Beberapa hari lalu saya tengah berjalan-jalan di sekitar kawasan bukit dan pegunungan yang indah.
Di kaki perbukitan, dekat pemukiman warga, saya melihat sebuah tanaman Kecubung (Daura Metel). Bunganya yang indah khas, menjuntai seperti terompet.
Tanaman Kecubung di Luar Negeri , bunga ini biasa disebut Devil’s Trumpet, atau Devil’s Breath. Anda bisa mengetikkan kata : Scopolamine, Devil's Breath di Google maka Anda bisa paham betapa secara Internasional, Kecubung memiliki reputasi mengerikan sebagai obat bius (Drugs).
Kecubung, terutama buahnya mengandung zat substantif bernama scopolamine.
Tanaman Kecubung yang masuk genus datura mengandung alkaloid tropana yang bisa mematikan, seperti scopolamine, hyoscyamine, dan seperti pada tanaman Atropa belladonna. Zat Hyosciamin dan Scopolamin dalam Kecubung merupakan Halusinogenik kuat.
Maka itu pada Januari 2017 Badan Narkotika Nasional mengusulkan agar Kecubung digolongkan dalam psikotropika narkotika berbahaya.
Zat ini rawan digunakan untuk tindak kejahatan, terutama untuk bius / sarana pembiusan.
Karena itu berkali-kali dan dimana saja Polisi selalu mengingatkan pada masyarakat baik itu di terminal, di stasiun dan di tempat-tempat keramaian bahwa jangan menerima makanan dan minuman dari orang yang tidak Anda kenal.
Spanduk berisi peringatan : "Jangan menerima makanan dan Minuman dari orang yang tidak Anda kenal" .
Peringatan itu memang ditujukan untuk mencegah adanya tindak kejahatan pembiusan yang biasanya menggunakan zat scopolamine yang diekstrak dari buah Kecubung.
Jangan menerima tawaran kebaikan apapun, termasuk mengantar pulang dan lain sebagainya dari orang yang asing.
Kemudian jika bepergian dan nongkrong di dunia malam, maka jangan pula menerima botol minuman yang sudah terbuka, jangan menerima minuman dan makanan dari orang yang tak dikenal yang menyodorkan, karena rawan bius scopolamine ini sangat jahat dan berbahaya.
Di Bogota, dan kota-kota pusat hiburan malam di Amerika latin banyak perempuan malam diumpankan untuk memberikan scopoamine dari kecubung ini agar tamu lelakinya pingsan, serta kehilangan akal pikiran.
Kehilangan akal pikiran ini bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu, bahkan bisa menimbulkan kerusakan permanen pada otak karena efek scopolamine dari kecubung ini.
BNN telah mengusulkan agara kecubung masuk tanaman yang harus diawasi. Karena banyaknya penyalah gunaan zat scopolamine ini dalam Kecubung.
Rawannya tindak kejahatan yang menggunakan kecubung ini selalu terjadi pada target-target korban yakni biasanya :
- Korbannya adalah orang yang telah ditengarai membawa uang dalam jumlah banyak dalam bepergian.
- Korbannya kebanyakan adalah tenaga kerja yang baru pulang dari luar negeri dan membawa uang dalam jumlah banyak hasil kerjanya di luar negeri.
- Korbannya adalah karyawan yang telah diintai dan tengah membawa uang banyak.
- Korban ada juga lelaki yang memburu wanita di dunia malam, namun wanita itu telah membawa scopolamine dan dtuangkan sedikit dalam minuman untuk membius lelaki hingga pingsan atau tak berdaya bak kerbau dicocok hidung.
-Korban biasanya tertarik pada wanita atraktif yang baru dikenalnya, kemudian kadang-kadang modusnya adalah sang wanita mengoleskan scopolamine pada bagian tubuh tertentu darinya, sang lelaki disuruh menciumnya, tak lama kemudian hirupan dan kontak dengan zat scopolamine itu membuat lelaki serampangan tadi tak berdaya. Bisa menurut bak Kerbau dicocok hidung menerima perintah untuk memberikan harta-bendanya, bisa langsung pingsan hingga berhari-hari.
-Korban tindak kejahatan pembiusan biasanya telah di target dan diintai terlebih dahulu baik secara khusus, atau di keramaian, baik itu terminal, stasiun, bandara, pasar untuk kemudian ditawarkan makanan / minuman atau tumpangan kendaraan.
Jenis penawarannya biasanya sebagai pemancing adalah hal-hal yang seolah menguntungkan bagi korban. Namun dibalik itu scopolamine telah disiapkan.
Maka tetap waspadalah, tanpa mengundang keresahan orang lain. Berdoa-eling- tenang-kalem-waspada.
(mung p)