cari kata

Rabu, 26 Desember 2012

Beras Desember 2012

Minggu terakhir Desember 2012 ini, saya pergi ke warung di desa saya di Desa Kemang Kab Bogor untuk membeli beras. "Berapa bu berasnya? " tanya saya pada Bu Mimin pemilik warung. Dia menjawab "Seliter ada yang Rp.6000 ada yang Rp.7500," ujarnya. Oh literan ya,  jawab saya. Oke deh saya beli.

Kemudian saya mencoba lagi membeli beras di sebuah toko swalayan ternyata yang jenisnya  lumayan bagus dijual dengan harga Rp 10.000,- per kilo jenisnya delanggu super.

Beras mahal mungkin bukanlah topik yang mengherankan, karena mahal bagi orang adalah relatif seberapa kuat kantong seseorang maka dari situlah diukur mahal dan tidaknya. Jika mungkin dari kacamata seorang buruh yang gajinya di pabrik mencapai Rp 2 juta per-bulan maka jika dia menghidupi sekeluarga dengan istri dan dua orang anak maka, tentu saja harga beras yang Rp 10.000,-/kg bisa dibilang mahal.

Juga bagi kebanyakan warga desa di tempat saya tinggal di area Bogor Barat, sudah menggumam bahwa beras sekarang kian mahal. Saya berpikir karena lahan kita untuk tanam padi kan sudah menyempit, impor juga tergantung cuaca negara penghasil beras seperti India, Thailand, Filipina dll jika ada badai di negara tetangga pasti pasokan juga mengalami kenaikan harga.

Bicara tentang beras, beras kini bukan hanya bahan pangan namun juga sumber bahan baku etanol untuk bio fuel.  Subsidi besar-besaran pemerintah AS untuk industri biofuel berbasis dan mandat pemerintah EU untuk memproduksi biofuel mengakibatkan produsen dan kekuatan industri raksasa tergiur keuntungan besar untuk menanam tanaman pangan termasuk beras untuk jadi biofuel/bioethanol/biomethanol. Atau jika repot menanam biji-bijian untuk biofuel, ya tinggal borong dari lantai bursa komoditas pangan internasional, bereslah. Negara  miskin tak makan, ya kan tidak ada yang mengurus juga.

Kepentingan bahan bakar dari karbohidrat (zat pati) ini mereduksi tajam tujuan konsumsi manusia. Tanaman karbo untuk pangan jadi menurun drastis, pindah ke menanam untuk biofuel. Beras untuk makan akan segera beras untuk menjadi biofuel.

Dalam persaingan memproduksi biofuel ini, di berbagai situs sudah sering diberitakan bahwa Saudi Arabia berniat menyewa jutaan hektar tanah di Papua untuk ditanami padi secara modern dengan traktor, irrigasi, bibit unggul, pupuk. beritanya ada di  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/136703.

Beras dan tanaman karbo lain yang kini dihasilkan dunia saat ini bisa untuk pangan dan lebih untung digunakan untuk sumber bio etanol/bio fuel. Hal ini mengakibatkan negara tropis Dunia Ketiga merupakan negara yang harus dijaga benar oleh negara Dunia Kesatu, karena jika minyak makin mahal, maka negara tropis dapat memproduksi bio etanol/bio fuel.

Dan ada artikel yang menarik bahwa harga pangan makin mahal karena dibuat biofuel di situs ini :


Menariknya, entah karena kurangnya bacaan atau memang tak peduli, para anak muda mahasiswa, saya tanya tentang harga beras, juga ternyata cuek-cuek aja dengan kenaikan beras, "Wah, harga beras bukan urusan saya pak " jawab mahasiswa kompak. Yah karena mungkin nasi matang selalu tersedia di rumah.

Setelah berbincang dengan para mahasiswa di berbagai kampus, dan jawaban adalah seragam bahwa kenaikan harga beras dianggap wajar oleh para mahasiswa. Sayapun membatin, mungkin juga adalah kebangetan kalau ada orang yang mengeluh tentang beras yang perkilonya Rp.9.000,- s/d Rp 10.000,- adanya orang takut dibilang miskin. Atau takut dibilang pesimistis. Padahal di dunia sekarang ini pilihan beras untuk biofuel lebih 'seksi' dan 'hot' ketimbang beras untuk makan orang miskin (*)




Sabtu, 08 Desember 2012

Kebanyakan Pria gagal Melihat Inner Beauty, Wanita sering Berhasil Melihat Inner Strength

"Jika kebanyakan Pria gagal melihat Inner Beauty, maka kebalikannya dari Pria, kebanyakan Wanita berhasil Melihat Inner Strength" - Mung Pujanarko

Saya pernah menulis tentang BWS atau Beautiful Women Syndrome yakni sindrome yang dialami oleh para wanita berwajah cantik, yang kemudian karena mereka cantik secara fisik lahiriah, maka mereka 'minta diistimewakan' dan mengistimewakan diri sadar atau tidak sadar.

Artikel saya tentang BWS dapat dilihat di http://mung-pujanarko.blogspot.com/2012/06/sindrom-kecantikan.html

Tapi  kebanyakan lelaki memang mengejar kecantikan wanita, maka norma BWS ini menjadi wajar-wajar saja. Karena ada pepatah : "one fox failed, then ten fox will jump in to chase the beauty one".

Kini yang saya bahas adalah tentang inner beauty seorang  wanita.

Wanita sebagai makhluk Venus awalnya berusaha mengasah inner beauty-nya, namun ternyata makhluk Mars atau pria ini terbukti tumpul terhadap kepekaan mendeteksi inner beauty wanita.

Kegagalan konsep inner beauty ini bukanlah pada sosok wanitanya, namun pada sosok pria yang kebanyakan gagal melihat inner beauty wanita.

Umumnya pria gagal total melihat inner beauty wanita, karena pria adalah murni mahluk visual yang hanya melihat kesiapan reproduksi  seorang wanita alias dari sisi fisiknya saja. Secara insting reproduksi spesies, lelaki sangat mempertimbangkan bentuk tubuh dan wajah. Kaitan wajah wanita dan daya tarik reproduksi seksual bagi lelaki adalah :  Wajah cantik melambangkan  kesiapan wanita untuk melakukan reproduksi bagi kelangsungan spesies.

 Ketika lelaki dengan indera sensoriknya men-scan wajah wanita, maka wajah yang cantik melambangkan  bersinarnya wajah wanita itu. Cantik adalah relatif absolut, artinya konsep cantik adalah mutlak dari perasaan percaya diri wanita tersebut.

Jika wanita itu tampil percaya diri dan meyakini bahwa dirinya menarik secara keseluruhan tanpa ragu-ragu, maka wajah menjadi cerah, maka bersinarlah daya tarik wanita itu di mata pria. Ini umum, karena kecantikan itu sifatnya ada dalam keyakinan diri seorang wanita. Sekali wanita itu merasa dirinya tak cantik, maka reduplah sinar itu.

Kini jika kita berbicara mengenai seorang pria. Maka wanita kebalikan dengan pria. Jika kebanyakan pria gagal dalam mengapresiasi inner beauty pada wanita, namun wanita kebalikannya, seringkali berhasil melihat inner strength dari seorang pria.

Inner strength pria ini tercermin dalam banyak kisah rakyat seperti film “Beauty and the Beast" dan film "Beastly" yang belum lama ini diluncurkan oleh Hollywood.

 Dalam film "Beastly" dikisahkan sorang pria bernama  Kyle Kingson,  yang tadinya si tampan rupawan  dan kaya juga terkenal, menjadi si buruk rupa yang dikucilkan. Ini adalah metafora, bahwa lelaki kadang kala terjebak dalam image sukses yang berarti unsur lahiriah.

  Dan memang ada benarnya yang digambarkan dalam film itu, bahwa kebanyakan wanita ternyata tidak hanya melihat lelaki dari wajah saja. Atau ada pepatah : 'lelaki bukan dari wajah'. Wanita sering dan kebanyakan berhasil melihat inner strength dari pria-pria pilihan hatinya. Lihatlah film "Beastly" yang disutradarai oleh Daniel Branz ini.

Jika inner beauty seorang wanita adalah meliputi : nilai-nilai virtue atau kebaikan watak perempuan.

Namun jika dalam  inner strength, mendorong pria dalam perbaikan sikap mental, sikap percaya diri, keteguhan hati, dan sikap mental positif pria yang kerap dan seringkali menjadi pertimbangan wanita memilih lelakinya, di samping juga faktor lahiriah.

Di sisi lain, seperti dua sisi mata uang adalah : tak kalah menjadi faktor natural spesies, adalah faktor kesiapan sisi material pria. Kemapanan pria secara natural spesies dipandang sebagai kesiapan pria untuk bereproduksi. Di mata wanita, rasa percaya diri dan kemapanan sosial ekonomi pria menjadi daya tarik keberlangsungan reproduksi spesies, yang secara naluriah spesies, dirasa menjamin berlangsungnya kehidupan dalam keluarga. (*)

Selasa, 13 November 2012

Sandi Sebagai Lambang Komunikasi


 
Dalam ilmu komunikasi dikenal adanya komunikasi verbal dan non verbal. Dalam komunikasi verbal ada pula cara berkomunikasi yang menggunakan lambang-lambang / simbol-simbol istilah bahasa tertentu yang hanya dimengerti oleh satu komunitas. Maksud penggunaan simbol-simbol bahasa ini adalah:
1.    Mempercepat alur komunikasi yang sangat urgent.
2.    Membatasi (limitasi) komunikan/ receiver/decoder. Karena sender/ komunikator/encoder tidak menghendaki simbol-simbol intern diurai oleh pihak komunikan eksternal.
3.    Encoder dan decoder sama-sama ingin agar pesan sampai se-efektif mungkin, tanpa ada bias kata-kata.

Sandi juga berfungsi sebagai identitas komunitas. Bahasa sandi sudah dikenal manusia sejak manusia dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lain 20.000 tahun yang lalu. Bahasa pertama manusia adalah sandi-sandi yang telah disepakati umumnya istilah jari jemari untuk menandakan buruan.
Sandi sebagai bagian ilmu komunikasi, juga menunjukkan adanya prosedur dalam pengiriman pesan. Prosedur-prosedur ini telah disepakati oleh sebuah komunitas untuk saling berkomunikasi

Contoh : Sandi ini yang sudah umum merupakan sandi yang lazim digunakan oleh POLRI non satuan khusus :



SANDI ANGKA
-1-1 : Hubungi per telepon
- 1-4 : Ingin bicara diudara (langsung)
- 3-3 : Penerimaan sangat jelek/orang gila
- 3-3L : Kecelakaan korban luka
- 3-3M : Kecelakaan korban material
- 3-3K : Kecelakaan korban meninggal
- 3-3KA : Kecelakaan kereta api
- 3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikandiri
- 4-4 : Penerimaan kurang jelas
- 5-5 : Penerimaan baik/sehat
- 8-4 : Tes pesawat/penerimaannya
- 8-6 : Dimengerti
- 8-7 : Disampaikan
- 8-8 : Ingin berjumpa langsung
- 10-2 : Posisi/keberadaan
- 10-8 : Menuju
- 2-8-5 : Pemerkosaan
- 3-0-3 : Perjudian
- 3-0-1: lagi kimpoi <- killerinhouse
- 3-3-8 : Pembunuhan
- 3-6-3 : Pencurian
- 3-6-5 : Perampokan
- 8-1-0 : Pembunuhan
- 8-1-1 : Hidup
- 8-1-2 : Berita agar diulangi (kurang jelas)
- 8-1-3 : Selamat bertugas
- 8-1-4 : Laporan/pembicaraan terlalu cepat
- 8-1-5 : Cuaca
- 8-1-6 : Jam/waktu
- 8-1-9 : Situasi

SANDI HURUF  - Taruna : Berita
- Gelombang : Jam/waktu
- Semut : Pelajar
- Lalat : Mahasiswa
- Pangkalan : Rumah/kediaman
- Cangkulan : Kantor/tempat kerja
- Gajah : Derek
- Komando : Kantor polisi
- Tikar : Surat
- Buntut tikus : Antena pendek (HT)
- Belalai gajah : Antena atas
- Laka : Kecelakaan
- Jaya 65 : Kebakaran
- Timor Kupang Pati : Tempat Kejadian Perkara
- Timor Lombok Pati : Telepon
- Timor Kupang Ambon : TerKendali Aman
- Halong Timur : Handy Talky (HT)
- Halong Pati : Hand Phone (HP)
- Kupang Rembang : KendaRaan
- Kupang Ambon : Kereta Api
- Wilis Kendal : Walikota
- Kendal Cepu : KeCamatan
- Kendal Lombok : KeLurahan
- Rembang Wilis : RW
- Rembang Timur : RT
- Rembang Rembang : Serse
- Rembang Solo : Rumah Sakit
- Rembang Pati : Rupiah
- Anak Kijang : Pencuri/Tersangka
- Ambon Demak : Angkatan Darat
- Ambon Lombok : Angkatan Laut
- Ambon Ungaran : Angkatan Udara
- Pati Medan : Polisi Militer
- Timor Medan : Tamu/Teman
- Lombok-Lombok : Lalu Lintas
- Timor Lombok : Lampu Lalu Lintas/Traffic Light
- Sepi : Senjata Api
- Sajam : Senjata Tajam
- Curat : Pencurian Dengan Pemberatan
- Curas : Pencurian Dengan Kekerasan
- Curanmor : Pencurian Kendaraan Bermotor
- Bandung Umar Solo : BUS
- Medan-Medan : Metro Mini
- Pati Demak Irian : Jam/Waktu
- Solo Medan Pati : Pelajar
- Solo Medan Ungaran : Mahasiswa
- Solo Timur Medan : Rumah/Kediaman
- Opak Kendal Jepara : Kantor/Tempat Kerja
- Opak Pati Solo : Derek
- Lombok Pati : Kantor Polisi
- Lombok Irian : Surat
- Lombok Demak : Antena Pendek (HT)
- Bandung-Bandung : Barang Bukti (BB)
- Bandung2 Padat : Makan
- Bandung2 Medan : Bahan Bakar Minyak
- Lampiran/Ambon : Istri
- Monik : Anak
- Solo Bandung : Stand By
- Solo Garut : SiaGa
- Medan Demak : Meninggal Dunia
- Pati Ambon Medan : Pengamanan
- Ambon Pati-Pati : Apel
- Palang Hitam : Mobil Jenazah
- Demak Pati Kendal : Dinas Pemadam Kebakaran

Sandi Pangkat Kesatuan
 - Kresna : Presiden
- Bima : Wakil Presiden
- Timor Bandung I : Kapolri
- Metro I  : Kapolda
- Timor I : Kapolres
- Jajaran 1 : Kapolsek
- Jajaran 2 : Wakapolsek
- Jajaran 3 : Serse
- Jajaran 4 : Sabhara
- Jajaran 5 : Bimas/Babinkamtibmas
- Jajaran 6 : Lantas/Lalu Lintas

- bandung bandung padat = makan
3-0-1: lagi kawin
anggota polisi d jogja...
75.x(x=1-10)
itu istilah untuk adanya cewek, 1-10 adalah skor untuk cewek

Ada lagi yang umum diucapin di penjara lapas/polsuspas
Posko=komandan regu
Posko 2=wadanru
01=pas 1= kalapas
02=pas 2=ka kplp
Palkam = Kepala Kamar
Bebek = pendatang baru
Istilah umum di penjara ‘88' itu sedang sibuk/jangan diganggu api 88 kadang diartikan : napi lagi intim sama pembesuk mungkin istri atau pacar. Yah saya pikir ini manusiawi. Yang tidak manusiawi adalah adanya pemaksaan/pemerkosaan antar napi karena adanya bahaya AIDS. (*)

Selasa, 23 Oktober 2012

Profesi Dosen





Pekerjaan sebagai Dosen tentu banyak suka dan dukanya, seperti halnya profesi yang lain. Saya kebetulan menjalani dua profesi, sebagai dewan editor pada susunan redaksi (editor) https://pewarta-indonesia.com
dan juga saya menjadi dosen. Untuk profesi dosen sendiri, sebenarnya syaratnya juga sudah tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Dalam Pasal 1 ayat 2 UU No 14 th 2005 Tentang Guru dan Dosen sudah dijelaskan definisi dosen. Yakni ayat (2) : Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Jadi jelas bagi khalayak umum bahwa Dosen adalah sebuah profesi yang diatur oleh undang-undang, termasuk juga kualifikasi Dosen itu sendiri. Kemudian siapa yang bisa menjadi dosen ? maka diterangkan dalam Bab V UU No 14 th 2005 tentang Dosen.
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik diatur dalam Pasal 45 yang berbunyi :
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dijelaskan pula dalam Pasal 46 ayat (1) Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.
Pada ayat (2) Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
ayat (3)  Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen. 
Ayat (4) Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dan keahlian dengan prestasi luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh masing-masing senat akademik satuan pendidikan tinggi.
Ditambah lagi aturan tentang Dosen yang dimuat dalam UU no 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Dikti) dimana pada ayat (3) berbunyi : Program sarjana wajib memiliki Dosen yang berkualifikasi akademik minimum lulusan program magister atau sederajat.
Untuk itu sebaiknya pemerintah melalui Kemendiknas, tidak hanya tinggal diam menunggu dalam hal sertifikasi Dosen. Kemendiknas harus mendorong, membantu, dan mempercepat proses para Dosen yang belum mendapat sertifikasi agar segera dapat memperoleh sertifikasinya. (*)
(oleh : Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom Dewan Editor di https://pewarta-indonesia.com)

Sabtu, 20 Oktober 2012

Profesi Wartawan


Saya sependapat dengan tulisan saudara Syahreddy yang sehari-hari merupakan Kepala Biro Jambi pada sebuah Situs Berita.

Dalam tulisannya, Syahreddy membahas tentang fenomena wartawan yang hanya berbekal kartu pers namun rajin ‘keliling’ instansi baik birokrasi mapun swasta untuk mencari ‘sesuatu' yang jelas 'sesuatu' itu bukanlah berita.

Dalam tulisan saudara Syahreddy yang dimuat itu bisa dibaca bersama bahwa temuan Syahreddy menyatakan bahwa masih ada wartawan yang tidak bisa membuat karya jurnalistik, bahkan tidak punya media, namun selalu gentayangan dan meresahkan kalangan pemerintah serta kalangan swasta.

Kenapa meresahkan ?
Karena wartawan abal-abal itu memaksa meminta mulai dari kelurahan, sekolah. Wartawan abal-abal itu tak mencari berita, karena banyak dari mereka yang nulis berita saja tak bisa.

Apalagi ilmu jurnalistik. Aduh...jauh. Wartawan abal-abal tak paham dalam ilmu jurnalistik.

Menurut hemat saya, kini wartawan bukanlah era wartawan jaman dulu. Era kini adalah era konvergensi media. Wartawan, siapapun dia, hendaknya membuat karya jurnalistik yang sesuai dengan standar keilmuan jurnalistik.

Adapun menurut ketentuan Undang-undang Pers no: 40 tahun 1999, dijelaskan pada Pasal 1 ayat (1) : Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Kemudian pada Pasal 1 ayat (4) : Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik.
  Dijelaskan pula pada Pasal 7 ayat (1) : Wartawan bebas memilih organisasi wartawan. Dan pada ayat (2) Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

Ilmu jurnalistik berjenjang, ada S1, S2 bahkan sampai S3 Jurnalistik, baik itu ilmu jurnalistik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di Amerika, lulusan ilmu jurnalistik sangat dihargai, karena kapasitas keilmuannya yang menjangkau ranah komersial dan ranah penelitian akademis.
Di Indonesia, era kebebasan pers barulah lebih kurang dua dasawarsa, dan ilmu jurnalistik kini haruslah menjadi tuan rumah di negeri dunia media massa nasional.

Di luar negeri, media massa sudah lebih menghargai lulusan ilmu jurnalistik untuk menduduki posisi-posisi penting dan strategis, karena memang kompetensi keilmuan jurnalistik yang tidak sekadar '5W dan 1H' saja, namun lebih dari itu adalah analisa mendalam kerhadap konstruksi karya jurnalistik baik melalui discourse analysis maupun reality construction base on journalism.

Ilmu jurnalistik hendanya tidak dipelajari secara main-main. Karena jika mahasiswa Ilmu Jurnalistik benar-benar membaca semua buku Jurnalistik pegangannya, serta menerapkan semua metodologinya, maka dia akan mudah diterima dalam masyarakat kapitalisme media.
Pun, jika lulusan jurnalistik ingin berdiri sendiri sebagai Solo Journalist maka kemungkinan itu selalu ada bagi para wartawan yang memang memiliki disiplin ilmunya.

Jadi segala disiplin ilmu apapun ilmu itu, patutlah dihormati dan dihargai. Dari segi mana dihargainya ? yakni dari segi kompetensi lulusannya, dari kompetensi sarjana keilmuan itu sendiri. (*)

(Oleh : Mung Pujanarko,S.Sos, M.I.Kom alumnus magister ilmu komunikasi kekhususan bidang jurnalistik IISIP,  Dewan Redaksi https://pewarta-indonesia.com/)

Kamis, 18 Oktober 2012

WISUDA SARJANA IISIP TAHUN 2012 & WISUDA SARJANA STMT TRISAKTI 2012


Berfoto bersama setelah Wisuda Magister Jurnalistik IISIP 7-10-2012 ki-ka : Mung Pujanarko, Iwan Siregar, Dr Udi Rusadi (Ketua PascaSarjana), Kiayati Yusria, dan Agus Wiyantio

Mung Pujanarko memperoleh ucapan selamat dari Rektor IISIP (Periode 2008-2013) Dr. Ir. Maslina W. Hutasuhut, MM saat wisuda Sarjana dan Magister di Aula Kampus IISIP Tercinta 7 Oktober 2012.


IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) mengadakan prosesi wisuda para sarjana, dan magister di Kampus IISIP Jl Lenteng Agung, Jakarta,  pada tanggal 7 Oktober 2012.

Sejumlah 190 orang sarjana Strata 1 dan 4 orang Magister (S2) berhasil menyelesaikan studinya di Kampus Tercinta IISIP Jakarta.

IISIP beralamat di Jl.Raya Lenteng Agung 32 Jakarta Selatan (12610), berdiri di Jakarta 5 Desember 1953,  dulu bernama Sekolah Tinggi Publisistik (STP). Luas Area Kampus 20.000 m2 , sejak awal berdiri IISIP telah terkenal sebagai Kampus para profesional bidang Media Massa, Humas dan Ilmu Sosial.

Para alumni IISIP juga telah tersebar luas di berbagai level instansi dan perusahaan swasta dan perusahaan media massa tanah Air, belum lagi yang berwiraswasta dan sukses menekuni bisnisnya,

IISIP dikenal oleh para mahasiswanya serta masyarakat umum sebagai kampus yang amat ketat dalam menjaga mutu lulusan. Berdasarkan surat Ditjen Dikti Kemendiknas tanggal 2 Maret 2011 IISIP berhasil memperoleh peringkat ke-24  sebagai Perguruan Tinggi Terbaik dari 357 perguruan Tinggi yang telah dievaluasi dalam rangka mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal tahun 2010.

Pada hari yang cerah pada tanggal 7 Oktober 2012 itu, para Wisudawan yang hadir tampak sangat berbahagia karena telah berhasil lulus setelah berjuang sekian tahun menggeluti disiplin ilmu masing-masing dan gelar akademis yang diperjuangkan akhirnya tercapai.

Khusus untuk wisuda Magister Ilmu Komunikasi kekhususan Ilmu Jurnalistik IISIP mewisuda 4 orang Magister yakni

1. Kiayati Yusria, MM.M.I.Kom dengan IPK 3,81 masa stidi 2,5 tahun (cumlaude)
2. Mung Pujanarko, M.I.Kom dengan IPK 3,66 masa studi 2,5tahun
3. Agus Wiyanto, M.I.Kom dengan IPK 3,62
4. Irwan Siregar, M.I.Kom dengan IPK 3,54.

Wisuda dilaksanakan secara tertib dan penuh khidmat bertempat di Aula Kampus IISIP. Para wisudawan tampak didampingi pula oleh kerabat, orang tua, dan sanak saudara untuk menyaksikan proses wisuda. Di sana-sini nampak raut muka kebahagiaan dari para orang tua yang anaknya telah diwisuda.

Program magister IISIP juga telah memperoleh akreditasi dari Kemendiknas, dan diminati terutama bagi kalangan profesional yang ingin meningkatka kualifikasinya. Program Magister IISIP berkonsentrasi pada pengembangan Ilmu Jurnalistik dan ilmu seputar Media Massa.

Studi lanjut tentang ilmu tentang Media Massa amat diminati kini terutama karena Indonesia memasuki MEA (masyarakat Ekonomi Asean) dimana konvergensi media dan perkemangan new media menjadi semakin signifikan.

Rektor IISIP (Periode 2008-2013) Dr. Ir. Maslina W. Hutasuhut, MM berpesan bahwa para wisudawan harus tetap menjaga nama baik almamater dimanapun dia bekerja. "Jagalah nama baik diri kalian pribadi, dan nama baik almamater tercinta, dimanapun saudara berkarya dan mengaktualisasi diri" pesannya.

Mung Pujanarko sebagai salah satu Alumni Magister IISIP, menyatakan bangga akan almamaternya.
"Saya pribadi berasal dari Surabaya, mulai dari SD hingga SMA tamat di Surabaya dan strata satu saya selesaikan di Kampus Universitas Negeri Jember (UNEJ), Jawa Timur. Saya amat bersyukur  karena diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk melanjutkan kuliah di IISIP, karena IISIP telah terkenal sebagai kampusnya para profesional di bidang media. Para alumni IISIP saya lihat sangat loyal pada almamaternya, hingga terjadi jalinan antara alumni dan lulusan yang baru mencari pekerjaan.Para yunior acapkali dibantu oleh para seniornya untuk memasuki lapangan kerja dunia media massa. Hal ini membuktikan jika para alumni IISIP memilki loyalitas, dan rasa persatuan jiwa korsa" papar Mung Pujanarko yang akrab dipanggil Imung ini di aula Kampus IISIP tanggal 7 Oktober 2012. (*)




Berita ke II

                                 Wisuda Sarjana STMT Trisakti Jakarta





Keterangan Foto-foto di atas : Eko Yuni Susanti, S.Sos, M.Mtr diwisuda menjadi magister manajemen transportasi STMT Trisakti, di JCC 27 November 2012


Jakarta-Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti (STMT) Trisakti mewisuda sebanyak 721 orang sarjana, pada tanggal 27 November 2012.

Wisuda dilaksanakan di gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta. Dalam sambutannya, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti, Dr.H.Husni Hasan, AMTru, S.Sos, MM menyatakan bahwa STMT Trisakti pada tanggal 27 November 2012 mewisuda sebanyak 721 orang sarjana terdiri dari 48 orang wisudawan Pascasarjana Strata Dua (S2), kemudian 568 orang wisudawan sarjana Strata Satu (S1), 64 orang wisudawan Diploma III Manajemen Transpor Udara, 13 orang wisudawan Diploma III Manajemen Transpor Laut, dan 28 orang wisudawan Diploma III Manajemen Logistik dan Material.

“Peristiwa yang bersejarah ini tentu punya arti penting, tidak hanya bagi wisudawan, tapi bagi STMT Trisakti yang untuk ke-tigapuluh enam kalinya berhasil menghasilkan lulusan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” papar Ketua STMT, Dr. Husni Hasan, AMTru, S.Sos, MM dalam sambutannya yang dibacakan di depan para wisudawan dan orang tua wisudawan STMT Trisakti.

Ada yang menarik pada salah seorang wisudawan program Pascasarjana Strata 2 (S2) STMT Trisakti, bernama Eko Yuni Susanti, yang juga adalah merupakan Pegawai Negeri Sipil pada kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Aparatur Kementerian Perhubungan, yang telah berhasil meraih gelar Magister Manajemen Transportasi (MM.Tr). “Alhamdulillah, dengan bekerja keras, saya dapat menyelesaikan program Pascasarjana pada STMT Trisakti, yang tadinya hanya merupakan mimpi saja bisa berkuliah di Pascasarjana STMT Trisakti, Alhamdulillah, setelah berkuliah secara reguler, kini saya telah meraih gelar Magister Transportasi,” tutur Eko Yuni Susanti, PNS pada PPSDM Kementerian Perhubungan kepada SRI.COM (27/11/2012) dengan raut wajah berseri-seri.

Menurut Eko Yuni Susanti, S.Sos,MM.Tr, dirinya menempuh konsentrasi studi Manajemen Transpor Darat pada STMT Trisakti, “Saya bersyukur dapat berkuliah dan lulus pada STMT Trisakti, karena mutu dan kualitas STMT Trisakti telah terkenal secara luas dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia,” ujar Eko Yuni Susanti yang akrab dipanggil Yuni ini.

Eko Yuni Susanti, S.Sos,MM.Tr, menambahkan, ilmu yang didapatnya dari Pascasarjana STMT Trisakti dapat segera dia aplikasikan dalam pekerjaannya sehari-hari sebagai aparatur Kementerian Perhubungan di kantornya di PPSDM Aparatur Perhubungan, Semplak, Bogor. (*)

(imung)

Selasa, 11 September 2012

Pencitraan (Imaging)


Pencitraan sendiri adalah sebuah kata kerja. Kata kerja ini berarti dalam upaya menciptakan sebuah pencitraan terdapat upaya-upaya untuk merekayasa. Rekayasa di dalam bahasa Indonesia adalah bukanlah bentuk negatif. Karena rekayasa adalah sinonim dari : ‘membuat’, ‘menciptakan’. Tidak ada pengertian negatif dalam kata rekayasa, reka adalah mengira dan yasa adalah berbuat, jadi menyangkut planning dan actuating.
Dalam bentuk pencitraan yang ditampilkan oleh orang-orang yang tampil/ menampilkan dirinya dalam media, saya melihat dalam alur garis membentuk sebuah imaging.
Dalam dunia fotografi, imaging saya amati ada 3 garis besar.
  • Bright imaging
  • Grey imaging
  • Dark imaging
Bright imaging apabila seorang menampilkan dirinya dalam keadaan terang benderang, dan apa adanya.
Grey imaging adalah imaging sayup-sayup di mana dalam sebuah pencitraan foto dalam sebuah media seseorang menampilkan dirinya dalam keadaan foto yang di-retouch dengan sentuhan blur, sentuhan soft skin dan sentuhan lainnya utuk berkesan tidak terlalu memperjelas image.
Dan yang ketiga adalah dark imaging bisa berarti siluet, atau dalam sebuah gambaran tentang foto dirinya seorang menampilkan foto orang lain, foto benda, atau foto-foto tanda simbol di mana menurut ajaran semiotika Ferdinand de Sausurre, imaging ini berarti seorang berusaha menutupi jati diri gambaran wajahnya.
Wajah dalam ilmu Tiongkok kuno sudah dipolakan ada beberapa ragam wajah yang memiliki kecenderungan-kecenderungan alamiah yang berhubungan dengan sifat dan watak secara empiris. Ingat, secara empiris.
Kadang kala orang bingung akan menampilkan fotonya pada  media jejaring sosial, media massa atau pada gambar poster kampanye politik untuk menampilkan foto dirinya agar memiliki cira atau image yang positif di masyarakat. Saya baru membahas pencitraan secara fotografi saja, belum membahasnya secara upaya pencitraan yang menyangkut semiotika secara luas seperti gaya bicara, gesture dan simbol.  
Ini barulah dalam segi penayangan gambar foto sesorang saja.
Orang cenderung ingin menampilkan sisi baik dalam dirinya, dan meminimalisir sifat tidak baik termasuk kesan pamer yang keterlaluan, karena untuk menarik simpati dari publik atau rekan jejaring sosial. Yang ingin ditampilkan biasanya dalah citra sukses, citra good person atau orang baik-baik dan citra yang positif lainnya seperti : fun, ceria. Untuk menarik lebih banyak simpati.
Saran saya untuk mereka yang ingin membuat foto dirinya terkesan true image.
Bahwa  komunikan bukanlah cermin bagi komunikator. Komunikan adalah receiver yang aktif secara mental, afektif, kognitif dan psikomotorik. Dalam imaging yang berbentuk still image atau foto diam, maka wajah tersenyum adalah membantu membentuk citra yang baik karena senyum adalah sebuah bahasa tubuh yang berarti penerimaan diri.
 Pada makhluk selain manusia, misalkan dunia satwa tak dapat tersenyum dan tak perlu senyuman, karena peneriman diri hewani adalah dengan lewat adu fisik, adu cakar dan adu taring untuk saling berinteraksi satu sama lain. Satwa memiliki komponen fisik untuk mengajak hewan lain menerima dirinya, karena itu hewan tak perlu tersenyum.
Senyuman yang berkesan adalah ketika senyum itu adalah menilai lawan bicara kita dengan respek. Ini agak susah bagi sebagian orang mungkin, karena tidak semua orang mampu merespeki atau menghormati manusia lain. Akhirnya ada orang yang dalam foto, senyumnya terkesan senyumnya kaku dan malah ada yang menyunggingkan senyuman yang terkesan meremehkan orang lain. Maka itu senyum adalah natural, kalau orang itu jiwanya baik sudah barang tentu senyumannya tulus. Tapi kalau orang itu sudah mengakar sifat kelicikannya dan ketidak-mampuannya untuk menghormati sesama manusia, tentu saja dia sulit tersenyum secara tulus, senyumannya malah kadang terkesan tidak adanya self acceptance terhadap another human beeing.
Politisi yang telah banyak korupsi kita lihat senyumannya selalu aneh, dan dalam batin kita sudah curiga jika politisi ini banyak ngurusin perutnya sendiri daripada perut pemilihnya. Untungnya para pemilih hanya perlu melihat fotonya setiap 5 tahun sekali saja, kalau dipilih lagi yang memang hebat benar atau belum pintar benar yang memilihnya.
Maka itu untuk tersenyum dalam poster kampanye politik saja, harus disertai jiwa yang baik di luar poster politiknya.

  Fisiognomi

Adapun bentuk wajah seseorang dan rahasianya menurut ilmu fisiognomi (fisiognomi : ilmu empiris membaca wajah, empiris atrtinya nisbi dan tidak mutlak kebenarannya :

1. Bentuk wajah bulat telur (oval)

Orang Cina Kuno percaya bahwa bentuk wajah ini menunjukkan watak, aktivitas mental yang sangat kuat,  tahan terhadap penyakit dan rasa percaya diri yang tinggi. Hampir semua Kaisar Cina memiliki wajah bulat. Pemilik wajah ini  pada umumnya cerdas dan dapat beradaptasi dengan situasi macam apapun. Mereka dikaruniai otak jempolan. Meski cenderung  sedikit malas, tapi orang dengan bentuk wajah bulat umumnya panjang umur. Orang Timur mengatakan mereka seakan tidak terburu -buru untuk mati. Wajah bulat dengan leher panjang memiliki daya tahan terhadap penyakit. Dalam bercinta mereka jujur meski  terkadang keinginan erotik menjebloskan mereka dalam ketidaksetiaan.

2. Bentuk wajah Berlian (segitiga berlian)

Orang Cina Kuno percaya bahwa wajah berlian yang memiliki dahi yang sempit, tulang pipi yang menonjol dan berdagu lancip, artinya mereka hangat dan  diberkahi kemauan kuat serta keberuntungan dalam karir. Sayangnya orang tipe ini cenderung egois dan kurang peduli pada  moral. Wajah berlian banyak dimiliki banyak artis panggung wanita terkenal dan prajurit pemberani.

Orang Cina merasa sangat beruntung jika meninggalkan rumah untuk keperluan bisnis, bertemu dengan wanita atau pria yang  memiliki wajah berlian. Jika wanita, mereka ditafsirkan bisnis akan sukses tapi nanti, dan pria, ditafsirkan bisnis akan  sukses tapi segera. Orang dengan bentuk wajah seperti ini umumnya juga beruntung dalam cinta. Dikenal mempunyai daya tahan  tubuh yang menakjubkan terhadap penyakit. Mereka juga ambisius tapi juga memiliki rasa humor yang baik.

Menurut wawancara dengan beberapa responden pemilik wajah berlian, sehingga  secara empirisnya banyak pemilik wajah berlian tidak puas dengan masa kanak-kanak dan remajanya, dan hanya menemukan  kebahagiaan pada paruh kedua usia mereka. Sampai akhir hayat, mereka selalu ingat kesulitan-kesulitan yang pernah dihadapi  dan diatasi.

3, Bentuk wajah persegi panjang

Orang Cina Kuno percaya bahwa wajah ini menunjukkan kreativitas, kepandaian dan penguasaan diri, tapi juga menunjukkan ketidaksetiaan. Orang Cina menyebut  bentuk wajah ini seperti pohon, karena mirip dengan batang pohon. Pemiliknya umumnya orang yang suka pada introspeksi diri  yang menakjubkan dan dapat mengendalikan perasaan untuk mengatasi hal atau masalah. Mereka juga kreatif dan beruntung dalam  hidup. Menurut imajinasi Cina, hal ini secara simbolik diwakili oleh pohon yang pada musim semi berdaun kembali. Banyak orang dari kalangan ini mencapai sukses namun sangat terikat pada pekerjaan yang dianggap nomor satu dalam hidup,  sehingga terkadang menjadi masalah di dalam kehidupan rumah tangga mereka.


4. Bentuk wajah persegi

Pemilik wajah ini umumnya punya karakter stabil, jujur dan seimbang. Mereka adalah orang-orang yang biasa membuat kepuasan.  Bisa menikah lebih dari sekali dan pecinta yang berapi-api. Wajah persegi menandakan pribadi yang peka pada persoalan umum, rasa implusif dan terkadang keras kepala. Kalau pria, biasanya kukuh pada pendirian, mereka juga dikenal sebagai orang yang bergairah, hanya repotnya tidak setia dalam bercinta  karena mudah dirayu. Murah hati juga ciri yang paling nyata. Mereka selalu menjadi teman yang baik dan setia. Mereka selalu  menempatkan teman-temannya nomor satu dalam hidup, imbalannya meminta dari mereka kejujuran dan kepatuhan.


5. Bentuk wajah rahang sempit berdahi lebar

Orang Cina menghubungkan wajah ini dengan unsur bumi, karena bentuknya yang bagus dan hanya berubah sedikit oleh usia. Mereka  cenderung agresif dan keras kepala. Kalau memutuskan mereka harus melihat hasilnya secepat mungkin. Mereka pun siap bertempur  sampai titik darah penghabisan demi tercapainya kehendak, terutama untuk kehidupan emosional mereka.  Kalau pria, sulit menjadi ayah yang sempurna karena tidak mampu bergaul dengan anak-anaknya dan cenderung  tidak mengikuti pertumbuhan anaknya.


6. Bentuk wajah segitiga sama sisi

Wajah ini mengungkapkan semangat yang tak kenal lelah, ditambah meluap, otak cerdas dan sensual. Mereka biasanya ambisius dan  cenderung menonjolkan diri. Banyak penggoda hebat dalam sejarah seperti Mary Tudor dan Elizabeth dari Austria termasuk  golongan ini, juga artis Merlene Dietrich, Pier Angeli dan Elizabeth Taylor. Umumnya tipe ini sering tidak bahagia dalam  kehidupan cinta.

Bentuk segotiga sama-sisi  jika di tepat-tepatkan, cenderung meninggalkan keluarga untuk menuruti dorongan hati. Dalam beberapa kasus, konflik jiwa kerap mempengaruhi  perilaku mereka. Saat tertarik pada pengalaman baru dan terpesona oleh hubungan mesra pada lawan jenis, mereka dapat  menentang keputusan mereka untuk melakukan perjalanan, pindah kerja atau lari dari rutinitas keseharian yang dianggap sebagai pengganggu.

7. Bentuk wajah dahi lebar dengan dagu persegi

Mereka umumnya memiliki daya hidup yang kuat, gigih, tapi sulit berpikir positif. Suka mencari perhatian dan meraih  keuntungan dari setiap kesempatan yang diberikan oleh hidup. Hidup mereka dipenuhi kegiatan dan penantian. Ramah, tapi sulit  dijadikan teman. Selalu tegang dan kurang spontanitas. Sangat hebat dalam bercinta, tapi mau enak sendiri. Karena itu mereka  tidak ragu-ragu memutuskan hubungan, jika dianggap mengganggu karir atau posisi sosial.

Punya perhatian besar pada prestasi fisik. Banyak penerjun dan pembalap punya wajah tipe ini. Karena tidak suka buang waktu  untuk tujuan sepele, akibatnya mereka sering tampak tidak tertarik pada sesuatu.
Mereka umumnya dikaruniai umur panjang, seakan-akan mereka menjaga energi untuk tujuan-tujuan penting. Mereka pandai  berbicara, tenang namun bisa berubah keras kepala.

8. Bentuk wajah dengan tonjolan tulang pipi

Mutu utama pemilik wajah dengan tulang pipi menonjol adalah watak yang kuat, tekun, energi mental serta kemampuan bangkit dari kejatuhan. Kesalahan mereka biasanya berasal dari diri sendiri. Orang dengan tipe wajah ini sering menjadi pemimpin,  namun kerap juga muncul di kalangan petualang-petualang yang kurang baik atau seperti penjahat dan mata-mata.

Mereka dikenal tidak stabil dan gelisah. Jika pria punya bentuk wajah seperti ini biasanya tidak mampu menjadi suami yang  setia dan dipercaya. Wanita pun begitu, tidak stabil dalam kehidupan cintanya, cenderung menguasai pasangan dan sangat senang  dirayu. Untuk hidup bahagia dengan mereka diperlukan kemampuan untuk mendukung kecenderungan mereka dan memberikan  pertimbangan.

Tapi ingat, sekali lagi ilmu membaca wajah ini (fisiognomi) adalah  ilmu niteni (Jawa : mengamati) karena ukuran membaca karakter pada jaman dahulu bisanya ya hanya niteni saja. Bagi ilmu politik, wajah politisi yang penting adalah wajah politisi yang berulangkali keluar dalam televisi akibat banyak diantara politisi ini terlibat korupsi, atau terindikasi korupsi. Kita melihat wajah para politisi apapun bentuknya mau oval, kotak, segitiga, ada yang maaf mirip punakawan Bagong, lihat saja aneka wajah milik para politisi ini ya tetap saja korup, karena korupsi di Indonesia adalah budaya, gratifikasi, upeti, adalah budaya yang mengakar kental sejak dulu kala.

Kalau ada kisah seorang pemimpin yang memadamkan penerangan karena menerima anaknya yang bukan bertamu untuk keperluan negara, kisah itu seingat saya bukan terjadi di Indonesia, melainkan di kawasan yang jauh letaknya nun di padang pasir sana.

Kisah yang ada di Indonesia adalah umumnya kepala desa yang akan mencalonkan diri terlebih dahulu bagi-bagi sarung dan sembako, dan kisah ini saya tahu sudah ada semenjak jaman Mataram tahun 1600-an, setelah jadi kepala desa maka sang kepala desa balik modal dari hasil  tanah ganjaran (bengkok), atau sekalian saja menjual tanah ganjaran itu, pusing amat. Jadi gratifikasi amat membudaya di Nusantara, gratifikasi seks yang baru sekarang heboh juga kisahnya sudah ada sejak jaman Belanda, dimana Penguasa Belanda terlebih dahulu ditemui oleh selir-selir kiriman, agar bangsawan lokal mendapat akses bantuan militer. Inipun sudah membudaya sejak Belanda pertama mendarat di Banten tahun 1600-an. Jadi yah tanpa harapan (hopeless), apalagi susahlah kalau disamakan dengan bangsa padang pasir yang memang keras dan tegas.(*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons