cari kata

Rabu, 05 Oktober 2022

Sinergitas! PPWI dan Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta Gelar Edukasi di Bidang Kehumasan

 **




Jakarta - Dalam Rangka meningkatkan kapasitas SDM bidang kehumasan, Tim Humas Jasa Raharja Cabang Utama mengadakan Pembinaan Teknis Bidang Kehumasan dengan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah memberikan motivasi baru, semangat baru, re-charger dan refresh ilmu yang berkaitan dengan pembuatan konten media sosial, kehumasan, dan media lini masa lainnya.


Training tersebut diikuti 20 orang dari berbagai satuan kerja Jasa Raharja seluruh DKI Jakarta, Sabtu (01/10/22), bertempat di Gedung Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta Lantai 4, Jl. Jatinegara Timur No. 123 Jakarta Timur. Hadir sebagai narasumber seorang tokoh pers nasional yang juga Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., dan Mung Pujanarko, S.Sos., S.I.Kom., Dosen Universitas Jayabaya, yang juga menjabat sebagai Ketua I DPN PPWI.




Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Cabang Jasa Raharja DKI Jakarta, Suhadi. Beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan pegawai dalam membuat berita kegiatan Jasa Raharja.


“Melalui kegiatan training kehumasan ini diharapkan pegawai dapat membuat berita yang bisa mendongkrak nama Jasa Raharja agar lebih dikenal oleh masyarakat luas,” kata Suhadi.


Dalam materinya, Wilson Lalengke menyampaikan tujuan training ini agar humas ke depan dapat menampilkan performa yang lebih prima dan menghasilkan produk kehumasan yang lebih inovatif, kreatif, dan berkualitas, sesuai dengan standar dan tata cara penulisan karya jurnalistik yang memuat unsur 5W+1H yang baik dan benar.

 "Tantangan di era digitalisasi, humas harus dapat menyesuaikan dengan era saat ini, terutama di bidang informasi publik. Dengan dilakukannya training ini bidang kehumasan dapat mengemas informasi secara cepat dan sesuai standar 5W+1H," jelas Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini.


Bertempat di Gedung Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta, para peserta yang notabene adalah bagian humas di masing-masing unit kerjanya terlihat sangat antusias dalam mengikuti alur materi yang disampaikan oleh kedua pemateri/narasumber. Dalam memberikan materi terlihat, baik pemateri atau pun para peserta, sangat serius untuk memahami teknis-teknis di dalam kehumasan, khususnya pada sesi pembuatan berita atau laporan kejadian, dan cara cepat menyampaikan berita yang berstandar 5W+1H. 


Sementara itu, Kasubag Humas Jasa Raharja Cabang Utama DKI Jakarta, Lousiana Margareth Salaki, S.H., A.WP, berharap melalui pelatihan itu, bagian humas Jasa Raharja akan terlihat semakin bagus dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik sehingga menentukan kebijakan dalam membangun reputasi lembaga. "Dalam konteks manajemen risiko, ada risiko reputasi yang harus dikelola agar bernilai positif," ungkap Lousiana.


Untuk itu, tambah dia, Humas di setiap Kementerian atau Lembaga harus melakukan media monitoring secara aktif dengan memperhatikan isu publik yang terkait kementerian atau lembaga. "Kegiatan humas atau public relation saat ini menjadi hal penting yang harus dibangun oleh pemerintah kepada publik sebagai cara memberikan edukasi serta membangun kepercayaan institusi di mata publik, bahwa pemerintah melakukan kerja nyata untuk pembangunan Indonesia demi meningkatkan daya saing dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," pungkas Lousiana.


Usai training yang berlangsung satu hari itu, setiap peserta yang diwajibkan membuat berita dengan jumlah 150 kata dalam 5-10 menit ini, mendapatkan sertifikat pelatihan jurnalistik dari PPWI Nasional. (ADI/NJK/Red) 

Minggu, 02 Oktober 2022

20 Peserta Pelatihan Quick News Jasa Raharja Konsentrasi Latihan Membuat Berita

Mung Pujanarko-Membangun Positivity, Pelatihan Jurnalistik Warga, Pendidikan, Warta PPWI-65 Views



KOPI, Jakarta – Sejumlah 20 peserta pelatihan quick news dari Jasa Raharja terlihat sudah memadati arena auditorium lantai 4, Gedung Jasa Raharja, di bilangan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, hari Sabtu (01/10/2022). Para peserta ini berlatih membuat berita cepat dengan teori 5W dan 1H.

Hadir sebagai narasumber Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, dan Dosen FIKOM  Universitas Jayabaya, Mung Pujanarko. Dalam paparannya, Wilson Lalengke menyatakan bahwa siapa yang menguasai informasi maka dia menguasai dunia.

“Untuk Jasa Raharja, saya berharap bapak dan ibu yang hadir ini mampu menyajikan informasi yang cepat, tepat dan akurat, nanti akan dibimbing oleh instruktur dari PPWI,” ujar alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.



Dalam acara ini salah seorang peserta, yakni Dr. Anandha, mengatakan bahwa induktif dan deduktif dalam membuat berita harus terlebih dahulu dikuasai oleh para peserta. 




Untuk itu Mung Pujanarko selaku instruktur quick news menyatakan bahwa sebaiknya peserta harus mulai memaksa diri untuk mampu menuangkan berita 5W dan 1H secara faktual dan aktual agar bisa membuat quick news secara akurat.



“Saya menyarankan agar peserta memanfaatkan waktunya dalam pelatihan ini secara sesingkat-singkatnya membuat quick news,” ujar Mung Pujanarko. (*)


Sabtu, 01 Oktober 2022

Kelas Pagi Pengantar Ilmu Komunikasi

 








Kelas pagi Pengantar Ilmu Komunikasi

Jumat, 30 September 2022

PPWI Berikan Materi Jurnalistik Warga bagi Buruh

 * *



Karawang - Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, menekankan pentingnya setiap warga masyarakat melibatkan diri dalam kerja-kerja jurnalistik. Namun demikian, menjalankan kegiatan jurnalisme tidaklah dimaksudkan agar kita meninggalkan pekerjaan utama dan beralih menjadi wartawan yang sehari-harinya melulu mencari dan mempublikasikan berita.


Hal tersebut disampaikan Wilson Lalengke saat memberikan materi Jurnalisme Warga bagi peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurnalistik yang berasal dari kalagan pekerja atau buruh di Kabupaten Karawang, Kamis, 29 September 2022. Acara diklat itu diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Logam Elektrik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC FPS LEM SPSI) Karawang bekerjasama dengan PPWI.




"Saat ini, dengan dukungan media yang disediakan oleh jaringan internet berupa media online yang hampir tidak terbatas, setiap warga masyarakat semestinya masuk ke dalam lingkup kerja-kerja jurnalisme. Tapi bukan berarti, para peserta diklat harus meninggalkan pekerjaan utama yang digeluti selama ini kemudian masuk menjadi wartawan yang sehari-harinya cari berita. Kita memanfaatkan dunia jurnalistik itu untuk meningkatkan performa pekerjaan, usaha, bisnis, dan perjuangan kita, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama," jelas alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini dalam bagian materinya tentang Jurnalisme dan Pewarta Warga.


Wilson Lalengke yang tampil di sesi pertama itu menguraikan secara sederhana terkait bagaimana media massa dapat mempengaruhi dan bahkan menciptakan sesuatu. Lulusan pasca sarjana dari tiga universitas bergengsi di Eropa itu (Birmingham University, Inggris; Utrecht University, Belanda; dan Linkoping University, Swedia - red) menggunakan contoh-contoh dan ilustrasi yang mudah dipahami peserta.


"Pemberitaan di media massa pasti akan selalu diwarnai oleh framing atau sisi pemberitaan tertentu yang tujuan utamanya adalah untuk menggiring pemikiran pembaca, pendengar, dan pemirsa kepada sesuatu yang diinginkan pembuat berita atau penyebar informasi. Contohnya, selama 30 tahun lebih, Pemerintah Orde Baru mengisi konten media massa saat itu dengan informasi utama tentang padi, beras, dan nasi. Semua isi media massa, seperti televisi, koran, radio, dari bangun pagi ke bangun pagi berikutnya, semuanya pasti terkait dengan sawah, padi, beras, dan nasi sebagai makanan utama. Alhamdulillah, hasilnya Indonesia bisa surplus beras kala itu. Namun dampaknya, seluruh rakyat Indonesia, yang awalnya makan berbagai macam makanan sesuai daerah dan tradisinya, sekarang merasa belum makan jika belum makan nasi. Orang Papua yang dulunya terbiasa makan umbi-umbian dan sagu, sekarang dianggap kelaparan jika tidak ada beras di sana, sementara umbi dan sagu melimpah di daerahnya," jelasnya panjang lebar.


Selain memberikan pemahaman tentang kekuatan media yang selalu digunakan untuk merekayasa situasi dan kondisi sosial masyarakat, Wilson Lalengke juga mengingatkan pentingnya mencari informasi sekomprehensif atau selengkap-lengkapnya tentang sesuatu hal sebelum mengambil kesimpulan atas sesuatu hal itu. Kesalahan dalam menarik kesimpulan atas sebuah berita berakibat kepada kesalahan bersikap yang pada akhirnya melakukan tindakan yang salah juga. Keadaan ini dia gambarkan melalui ilustrasi sebuah foto yang dipotong menjadi 3 bagian yang dapat berdiri sendiri-sendiri.


"Ketika kita sambungkan ketiga potongan foto ini, maka kita akhirnya paham apa sesuangguhnya yang digambarkan pada foto tersebut. Demikianlah saat menerima sebuah informasi, sebaiknya jangan segera percaya dan langsung menyimpulkan, tetapi alangkah baiknya kita kumpulkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber tentang suatu hal atau masalah atau kejadian. Saat sudah terkumpul banyak informasi, kita pasti akan bisa mengambil kesimpulan yang lebih tepat dan benar, sehingga sikap dan tindakan yang mengikutnya juga akan tepat dan benar," beber Wilson Lalengke yang sudah melatih ribuan anggota TNI/Polri, PNS, Guru, mahasiswa, ormas, LSM, wartawan dan masyarakat umum di bidang jurnalsitik ini.


Pada akhir pemaparannya, mantan guru SMA Plus Provinsi Riau dan SMK Negeri 2 Pekanbaru itu mengajak semua peserta untuk giat belajar dan berlatih jurnalistik, baik menulis maupun fotografi dan membuat video, dengan berbagai obyek dan peristiwa di lingkungan masing-masing setiap saat. Dengan selalu berlatih menulis, kata Wilson Lalengke, kita pasti menjadi penulis handal suatu saat nanti.


"Tidak ada seorangpun penulis yang langsung hebat tanpa melalui proses panjang dan penulisan yang berulang ratusan bahkan ribuan kali menulis. Hal-hal sederhana, seperti kegiatan di tempat kerja, di kantor, di lingkungan rumah, di tempat demo, atau di jalanan dapat menjadi obyek tulisan. Jika dikemas dengan tehnik menulis yang baik, pasti akan menarik untuk dibaca atau ditonton orang lain," tutur Wilson Lalengke menjelang mengakhiri presentasenya.


Materi selanjutnya adalah Tehnik Menulis Cepat berbasis Quick News System yang disajikan oleh Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom (Ketua I DPN PPWI, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Jayabaya Jakarta - red). 




Meteri ini membahas dan dan langsung praktek membuat tulisan dengan pola belanja informasi untuk mendapatkan data tentang Who doing What, When, Where, Why dan How. Melalui teknik menulis Quick News, setiap pewarta warga, juga wartawan pro., dalam menghasilkan tulisan berita dalam waktu singkat, hanya 5-10 menit, dengan jumlah kata minimal 150 kata, komplit informasinya berisi 5W+1H. (APL/Red)

Kamis, 29 September 2022

Dashyat Materi Pelatihan Quick News untuk Pewarta Warga

 


Karawang -  Sebanyak puluhan peserta pelatihan Jurnalistik dari unsur  DPC F SP LEM SPSI (Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin) Kabupaten Karawang  terlihat sedang asyik mengikuti penjelasan dari setiap narasumber yang sedang memberikan materi.



Pelatihan ini digelar hari Kamis (29/9) di gedung RM Indo Alam Sari, Karawang, Jawa Barat.




Hadir sebagai narasumber adalah Ketua Umum PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) Wilson Lalengke. Dalam keterangannya informasi bisa dipelajari dan disajikan secara cepat akurat dan sesuai dengan fakta yang ada.

Hal ini sesuai dengan sambutan Ketua DPC LEM SPSI Karawang, Abas Purnama yang menyatakan bahwa informasi penting untuk dikuasai oleh para buruh yang sering melakukan aksi,

“Karena aksi tanpa berita ibarat sayur tanpa garam” ujar Abas Purnama.




Selanjutnya peserta pelatihan "dipaksa" oleh Mung Pujanarko untuk bangkit dan membuat warta berita yang nantinya langsung tayang di media online.

“ Untuk bisa terus menulis memang otak harus dipaksa secara cepat agar bisa menuangkan data 5W dan 1 H secara cepat yakni 150 kata minimal dengan durasi waktu 5- 10 menit,” ujar Mung Pujanarko. (*)

Jumat, 23 September 2022

Perkuliahan Jurnalisme Online Fikom Jayabaya hari Jumat Siang

 


Sejumlah enam mahasiswa konsentrasi Jurnalistik Fikom Jayabaya terlihat di layar zoom sedang tekun mengikuti perkuliahan online matakuliah Jurnalisme online, Jumat (23/9/2022) pukul 13.10.



Dalam perkuliahan ini dibahas pula teknik membuat berita cepat dengan cara 5W dan 1 H. Teknik berita cepat ini harus sesuai dengan data dan fakta yang ada dan ditulis secara  cepat oleh jurnalis menggunakan 150 kata.

Secara teoritis 150 kata tidak menyita waktu para pembaca yang sekarang ini makin selektif dan makin ingin membaca berita yang singkat dan tidak bertele-tele.

Mung Pujanarko, dosen Jurnalistik online menjelaskan hal itu di hadapan para mahasiswanya yang tekun menyimak perkuliahan online.



Untuk praktikum mahasiswa FIKOM Jayabaya diwajibkan untuk membuat tulisan berita yag nantinya akan diunggah di Koran Online Pewarta Indonesia (KOPI).

Di akhir kuliah Mung menjelaskan ada sisa waktu 5 menit untuk membuat berita dan langsung mempraktikkan menulis secara teknik quick news atau menulis berita cepat.

Selasa, 13 September 2022

yudisium Fikom jayabaya September 2022

 



Event Yudisium secara tatap muka langsung sukses digelar oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Jayabaya pada hari Selasa tanggal 6 Maret 2022 

Yudisium sendiri adalah merupakan proses akdemik yang menyangkut akhir dari seluruh prosesi akademik seorang mahasiswa.

Yudisium juga berarti adalah pengumuman nilai akhir dari seluruh mata kuliah yang telah diprogramkan dan penetapan nilai akhir tersebut akan dibacakan oleh Kaprodi saat kegiatan yudisium mahasiswa yang tersebut.

Menurut asal katanya, Yudisium berasal dari bahasa Latin yang disebut “Judicium” yang kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi “Judgmen”.

Sehingga, Yudisium dapat diartikan sebagai suatu keputusan di mana seorang mahasiswa itu dinyatakan telah memenuhi syarat dari berbagai macam persyaratan.

Acara Yudisium dibuka oleh MC  Agustin Melany yang mempersilahkan Dekan FIKOM Jayabaya Dr. Ika Yuliasari M.Si memberikan sambutan resmi dalam kegiatan Yudisium secara langsung tatap muka. Dalam sambutannya Dekan FIKOM Jayabaya Dr. Ika Yuliasari M.Si memberikan ucapan selamat sekaligus motivasi kepada para lulusan Ilmu Komuniksi Fikom Jayabaya yang kini sudah berhak menyandang gelar Sarjana, Ilmu Komunikasi

Kegiatan Yudisium FIKOM Jayabaya yang dilaksanakan pada hari Selasa (6/9/2022) pagi tersebut dimulai tepat pada jam 09.00 WIB.

Dekan FIKOM Jayabaya Dr. Ika Yuliasari M.Si menyatakan memberikan ucapan selamat bagi seluruh peserta Yudisum FIKOM Jayabaya yang kini telah berhak menyandang gelar S.I.Kom (Sarjana Ilmu Komunikasi), dan mengingatkan agar tetap tertib mengurus administrasi.

Selanjutnya adalah pembacaan nama-nama para peserta Yudisium yang telah dinyatakan lulus sidang skripsi dan berhak menyandang gelar S.I.Kom oleh  Wakil Dekan I Dra. Winarni, M.Si.,

Dalam acara yudisium ini juga dipersilahkan kepada para perwakilan Sarjana Ilmu Komunikasi yang baru yakni Khemal Husein, S.I.Kom untuk menyampaikan sambutannya.



Dalam sambutannya Khemal yang baru saja menyandang gelar S.I.Kom ini menyatakan sangat bersyukur, terharu, dan berterimakasih kepada almamater FIKOM Jayabaya, epada para dosen para tendik (tenaga kependidikan) atas segala sesuatu ilmu, waktu dan tenaga dari segenap civitas akademika FIKOM Jayabaya yang semuanya bermuara pada kelulusan para Sarjana Ilmu Komunikasi dari FIKOM Jayabaya (*)


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons