Pages

Senin, 13 April 2020

” Diklat Jurnalistik Corona”, sebuah Oase di Pandemi Virus Covid-19



Layaknya  sumber  mata air di tengah  padang  pasir,  Diklat  Jurnalistik  Corona  memberikan  kesegaran  di tengah  kehausan “stayhome”.
Hari kedua  Diklat  Jurnalistik Corona, PPWI, tanggal   12  April  2020 , dilaksanakan  dengan penuh antusias. Diklat  yang diselenggarakan dengan fasilitas   whats app group  bernama  Diklat Corana  Pagi, telah  marak komentar sebelum jam pembelajaran .  Pembelajaran dimulai  pukul 09.00 –12.00 WIB, namun peserta  telah  mulai “on” di Group sebelum diklat dimulai .  Tulisan celetukan ringan  minta duduk  di depan, kopi sudah tersedia, hadir paling depan mewarnai komentara di group whats app.  Laksana  oase yang memberikan  kesejukan, Diklat  Jurnalistik   mampu menyatukan  peserta  seolah-olah dalam satu kelas klasikal .
Diklat Jurnalistik  hari kedua  membahas  materi pelajaran;  bahasa Indonesia, cara praktis menulis berita,  dan penyuntingan. Materi  diberikan oleh  Wilson  Lalengke, sebagai narasumber. Materi  Bahasa Indonesia  diberikan  dengan latihan membedah  kasus  berita  yang telah  ditayangkan di salah satu  media. Peserta  diminta untuk  memberikan  “editing “  terhadap tulisan tersebut.   Disela-sela  mengerjakan tugas, peserta  dapat mengajukan pertanyaan  kepada narasumber melalui whats app.  “Saya  bertanya  penulisan yang  benar itu  5kg atau 5 kg?” tanya  Mang Karni .  Pertanyaan  ini  juga langsung dijawab  oleh narasumber , “ 5 kg atau  ditulis  lengkap saja 5 kilogram”.  Peserta yang telah selesai  melakukan tugas yang diberikan  dapat langsung mengirimkananya. Hasil  tulisan  tersebut  langsung mendapatkan  komentar  dari narasumber berupa  tulisan  atau rekaman  suara dari narasumber.
Pembelajaran   dalam  Diklat Jurnalistik  ini sangat menarik.  Komunikasi  dua arah antara narasumber dan peserta  terjalin dengan  baik.  Narasumber memonitor keaktifan para peserta dan sesekali menanyakan  keaktifan peserta.  “Mana  siswi kita  satu lagi neh??  Masih monitor ?? “,  sapa narasumber. Peserta akan menjawab, “ Hadir. “   tulis  Neneng . Guyonan ringan   juga  mewarnai  aktifitas belajar secara on line.  “Gak Kelihatan  duduknya dimana yaa.. Belakang Bang Harry ?”,  tanya  Bang Shonny.  “ Di belakang biar gampang nyontek, “ timpal Yustrisna.  Komentar-komentar  dari peserta dan narasumber  menjadikan suasana  kelas menjadi  hidup.
Meskipun  waktu  untuk  diklat ini  sangat  sedikit, narasumber juga memberikan  referensi untuk dibaca oleh peserta. Referensi ini  bertujuan  agar peseta lebih  mudah dalam mempelajari kaidah-kaidah penulisan  bahasa Indonesia dengan baik dan benar melalui  link Ruang Bahasa Indonesia. 

Sesi  pembelajaran hari kedua ditutup dengan memebrikan tugas kepada para peserta untuk  membuat  artikel atau berita  tentang kegitan   Diklat Jurnalistik  Corona  hari kedua. Tugas dikumpulkan   paling lambat  pukul  15.00 WIB , dan dikirimkan  secara japri  kepada narasumber.

Red.
tyas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar