cari kata

Kamis, 21 Maret 2019

Selfie



Di umur 44 tahun. Saya mencoba selfie untuk di jadikan penanda di blog ini. Karena penanda (signifier) adalah sebuah ciri unsur semiotika.
 Dalam semiotika foto ini ada segitiga makna yakni tanda  dari tiga sisi, yaitu  simbol (symbol), gagasan (thought or reference), dan  acuan (referent).

Selfie dalam masyarakat modern sudah menjadi sekaligus sebagai simbol, gagasan dan acuan.

Jadi ketika anda melihat foto selfie kawan anda, sebenarnya anda diajak untuk memahami segitiga makna yakni simbol, gagasan dan acuan.



Jumat, 01 Maret 2019

Tim Multimedia Pushansiber tajamkan Konten dalam Pelatihan Jurnalistik



Jakarta – Bertempat di gedung Pushansiber Kemhan, di bilangan Jl. RS.Fatmawati Jakarta Selatan hari Jumat (1/3) telah berhasil dilaksanakan pelatihan  jurnalistik. 







Pelatihan ini dihadiri oleh tim multimedia beserta koordinator, pegawai pushansiber dan seorang narasumber.

Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para anggota tim multimedia untuk membuat konten secara handal, cepat dan simple.

Selain tim inti  hadir pula narasumber dari  dosen universitas Jayabaya, Mung Pujanarko. Beliau memberikan materi tentang penulisan berita yang baik dan benar yang mampu memuat sebuah peristiwa atau kejadian.

Koordinator dalam acara ini Mayor Joko Dwi Maryanto, menjelaskan bahwa pembuatan berita ini diharapkan mampu membantu para tim multimedia membuat berita kegiatan di pushansiber, yang langsung dapat di publikasikan di web milik instansi, namun tetap sesuai ketentuan instansi, membedakan mana yang boleh di sharing kepada netizen maupun tidak. (Vi)



Dua Orang Wanita Pegawai Pushansiber Bertekad Mampu Buat Konten Multiplatform


Jakarta – ­Sedikitnya 2 orang pegawai wanita di lingkungan Pushansiber juga mengikuti pelatihan quick news pembuatan konten multiplatform.

Pelatihan berlangsung di gedung Pushansiber, Jakarta, pada hari Jumat (1/3).

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari itu dengan antusias diikuti oleh Vianti dan Fauziah.



Ketika ditanya oleh redaksi bahwa mereka belum pernah mengikuti pelatihan jurnalistik.

Vianti misalnya, pegawai baru yang ditempatkan di TU teersebut mengaku baru pertama kali mengikuti  dan ingin bisa diterapkan di TU.

“Jujur saya ikut pelatihan ini baru pertama kali. Meskipun saya bekerja di TU, namun tetap ada hubungannya seperti pembuatan laporan dari pimpinan, ” kata Vianti.

Sedikit berbeda dengan Vianti, rekan satu kantornya, Fauziah, memberikan alasan lain. Dia mengutarakan niatnya ikut pelatihan selain menunjang tugas kantor juga untuk memaksimalkan blog yang ia tulis.



“Saya bekerja di bagian monitoring biasanya untuk membuat laporan pemantauan. Namun saya juga ingin mengembangkan diri dengan menulis di blog terkadang juga membuat vlog di waktu luang, ” ujar Fauziah.

Narasumber Mung Pujanarko yang mengisi kegiatan tersebut menjelaskan bahwa penting bagi peserta untuk menguasai konsep 5w 1h.

Hadir pula Koordinator tim multimedia Mayor TNI Joko Dwi M dalam kesempatan itu. Beliau juga menuturkan niat beliau untuk mengadakan pelatihan itu adalah agar karyawan yang ikut dapat menulis berita dengan cepat. (anang)

Pelatihan Jurnalistik Quick News untuk Pembuatan Konten Multiplatform, Diadakan di Pushansiber



 Jakarta – Pelatihan Jurnalistik di Pushansiber, Jakarta berlangsung dengan serius, juga menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi teknik quick news yakni Mung Pujanarko.




Istimewanya, dalam pelatihan ini turut mengobservasi atau meninjau yaitu Mayor TNI Joko Dwi dari Pushansiber.

“Saya ingin agar karyawan Pushansiber yang mengikuti pelatihan jurnalistik ini mampu membuat tulisan berita secara akurat, “ ujar Mayor Joko Dwi ketika ditemui media ini di kantor Pushansiber, bilangan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2019).



Dalam pelatihan ini juga diharapkan agar peserta mampu untuk membuat konten yang multiplatform, dalam arti satu konten berisi auvi, dan teks.

Menurut narasumber Mung Pujanarko, teori yang dipergunakan adalah teori Laswell atau 5W dan 1 H juga teori framing.

“Saya ingin agar peserta secara cepat selama time line yang diberikan mampu membuat satu produk berita yang komprehensif,” ujar Mung Pujanarko.

Masing-masing peserta pada hari Jumat (1/3) itu diharapkan langsung bisa mempublished atau menerbitkan karya yang akurat yang dapat dinikmati oleh semua netizen.

Zaky (30) selaku peserta mengatakan bahwa meski dirinya selama ini belum pernah membuat konten yang multiplatform, apalagi dengan teori 'laswwell dan kosicki,' namun hari ini, Jumat (1/3) dirinya bertekad untuk mampu membuat 150 kata, dan 300 kata news secara komprehensif dalam time line.

Pada pelatihan ini peserta langsung maju satu persatu di depan kelas dan seketika membuat quick news.

Mayor Joko selaku koordinator mengatakan bahwa target pelatihan ini adalah pegawai bisa membuat berita secara cepat maksimal 1 X 24 jam setelah kegiatan

“Dari sebuah peristiwa kegiatan diharapkan para peserta mampu membuat produk beritanya secara langsung” ujar Mayor Joko Dwi.

Juga diharapkan  1 jam dari adanya sebuah kegiatan, maka sudah muncul sebuah berita yang dibuat oleh peserta pelatihan dari tim multimedia.

Nara sumber Mung Pujanarko menyatakan bahwa tidak ada halangan bagi peserta pelatihan untuk membuat satu konten produk jurnalistik yang baik.

“Karena segala kemampuan peserta dan fasilitas dari pelatihan sudah mumpuni untuk langsung digunakan membuat konten multiplatform,” ujar Mung Pujanarko. (Red/imung)

Enam Orang Peserta Quick News belajar di Pushansiber




Jakarta- Sebanyak enam orang peserta dari Pushansiber terlihat telah siap dan benar-benar tekun menyimak uraian yang diberikan saat pelatihan jurnalistik Quick News.

Pelatihan ini dilaksanakan di kantor Pushansiber, di bilangan Jl. RS. Fatmawati, Jakarta Selatan, hari Jumat (1/3).

Dari sesi pertama pelatihan terungkap bahwa para peserta ingin tahu ncara membuat quick news atau berita cepat namun akurat.


Anang (30) salah seorang peserta menyatakan dirinya ingin cepat paham dan ingin cepat menguasai teknik menulis berita secara sederhana namun ringkas.

“ Saya mengikuti pelatihan ingin bisa menulis berita” ujar Anang.

Senada, Zaky seorang peserta juga menyatakan ingin segera menguasai teknik quick news.


Bagi Narasumber cara melakukan qick news secara cepat dan mudah adalah menguasai teori dan praktek. Juga peserta akan dilatih cara berpikir cepat.

“Saya kira dengan banyak praktek akan lebih mudah mengasai quick news” ujar Narasumber Mung Pujanarko.

Untuk lebih memahami bagaimana berita disusun secara cepat maka teknik 5w dan 1h menjadi mutlak untuk dihafal luar kepala sekaligus dipraktekkan, demikian papar narasumber pelatihan. (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons