cari kata

Rabu, 25 Mei 2022

Nasihat untuk Ibunda Dongeng Malinkundang

 


Tiap legenda mengandung hikmah kebijaksanaan.

Contohnya legenda Malinkundang adalah dongeng. Ini legenda dongeng, bukan kenyataan, legenda dongeng  alias fiksi, tentang seorang anak yang tak balas budi atau lupa balas budi terhadap orang tuanya.

Malinkundang  tak mau jadi sandwich generation, malinkundang pilih istrinya ketimbang ibu kandungnya. Iya kan, ini kisah dongeng malinkundang.

Ketika malinkundang sukses, dia lupa akan balas budi dan lupa berbakti pada ibundanya. Jelas malinkundang tak pingin jadi sandwich generation.

Maka itu sebaiknya Ibunda malinkundang tak perlu kecewa, karena mungkin harga- harga kebutuhan rumah tangga beranjak naik. Jadi kemungkinan jadi banyak anak yang tidak hendak bisa berbuat banyak guna membantu ekonomi orang tuanya.

Ketika orang tua membesarkan anak, menyekolahkan hingga universitas,  orang tua  kerja keras cari uang untuk sekolah anak, jika anak lulus maka anak masih harus berjuang sendiri untuk sukses di masyarakat, di pekerjaan, di dunia nyata.

Mungkin burung lebih beruntung ketika induk burung cukup bahagia ketika melihat anak burung sudah bisa terbang meninggalkan sarang, dan induk burung tak mengharapkan anaknya ganti bawa ikan untuk sang induk burung. Waktu anak masih di sarang, sang induk burung ke laut untuk berburu ikan dan ikan diberikan ke anak burung. Ketika anak burung belajar terbang sendiri dan meninggalkan sarang untuk cari ikan, ya induk burung belum pernah ada yang kita lihat dikasih ikan dari anak burung. Carilah film dokumenter anak burung kasih ikan ke induk burung, pasti ga ada.

Anak burung pergi cari pasangannya dan kawin serta punya anak burung lagi yang harus diberi makan.

Induk burung cuek bebek, tak sedih pula. 

Ini kan siklus burung.

Lha iya mas, kita kan bukan burung, harusnya ya jangan jadi malinkundang gituloh...

Lho ingat itu patung batu malinkundang bukan malinkundang dongeng terus jadi batu bentuk rupa bersujud gitu.

Itu pula batu patung malinkundang itu buatan manusia. Itu bukan manusia dikutuk jadi batu, ya bukan.

Itu batu malinkundang di pantai itu buatan manusia.

Ingat, ini legenda dongeng yang diharapkan ditujukan kepada anak-anak ketika mereka sukses maka selalulah ingat berbagi kepada orang tua yang sudah lanjut usia yang mungkin sudah pensiun, dan kondisi ekonomi sudah menurun.

Sedangkan Nasihat untuk ortu malinkundang adalah : persiapkan hari tua sebaik-baiknya.

Bagimana mau mempersiapkan  hari tua mas, jika penghasilan ibu malinkundang itu tak cukup pula. Alias paycheck to pay check.

Ya kalau demikian maka bagi anak-anak muda jangan segan jadi sandwich generation, sebab sandwich generation itu berkah.

Terus nasihat untuk ibu malinkundang apa mas?

Ya, setidaknya jangan mengutuk anak yang lupa berbakti, doakan saja dari jauh. Doakan keselamatan dia dan pasangannya, dan cucu ibunda malinkundang agar sekeluarga malinkundang selamat dunia-akhirat. Kirim pesan whatssap ke anak dan menantu tanya kabar. Mengeluh dikitlah wajar.

Lha kalau dikutuk kan nanti jadi batu.. alias hatinya membatu

Ya jangan dikutuk lah, jangan jadi orang tua yang mengutuk anak-anaknya.

mesikpun lagi esmosi alias emosi.

Ingat, perkataan orang tua adalah doa bagi anak.

Iya kan, lagian ini lagi dongeng dibahas aja macam kejadian benar faktual saja

Ingat, ini fiksi saja.

Pesan buatku : sbg ortu jangan kena "ibunda malinkundang complex" anak ngasih syukur, anak ngajeni syukur, lha gimana kadang ada anak udah baik2 dididik tapi ya tetep aja si anak kena "malinkundang complex", anak jadi ga ngasih ke ortu, mungkin kalok kini ya sikon ekonomi makro dan mikro tak mnentu.

wkwkwkwk

 ☺☺

 

 

 

Senin, 23 Mei 2022

Tugas Fotografi Landscape Fikom Jayabaya tahun 2022

 Berikut karya-karya fotografi mahasiswa fikom jayabaya, dengan tema lanskap.

Ada urban landscape dan rural landscape.

















































































Minggu, 01 Mei 2022

Reminderku

 


Blog jurnal pribadi ini sifatnya adalah menangkap lintasan-lintasan pikiran saya sendiri. Bukan untuk woro-woro atau pula bukan untuk menceramahi orang lain.

Saya ingat nasihat orang bijak yang sempat saya baca sekilas hanya judulnya saja di sebuah guntingan koran yang dipajang di sebuah rumah makan, yang berbunyi “ jangan kesetanan melawan setan”.

Orang pasti senyum-senyum, kok aneh nasihat orang dalam potongan guntingan kliping koran itu. Jangan kesetanan melawan setan. Kalimat itu terus saya renungkan.

Kemudian hari ini pagi ini saya berpikir pula, jangan mengundang setan pula dan jangan menggoda setan untuk tertarik menggoda kita dengan perbuatan-perbuatan kita yang sifatnya ‘ menggoda setan’, untuk tertarik terundang menggoda kita. Perbuatan –perbuatan itu adalah perbuatan sendiri yang memicu memantik dan membangkitkan gairah nafsu-nafsu rendah-hewaniah, hawa nafsu darah-daging membara yang ada tersisa dalam diri seiring sisa proses evolusi menjadi manusia. 

Perbuatan seperti memikirkan, melihat, dan membayangkan perbuatan-perbuatan pemuasan hawa nafsu sesat-sesaat yang dilarang Tuhan YME. Kategorinya banyak, mulai dari hawa nafsu rendah-hewaniah nafsu syahwat yang di luar hukum, hingga sampai pada sifat serakah, loba dan boros. Melihat tayangan di aneka situs tentang pameran kekayaan, pameran barang mewah yang mungkin orang banyak belum tentu bisa mendapati. Pikiran akan keinginan ingin memiliki itu meraja dalam pikiran sedemikian dalam sehingga sinyalnya memancing setan untuk menggoda dengan mengambil jalan korupsi umpamanya (untuk instan memperoleh kemewahan barang yang didamba). Ini kan umpamanya ya.

Hawa nafsu keinginan yang berlebihan terkadang menggoda setan untuk menggoda. 

Setan lagi kok yang disalahin ya ☺

Mungkin kata setan "salah elu sendiri yang menggoda saya untuk menggoda anda".☺ 

Atau Gadgdet yang senantiasa digenggam yang instan menawarkan semua pemandangan arousal yang justru memancing dan menggoda setan untuk masuk menggoda manusia dengan membisikkan-memasukkan ide-ide gila absurd pemuasan hawa nafsu rendah nan hewaniah.

Misal, ini misal lho, seorang bujang nestapa yang asyik menonton film biru, ini sama saja melakukan perbuatan menggoda setan. Setan jelas tergoda untuk masuk menggoda sang bujang nestapa. 

Atau si orang lemah mental yang tiap hari melihat iming-iming gadget barang mewah mahal. Jelas ini sih menggoda untuk berhutang alias pay later😂

Lama-lama berutang untuk lifestyle dari kecil hingga menggunung miliaran, bahkan konon gaji 60 juta pun tak cukup karena berutang miliaran dan setan pun bisiki untuk merampok bank 😅

Ini berbahaya.

Saya kembali lagi teringat akan nasihat orang bijak yang saya baca di guntingan kertas koran : "jangan kesetanan melawan setan".

Jangan kesetanan emosi terburu tak terkendali ketika emosi amarah memuncak ke ubun-ubun. Duduk, tarik nafas dan redakan tensi. Sabar lebih baik. Meski sabar itu memindahkan gunung berapi emosi panas ke padang salju yang dingin  Banyak orang emosi main hakim sendiri justru berujung perkara. Ya, pasti lain halnya ketika orang itu dibegal, dia melawan untuk melindungi jiwa dari ancaman marabahaya dibegal. Ini melindungi diri, ini lain lagi perkaranya. Membela diri ketika disabet sajam oleh pembegal, pasti nilainya adalah nilai luhur membela jiwa diri dari ancaman kejahatan.

Intinya saya masih merenungkan benar nasihat orang bijak yang saya baca di guntingan koran : jangan kesetanan melawan setan.

Terimakasih atas nasihat yang baik, dan terimakasih pada wartawan yang menuliskan nasihat itu dan menerbitkannya di korannya. (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons