cari kata

Kamis, 29 Juli 2021

Memilih Bilah EDC




Ki- ka Victorinox : Climber (white) _ Huntsman_ Camper_ Spartan (black) _ Tinker_ Tourist_ Recruit_ Sportsman (black).

Ki- ka Victorinox : Climber (white) _ Huntsman_ Camper_ Spartan (black) _ Tinker_ Tourist


Ki- ka : Climber (white) _ Huntsman_ Camper_ Spartan (black) _ Tinker_ Tourist
Victorinox Huntsman _> Camper_> Tourist



Sportsman

Victorinox Sportsman






Victorinox Recruit







Memilih bilah pisau adalah pengetahuan yang diwariskan dari ayah ke puteranya.

Pisau lipat pocket knife adalah salah satu EDC => Every Day Carry yang berguna.

Tujuan dan Prinsip pisau EDC:

Utilitas dan Praktis: Membawa alat pisau multi tools dan perlengkapan yang berguna untuk menyelesaikan tugas-tugas umum sehari-hari. 

Kesiapsiagaan: Bersiap untuk menghadapi situasi tak terduga atau keadaan darurat. 

Kemudahan Aksesibilitas: Barang-barang dipilih agar mudah diakses dan dibawa, sering kali pisau lipat swiss army knife dalam ukuran mini yang muat di kantong. 

Lebih dari itu, sejarah budaya manusia tak lepas dari bilah tajam untuk memulai kebudayaan awal.

Edc every day carry jaman purba. Manusia purba sudah ada banyak di nusantara. Mereka juga membuat dan membawa edc nya sendiri. Alat-alat pemotong dan penyayat dari batu. Makanya disebut jaman batu.




Zaman Batu, atau Zaman Prasejarah, adalah periode panjang dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan alat-alat yang terbuat dari batu. Zaman ini dibagi lagi menjadi empat periode utama: Paleolitikum (Zaman Batu Tua), Mesolitikum (Zaman Batu Tengah), Neolitikum (Zaman Batu Baru), dan Megalitikum (Zaman Batu Besar). 


EDC every day carry jaman modern

Kegiatan di alam bebas seperti camping atau memancing memerlukan alat berupa pisau.

Pisau lipat sering disebut sebagai pocket knife. Saya adalah biker atau motorist yang tiap hari naik motor. Percaya atau tidak, sedia alat pocket knife sangat berguna untuk seorang motorist terutama untuk memotong tali pengikat barang di boncengan, bahkan rantai yang mungkin terlilit plastik atau kain di jalanan bisa dipotong dengan bantuan pocket knife. Saya pernah berkendara dan tiba-tiba rantai motor terlilit oleh ponco, maka saya potong ponco itu dengan pisau lipat di gantungan kunci.

Di laci kendaraan roda empat juga tersedia tool atau alat folding knife.

Saat hiking pun pasti sedia pocket knife.

Pisau lipat yang baik tentu bilahnya tajam sekali, jenis-jenis baja seperti baja karbon sangat tajam, maka berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan pisau lipat, termasuk cara membuka dan menutupnya secara aman (selalu ingat safety first).

Pisau EDC (Everyday Carry) harus dibawa karena kegunaannya yang praktis, menangani tugas sehari-hari seperti membuka paket dan menyiapkan makanan, dan untuk persiapan dalam keadaan darurat, menawarkan sarana untuk penyelamatan diri atau bertahan hidup. Membawa pisau menumbuhkan rasa percaya diri, mengubah situasi biasa menjadi peluang untuk pemecahan masalah yang efisien dan memberikan ketenangan pikiran dalam kejadian tak terduga. 

Utilitas Praktis 

Tugas Sehari-hari: Pisau EDC adalah alat yang sangat serbaguna untuk tugas-tugas umum seperti membuka paket, memotong tali dan benang, dan bahkan mengiris buah atau sayuran untuk santapan cepat.

Perbaikan Cepat: Alat ini dapat berfungsi sebagai alat darurat untuk perbaikan atau penyesuaian kecil saat bepergian, sehingga menghemat waktu dan tenaga.

Persiapan Makanan: Dalam situasi di mana pisau dapur tidak tersedia, pisau EDC dapat digunakan untuk persiapan makanan dasar, seperti memotong ayam atau apel.

Kesiapsiagaan Darurat

Kelangsungan hidup: Dalam keadaan darurat, pisau dapat digunakan untuk membuat sumbu api, membangun tempat berlindung dasar, atau membuat peralatan untuk bertahan hidup. 

Pertolongan Pertama: Dapat digunakan untuk memotong kain kasa, plester, atau pakaian dari area yang terluka untuk mengobati cedera. 

Situasi Penyelamatan Jiwa: Pisau dapat berperan penting untuk memotong sabuk pengaman dalam kecelakaan mobil atau untuk membebaskan seseorang dari tali atau tali yang kusut dalam situasi berbahaya, seperti di atas kapal. 

Kemandirian & Pola Pikir

Pemberdayaan: Membawa pisau mewujudkan pola pikir kesiapsiagaan dan kemandirian, memastikan Anda siap menghadapi berbagai skenario. 

Kenyamanan: Ia menawarkan solusi yang nyaman dan adaptif terhadap berbagai tantangan sehari-hari, dari yang biasa hingga yang berpotensi membahayakan. 

Ekspresi Pribadi: Bagi sebagian orang, pisau EDC juga berfungsi sebagai aksesori pribadi, mencerminkan apresiasi terhadap peralatan yang dibuat dengan baik dan fokus pada kesiapan. 


EDC atau everday carry lazim di Amerika juga malah di Nusantara sejak zaman kuno.

Nenek moyang - kakek moyang nusantara pasti bawa bilah every day carry  jika keluar rumah.

Semua etnis semua suku di Nusantara pasti bawa bilah.

Bahkan setiap etnis Nusantara punya jenis bilahnya masing-masing.

Laki-laki bahkan wanita di Nusantara ini lumrah bawa bilah. Buat kerja di kebun, ladang, dan lain sebagainya.

Konyol pula jika tak bawa bilah ketika kerja di hutan atau gunung. Bahkan saat mancing pun bawa bilah kan.

Tidak ada yang tidak bawa bilah every day carry EDC. Makanya disebut bawaan sehari-hari. Pekebun, petani, peternak, nelayan, pemancing, pemburu apalagi pasti bawa bilah. Bahkan pisau pramuka yang kini setengah dilarang karena takut buat mainan anak iseng 🤣. Pisau pramuka bilah sekarang adalah bilah mainan dari kaleng. Hal ini menunjukkan betapa takutnya pembina bila pisau pramuka dibuat iseng anak-anak remaja.

Lha kok jauh-jauh, lha lihatlah itu remaja tawuran justru bilahnya adalah bilah perang sajam semua. Bukan bilah edc atau bilah multi tools.


Memilih bilah pisau yang baik menurut hemat saya, kebetulan saya suka bilah edc yang ringkas tapi kuat.


Kekuatan bahan baja atau steel merupakan syarat utama. Makin kuat bilah baja, maka makin baik kualitas bilah pisau.

Kemudian pegangan (handle grip) atau gagang pisau juga berperan. Saya suka gagang yang mudah digenggam, gagang yang simple dan mudah sesuai dengan genggaman tangan. Gagang dari karet lebih saya sukai karena mudah dalam genggaman.


Semua ini baik digunakan dalam kegiatan alam bebas berkemah atau memancing.


Bilah memiliki berbagai macam type bilah; ada bilah tanto, ada bilah kerambit, bilah camper, bilah point tip (ujung runcing), bilah drop point (ujung jatuh), clip point (ujung klip), bilah spey (bilah hunt),  bilah leaf (bilah daun) dan lain sebagainya. Ragam varian jenis bilah ditujukan untuk ragam kegunaan kerja.


Bilah Clip point dan Drop point


Pada saat Sekolah Dasar, ayah saya pulang dari Inggris dengan memberi oleh-oleh pisau lipat victorinox.

Hal sederhana inilah yang membuat seorang anak teringat kepada orang tua yang memberi anaknya benda kecil sederhana namun sarat makna.

Dalam perjalanan waktu, pisau lipat victorinox ini sangat berkesan dan berguna dalam membantu aktivitas sederhana di keseharian.

Pisau Lipat (Swiss Army Knife/SAK):

Praktis dan Multifungsi: Mudah dibawa dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memotong, membuka tutup botol, mengikir, dan lain-lain. 

Alat Bantu: Dilengkapi dengan berbagai alat seperti gergaji, kikir, gunting, obeng, hingga pembuka kaleng dan botol. 

Mini twin knife : clip point with lanyard and drop point

Intinya adalah pada pemilihan kualitas bilah yang baik dan kuat.




Ada pula yang disebut bushcraft knife. Bushcraft knife memiliki bilah yang baik. Pisau bushcraft atau bushcraft knife ini bisa jadi alat yang handal saat untuk kemping.




Dengan pisau bushccraft atau bushcraft knife, kira bisa membuat aneka bentuk kayu keperluan untuk membuat pasak, tiang, menyerut kayu untuk dibuat api. Karena bilah bushcraft knife yang menjadi satu dengan gagangnya.

Penyuka kegiatan alam bebas atau outdoor adventure pasti mengoleksi banyak bilah pisau untuk alat kerja di dalam kegiatan di alam bebas. Sekian dan Salam Safety.











Untuk pisau lipat victorinox, jenisnya cukup banyak. 


Oke salam EDC enthusiast.
Be safe.




Koleksi pisau EDC

Begini, saya masih berpikir kenapa ya saya suka koleksi pisau lipat terutama victorinox ?
Pertama mungkin karena suka lihat youtube tentang EDC atau every day carry. Bagaimana prepper membawa edc sehari-hari sebagai alat kesiapsiagaan.
Mungkin itu yang pertama.

Nah, alasan orang-orang pada umumnya mengoleksi barang karena kombinasi kepuasan pribadi, nostalgia, kesenangan berburu barang langka, ekspresi diri, dan bahkan motif investasi finansial, serta sebagai cara untuk mengurangi stres dan mungkin membangun komunitas. 

Saya sendiri mengoleksi pisau lipat terutama victorinox karena : nostalgia.
Masa SD sekolah dasar saya tahun 1980-an hingga SMA 1990-an saya beberapa kali diberi pisau lipat victorinox oleh-oleh orang tua saya, ayah saya. 
Sempat beberapa kali hilang, dipinjam teman dan lain sebagainya.
Wajar karena saat saya SMP dan SMA suka hiking bersama teman-teman.
Nah beberapa buah pisau yang hilang (2 atau tiga pisau victorinox kala itu tahun 1990an) karena mungkin diambil teman, mungkin ketlisut, jatuh dlsb, maka hal ini yang kemudian menjadi sebuah alasan saya untuk mengganti lagi atau mencari gantinya. Sampai sekarang pun.
Untungnya pisau victorinox selalu konsisten dengan jenis-jenisnya. Jadi mudah saya dapat beli gantinya jika ada jenis yang saya kehilangan.




Jadi alasan utama saya mengoleksi victorinox ternyata adalah Nostalgia dan Kenangan: Barang koleksi sering kali menjadi pengingat akan masa lalu, kenangan pribadi, atau momen penting dalam hidup. 

Kemudian alasan lain orang dalam mengoleksi barang adalah Motivasi Psikologis dan Emosional
Kepuasan dan Prestasi: Mengumpulkan dan merawat koleksi memberikan rasa bangga dan pencapaian, terutama saat menemukan barang yang langka atau menyelesaikan koleksi. 

Ekspresi Diri: Koleksi bisa menjadi cara untuk menunjukkan siapa diri seseorang dan apa yang dihargai oleh kolektor, serta menjadi sumber kebahagiaan. 
Pengurangan Stres: Merawat koleksi dapat menjadi aktivitas menenangkan yang membantu mengalihkan pikiran dari beban masalah sehari-hari. 
Motivasi Intelektual dan Sosial
Sensasi Berburu: Kegembiraan dalam mencari dan menemukan barang unik atau langka melalui lelang, pasar barang antik, atau daring bisa sangat memuaskan. 
Pengetahuan dan Wawasan: Mengoleksi sering kali meningkatkan pengetahuan tentang suatu subjek atau periode sejarah, yang dapat memberikan kepuasan intelektual. 
Membangun Komunitas: Hobi mengoleksi dapat menjadi sarana untuk bertemu kolektor lain, berbagi pengalaman, dan memperluas jaringan pertemanan melalui forum atau pameran. 
Motivasi Finansial 
Investasi: Sebagian kolektor menganggap barang koleksi sebagai investasi, percaya bahwa nilai koleksi mereka bisa meningkat di masa depan dan memberikan keuntungan finansial.
Pentingnya Menjaga Keseimbangan 
Penting untuk menjaga keseimbangan agar kebiasaan mengoleksi tidak berubah menjadi obsesif. Ini bisa terjadi jika kolektor menghabiskan terlalu banyak uang untuk koleksi tanpa memperhatikan kebutuhan lain yang lebih mendesak.
Demikian kiranya pemikiran ini.



Survival Tips ketika sesat di hutan

If you find yourself lost in the woods:
1. Stop as soon as you realize. 
2. If you have anything colorful or that stands out, mark the spot you are at. Wrap a piece of clothing around a tree. Lay your tent out, whatever. That is your center marker now.
3. Choose a tree (Make sure you can see the base of the tree clearly!) straight in one direction and while walking to it, constantly turn around to make sure you can see your base camp.
4. If you did not see the trail or anything that resembles civilization. Mark the tree with something that visually stands out and go back to base camp. From there choose another direction and tree to walk to, always looking at base camp. Repeat this process for all 4 directions from your center marker
5. If all 4 directions turn up in nothing, go out to any of the previously marked trees, and now choose another tree further out in the same direction. Always keeping sight on the previous tree. Do this in all 4 directions. 

Keep repeating this process until the distances are simply too large or you run out of items to mark the trees with.

ONLY choose trees that you can clearly see the base of, as it means you will be able to see the tree you are currently at from it. And only walk in directions you know you can return from, avoid steep slopes, rivers, marshy or swampy land etc..


Jika Anda tersesat di hutan:
1. Berhentilah segera setelah Anda menyadarinya.
2. Jika Anda menemukan sesuatu yang berwarna-warni atau menonjol, tandai tempat Anda berada. Bungkus sehelai kain atau pakaian di sekitar pohon. Bentangkan tenda Anda, apa pun itu. Itulah penanda tengah Anda sekarang.
3. Pilih sebuah pohon (Pastikan Anda dapat melihat pangkal pohon dengan jelas!) lurus ke satu arah dan sambil berjalan ke sana, teruslah berputar untuk memastikan Anda dapat melihat base camp Anda.
4. Jika Anda tidak melihat jalan setapak atau apa pun yang menyerupai peradaban, tandai pohon tersebut dengan sesuatu yang terlihat mencolok dan kembalilah ke base camp. Dari sana, pilih arah dan pohon lain untuk berjalan, selalu lihat ke base camp. Ulangi proses ini untuk keempat arah dari penanda tengah Anda.
5. Jika keempat arah tidak menemukan apa pun, pergilah ke salah satu pohon yang telah ditandai sebelumnya, dan sekarang pilih pohon lain yang lebih jauh ke arah yang sama. Selalu perhatikan pohon sebelumnya. Lakukan ini di keempat arah.

Terus ulangi proses ini hingga jaraknya terlalu jauh atau Anda kehabisan benda untuk menandai pohon.

HANYA pilih pohon yang ujung pangkalnya dapat Anda lihat dengan jelas, karena itu berarti Anda akan dapat melihat pohon yang sedang Anda tuju dari sana. Dan hanya berjalanlah ke arah yang Anda tahu dapat Anda tuju kembali, hindari lereng curam, sungai, tanah berawa, atau lahan berawa, dll.
Selalu bawa peluit, kompas dan multitools serta gear yang esensial dan memadai ketika hiking.




Senin, 19 Juli 2021

Combinar FIKOM Jayabaya angkat tema How to Build Our Self Branding in Digital Era

 




Jakarta, Daring - Senat Mahasiswa dan BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa) Fikom Jayabaya sukses menggelar event online combinar yang bertajuk "How to Build Our Self Branding in Digital  Era" secara virtual daring pada hari Senin (19/7/2021) jam 13:00 sampai selesai.

Acara ini menghadirkan 3 (tiga) orang narasumber yaitu Ghania Harsono, kemudian Jeniffer Rachel, dan Rania Marchella. 

Combinar Fikom Jayabaya ini dipandu oleh MC The Doyan’s yakni Aldo Fallah dan Ryan Fadjar.

Acara combinar Fikom Jayabaya ini disponsori oleh Narana Citra Kreatif, Jakarta.

Dalam sambutannya di awal acara combinar, Dekan Fikom Universitas Jayabaya Dra. Hj. Dewi Setyarini, M.S menyampaikan bahwa para mahasiswa yang telah semakin pintar teknologi agar lebih bersifat kreatif dalam membangun konten digital. Selain itu juga para mahasiswa juga diharap dapat secara bijak mengeksplor kemampuan diri dengan selalu berdasarkan etika.




“Tunjukkan bahwa mahasiswa bisa membuat konten yang mendidik dan tetap beretika, dengan memahami aturan dan perundangan-undangan yang berlaku dalam dunia IT,” demikian pesan Dekan Fikom Jayabaya Dra. Hj. Dewi Setyarini, M.S dalam sambutan combinar.

Dekan Fikom Jayabaya juga berpesan agar para mahasiswa peserta combinar, terutama mahasiswa Fikom Jayabaya bisa menimba ilmu dalam combinar ini dengan sebaik-baiknya.



“Terimakasih kepada Ketua Senat Mahasiswa Fikom Alfitri Yaumi dan Ketua BPM Fikom Jayabaya Muhammad Soleh, juga kepada segenap panitia Combinar, yang telah sukses menggelar combinar dengan peserta sebanyak 500 orang lebih,” ujar Dra. Hj. Dewi Setyarini, M.S.

Dekan Fikom Jayabaya Dra. Hj. Dewi Setyarini, M.S juga berpesan kepada semua peserta combinar agar bisa mengikuti acara combinar ini sampai selesai, serta mengucapkan terimakasih kepada para pembicara. “Kepada para pembicara dalam acara Combinar bertajuk How to Build Our Self Branding in Digital  Era ini Fikom Jayabaya mengucapkan terimakasih,” pungkas Dekan Fikom Jayabaya Dra. Hj. Dewi Setyarini, M.S.

 Pembicara pertama Ghania Harsono, yang juga public speaker dan self development kemudian memaparkan pentingnya konsep ‘ikigai’ atau reason for being dalam membangun personal branding.



“Dengan adanya personal branding kita membangun kesan seumur hidup, dan kita bisa punya punya tingkat kepercayaan diri,” paparnya.

“Prinsip membangun personal branding itu harus berdasar ketulusan dan konsistensi” tambah Ghania.

Kemudian dari pembicara selanjutnya yakni Rania Marchella yang juga seorang influencer sangat menyambut baik adanya event combinar oleh Fikom Jayabaya ini. 

Rania Marchella kemudian berbagi tentang bagaimana mengenal diri sendiri  dan mengembangkan kemampuan dan prestasi diri dimulai dari mengenal passion pribadi.



“Passion itu mendorong kreativitas, dengan passion kamu tahu goalmu apa. Pas kita melakukan aktivitas sesuai dengan passion itu adalah alasan kamu sukses” ujar Rania Marchella yang memiliki passion di bidang dance  ini.

Pembicara selanjutnya adalah Jeniffer Rachel Natasya yang mengedepankan aspek  personal branding merupakan proses penemuan jati diri.



 “Personal branding itu akan terus berkembang seiring perjalanan karir dan perkembangan diri juga,” ujar Jeniffer Rachel Natasya yang pernah tergabung dalam grup girl band JKT 48 ini.

Acara combinar Fikom Jayabaya pun usai sekitar pukul 16.00 WIB, terlaksana berkat dukungan para sponsor dan kerja keras panitia dari segenap mahasiswa Fikom Universitas Jayabaya. (mp/red)  

 

 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons