cari kata

Jumat, 31 Mei 2024

Event Lesehan Amal USV (Unit Seni dan Vokal) Jayabaya

 



Event Lesehan Amal digelar oleh USV (unit seni dan vokal) Universitas Jayabaya pada hari Jumat (31/5/2024) di lobby Gedung B Universitas Jayabaya.

Dengan rasa syukur dan semangat yang membara,  Unit Seni dan Vokal (USV) Universitas Jayabaya dengan bangga mempersembahkan sebuah acara “Lesehan Amal” yang menggabungkan keindahan seni dan kekuatan musik demi sebuah tujuan yang luhur. 

Acara ini bukan hanya sekadar penggelaran seni dan musik biasa, tetapi juga sebuah bentuk pengabdian USV kepada masyarakat, di mana hasil dari acara ini akan disalurkan kepada panti asuhan dengan harapan dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan.

Sebagai bagian dari komunitas universitas yang berdedikasi, USV Jayabaya merasa bahwa tanggung jawab sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari peran sebagai mahasiswa dan anggota Unit Seni dan Vokal. 

Dengan memadukan bakat seni dan musik kami, kami berharap dapat menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi seluruh peserta acara, sambil menyebarkan pesan kebaikan dan empati kepada mereka yang berjuang dalam kesendirian. Melalui kekuatan seni, USV bermaksud untuk merangkul dan memberikan suara kepada mereka yang seringkali terlupakan oleh masyarakat.

Acara meliputi :

-Festival BATEVOTAFO (Band, Teater, Vokal, Tari, dan Foto).

-Penampilan Beberapa Guest star (Band Indie Lokal).

-Bazaar untuk mendukung umkm.


WAKTU TEMPAT

Hari/Tanggal : Jumat, 31 Mei 2024

Waktu        : 14:00 WIB – 21:00 WIB

Tempat               : Lobi Tengah Gedung B


SASARAN KEGIATAN

SMA 

Mahasiswa

Masyarakat Umum


SUSUNAN KEPANITIAAN

Penanggung Jawab : Dionisius Nathaniel H. P.


Project Officer : Dylan Nirvananda


Sekertaris       : Muhammad Naufal Kifayah


Bendahara       : 1. Laura Malta

  2. Nurul Dwi Latifah


Acara             : 1. Fanni Indri Septiana

  2. Wina Hasna Vania

  3. Ferry Nugroho

  4. Faris Abyan Hanif



Perlengkapan   : 1. Farhan Anggarakhsa

  2. Susilo Reyfasha Surya

  3. Ridho Mu, Izzudin

  4. Naufal Kamal Muzaki

  5. Johan Josua Andika Simatupang

 6. Muhammad Rafli Ekaputra




Konsumsi     : 1. Ersa Satya Meitra

  2. Jani Nurul Zahny Mony

  3. Nava widya Rahmawati

  4. ⁠Pinki Intan Saputri


Humas : 1. Nissa Oktaviani

  2. Grace Dorty Manik

  3. Muhamad Falih

  4. Steve Nathan Ponto


Dokumentasi: 1. Ariesta Thierry Henri Pulumbara

  2. Adam Alif Hafizh

  3. Cintia Laura Sihombing


Keamanan    : 1. ⁠Yusuf Ya Muhaimin

  2. Susilo Reyfasha Surya

  3. Rafi Arian Gading Pasha


Pendanaan     : 1. Alivia Hardiyanti

  2. Merliand Sabilla

  3. Jovanka Agnesia

  4. Rio Amarullah


Demikian kegiatan USV Jayabaya pada Jumat (31/5/2024).

Senin, 20 Mei 2024

Gemi-nastiti-ngati-ati




 Gemi-nastiti-ngati-ati adalah filosofi finansial jawi kuno. Artinya, gemi (hemat), nastiti (teliti), ngati-ati (berhati-hati). Terjemahannya adalah hemat, teliti, dan berhati-hati dalam atur keuangan.

Jangan sampai besar pasak dari tiang, besar pengeluaran dari penghasilan. Coba kita lihat sejarah jawi. Krisis demi krisis, kesusahan ekonomi rakyat jawa silih berganti dari jaman ke jaman. Wis ora heran yen rakyat jawa senantiasa prihatin ekonomi dari jaman ke jaman, beda dengan pendatang pedagang dari mainland. Tapi ya rakyat jawi survive, selamet finansial. Karena gemi-nastiti-ngati-ati. Prihatin bukan konotasi susah. Prihatin itu aplikasi gemi nastiti dan ngati-ati. Kata prihatin dalam bahasa jawa beda dengan bahasa melayu. Prihatin/priatin adalah pri-batin. Pribadi Batin mengalahkan nafsu keinginan. Priatin ini bukan hanya milik wong cilik jawa. Para priyayi jawa ya banyak laku priatin. Priyayi jawa tidak selalu identik dengan kaya materi. Priyayi jawa hampir selalu identik dengan kemampuan olah batin dalam menjaga hawa nafsu tetap terkekang terkendali dengan baik, dengan gemi-nastiti lan ngati-ati.

Meski kerap diremehkan kaum pendatang dari mainland karena terkesan priyayi jawa enggan berdagang, apalagi priyayi jawa anti jadi rentenir pelepas uang dari jaman ke jaman. Priyayi jawi emoh dan mending miskin daripada jadi rentenir penganak uang. Priyayi jawa jarang yang flexing. Bajunya lurik ya itu-itu saja, berbaur dengan warga banyak. Tapi laku priatin priyayi jawa tulen tetap mengolah jiwanya.

Gemi itu artinya hemat, irit, dan efisien dalam mengelola penghasilan. Gemi juga bisa diartikan gemar menabung.

Nastiti itu cermat, teliti, artinya memperhitungkan segala aspek dari apa yang akan dilakukannya atau yang sedang direncanakan, serta dampaknya apakah positif atau negatif bagi perekonomian keluarga.

Ngati-ati, sudah jelas, yaitu berhati-hati dalam pengeluaran finansial, perbelanjaan, pemilihan barang. Ngati-ati dalam memilih dan memilah.

Tiga kata itu adalah satu rangkaian yang dituangkan dalam satu pitutur jawi kuno di atas, meskipun sering juga masing-masing disampaikan secara mandiri terpisah dari yang lain.

Pitutur itu mengajari kita agar sebelum bertindak, kita menyusun perencanaan finansial yang komprehensif, agar hasilnya maksimal sesuai apa yang diharapkan serta selamet finansial. (*)

Sabtu, 11 Mei 2024

Pantai Ujung Genteng

 



Ujung Genteng







Serenity beach, serenity life.
Apa sih serenity life.
Dengan senang hati sy jelaskan.


Hari sabtu menikmati ujung genteng.

















Serenity life.
Saya tak punya akun medsos insta, fb, x, line, dll. Sy hanya punya w.a sj. Blogspot iya punya.
Maka segala yang sy lakukan termasuk wisata sy unggah ke blog.
Senanglah punya blog.
😊
Sy bebas ekspresi.
Memang tidak banyak yg baca, hanya 10 view saja. Tapi rasa mengunggah postingan di blog ini sy rasa lebih damai dan sangat sepi suwung. Prinsip serenity life.

Saya tak ada ajang instagram, fb, x, line, medsos yg gembar gembor menunjukkan ke orang banyak, teman dan handai tolan tentang apa yg dilakukan secara high light.
Tidak ada akun medsos sy. Tidak pernah punya akun medsos tersebut blas gadass.

Hidup sy prinsip : serenity life.
Tak perlu validasi teman dan handai tolan via medsos. Lha wong medsos sj ga duwe kok 😊.

Ke pantai yg serenity ya ga perlu unggah ke medsos agar kawan handai tolan tahu, lha wong medsos sj sy tak punya.

Serenity life ya hidup yg sepi.
Sepi dari validasi medsos. Lha medsos insta- fb sj sy tak punya.
Sepi dari menunjukkan ke teman dan handai tolan apa yg dilakukan via postingan medsos. Lha wong medsos insta-fb sj sy tak punya akun. Coba sj cari akun sy di medsos insta-fb-x ya tak ada😂

Sulit untuk hayati serenity life bila hati masih ramai tamai.


Lho mas sy gunakan medsos untuk simpan kenangan2 saya di timeline.

Lho lhaiya pake blog kalo cuma mau lihat kenangan2 sendiri kayak gininya ya bisa lah.

Malah kalo blog kayak gini ya ga ada kesan pamer ke teman dan handai tolan kalau sekedar untuk eksis ajang pembuktian. Lha iya yang lihat sj kan ya ga ada😂😂.

Saya posting di blog ini kan juga ga woro2 ke teman dan handai tolan 🤪😂

Minum degan di pantai

Sabtu (11/5/2024) pagi hari kami sempat mengunjungi Pantai Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat.

Start berangkat dari Bogor jam 07.00 wib via tol bocimi, langsung ke arah ujung genteng. Tiba di ujung genteng sekira pukul 12.00 wib.







Sabtu suasana santai laksana di pantai.🏝

Sabtu ini suasana sepi. 







Tampak perahu-perahu nelayan di pantai ujung genteng.



















Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng




Masuk pantai Pangumbahan, pantai konservasi penyu ini dikenakan karcis Rp 10 ribu @orang dan kendaraan rp 10 ribu.
















Pelepasan tukik di Pantai Pangumbahan Ujung Genteng



Pelepasan puluhan ekor tukik atau anak Penyu di Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng.








Penangkaran Penyu

Ada tempat penangkaran Penyu di pantai Pangumbahan konservasi. Ujung Genteng.





Spot foto Ujung Genteng Beach








 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons