum setiap harus menuju tempat kerja di Jakarta dari rumah di Bogor.
Kehujanan hampir setiap hari pada musim hujan membuat saya harus siap bahwa EDC seperti raincoat, payung kecil, dan sepatu allterrain sangat berguna. Jam tangan saya khusus suka seiko automatic sport 5, karena sangat dapat diandalkan tanpa harus ada baterei.
Terkait EDC yang saya andalkan, harus bisa mengatasi situasi hujan deras yang saya hadapi. Jadi perkembangan item EDC saya berkembang dari cara saya menghadapi situasi setiap hari.
EDC Setiap orang tak harus sama. Saya kerap mengevaluasi keperluan edc saya berdasarkan situasi setiap hari berangkat ke luar rumah.
Saya jarang (amat sangat jarang) beli maksi (lunch: makan siang). Saya bawa bekal untuk saya makan siang. Karena itu mungkin body mass index saya ideal dengan tb 163cm & bb 60kg. Saya jarang jajan makan di tempat kerja.
Sayapun tak merokok, no alcohol sama sekali, ga pernah konsumsi cofee, jarang sekali nongkrong di cafe, juga plus no sugar (gula) untuk minum teh.
Pisau Lipat
EDC tak lengkap tanpa pisau lipat. Untuk pisau lipat saya senang memilikinya. EDC pisau lipat tidak hanya saya bawa saat outdoor saja, namun ada tersimpan juga di dompet kain di dalam ransel.
Saya mengandalkan dua pisau merk victorynox dan beberapa pisau lipat khusus (pocket knife) dengan beragam jenis bilah.
Kemudian ada pisau beragam merk, seperti Boker yang handal dan pisau Buck milik saya untuk outdoor, ada juga merek Dhaulagiri.
Ini ada koin pisau yg praktis.
Hanyasaja bilahnya harus sering diasah agar tajam.
Memiliki pisau lipat yang baik adalah hal yang menyenangkan, terutama bagi penggemar kegiatan alam bebas, karena pisau lipat multitools banyak gunanya.
Sebenarnya untuk EDC saya sudah saya tambah seperti powerbank dan senter taktikal untuk EDC😀
Senter merupakan edc yang vital. Sy pakai jenis senter tactical agar praktis.
Saya lebih suka senter mini kecil namun kompak untuk melengkapi gantungan kunci. Silahkan disimak di https://mung-pujanarko.blogspot.com/2020/06/edc-di-masa-pandemi.html?m=1
Di ransel saya, selain payung, selalu ada saya bawa dompet kecil ringkas berisi : pisau lipat Dhaulagiri, power bank, dan kabel charge type c, kabel konverter laptop - lcd proyektor hdmi (untuk lcd proyektor presentasi), usb flash disk, juga tak lupa uang koin receh untuk pengamen di bus, karena saya termasuk juga pecinta moda transportasi umum 😁
Ini asli pouch serba guna |
Ada pepatah soal edc : "lebih baik punya alat tapi tak dipakai, daripada saat butuh tapi tak punya alat"
Every day carry : payung, charge hp, pisau lipat dhaulagiri |
Payung simpel, luarbiasa gunanya untuk commuter seperti saya.
Salam komuter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar