cari kata

Sabtu, 25 Januari 2020

Ibu Pini, pelaku usaha umkm camilan ringan

Bagi Bu Pini menjadi pelaku umkm adalah dengan terus berusaha tanpa kenal menyerah.



Meski tadinya sempat jatuh bangun di bidang usaha garmen, kini ibu Pini mencoba merintis usaha umkm pembuatan camilan berupa peyek, dan tape ketan.

Ibu Pini merupakan potret pengusaha perempuan yang tangguh. Ditemui di pelatihan promosi produk di An Nashihah Tapos Depok, Bu Pini menyatakan penjualan produknya sekarang berjalan lancar, dan mengalami kemajuan.

Semoga Semangat Bu Pini ini menjadi inspirasi bagi perintis umkm pada umumnya.

Tempat pelatihan di An Nashihah ini bisa ditemui para pelaku umkm dari kalangan ibu-ibu dan juga disabilitas dan pengusaha umkm lainnya yang sering bertemu di https://goo.gl/maps/7k4VAreG5FGQb4RT7

Niko Utama penyandang disabilitas pelaku UMKM, hingga punya Agency

Pemuda Ganteng ini bernama Niko Utama seorang penyandang disabilitas, yang berkecimpung di dunia usaha umkm (usaha mikro kecil dan menengah).




Ditemui di Aula pelatihan promosi UMKM An Nashihah Centre di Tapos Depok, Niko bercerita awalnya terjun membuat usaha air minum dalam kemasan yakni bernama produk "Suli 5" ini.

Bermula dari belajar dari kawannya untuk cara membuat amdk (air minum dalam kemasan) sendiri maka Niko memberanikan diri untuk memulai usahanya sendiri.





Cara Niko merintis umkm-nya adalah pertama produk air minum dalam kemasan "Suli 5" miliknya ini ditawarkan pada tetangga dan rekan-rekan dekat. 

Dari sinilah Niko memperoleh pasar dan konsumennya.

Dan kini Niko sudah merintis agency untuk produk air minum dalam kemasan 'Suli 5' miliknya.


Niko Utama sang penyandang disabilitas yang berdomisili di Cijantung yang juga sebagai pelaku usaha UMKM ini bisa dikontak di via whatsapp :+62 818-0719-1134 

Pelatihan Teknik Promosi Produk UMKM di Masjid An Nashihah, Tapos-Depok


Depok - "Ekstrak  Tumbuhan Gayeng dan Sanrego ini  berkhasiat untuk mengatasi beberapa problema penyakit," demikian papar Agung Sedayu Widi selaku pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) menjelaskan produk yang dibawakannya yakni ekstrak Tumbuhan Gayeng.





Pemaparan soal komunikasi promosi ini dilakukan dalam rangka pelatihan promosi produk UMKM di masjid An Nashihah, hari Sabtu (25/1).

Menurutnya, Ekstrak Gayeng ini  unik, karena kemasannya yang membuat orang untuk tertarik.

Ekstrak Tumbuhan Gayeng ini dipakai untuk obat luar dalam arti dioleskan.

Kemudian ada produk Kopi Sanrego yang menurutnya berkhasiat untuk para pasutri yang belum memiliki keturunan.

Keunggulan tiap produk menjadi inti kekuatan promosi dari setiap produk itu sendiri.

Masyarakat membeli atau tidaknya sebuah produk karena 3 alasan :

1. Percaya akan kegunaan produk
2. Sudah merasakan kegunaan produk.
3. Dipengaruhi oleh pendapat atau testimoni orang yang pernah menggunakan produk.

Promosi dalam umkm tidaklah muluk-muluk seperti halnya promosi produk pabrikan besar. Komunikasi yang sederhana dan mendekat pada perasaan publik bisa menjadi salah satu jurusnya.

"Kopi Sanrego ini produk UMKM yang berkhasiat untuk kebugaran badan, fisik yang fit, dan uniknya ada khasiat bagi pasutri untuk kesehatan pasutri" ujar Agung memberi cara berpromosi produk.

Agung Sedayu Widi menjelaskan kepada peserta pelatihan bagaimana cara warga pelaku UMKM agar bisa mempromosikan sebuah produk melalui tulisan dan media, baik media sosial maupun media online. (*)  

Pelatihan Jurnalistik Dasar untuk Warga Digelar di Masjid An Nashihah, Tapos- Depok



Depok – Meskipun tidak banyak warga yang hadir dalam acara Pelatihan Jurnalistik Dasar yang digelar di masjid An Nashihah, di kawasan Tapos, Depok, namun para peserta yang sengaja ingin hadir, terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini.







Sebut saja salah seorang peserta yakni Bapak Dani yang sengaja hadir untuk menambah pengetahuannya tentang dunia jurnalistik.

“Saya ingin menambah wawasan dari manapun sumbernya,” ujar Pak Dani, ketika ditemui di lokasi pelatihan masjid An Nashihah, Tapos - Depok.

Kemudian peserta lainnya yakni Niko menyatakan bahwa dirinya ingin hadir pada pelatihan jurnalistik ini untuk menambah ilmu.

Pelatihan ini dimentori oleh Mung Pujanarko, dan secara teknis dirinya menjelaskan dimulai dari pola pikir 5W dan 1 H, kemudian disusul langsung dengan praktek menulis yang dituliskan secara gamblang seketika di depan para peserta.




“Hari ini saya berikan pola pikir sederhana, 5W 1 H dan plus cara menuangkan pola pikir ini untuk jadi produk tulisan,” ujar Mung Pujanarko selaku nara sumber.



Dari pihak panitia, yakni Agung Sedayu Widi menyatakan pihaknya selaku panitia hanya memfasilitasi untuk warga agar bisa mudah menulis dan membuat produk jurnalistik melalui pelatihan jurnalistik ini.




“Alhamdulillah, ada tempat permanen di Masjid an Nasihah,tapos depok untuk sarana belajar jurnalistik” ujar Agung. (*)

Rabu, 01 Januari 2020

Malam Tahun Baru 2020 di Tugu Kujang















Menyaksikan malam pergantian tahun baru 2020 di Tugu Kujang Bogor merupakan pengalaman yang baru.

Kota Bogor pada 1 januari 2020 diguyur hujan ringan sejak dini hari dan hujan pun bertahan turun hingga pagi dan siang hari. Namun Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan minat warga masyarakat yang menyaksikan kembang api di kawasan tugu kujang, dan kebun raya bogor.

Minggu, 29 Desember 2019

Naik Kereta Gantung

Pada hari minggu  (29/12) jelang tutup tahun 2019, kami mencoba naik kereta gantung di taman mini indonesia indah (tmii).











Pengunjung yang ingin mencoba naik wahana kereta gantung ini wajib membeli tiket  terlebih dahulu. 

Karena hari libur maka tiketnya @Rp.50. ribu. Kemudian kami pun mengantri untuk naik ke kabin kereta gantung.
 Satu kabin maksimal diisi 4 orang. Cukup seru juga pengalaman naik kereta gantung karena dengan naik kereta gantung ini, semua pemandangan wahana yang ada tmii dapat terlihat😊.
Saya menuliskan pengalaman ini di blog saya untuk saya baca lagi kelak. Karena dengan mnulis jurnal ringan seperti ini hati dan pikiran pun terasa ringan entah knapa 😁

Sabtu, 21 Desember 2019

Jadi "cendol dawet" setiap akhir tahun karena overtourisme

Wisata merupakan kebutuhan pokok dengan kata lain wisata merupakan kebutuhan primer.



Hal inilah yg membuat orang berduyun- duyun berangkat pergi berwisata ke berbagai destinasi yg di lihat di media2 sosial.

orang2 berlomba lomba mnuju tempat-tempat wisata seolah berlomba-lomba mnuju kebaikan, kebaikan diri sendiri dan keluarga maksudnya.


sy mnulis ini karena ini mau (jelang) tahun baru. di mana jelang liburan akhir tahun pasti adalah dambaan orang untuk berwisata.

sudah siapkah kita menjadi "cendol dawet".

menjadi cendol akibat overtourism. menjadi cendol dawet di berbagai destinasi wisata di tahun baru.

marilah kita berlomba-lomba menjadi cendol di tempat wisata yg overtourism secara berduyun-duyun dan beramai-ramai seperti laron mnuju cahaya.







toh men "cendol" di berbagai tempat wisata yang overtourisme adalah membelanjakan uang kita juga.

kita belanja uang banyak untuk mencendol (menjadi cendol) di berbagai destinasi wisata.

semua kita lakukan demi medsos.
demi asal jangan kurang piknik.
demi wisata yg jadi kebutuhan primer.

demi wisata yg sudah jadi kebutuhan pokok kitapun menjadi "cendol dawet" karena overtourisme di berbagai destinasi wisata.

😄😄😆😃

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons