cari kata

Jumat, 18 Maret 2016

Kunjungan FIKOM Jayabaya ke Studio RCTI

Sejumlah 55 orang mahasiswa FIKOM Jayabaya, melakukan kunjungan studi ke studio RCTI di Jl. Raya Perjuangan No.1, Kebon Jeruk, Jakarta  pada hari rabu 16/3/2016.

Kunjungan para mahasiswa FIKOM ini guna mengetahui  proses siaran pada sebuah stasiun televisi.

Kunjungan ini berlangsung mulai dari jam 9:00 WIB hingga pukul 13:00WIB . Pihak RCTI yang diwakili oleh staf Humas RCTI menyambut baik kunjungan mahasiswa FIKOM Jayabaya.

Dengan didampingi oleh PUDEK III FIKOM yakni Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom, para mahasiswa ini berkesempatan untuk melihat beberapa tayangan live yang di studio RCTI.

PUDEK III FIKOM Jayabaya Mung Pujanarko mengatakan, sebaiknya mahasiswa mengetahui benar tentang ketrampilan apas aja yang dibutuhkan di dunia broadcasting.

"Para mahasiswa penting untuk mengetahui bagaimana para broadcaster bekerja di stasiun televisi." ujar Mung Pujanarko.

Selasa, 02 Februari 2016

15 peserta berlatih Citizen Journalism di Radio Gotree

Sebanyak 15 orang peserta, dari calon jurnalis warga mengikuti pelatihan Citizen Journalism yang digelar di radio Go Tree,  kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

Pelatihan ini diadakan selama sehari penuh mulai dari pukul 09:00WIB sampai sore hari pada hari selasa (2/2/2016).

Dalam pelatihan ini para peserta calon jurnalis warga dibimbing oleh instruktur dari PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia).

Menurut salah seorang peserta yakni Sukadir (46) menyatakan dirinya tertarik untuk  mengikuti pelatihan ini dikarenakan ingin menambah wawasan serta ingin dapat mengeloola media sendiri.

“Saya ingin menambah wawasan, serta dapat mengelola media sendiri, khususnya media online,” tutur Sukadir.

Dari instruktur PPWI yakni Wilson Lalengke menyatakan bahwa barang siapa yang menguasai informasi maka dia menguasai dunia. Untuk itu dunia media massa harus dapat dikuasai oleh semua pewarta warga. “Karena dengan citizen journalism, maka semua orang dapat menjadi seorang pewarta warga, yang penting tidak malas untuk membuat berita dan mengunggah di media sosial,” ujar Wilson. (*)

Sabtu, 16 Januari 2016

Event Seminar dan Lomba Foto STIKOM Indonesia Maju di Wiladatika


Para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Indonesia Maju mengadakan event bertajuk Seminar dan Lomba Fotografi yang dilaksanakan di kawasan Wiladatika, Cibubur, Jawa Barat.
Event Seminar dan Lomba Foto ini dilaksanakan pada hari Sabtu (16/1) mulai dari pukul 09.00WIB hingga pukul 16.30 WIB.

Dalam event ini para peserta mendapatkan ilmu fotografi berupa :

- Tips memotert foto landscape.
- Tips membuat foto wisata yang layak jual.
- Tips wedding fotografi outdoor.
- Tips dan upload di media sosial.

Menurut Bangkit (23) selaku Ketua Panitia Event Seminar dan Lomba Foto di Wiladatika ini, para peserta langsung praktek memotret model yang didatangkan oleh panitia.
“ Jadi peserta juga langsung membuat foto yang akan diikutsertakan dalam lomba foto,“ ujar Bangkit.

Untuk itu, nara sumber dalam event ini yakni Yosef Ferdyana  memberikan beberapa tips yang menarik dalam memoret landscape dan model.

“Untuk memotret model, kota harus menonjolkan, mengkontraskan dan memfokuskan model sebagai objek, baik itu menggunakan jenis kamera apa saja, yang penting para peserta dapat mengatur teknik pemorettatn dengan optimal,” ujar Yosef Ferdyana.

 Yosef Ferdyana memberikan tips bahwa komunikasi antara model dan fotografi harus terjalin hubungan komunikasi yang baik sehingga tercipta hubungan emosional yang baik pula antara fotografer dan modelnya.

Dosen Pembimbing yakni Mung Pujanarko, menyatakan mendukung penuh kegiatan ini. (*)

Selasa, 05 Januari 2016

Yellow Beauty Gallery



Yellow Beauty


click image to enlarge

























































Memotret Kupu-kupu  membutuhkan kesabaran, tapi justru itu yang menjadikannya mengasyikkan. 

Potretlah kupu-kupu saja, jangan Kupu-kupu ini ditangkap, dimatikan dan diawetkan hanya untuk hiasan dinding dalam pigura semata.

Gantilah pembunuhan kupu-kupu dengan foto kupu-kupu saja.(mung pujanarko)







Sabtu, 19 Desember 2015

Mahasiswa UNIDA Belajar Quick News



 Sebanyak 40 orang mahasiswa UNIDA (Universitas Djuanda) Bogor berlatih membuat quick news. Pelatihan ini berlangsung dari hari Sabtu (19/12) hingga Minggu (20/12) bertempat di Villa Marcell, Jl. Citeko, Cisarua, Bogor.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa di bidang jurnalistik. Karena dengan kemampuan jurnalistik yang baik, maka mahasiswa diharapkan mampu membuat berita secara cepat dan akurat.

Menurut salah seorang peserta yakni Rizki (19) menyatakan bahwa dirinya sangat berminat untuk mendalami dunia pers dan jurnalistik. “Saya ingin menambah ilmu dan juga pengalaman di bidang media,” ujar Rizki.

Sementara Alif (19) seorang mahasiwi UNIDA yang juga ikut sebagai peserta menyatakan bahwa dirinya tertarik untuk menambah wawasan di bidang pers, terutama pers kampus.
“Saya ingin pula menambah ilmu  dan wawasan, juga ingin lebih dekat dengan kakak kelas,” ujar Alif.

Sedangkan narasumber dalam pelatihan ini yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa dengan mampu menulis quick news maka mahasiswa yang menjadi peserta pelatihan akan biasa dan bisa membuat berita secara cepat, tepat dan akurat.

“Lebih penting adalah biasa praktek dan tidak malas untuk menulis,” pungkas Mung Pujanarko. 

Dalam pelatihan ini khusus ditujukan untuk calon jurnalis UKM Lingkar Studi Pers.

Salah seorang panitia bernama Wira (22) menjelaskan bahwa pelatihan jurnalistik ini khusus untuk mendidik kader-kader insan jurnalis muda mahasiswa.

"Kami dari Lingkar Studi Pers UNIDA telah memiliki media online di link situs ini selain itu kami juga sudah memiliki buletin cetak bernama 'Edukasi'," papar Wira sebagai salah satu panitia. (*)

Selasa, 08 Desember 2015

40 Peserta Pelatihan Jurnalistik Tekuni Pembuatan Quick News



Sejumlah 40 (empat puluh) orang peserta dari berbagai unsur masyarakat berkumpul di Gedung Pusdik Gizi di Jl. Dr. Sumeru Bogor untuk berlatih membuat quick news.
Pelatihan ini digelar pada malam hari tepatnya pada hari Selasa (8/12) pukul 19:00 WIB. Meski malam hari, namun para peserta terlihat sangat serius untuk mempelajari teknik quick news ini.
Menurut salah seorang peserta yakni Robby (40) menyatakan bahwa dirinya mengikuti pelatihan ini karena untuk menambah wawasan.
“Saya mengikuti pelatihan quick news ini untuk menambah wawasan akan jurnalistik dan mampu untuk membuat berita secara cepat namun fleksibel atau luwes,” ujar Robby ketika ditemui di ruang Tenggiri Gedung Pusdik Gizi.
Sementara itu menurut instruktur quick news yakni Mung Pujanarko menyatakan bahwa dengan belajar quick news, maka peserta diharapkan mampu membuat berita secara mekanik.
“Saya harap peserta semua tanpa terkecuali nantinya mampu membuat berita secara mekanik atau nyaris seperti robot,” ujar Mung Pujanarko saat pelatihan itu berlangsung.
Menurut  peserta yang lain yakni Ryan (30) juga menyatakan bahwa dengan quick news dapat meng up load berita di manapun berada dengan cepat, tepat dan akurat. (*)

Rabu, 02 Desember 2015

Wijaya Kusuma Gallery














Bunga Wijaya Kusuma, mekar hanya setelah tengah malam pukul 24:00. Sebelum tengah malam, Bunga Wijaya Kusuma ini tidak akan mekar menunjukkan keindahannya.

Keindahan Bunga Wijaya Kusuma ini termashyur sejak jaman dahulu kala, sehingga para Raja Majapahit menanam Bunga Wijaya Kusuma ini di halaman istana. 

Ukiran Bunga Wijaya Kusuma juga ditemukan dalam relief-relief Candi.

Mengapa Bunga Wijaya Kusuma yang megah ini hanya mekar setelah pukul 24:00 ? Karena Bunga Wijaya Kusuma ini hanya bertujuan menarik jenis serangga nocturnal tertentu yang muncul pada setelah tengah malam. Klik foto untuk memperbesar tampilan. (foto & teks by Mung Pujanarko)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons