Masih soal hubungan antar personal, atau dalam ilmu komunikasi disebut hubungan interpersonal atau lengkapnya : Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Ok.
Menurut anak muda jaman sekarang yang rajin menyimak tayangan Western, well, Western punya istilah being dumped atau diputusin pacar.
Sebenarnya istilah dumped dalam bahasa Indonesia cukup kasar yakni :dicampakkan. Kalau bangsa Timur biasanya diputusin identik dengan sinonim: ditinggalin, putus. Tidak pernah diterjemahkan dengan dicampakkan, karena tidak lazim terjemahan dari asli budaya West ini untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Dalam segi psikologis, diputusin pacar bagi anak muda impactnya cukup menyedihkan. Ada yang menangis, bingung ada pula yang tenang aja.
Yang bagus yang tenang saja. Karena sebenarnya ditinggalan kekasih hati, atau bahkan ditalak cerai bagi pasangan pasutri, adalah sebuah fenomena dialektika materialisme. Jadi ini peristiwa kuantita menjadi kualita. Kuantita masalah menjadi hasil kualita ditinggalkan oleh pasangan, baik resmi atau tidak.
Bagi para penghayat ilmu dialektika materialisme, Tuhan menciptakan segala sesuatunya berpasangan, dan tidak ada yang kekal abadi kecuali Tuhan itu Sendiri.
Ditinggalkan pasangan atau diputus pasangan merupakan awal dari sebuah keseimbangan baru dalam kehidupan manusia. Marah dan sedih adalah reaksi alamiah dalam sebuah hubungan interpersonal yang tidak berhasil.
Namun banyak orang yang berhasil mengatasi masalah ditinggalkan pasangan hidup ini. Yang tidak normal adalah ketika ditinggalin pacar kemudian bunuh diri. Jadi kesannya sedikit-sedikit bunuh diri.
Manusia dikaruniai Tuhan kemampuan hebat untuk self healing tidak hanya fisik tapi psikis.
Akhirnya, jika ingin komunikasi interpersonal berhasil, terlebih dahulu komunikasi intrapersonal harus berjalan dengan baik terlebih dahulu. (*)
0 komentar:
Posting Komentar