cari kata

Selasa, 14 Juli 2020

CARA PRAKTIS EDITING ARTIKEL






Seri Diklat Jurnalistik Corona – untuk kalangan sendiri
Page 1 of 2

CARA PRAKTIS EDITING ARTIKEL

A. Pentingnya Proses Editing

Mengedit –biasa disebut juga menyunting– artikel dapat diartikan sebagai kegiatan membaca kembali  sambil menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan.

Proses ini umumnya dilakukan
oleh diri sendiri terhadap tulisan sendiri dan oleh editor berbagai media massa – harian, mingguan, tabloid, majalah, online dan lain sebagainya.

Kegiatan edit-mengedit artikel terlihat sepele sehingga tahap ini sering sekali kita abaikan.

Padahal, pengalaman hampir semua penulis besar mengungkapkan bahwa proses editing adalah sebuah tahapan
menulis yang menjadi salah satu kunci sukses mereka menjadi penulis ternama.

Editing adalah kunci
pertama untuk memprediksi apakah seorang penulis bakal sukses atau tidak.
Oleh karena itu, dalam setiap kali menulis, senantiasalah melakukan proses editing minimal tiga kali sebelum sebuah tulisan dikirimkan ke redaksi atau ditayangkan di media Anda.

Walau sudah demikian
ketatnya melakukan editing, tidak jarang masih juga terdapat kesalahan ketik; kesalahan pemenggalan  kata, kalimat, dan paragraph; kesalahan tanda baca; dan lain sebagainya.

Ada penulis yang beranggapan bahwa berhubung ada tim editor pada setiap surat kabar atau media  massa sehingga setiap penulis boleh saja mengirimkan tulisannya kepada redaksi tanpa harus diedit
alias masih amat mentah, belum terverifikasi ketepatan kata, tanda baca, pemenggalan kalimat, dan lain-lain.

Pendapat ini ada benarnya. Tetapi bila Anda terbiasa melakukan editing dan memastikan bahwa tulisan  Anda terhindar dari kesalahan-kesalahan redaksional kecil, maka keuntungan itu tidak akan dinikmati
oleh orang lain, melainkan oleh diri Anda sendiri.

Keuntungan itu antara lain berupa pesan Anda dapat ditangkap dengan baik oleh editor dan pembaca, juga disiplin tulis-menulis Anda akan semakin meningkat dan berimbas kepada karakter kepribadian
Anda yang baik dalam menghadapi tugas-tugas lain.

 Keuntungan berikutnya, tulisan Anda yang sudah  melalui penyuntingan mandiri tersebut akan cepat dimuat atau ditayangkan di media massa sasaran
karena sudah bersih dari kesalahan-kesalahan redaksional.

Untuk membantu Anda, para penulis pemula, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam  mengedit tulisan disesuaikan dengan pengalaman kesalahan editing tulisan-tulisan di berbagai media,
terutama online, selama ini.

 Dalam memahami dan menerapkan ketentuan-ketentuan ini perlu ditunjang
oleh keinginan Anda untuk belajar tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Langkah Praktis Editing

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyuntingan artikel/berita:

Baca ulang artikel Anda. Lakukan pembacaan tulisan Anda, minimal sebanyak 3 kali, dari awal hingga
akhir.

Setelah semua dipastikan telah sempurna, dapat dilanjutkan dengan langkah penayangan artikel di media.

Cek ejaan setiap kata. Kesalahan penulisan kata, salah penulisan huruf, bahkan salah penempatan tanda baca, sangat besar pengaruhnya terhadap pesan yang akan kita sampaikan ke pihak lain dan
publik.

 Kata yang salah eja atau salah tulis dapat mengubah arti keseluruhan kalimat. Apabil ada kata yang meragukan cara penulisan dan atau maknanya, ambil kamus dan carilah kata itu di sana. (Wilson Lalengke/PPWI)

Daripada waktu habis buat Medsos, lebih Baik Menulis di Media Online






KOPI – Tak terasa waktu sebanyak 5 sampai 10 menit sudah habis dibuat untuk menulis dan menerbitkan berita Online. 

Di depan para peserta, narasumber Diklat Jurnalistik Online PPWI yakni Mung Pujanarko memberikan contoh cara menulis quick news dengan menggunakan 5W dan 1 H.

Wasito (40) seorang peserta terlihat tekun menyimak arahan dan contoh dari quick news atau berita cepat.

Ketika diwawancara, Wasito mengatakan dirinya selama ini hanya memakai media sosial, dan belum pernah menulis berita di media Online baik itu web log (blog) atau media online KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia).

“Saya ingin memanfaatkan waktu saya dengan sebaik-baiknya dengan belajar membuat berita online dengan cepat dan akurat,” ujar Wasito di Pelalawan Riau yang hadir dalam zoom meeting ini.

Kendala yang dihadapi adalajh dirinya belum familiar dengan weblog dan media online.

Namun dalam pelatihan ini Mung Pujanarko selaku narasumber menyatakan bahwa semua peserta nantinya akan bisa untuk mengunggah berita di web log dan di KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia).

“Yang penting adalah mau melihat, berlatih dan berlatih, karena ini semua adalah ilmu yang kelihatan, bukan sulapan,” ujar Mung Pujanarko atau akrab disapa Imung itu. (*)


Hari Kedua Diklat Jurnalistik Online PPWI Angkatan II, Diikuti Para peserta yang Sangat Antusias






SOP
TOR (Term of Reference) referensi

5 W 1 H

Who  (Siapa -): Para Peserta baru ada 4 peserta
What (apa) : Pelatihan jurnalistik Online
Where (kapan) : Secara daring
When (kapan) : Selasa (14/7/2020)
Why (why) :  Ridwan data penggalian mengikuti diklat ini untuk menguasai ilmu jurnalistik, untuk itu ingin bisa menulis di media online
Yayat juga menyatakan ingin bisa belajar menulis di portal berita online
How : bagaimana narsum membuat pelatihan berjalan secara realtime atau secara langsung apa adanya.










Hari Kedua Diklat Jurnalistik Online PPWI, Diikuti Para peserta yang Sangat Antusias

KOPI – Para peserta Diklat Jurnalistik Online DJO Hari Merdeka terlihat sangat antusias memasuki hari kedua di hari Selasa (14/7/2020).

Empat peserta bahkan sudah join zoom mulai dari pukul 09.00 pagi. Kemudian menyusul enam peserta join di zoom meeting ppwi.

Meski hanya sepuluh orang di Hari Selasa pagi (14/7), namun tidak menyurutkan semangat para peserta serta narasumber Mung Pujanarko untuk saling sharing atau berbagi tentang ilmu Jurnalistik.




Seorang peserta dari Kaltim yakni Ridwan (40) menyatakan dirinya ingin dapat dengan cepat membuat berita dari belajar ilmu jurnalistik. “ Saya ingin menguasai ilmu jurnalistik secara baik, untuk dapat menulis di media massa” ujar Ridwan.

Sementara itu pseserta yang lain yakni yayat menyatakan bahwa dirinya mengikuti diklat ini agar bisa menjadi seorang pewarta warga yang mampu untuk menaikkan atau menulis berita di media online.

Untuk itu narasumber Mung Pujanarko dalam paparannya mengatakan bahwa seorang pewarta harus bisa membuat quick news atau berita cepat yakni berita 150 kata yang ditulis dalam waktu yang relatig singkat.
“Membuat quick news amat mudah hanya berpatokan pada prinsip 5W dan 1 H “ ujar Mung Pujanarko dalam diklat ini. (*)

Hari Kedua Diklat Jurnalistik Online PPWI Angkatan II, Diikuti Para peserta yang Sangat Antusias








KOPI – Para peserta diklat Jurnalistik Online terlihat sangat antusias memasuki hari kedua di hari Selasa (14/7/2020). Empat peserta sudah join zoom meeting mulai dari pukul 09.00 pagi. Kemudian enam peserta menyusul join di zoom meeting ppwi.

Meski hanya sepuluh orang peserta di Hari Selasa pagi (14/7), namun tidak menyurutkan semangat para peserta serta narasumber Mung Pujanarko untuk saling sharing tentang ilmu Jurnalistik.





Seorang peserta dari Kaltim yakni Ridwan (40) menyatakan dirinya ingin dapat dengan cepat membuat berita dari belajar ilmu jurnalistik. “ Saya ingin menguasai ilmu jurnalistik secara baik, untuk dapat menulis di media massa,” ujar Ridwan.

Sementara itu peserta yang lain yakni yayat menyatakan bahwa dirinya mengikuti diklat ini agar bisa menjadi seorang pewarta warga yang mampu untuk menaikkan atau menulis berita di media online.

Untuk itu narasumber Mung Pujanarko dalam paparannya mengatakan bahwa seorang pewarta harus bisa membuat quick news atau berita cepat yakni berita 150 kata yang ditulis dalam waktu yang relative singkat.

“Membuat quick news amat mudah hanya berpatokan pada prinsip 5W dan 1 H,“ ujar Mung Pujanarko dalam diklat ini. (*)

Minggu, 12 Juli 2020

Sosial Status




Beberapa orang akan mengatakan bahwa status sosial adalah sumber ketertarikan sosial utama masyarakat.

Selama manusia ada di planet ini, baik pria maupun wanita telah mengejar status sosial karena imbalan kesan sosial dan manfaat sosial yang melekat. Kesan permukaan akan melekat pada status sosial.

Status sosial diburu orang, dan dikejar untuk citra imaji dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Status sosial individu menjadi tambatan dari penampil citra di media sosial.

Status sosial disadari atau di alam bawah sadari masyarakat sosial menjadi citra gambaran yang selalu melekat karena kehidupan sosial.

Disadari juga dibawahsadari bahwa status sosial berdampak pada kehidupan sosial di masyarakat.

Sejak jaman kuno penghargaan sosial melekat pada penampilan permukaan sosial status.

Citra dari status sosial selalu berada di permukaan karena masyarakat tak bisa melihat di bawah permukaan. (*)

Sabtu, 11 Juli 2020

Diklat Jurnalistik Online untuk KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia)



KOPI- Para peserta Diklat Jurnalistik Online PPWI mengikuti sesi hari ketiga, Sabtu (11/7/2020) dengan waktu pembelajaran cara mengunggah berita di KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia).

Sebelum mengunggah berita maka ditunjukkan terlebih dahulu cara membuat quick news secara 5W dan 1 H.
“Yang penting peserta melihat dulu, nanti akan dipandu cara mengunggah berita di KOPI,” ujar Mung Pujanarko, Sabtu (11/7).

Para peserta Diklat Jurnalistik Online kali ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada peserta dari Kawasan Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Artinya, diklat jurnalistik Online ini untuk semua lapisan masyarakat.

Pada hari ketiga Diklat Online (Sabtu 11 juli 2020) Mung Pujanarko selaku instruktur memberikan sesi tentang media Online dan juga web log atau Blog.

“Perlu adanya kebiasaan untuk membuat berita dan mengunggah berita di media online” ujar Mung pujanarko.


Kebiasaan berpikir secara 5W dan 1 H juga harus dipunyai oleh para peserta. (*)

Diklat Jurnalistik Online untuk KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia)





Bogor - Para peserta Diklat Jurnalistik Online PPWI mengikuti sesi hari ketiga, Sabtu (11/7/2020) dengan waktu pembelajaran cara menunggah berita di KOPI (Koran online Pewarta Indonesia).

Sebelum mengunggah berita maka ditunjukkan terlebih dahulu cara membuat quick news secara 5W dan 1 H.

“ Yang penting peserta melihat dulu, nanti akan dipandu cara mengunggah berita di KOPI” ujar Mung Pujanarko, sabtu (11/7).

Para peserta Diklat Jurnalistik Online kali ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada yang ikut dari Kawasan Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Artinya diklat jurnalistik Online ini untuk semua lapisan masyarakat.

Pada hari ketiga Diklat Online (Sabtu 11 juli 2020) Mung Pujanarko selaku instruktur memberikan sesi tentang media Online dan juga web log atau Blog.

“Perlu adanya kebiasaan untuk membuat berita dan mengunggah berita di media online” ujar Mung pujanarko.

Kebiasaan berpikir secara 5W dan 1 H juga harus dipunyai oleh para peserta. (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons