1:13 PM
mung pujanarko
Wisata singkat bagi saya pribadi adalah berarti berangkat siang hari, malam harinya pulang. Destinasinya juga saya pilih dekat. Dekat dalam arti jika naik kendaraan jarak tempuhnya relatif singkat.
Juga harinya saya pilih hari Jumat, setelah jumatan.
Saya pilih Jumat siang (6/4) berangkat untuk wisata singkat di kawasan pegunungan Bogor. Kemudian malamnya pulang.
Saya berdomisili di Kabupaten Bogor.
Saya berangkat setelah jumatan di kota Bogor untuk menuju ke pegunungan di kawasan Puncak Bogor.
Tempatnya pun hanya saya pilih untuk sekadar renang dan rekreasi, dengan duduk-duduk makan-minum sejenak saja.
Petang harinya setelah maghriban pukul 18:30 WIB saya pun pulang.
Luar biasa... ternyata saat berangkat tidak macet, (belum macet) karena berangkat setelah Jumatan, setiba di lokasi di Puncak ya baru jam 14:30- an.
Pulangnya turun dari kawasan Puncak pun juga tidak macet. Mungkin wisatawan dari kota besar nan padat baru naik ke Puncak pada Jumat malam.
Saat jumat siang itu, karena wisatawan banyak belum datang dari kota-kota besar yang padat. Maka di tempat lokasi wisata ini masih belum ramai pengunjung.
Bahkan hari Jumat siang itu saya hitung hanya ada 6 orang pengunjung, yang ternyata sama-sama warga Bogor juga yang mencintai wisata Puncak Bogor.
Hanya saja mungkin dari pertimbangan wisatawan warga Bogor sendiri, -beberapa diantaranya (termasuk saya)- lebih memilih menghindari lalu lintas yang luar-biasa-macet-lama, dengan mencari waktu wisata ke Puncak sebelum gelombang arus besar wisatawan datang di Jumat malam dan (apalagi) Sabtu pagi.
Dengan berangkat Jumat siang dan pulang Jumat petang, maka dengan begitu saya terhindar dari kemacetan luar-biasa, baik berangkat dan pulangnya ☺☺☺☺
Alhamdulillah.
Ternyata dalam waktu singkat ini tidak mempengaruhi makna wisata. karena biarpun lama jika kurang bisa memaknai wisata, ya akan kurang memberi arti rekreasi.
Pengalaman ini saya tulis agar nantinya bisa saya baca lagi.
