cari kata

Senin, 16 Januari 2012

Srikaya (Sarikaya) di Halaman (3)

kanan srikaya new varietas, kiri srikaya merah san pablo


buah srikaya new varietas cukup besar

anak saya suka dengan kemanisan rasa buahnya
Srikaya New varietas, memiliki aroma yang harum. Berat 1 buah bisa sampai 500 gram. Rasa manisnya lebih manis dari Srikaya lokal yang lebih kecil, brix-nya belum tahu. Sementara Srikaya Merah San Pablo rasanya juga manis, sementara daging buahnya tebal.

Hanya saja Srikaya Merah tidak beraroma harum. Pohon Srikaya Merah juga termasuk pohon yang tidak rewel dan tidak menuntut banyak syarat tumbuh. Srikaya pada umumnya dapat tumbuh di mana saja, dataran tinggi, rendah, ikim basah dan jarang hujan pun juga masih dapat tumbuh.

Srikaya berkhasiat untuk melawan parasit cacing dalam usus manusia. Karenanya sangat baik bagi anak kecil dan orang tua.

Cara makan srikaya new varietas adalah dengan mengiris buah terlebih dahulu, kemudian mengupas kulit luar, hampir sama saat kita mengupas sirsak matang. Sementara srikaya merah, memilki tekstur warna merah dalam lapisan daging yang melekat pada dinding dalam kulit yang juga bisa di makan. Caranya belah pakai tangan srikaya itu, dan makan paling efektif dengan di-sendok.
Hama Srikaya yang saya perhatikan adalah ulat cokelat kecil yang mengebor buah Srikaya semenjak pentil. Biar pun begitu, Srikaya tanaman saya tidak pernah saya semprot pestisida apapun, jadi kalau ada ulat yang ngebor ya saya biarin saja. Ada Srikaya yang sampai matang pohon dibor oleh ulat itu tapi anehnya ulat itu tak bisa makan dagingnya, ini sudah sering saya perhatikan. Ulat tersebut hanya makan di lapisan luar kulit Srkikaya yang tebal. Sepertinya ada zat dalam daging buah Srikaya yang diemohi ulat.

Selian ulat cokelat kecil ini ada lagi hama cabuk putih atau kutu putih yang lazim ada di sela-sela lipatan kulit luar Srikaya. Inipun  tak sampai merangsek ke dalam buah, hanya menempel di luarnya saja.

Selama berkebun, saya tidak pernah menyemprot pestisida dengan pestisida. Karena saya perhatikan jika cuaca Bogor sedang panas, cabuk putih berkurang sendiri. Untungnya masih banyak musuh alami hama-hama ini, saya perhatikan kepik lady bug, capung (dragon fly), semut, dan burung-burung berparuh runcing panjang berkeliaran di sekitar tanaman Srikaya. Ya biarlah satwa itu saling makan-memakan. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons