cari kata

Minggu, 24 Desember 2023

Kronik Benggol 2,5 Cent

 Tulisan ini menyambung ulasan lalu.

Koin benggol 2 1/5 cent yang berbahan tembaga ini dicetak sejak tahun 1856 sampai dengan tahun 1945 dan berlaku hingga tahun 1950-an.

Dalam kurun waktu 16 tahun cetakan, koin benggol dicetak dengan jumlah yang bervariasi setiap tahunnya. Pencetakan paling sedikit terjadi pada tahun 1896 sejumlah 1.120.000 buah dan terbanyak pada tahun 1945 sebanyak 200.000.000 buah.

Di bawah ini saya tunjukkan secara lengkap ke-16 emisi tahun cetakan koin benggol nederlandsch indie dari kronik tahun perdana th 1856 hingga cetakan 2 1/2 cent terakhir tahun 1945.

Emisi cetakan ke-enambelas yang merupakan emisi cetakan terakhir koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1945

Emisi cetakan ke-lima belas koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun emisi th 1920


Emisi cetakan ke-tigabelas koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun cetakan 1914

Emisi cetakan ke-empat belas koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1915

Emisi cetakan ke-duabelas koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1913

Emisi cetakan ke-sebelas koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1909

Emisi cetakan ke-sepuluh koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1908

Emisi cetakan ke-sembilan koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1907

Emisi cetakan ke-delapan koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1902

Emisi cetakan ke-tujuh koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun emisi 1899

Emisi cetakan ke-enam koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1898

Emisi cetakan ke-lima koin nederlandsch indie pecahan 2,5 cent tahun 1897

Emisi ke-empat 1896


Emisi cetakan ke-dua koin benggol 1857
Dan emisi cetakan ke-tiga 1858

1856 awal emisi perdana uang koin benggol nederlandsch indir  2,5 cent tahun emisi pertama 2,5 cent tahun 1856



Kronik Koin Benggol 2,5 (2 1/2) cent Nederlandsch Indie

Emisi perdana awal koin benggol pecahan nominal 2,5 cent nederlandsch indie diterbitkan di masa gubernur jenderal Charles Ferdinand Pahud de Mortanges (18 April 1803 – 31 Agustus 1873), ia adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 51. Ia memerintah antara tahun 1856 – 1861.

Emisi bersejarah koin 2,5 cent
 Emisi tahun 1856 merupakan emisi perdana awal cetakan koin benggol nederlansch indie "kerikan/kerokan" 


Emisi ke-dua th 1857 dan emisi ke-tiga 1858


Pada masa pemerintahan Charles Ferdinand Pahud ini pula praktik perbudakan di Hindia Belanda dilarang sejak 1 Januari 1860.

Charles Ferdinand Pahud adalah anak seorang kepala sekolah yang berasal dari Lausanne, Swiss.

Tahun 1856 ini sejarah juga mencatat adanya Aturan Penerbitan yang memberikan kekuasaan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk melakukan sensor pra-penerbitan terhadap pers tanpa kesempatan naik banding atau peninjauan kembali.

Maret 1856, sejarah mencatat Eduard Douwes Dekker dipecat dari posisinya di pemerintahan di Jawa Barat setelah menuduh para bupati setempat melakukan korupsi. 

(Belakangan pada 1860, dengan nama pena "Multatuli", ia menulis novel "Max Havelaar", yang mengungkapkan kondisi-kondisi dan penindasan di Jawa oleh pemerintah kolonial kepada para pembaca di Belanda.)

Tercatat pula dalam sejarah pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor).

Khusus koin benggol pecahan 2,5 cent ini diterbitkan perdana pada tahun 1856. Disusul emisi kedua tahun terbitan 1857 dan emisi ke tiga koin benggol 2,5 cent tahun 1858.


Benggol langka 1896


Emisi 1897

1898

1899


Benggol 2,5 cent tahun 1896 dicetak hanya sebanyak 1.120.000 keping yang merupakan jumlah paling sedikit.

Benggol 2,5 cent emisi cetakan ke-empat tahun 1896, emisi ke-lima 1897, emisi ke-enam 1898, emisi ke-tujuh 1899 dicetak pada masa gubernur jenderal Carel Herman Aart van der Wijck.

Ia diangkat menjadi Gubernur-Jenderal oleh Ratu Emma van Waldeck-Pymont pada tanggal 15 Juni 1893. Ia lalu mulai memerintah antara tanggal 17 Oktober 1893 sampai tanggal 3 Oktober 1899. Pada masa pemerintahannya dilakukan operasi "pengendalian Lombok" (Lombok pacificatie) karena orang Lombok (Sasak) memberontak terhadap orang Bali yang menguasai daerah itu. Belanda membantu Lombok menyerang istana Cakranegara di Ampenan. Setelah kerajaan ini takluk dan istananya dibakar, Belanda mengklaim Lombok sebagai wilayahnya. Dari operasi inilah Naskah Negarakretagama diselamatkan dari pembakaran dan dibawa ke Belanda.

Pada tahun 1921, namanya diabadikan sebagai nama kapal mewah yang tenggelam di perairan Jawa pada tahun 1936. Kisah ini diceritakan kembali oleh Hamka dalam bukunya yang berjudul 'Tenggelamnya Kapal Van der Wijck'. Namanya juga diabadikan dalam saluran irigasi yang membentang 17 km di wilayah DI Yogyakarta (Saluran Van der Wijck).


Tabel lengkap seri emisi koin benggol 2,5 sen





Emisi Benggol 2,5 cent tahun 1902

Emisi benggol 1902 dicetak sebagai emisi ke - delapan cetakan nominal 2 1/2 cent pada masa gubernur jenderal Willem Rooseboom.
Ia memerintah antara tanggal 3 Oktober 1899 sampai tanggal 1 Oktober 1904.

.

2 1/2 cent tahun 1902

Ada catatan sejarah yang lucu pada tahun 1902 ini yakni Pada akhir November 1902, terjadi perampokan di De Javasche Bank (bank sentral) di Batavia.  Pelaku dari aksi perampokan ini adalah sepasang kakak beradik, Herman Gentis dan Cornelis Mauris Gentis.  Keduanya membobol De Javasche Bank tepat di siang bolong. Setelah mendapat sejumlah uang, keduanya kabur menggunakan delman yang mereka bajak.  
Mereka membawa delman tersebut ke Jembatan Merah dan lanjut kabur menuju Menteng.  Saat sampai di Kramat, mereka mengganti delmannya dengan kereta yang ditarik dua kuda dan kabur ke arah Bogor. Polisi pun terus berusaha untuk mengejar mereka dengan dibantu masyarakat.  Salah satu pelakunya berhasil ditangkap, yaitu Herman, sedangkan Cornelis berhasil meloncat kabur.  
 Proses Interogasi Setelah Herman Gentis berhasil ditangkap, ia segera diinterogasi oleh Adolf Wilhelm Verbond Hinne, kepala polisi wilayah Tenabang saat tahun 1902.  Saat proses interogasi, mereka menemukan sejumlah 4.000 gulden di dalam sakunya, sedangkan di dalam kereta ditemukan uang sebesar 8.750 gulden.  Di tempat lain, Cornelis juga rupanya berhasil ditangkap ketika sedang melarikan diri ke arah Bogor.  Ia berhasil dikepung oleh Camat Sukasari sampai akhirnya ia berhasil tertangkap.  Namun, saat sampai di kepolisian, kondisi kepala Cornelis sudah dalam keadaan buruk. Rupanya saat proses penangkapan, ia terus berusaha melawan, akhirnya kepala Cornelis dipukul oleh salah seorang penduduk menggunakan tongkat hingga terluka parah. Akhirnya, Herman dan Cornelis dijebloskan ke penjara selama 15 dan 10 tahun, sesuai keputusan Raad van Justitie di Batavia. 
Ada-ada saja ya 😅


Emisi benggol tahun 1907, 1908, 1909


 Emisi benggol pecahan 2,5 cent th 1907 adalah cetakan emisi ke -sembilan, kemudian pemerintah hindia belanda mencetak koin 2,5 sen emisi ke -sepuluh tahun 1908, dan emisi ke -sebelas tahun 1909 dicetak pada masa gubernur jenderal Johannes Benedictus van Heutsz yang diangkat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda mulai tahun 1904 sampai 1909, menggantikan W. Rooseboom (1898-1904). Oleh karena prestasinya yang dianggap gemilang dan kemampuannya memahami serta mengatasi kerumitan di Hindia Belanda, dia dianugerahi jabatan tertinggi di Hindia Belanda, yaitu gubernur jenderal.

Dia memperkenalkan sekolah dasar di desa-desayang mana pengajarannya diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia (menggunakan dialek Melayu).
Emisi bersejarah tahun 1908. Saya pribadi suka koin ini karena tahun 1908

Masa tahun 1908 ini spesial bagi saya, karena dalam sejarah ditandai dengan peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908).


Emisi benggol 1913, 1914 dan 1915





Emisi benggol pecahan 2,5 cent emisi ke -dua belas tahun 1913,  emisi ke -tiga belas 1914 dan emisi ke - empat belas tahun 1815 dicetak pada masa gubernur jenderal hindia belanda bernama Alexander Willem Frederik Idenburg.
Ia menjabat dari tanggal 18 Desember 1909 sampai tanggal 21 Maret 1916.

Sebelum menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda, Idenburg pernah menjadi Gubernur Suriname, dari tahun 1905 - 1908. Sekitar 20 tahun setelah ia berhenti, menantunya Abraham Arnold Lodewijk Rutgers juga menjadi Gubernur Suriname.

Sejarah mencatat pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudimendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia ditandai berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 , dengan sebelumnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.


Benggol emisi 1920

Benggol 2,5 cent emisi tahun 1920 dicetak sebagai emisi pecahan 2,5 cent cetakan ke -limabelas pada masa Gubernur jenderal hindia belanda Johan Paul van Limburg Stirum

Johan Paul van Limburg Stirum pada 1924
Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Masa jabatan 21 March 1916 – 21 March 1921.


Emisi 2 1/2 cent tahun 1945

Emisi terakhir yakni emisi ke -enambelas adalah koin benggol 2,5 cent hindia belanda tahun 1945.
Emisi benggol koin 2,5 cent nederlandsch indie cetakan tahun 1945 ini dicetak dengan jumlah terbanyak tercatat 200.000.000 keping. Emisi ke -enambelas inilah yang paling banyak untuk kerokan /kerikan rakyat yang masuk angin. Ini masuk angin sebenarnya bukan kategori jenis penyakit yaa😅. Mungkin fatigue yang ketika dikerok jadi mendingan😄😁🙏

Emisi terbitan tahun 1945 ini menjadi cetakan koin benggol 2,5 cent terakhir. Koin unik bersejarah ini adalah cetakan benggol kerokan terakhir pada emisi penerbitan koin pecahan 2,5 cent tahun 1945 pada era Gubernur jenderal hindia belanda Hubertus Johannes van Mook dengan masa jabatan 1942 – 28 Oktober 1948. Uniknya koin ini masih berlaku di masyarakat hingga tahun 1950-an.

Sejarah membuktikan kita Bangsa Indonesia 🇲🇨 merdeka pada 17 Agustus 1945.
Namun belanda masih melakukan serangan perang kepada Republik Indonesia hingga tahun 1949.
 Kemudian akhirnya tepatnya pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan NKRI.

Belanda menganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada 27 Desember 1949, yaitu ketika soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Di Belanda selama ini juga ada kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui tindakan politionele acties (agresi militer) pada 1945-1949 adalah ilegal.

 (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons