cari kata

Sabtu, 26 Agustus 2017

Windy Guru SMP Terpadu Widya Duta yang Gemar Menulis


Hijab hijau pupus yang dikenakan Windy seorang guru SMP Widya Duta terlihat serasi dengan balutan busana yang dikenakannya, saat dia mengikuti pelatihan Jurnalistik di Hotel Amaris, Bekasi, Sabtu (26/7).

Dalam pelatihan jurnalistik itu Windy terlihat sangat serius dan tekun menyimak uraian nara sumber diklat yakni Mung Pujanarko.

Saking tertarik dengan ilmu yang diberikan tentang quick news, Windy bertanya secara detail tentang berita hoax yang marak bersliweran di dunia media sosial.

“Saya hendak bertanya bagaimana cara menangkal berita hoax yang sudah terlanjur muncul di media sosial, seperti halnya berita hoax garam bercampur kaca, yang ternyata adalah kebohongan ?,” tanya Windy dengan nada penasaran.

Atas pertanyaan tersebut, Mung Pujanarko selaku nara sumber menjawab bahwa ketika kita menjadi korban berita hoax, maka segeralah meng-counter atau menangkal berita hoax tersebut dengan berita quick news yang disajikan dengan fakta dan data, kemudian  sanggahan itu kita sebar luaskan untuk menangkal hoax yang telah muncul.

“ Maka itukita harus rajin dan tidak malas untuk menulis berita secara tepat, cepat dan akurat,” tutur Mung Pujanarko.

Di penghujung acara diklat Windy juga berkesempatan untuk praktik membuat blog serta mengunggah konten blog secara cepat. (*)

Haidar Siswa SMAN 1 Bekasi Anti Konten Negatif

 Haidar, begitulah cowok ganteng asal SMAN 1 Bekasi ini disapa.



Ditemui di tengah acara pelatihan Jurnalistik untuk siswa SMU dan SMP yang berlangsung selama 1 (satu) hari di Hotel Amaris, Bekasi, Sabtu (26/8), Haidar menyatakan sikapnya yang anti terhadap konten negatif.

Haidar menyatakan bahwa konten negatif sangat merugikan anak muda, terutama para pengguna gadget.



Karena konten negatif merusak psikis anak muda dan juga bisa berujung ke ranah hukum.

Untuk itu Haidar yang juga seorang blogger ini ingin mengembangkan ilmunya di bidang tulis menulis konten.

Dibuktikan dengan blog Raafi Haidar yang berisi tulisan essai miliknya.

“Essai saya suka menulisnya, karena sangat bermanfaat dan positif tentunya,” Haidar menjelaskan mengapa dia memiliki media blog untuk menyalurkan tulisannya.

Haidar yang duduk di bangku kelas XI SMA ini juga mengaku dirinya ingin menjadi seorang abdi negara.

Untuk itu dia rajin mengikuti aneka event yang menambah wawasan.

Nara sumber dalam pelatihan ini yakni Mung Pujanarko (43) menyatakan bangga terhadap sosok seperti Haidar yang suka dan rajin untuk mengunggah konten positif, serta anti terhadap konten negatif.


“Saya ingin agar anak muda lebih menghargai waktu luang dengan menulis konten positif,” pungkas Mung Pujanarko selaku nara sumber. (*)

23 Orang siswa SMP dan SMA Bekasi Belajar Quick News



Sebanyak 23 orang siswa SMP dan SMA di Bekasi mengikuti pelatihan Jurnalistik dasar. Pelatihan ini digelar pada hari Sabtu (26/8) bertempat di Hotel Amaris, Bekasi Jawa Barat.

Dalam pelatihan hadir pula ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal.

Para peserta yang rata-rata masih berusia remaja ini terlihat sangat antusias dalam pelatihan ini.

Salah seorang peserta yakni Haidar (16) menyatakan bahwa dirinya tertarik dengan tema pelatihan jurnalistik.

Sementara itu  Ami (20) seorang peserta dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Jakarta menyatakan bahwa dirinya juga ingin menambah wawasan.

Senada dengan Ami yakni Nanda yang sama-sama ingin juga belajar tentang ilmu jurnalistik.




Nara sumber pelatihan ini yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa untuk menjadi penulis atau wartawan, yang penting adalah kemauan serta sesuai dengan fakta dan data.

Pihak panitia dalam pelatihan ini sangat mengharapkan bahwa ilmu jurnalistik bisa dipraktikkan dengan mudah.


“Saya ingin agar peserta mudah membuat tulisan berita secara cepat tepat dan akurat,” ujar Sugiatmico selaku panitia. (*)

Senin, 21 Agustus 2017

Wisata itu Membaca

Bagi saya... ini bagi saya pribadi lho yah.
Mungkin juga tidak cocok bagi orang lain.

Bagi saya wisata itu sama dengan saya membaca.

Saat Wisata saya upayakan untuk tekun membaca atau menelaah segala pengalaman saat berwisata.





Mulai dari proses perencanaannya, perjalanannya dan sampai di tempat tujuan wisata itu.

Kemudian  5W dan 1 H  di tempat wisata itu pun saya 'baca' sebisanya.

Semuanya bagi saya ibarat membaca.

Setelah 'membaca' setiap moment yang saya jalani saat berwisata, Sedapat mungkin  saya menyerapnya dalam otak yang terbatas ini.

Kemudian berusaha menuangkan kembali ke dalam sebuah tulisan.

Namun namanya kendala memori mungkin kapasitas memori lah yang harusnya dipertajam ,agar bisa menangkap segala moment penting dalam wisata kemudian menuangkannya ke dalam tulisan lengkap dengan fotonya dan 5 W 1 H-nya.

Tulisan wisata ibaratnya kenangan yang terekam di dalam blog plus foto dan kalau ada video.

Jadi kalau kata orang adalah : "Sebelum Anda jadi penulis ataupun jadi jurnalis yang penting terlebih dahulu banyak membaca atau iqra, "

Saya berpendapat bahwa saat perjalanan hidup kita inilah sejatinya adalah membaca.

Saat momen demi moment hidup ini adalah 'membaca'.

Apalagi saat kita melakukan trip atau perjalanan wisata dalam hidup kita, saat itu pula adalah 'membaca'.

Setelah membaca maka tuliskanlah agar dibaca oleh orang lain.

Hal ini sudah membuat wisata menjadi lebih bermakna ☺☺☺☺☺

Minggu, 06 Agustus 2017

Moment Unik



Saya ingin mengenang moment selfie saya di atas.

Ketika saya perhatikan....ada 2 orb di atas....dan di belakang di tangga ada sedikit glare photo.

Orang matrialis pasti hanya menganggap hal itu adalah fenomena glare light biasa sebagai fenomena fisika photo.

Saya juga berpikir fisika.

Hanya saja saya ingat bahwa bukankah ada kehidupan lain ciptaan Tuhan YME yang bukan hanya ada di alam dimensi keempat (ruang 3D plus waktu) tempat manusia hidup.

Apakah saya percaya bahwa Tuhan YME menciptakan makhluk selain manusia yaitu makhluk jin (artinya tersembunyi) dan malaikat?

Jawaban saya tegas dan tanpa malu- malu saya mengatakan : Ya saya percaya dan yakin Tuhan Yang Maha Esa menciptakan jin dan malaikat.


Saya juga percaya bahwa Tuhan YME menciptakan 7 langit.
Itu saja.

(*)

Jumat, 28 Juli 2017

Pelatihan Menulis Berita Cepat (quick news) untuk Warga Cijantung




Bertempat di sebuah ruang kelas di dekat kawasan Mall Cijantung, Jakarta Timur hadir sekitar 19 orang peserta yang berminat untuk mengikuti pelatihan penulisan berita cepat (quick news).

Pelatihan penulisan berita cepat ini digelar pada hari Jumat (28/7).

Dalam pelatihan ini peserta antusias untuk ingin segera bisa menulis berita secara cepat, tepat dan akurat.

Salah seorang peserta bernama Monang (24) menyatakan bahwa dirinya ingin cepat bisa menulis berita secara quick news.

“Saya ingin memahami materi penulisan berita cepat ini, agar saya bisa menulis berita secara cepat dan tepat,” ujar Monang, di Mall Cijantung, Jumat, (27/8).

Sementara rekan lainnya bernama Iwan (25) memaparkan pula bahwa dirinya ingin juga memperoleh ilmu menulis secara mudah dan cepat.

“Saya juga ingin bisa menulis secara cepat ,” imbuh Iwan, sungguh-sungguh.

Sedangkan seorang peserta bernama Soni yang pernah mengikuti pelatihan ini berkata, dirinya ingin lebih memantapkan skill (keahlian) menulis.

Nara sumber dalam pelatihan yang berlangsung lancar dan semarak ini yakni Mung Pujanarko (43) yang menyatakan bahwa yang penting adalah peserta bisa mulai menulis tanpa rasa takut salah, ragu-ragu atau juga hambatan dalam diri yang lain.

“Peserta harus mantap dalam menulis,jangan takut salah...yang penting mulai saja dulu,” ujar Mung Pujanarko selaku nara sumber. (*)

Minggu, 23 Juli 2017

Pengurus DPD PPWI Jabar Rapat Persiapan Seminar

Sembilan orang anggota pengurus DPD PPWI Jawa Barat melakukan rapat persiapan Seminar Jurnalistik.

Rapat ini dilakukan di resto Warung Teko, Mall Summarecon, Bekasi Barat, hari Minggu 23/7.

Sugiatmico selaku ketua DPD PPWI Jabar menyatakan bahwa rapat ini bertujuan untuk koordinasi mempersiapkan kegiatan seminar dan workshop jurnalistik tingkat pelajar.

"Kami ingin mengadakan seminar dan workshop jurnalistik untuk para remaja terutama awalnya pelajar di Bekasi, dalam materi yang hendak kami sampaikan adalah bertema cara cerdas menangkal ujaran kebencian, dan menangkal berita hoax," terang Sugiatmico selaku ketua DPD PPWI Jabar, Minggu (24/7).

Sedangkan menurut Andriani selaku peserta rapat sekaligus Wakil Ketua DPD PPWI Jabar menyatakan bahwa dengan program pelatihan ini nantinya remaja diharapkan mampu berbahasa verbal yang baik, tidak mudah melakukan kekerasan verbal, dan membully dengan kata-kata.

Karena akan dilatih membuat informasi news yang baik. Mengaplikasikan bahasa tutur menjadi bahasa tulis yang baik dan benar.

"Serta dapat mengetahui, memilah berita itu hoax atau bukan, dan pada akhirnya mampu menyampaikan berita secara baik," ungkap Andriani dalam rapat tersebut.

Hadir dalam rapat ini Mung Pujanarko selaku narasumber untuk
melatih bagaimana cara membuat quick news atau berita cepat.

Karena dalam kesempatan rapat ini juga diberikan materi teknis pelatihan membuat berita cepat-tepat, untuk semua pengurus DPD PPWI Jabar.(*)



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons