Blog ini tergolong awalnya sebagai media sosial yang 'anti social' mengapa ?
Blog bukan medsos yang populer.
Web log mirip seperti log book pribadi yang bisa diakses siapa saja, namun siapa saja yang mengakses tak bisa leluasa berinteraksi meski ada kolom komentar. Blog dipandang kurang hype dan kurang seru untuk saling bertukar komunikasi secara langsung, secara multimedia, dan dengan banyak pengguna sekaligus. Tidak seperti aneka platform medsos yang populer.
Di blog tidak bisa asyik intens berinteraksi seperti halnya medsos yang lain.
Media sosial merupakan platform yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari. Semisal yang populer adalah :
WhatsApp. ...
Instagram. ...
Facebook. ...
Tiktok. ...
Telegram. ...
Twitter. ...
Facebook Messenger...
Itu semua adalah deretan media sosial yang populer dan banyak penggunanya.
Web log atau blog seperti halnya log note atau log book yang ditulis oleh satu orang atau lebih namun hanya berisi pesan komunikasi yang mirip manifesto-manifesto acak, atau catatan-catatan informasi yang terkumpul dalam sebuah laman web log.
Mengapa ada web log ?
Singkatnya manusia dalam hidupnya yang singkat terkadang dalam hidupnya dia punya buku resep masakan keluarga, punya catatan-catatan nasehat, punya catatan-catatan info yang dulunya ditulis di buku note atau berserak di catatan-catatan random. Dengan ditemukannya web log , semua resep, catatan-catatan, memory, peristiwa yang dialami, dan sebagainya bisa dituangkan secara online.
Tidak lagi takut hilang bahkan bisa ditemukan oleh orang lain melalui mesin pencari.
Para jurnalis online juga rara-rata berlatih menuangkan jurnalnya sebagai bentuk komunikasi baik itu sekadar berita atau feature di laman web lognya. Itulah mengapa menulis di web log penting untuk mengasah ketrampilan jurnalis.
Bagi saya ngeblog ini benar-benar membebaskan.
Begini saya sebagai manusia sosial tentu juga ingin bercerita, berbagi kisah. Mencurahkan pengalaman dan pengetahuan.
Kadang juga saya setelah mengunjungi sebuah lokasi ingin juga berbagi atau share foto.
Tapi berbagi foto video dan kisah ini bagi saya, saya pikir dalam-dalam lagi.
Seandainya saya punya medsos atau katakan saya betbagi foto-foto di status whatsapp. Saya berpikir apakah sy nanti dianggap pamer oleh para kontak saya ?
Nah, di blog ini saya bebas dari anggapan pamer itu 😂😅😁
Medsos juga bisa - menurut saya- bisa jadi pelampiasan rasa iri seseorang yang lihat kehidupan orang lain.
Iri envy jealous itu ada dalam setiap orang, hanya kadarnya beda.
Orang yang selalu terlihat sempurna dimedia sosial pasti ada punya hater.
Orang yang terlihat fun, tanpa beban, asyik di media sosial juga pasti punya hater.
Rasa Iri itu subur menyemai di media sosial, lahannya adalah melihat kehidupan orang lain dibombardir dengan show case orang lain yang lebih terlihat baik di mata orang.
Postingan terlalu perfect pasti ada yang mencibir.
Jadi memang, blog kurang bisa jadi lahan penyemai rasa iri audiens atau netizen.
0 komentar:
Posting Komentar