cari kata

Kamis, 06 Oktober 2016

Kata Kunci sebagai Kunci




Tulisan ini sekedar lintasan pemikiran saya saja, yang cepat saya tangkap dan langsung tuangkan dalam tulisan.

Mengapa ?

Agar tulisan ini menjadi alat bantu bagi saya untuk mengingat kembali dan melakukan kontemplasi atas pemikiran saya sendiri.

Saya pernah menulis untuk diri ini dengan judul SEOuntuk saya sendiri.
Jadi tulisan ini sebenarnya masih menyambung dengan tulisan curahan rasa saya masih tentang seputar Jurnalisme Online.

Tulisan ini juga bukan menyambung sebuah judul buku, mengomentari buku tentang jurnalisme online, bukan, sangat jauh dari hal itu.

Tulisan ini adalah pemahaman saya untuk saya sendiri, jadi benar-salahnya biarlah saya sendiri nanti yang me-research-nya.

Dalam dialog sebuah film  dikatakan kurang lebih yang saya ingat adalah  

“Siapa itu blogger?”

“Oh blogger itu seperti seseorang yang tinggal di basement dan menulis tentang kucingnya sendiri”

Dialog ini muncul di sebuah film hollywood, yang mungkin mewakili sebagian pandangan umum atau olok-olok umum tentang apa dan siapa itu blogger.

Paling gampang definisinya blogger adalah “kaum nerd” dan kaum kutu buku.

Hanya saja dalam dunia blogger dan jurnalisme online yang mempraktekkan menulis dalam media online, sebuah kata kunci bisa menjadi kunci.




Kunci untuk apa?

Kunci untuk menolong orang lain membuka sebuah informasi.

Kunci untuk menunjukkan sebuah informasi bagi orang lain yang ingin mengetahuinya.

Kata kunci yang diketikkan oleh seorang jurnalis online atau blogger menjadi penting.

Beda dengan jurnalisme cetak yang tidak terlalu mementingkan kata kunci.

Kata Kunci adalah hal pertama yang diketikkan oleh seorang jurnalis online bila memang dia memiliki tujuan agar kata kunci itu diketahui oleh orang lain.

Artinya, dengan sengaja penulis online atau jurnalis online itu mengetikkan kata kunci agar orang lain atau pembaca/ khalayak dapat mengakses informasinya jika mengetukkan kata kunci yang memang telah disiapkan oleh jurnalis itu.

Kembali pada adagium bahwa blogger adalah “seseorang yang berada di basement dan menulis  tentang kucingnya”.

Bila blogger itu cukup mahir serta memiliki tujuan tertentu agar sebuah informasi yang memiliki kata kunci itu diketahui oleh orang lain misal : “cara alami menghilangkan kutu pada kucing”

Maka kata kunci  : “cara alami menhilangkan kutu pada kucing itu”, bisa menjadi kata kunci yang solid.

Blogger yang menulis tentang kucignya itu akan mengunggah informasi yang berguna, sebuah cara alamiah untuk benar-benar menghilangkan kutu pada kucing.

Karena kutu pada kucing itu juga bisa menggigit manusia dan menyebabkan gatal alergi serta bekas luka permanen pada kulit manusia.

Maka blogger yang telah berpengalaman akan mengetukkan kata kunci “cara alami menghilangkan kutu pada kucing” di bagian judul.

Karena judul ini yang menjadi tolok ukur pertama bagi mesin pencari untuk mencari kata kunci.

Kemudian kata kunci  “ cara alami menghilangkan kutu pada kucing” ini akan ditekankan dan ditekankan ulang pada teks artikel tentang cara alami menghilangkan kutu pada kucing.

Bila tersedia kolom meta data, maka kata kunci itu akan disertakan pula dalam meta data pula. Pula pada tag line.

Penekanan kata kunci pada teks ini sangat krusial karena mesin pencari akan mencari sinkronisasi yang solid antara judul dan isi atau konten teks.

  Namun ada pula blogger yang tidak memiliki tujuan spesifik untuk mengunggah kata kunci seperti pada tulisan saya ini saya tidak memiliki tujuan spesifik tertentu agar tulisan saya ini dengan kata kunci tertentu akan muncul di mesin pencari, apalagi halaman 1.

Tidak ada tujuan tersebut sama sekali.

Karena adagium yang menyatakan dalam dialog sebuah film tadi bahwa “ blogger adalah seseorang di basement yang menulis tentang kucingnya sendiri”, memang mungkin sang blogger itu memiliki waktu luang dan ingin mengenang tentang kucingnya, sama seperti saat seseorang yang bukan blogger menulis buku diary.

Intinya, diary itu kalau kelak dibaca lagi akan bisa menjadi sarana peningkatan kondisi psikologis yang bagus, karena mampu menyelami lagi pemikiran yang telah lampau, yang kadang terasa aneh atau bahkan unik jika dibaca kembali.

Inilah indahnya kompleksivitas dan kerumitan otak manusia yang bisa diuangkan dalam informasi tertulis.

Juga bisa menimbulkan inspirasi untuk memikirkan serta memperoleh kembali ide dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai Satu-satunya  Sang Pemilik Ilmu.

Ilmu yang dikuasai manusia atau muncul dalam benak manusia adalah berasal dari Tuhan yang Maha Esa.

Jika diberi alzhemeir atau demensia atau kepikunan seketika, maka pikiran orang paling pintar pun akan hilang, apalagi jika dia belum sempat untuk menuliskan Ilmu yang diilhamkan Tuhan yang maha Esa.

Apalagi jika dia pelit membagi ide ilham itu kepada manusia lain. 
Rugi Sekali Hidupnya.

Ilmu yang datangnya dari Tuhan itu dan bisa berguna jika dibagikan bagi orang lain, dibawa mati.

Maka kadang adagium dialog  dalam film yang mengolok blogger sebagai “ Blogger adalah orang di basement yang menulis tentang kucingnya”

Setidaknya Blogger itu berbagi informasi tentang kucing.

Setidaknya sejarah tentang kucingnya dan mungkin foto akan kucingnya itu akan berguna, mungkin berguna bagi orang lain  atau keturunannya di masa mendatang.

Apalagi jika blogger yang menulis tentang kucingnya itu telah paham teknik SEO dan sengaja menekankan kata kunci agar informasi dari dirinya akan terlacak dengan mudah oleh algoritma mesin pencari, dan bahkan bisa muncul di halaman pertama mesin pencari.


Ada lagi dialog bagus dalam film berjudul “ex machina” yang dimana tokoh bernama Nathan  menyatakan pada Caleb bahwa sebenarnya mesin pencari itu adalah mewakili/mencerminkan bagaimana cara orang berpikir. (*)   

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons