Intisari abstraksi mental berkelimpahan ini adalah saat memberi.
Saat merelakan untuk memberi, saat itu abstraksi mental melukis sebuah berkelimpahan.
Meski memberi saat kita sedang kekurangan, hal ini memberikan abstraksi mental tentang berkelimpahan.
Semakin banyak memberi, maka abstraksi mental sedang mensugestikan rasa memiliki kelebihan untuk dibagikan.
Maka ketika memberi saat diri sedang kekurangan, hal ini seketika memberi abstraksi mental tentang berkelimpahan (abundance).
Jadi hukum tarik menarik berkelimpahan bukan hanya membayangkan seandainya berkelimpahan, bukan, kalau begitu itu kan angan-angan kosong.
Namun saat merelakan dengan sadar memberikan sebagian nikmat yang diberikan Tuhan kepada orang yang sedang membutuhkan itulah abstraksi mental berkelimpahan seketika terbangun secara konstruktif dengan rasa positif.
Ketika abstraksi mental berkelimpahan ini mulai terbangun dengan banyak memberi, maka semoga Tuhan memberi siklus berkelimpahan yang ajeg hingga jiwa berpisah dari badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar