cari kata

Selasa, 28 Juli 2020

Enteng (Ringan)







Ringan dalam menyampaikan gagasan. Jangan terlalu berat sampaikan gagasan secara ringan saja. Pesan ini untuk saya pribadi. Karena saya kadang tak begitu pusing dengan penilaian orang terhadap pemikiran saya. 

Ringan yang saya sampaikan dalam blog ini. Tak ada yang terlalu mendewakan kutipan buku-buku, atau terlalu akademis bahasanya hingga mirip jurnal ilmiah.
Ringan saja saya ingin sampaikan. Karena saya hanyalah ringan saja, dan membuat ringan bagi pembaca.
Saya tidak bisa menjadi berat.
Ringan dan menjadi remeh-temeh receh agar bisa saya baca sendiri di waktu luang.

Minggu, 19 Juli 2020

Esensialisme




Di dunia sekarang ini, sibuk adalah norma baru. Yang penting sibuk atau terlihat sibuk. Padahal satu kerjaan tuh bisa diselesaikan 10 menit, tapi karena ingin terlihat sibuk maka pekerjaan itu diruminasi hingga lama.

Di satu sisi mungkin juga memiliki banyak proyek yang ingin dilakukan, dan setiap kali sesuatu yang baru muncul,  maka terpaksa mencoba menyesuaikannya dengan jadwal yang sudah padat. 

Ada yang percaya bahwa jika bekerja lebih banyak dan bekerja lebih keras, maka dapat melakukan semuanya. 

Namun, ada yang sibuk bukan berarti  benar-benar melakukan hal-hal yang penting, melainkan bahwa sebagian besar hal yang dilakukan kadang tidak penting sama sekali, tetapi malah sepenuhnya sepele.

Penangkal kesibukan luar biasa ini adalah esensialisme, sebuah teori filosofis yang mengaitkan realitas dengan esensi yang terkandung dalam sesuatu yang dapat dipahami secara akal sehat.

Esensi kerja bukan sibuk, tapi menyelesaikan dengan efisien dan berhasil.

Sabtu, 18 Juli 2020

Pelatihan Teknik Pengisian Konten Web Berbasis Lingkungan di Bantargebang



FIKOM  (Fakultas Ilmu Komunikasi) Universitas Jayabaya Jakarta melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PkM) secara Online/Daring Via Zoom Cloud Meeting bagi Masyarakat dan Pengelola Situs Web Yayasan Tunas Mulia Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada hari Sabtu, tanggal 18 Juli 2020, Pukul 10.00 – 12.00 wib.


Kegiatan PkM Online melibatkan 7 dosen Fikom sebagaì penyampai materi yakni : Dekan FIKOM  Dra.Hj.Dewi Setyarini, MS, Wakil Dekan I   Dra. Winarni, M.Si, kemudian Wakil Dekan II Dr. Ika Yuliasari, M.Si, Wakil Dekan III Mung Pujanarko, S.Sos.,M.I.Kom, kemudian Kepala Lab Fotografi Nenden Retno Wedari, S.Sos, M.I.Kom yang menyampaikan materi tentang fotografi, kemudian Mega Ayu Permatasari S.I.Kom, M.I.Kom, dan Kepala Lab Radio & TV FIKOM  yang juga sebagai moderator yakni Victor A Simanjuntak,S.Sos.,M.Si.

Adapun materi yang disampaikan terkait dengan Pelatihan Teknik Pengisian Konten Web Berbasis Lingkungan di Bantargebang, Kota Bekasi.
Para peserta nampak sangat antusias mengikuti kegiatan PKM (Pengabdian kepada Masyarakat) di Bantar Gebang ini.











Ketua  Sekolah Alam Tunas Mulia, H Nadam dan istri menyambut baik kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PkM) Fikom Jayabaya di Sekolah Alam ini.





(*)

Selasa, 14 Juli 2020

Pelaksanaan Diklat Jurnalistik Online PPWI Angkatan II Berjalan Lancar





Pelaksanaan Diklat Jurnalistik Online PPWI Angkatan II Berjalan Lancar


KOPI, Pelalawan – Para peserta Diklat Jurnalistik Online (DJO) dari Kabupaten Pelalawan, Riau, mengikuti Diklat Jurnalistik secara Online yang diselenggarakan oleh Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Pusat, pada hari Senin (13/7/2020 sampai dengan hari Rabu (15/7/2020) yang merupakan Gelombang ke-2 DJO (Diklat Jurnalistik Online), dengan lancar.

Dalam pendidikan dan pelatihan (Diklat) ini panitia menghadirkan dua orang narasumber, yakni Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dan Dosen Jurnalistik dari Universitas Jayabaya, Jakarta, Mung Pujanarko.

Adapun tujuan dilaksanakanya Diklat Jurnalistik Online ini adalah untuk menggali dan menambah wawasan mengenai jurnalistik. Selain itu, diklat ini diharapkan dapat menciptakan jurnalis yang berkualitas dan profesional.

Sala seorang peserta Diklat jurnalistik, Wasito sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Persatuan Pewarta Warga Indonesia dan Wasito berharap; “Dengan adanya kegiatan ini kiranya rekan-rekan bisa menjadi wartawan yabg handal, lugas, dan profesional, ” ujarnya

Lanjut Wasito, Setelah menyelesaikan keseluruhan diklat selama 3 hari nanti, para peserta akan mendapatkan Sertifikat Jurnalistik dari PPWI Nasional. Dengan metode ini diharapkan kompetensi para peserta akan meningkat, sehingga dapat menyebarluaskan informasi atau berita kepada publik secara cepat, tepat dan akurat. (Harris.S)

CARA PRAKTIS EDITING ARTIKEL






Seri Diklat Jurnalistik Corona – untuk kalangan sendiri
Page 1 of 2

CARA PRAKTIS EDITING ARTIKEL

A. Pentingnya Proses Editing

Mengedit –biasa disebut juga menyunting– artikel dapat diartikan sebagai kegiatan membaca kembali  sambil menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan.

Proses ini umumnya dilakukan
oleh diri sendiri terhadap tulisan sendiri dan oleh editor berbagai media massa – harian, mingguan, tabloid, majalah, online dan lain sebagainya.

Kegiatan edit-mengedit artikel terlihat sepele sehingga tahap ini sering sekali kita abaikan.

Padahal, pengalaman hampir semua penulis besar mengungkapkan bahwa proses editing adalah sebuah tahapan
menulis yang menjadi salah satu kunci sukses mereka menjadi penulis ternama.

Editing adalah kunci
pertama untuk memprediksi apakah seorang penulis bakal sukses atau tidak.
Oleh karena itu, dalam setiap kali menulis, senantiasalah melakukan proses editing minimal tiga kali sebelum sebuah tulisan dikirimkan ke redaksi atau ditayangkan di media Anda.

Walau sudah demikian
ketatnya melakukan editing, tidak jarang masih juga terdapat kesalahan ketik; kesalahan pemenggalan  kata, kalimat, dan paragraph; kesalahan tanda baca; dan lain sebagainya.

Ada penulis yang beranggapan bahwa berhubung ada tim editor pada setiap surat kabar atau media  massa sehingga setiap penulis boleh saja mengirimkan tulisannya kepada redaksi tanpa harus diedit
alias masih amat mentah, belum terverifikasi ketepatan kata, tanda baca, pemenggalan kalimat, dan lain-lain.

Pendapat ini ada benarnya. Tetapi bila Anda terbiasa melakukan editing dan memastikan bahwa tulisan  Anda terhindar dari kesalahan-kesalahan redaksional kecil, maka keuntungan itu tidak akan dinikmati
oleh orang lain, melainkan oleh diri Anda sendiri.

Keuntungan itu antara lain berupa pesan Anda dapat ditangkap dengan baik oleh editor dan pembaca, juga disiplin tulis-menulis Anda akan semakin meningkat dan berimbas kepada karakter kepribadian
Anda yang baik dalam menghadapi tugas-tugas lain.

 Keuntungan berikutnya, tulisan Anda yang sudah  melalui penyuntingan mandiri tersebut akan cepat dimuat atau ditayangkan di media massa sasaran
karena sudah bersih dari kesalahan-kesalahan redaksional.

Untuk membantu Anda, para penulis pemula, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam  mengedit tulisan disesuaikan dengan pengalaman kesalahan editing tulisan-tulisan di berbagai media,
terutama online, selama ini.

 Dalam memahami dan menerapkan ketentuan-ketentuan ini perlu ditunjang
oleh keinginan Anda untuk belajar tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Langkah Praktis Editing

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyuntingan artikel/berita:

Baca ulang artikel Anda. Lakukan pembacaan tulisan Anda, minimal sebanyak 3 kali, dari awal hingga
akhir.

Setelah semua dipastikan telah sempurna, dapat dilanjutkan dengan langkah penayangan artikel di media.

Cek ejaan setiap kata. Kesalahan penulisan kata, salah penulisan huruf, bahkan salah penempatan tanda baca, sangat besar pengaruhnya terhadap pesan yang akan kita sampaikan ke pihak lain dan
publik.

 Kata yang salah eja atau salah tulis dapat mengubah arti keseluruhan kalimat. Apabil ada kata yang meragukan cara penulisan dan atau maknanya, ambil kamus dan carilah kata itu di sana. (Wilson Lalengke/PPWI)

Daripada waktu habis buat Medsos, lebih Baik Menulis di Media Online






KOPI – Tak terasa waktu sebanyak 5 sampai 10 menit sudah habis dibuat untuk menulis dan menerbitkan berita Online. 

Di depan para peserta, narasumber Diklat Jurnalistik Online PPWI yakni Mung Pujanarko memberikan contoh cara menulis quick news dengan menggunakan 5W dan 1 H.

Wasito (40) seorang peserta terlihat tekun menyimak arahan dan contoh dari quick news atau berita cepat.

Ketika diwawancara, Wasito mengatakan dirinya selama ini hanya memakai media sosial, dan belum pernah menulis berita di media Online baik itu web log (blog) atau media online KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia).

“Saya ingin memanfaatkan waktu saya dengan sebaik-baiknya dengan belajar membuat berita online dengan cepat dan akurat,” ujar Wasito di Pelalawan Riau yang hadir dalam zoom meeting ini.

Kendala yang dihadapi adalajh dirinya belum familiar dengan weblog dan media online.

Namun dalam pelatihan ini Mung Pujanarko selaku narasumber menyatakan bahwa semua peserta nantinya akan bisa untuk mengunggah berita di web log dan di KOPI (Koran Online Pewarta Indonesia).

“Yang penting adalah mau melihat, berlatih dan berlatih, karena ini semua adalah ilmu yang kelihatan, bukan sulapan,” ujar Mung Pujanarko atau akrab disapa Imung itu. (*)


Hari Kedua Diklat Jurnalistik Online PPWI Angkatan II, Diikuti Para peserta yang Sangat Antusias






SOP
TOR (Term of Reference) referensi

5 W 1 H

Who  (Siapa -): Para Peserta baru ada 4 peserta
What (apa) : Pelatihan jurnalistik Online
Where (kapan) : Secara daring
When (kapan) : Selasa (14/7/2020)
Why (why) :  Ridwan data penggalian mengikuti diklat ini untuk menguasai ilmu jurnalistik, untuk itu ingin bisa menulis di media online
Yayat juga menyatakan ingin bisa belajar menulis di portal berita online
How : bagaimana narsum membuat pelatihan berjalan secara realtime atau secara langsung apa adanya.










Hari Kedua Diklat Jurnalistik Online PPWI, Diikuti Para peserta yang Sangat Antusias

KOPI – Para peserta Diklat Jurnalistik Online DJO Hari Merdeka terlihat sangat antusias memasuki hari kedua di hari Selasa (14/7/2020).

Empat peserta bahkan sudah join zoom mulai dari pukul 09.00 pagi. Kemudian menyusul enam peserta join di zoom meeting ppwi.

Meski hanya sepuluh orang di Hari Selasa pagi (14/7), namun tidak menyurutkan semangat para peserta serta narasumber Mung Pujanarko untuk saling sharing atau berbagi tentang ilmu Jurnalistik.




Seorang peserta dari Kaltim yakni Ridwan (40) menyatakan dirinya ingin dapat dengan cepat membuat berita dari belajar ilmu jurnalistik. “ Saya ingin menguasai ilmu jurnalistik secara baik, untuk dapat menulis di media massa” ujar Ridwan.

Sementara itu pseserta yang lain yakni yayat menyatakan bahwa dirinya mengikuti diklat ini agar bisa menjadi seorang pewarta warga yang mampu untuk menaikkan atau menulis berita di media online.

Untuk itu narasumber Mung Pujanarko dalam paparannya mengatakan bahwa seorang pewarta harus bisa membuat quick news atau berita cepat yakni berita 150 kata yang ditulis dalam waktu yang relatig singkat.
“Membuat quick news amat mudah hanya berpatokan pada prinsip 5W dan 1 H “ ujar Mung Pujanarko dalam diklat ini. (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons