cari kata

Rabu, 26 Desember 2018

Akhir Tahun 2018 Ke Ijen



Blog ini saya pergunakan sebagai back up memory otak saya. 

Tanpa blog ini bagi saya amatlah sulit mengingat secara lebih detail pengalaman-pengalaman unik dan menarik yang pernah saya alami dan jalani.

Jadi menulis untuk jurnal blog ini bagi saya adalah merekam sebuah kisah perjalanan.

Liburan panjang akhir tahun 2018, kami berangkat dari Bogor hari Jumat tanggal 22-12 -2018 malam sekira jam 22:00 WIB. 

Dari Bogor masuk tol menuju arah Bekasi dan langsung masuk tol Cikapali dan terus berkendara via jalan tol hingga exit di Probolinggo Jawa Timur keesokan harinya pada Sabtu siang (23/12).
Tiba di Jember sekira pukul 15:00 wib Sabtu sore (23/12).

Di Jember, kami sekeluarga menyempatkan melihat almamater UNEJ tempat dulu menimba ilmu di FISIP UNEJ.


Pada hari Sabtu (23/12) itu kami menginap di kota Jember.

Kemudian pada  hari Minggu (24/12) barulah kami meneruskan perjalanan menuju ke Gunung Ijen.

Kami sekeluarga menempuh jalur via Bondowoso, Sempolan, Pal Tuding untuk mencapai Gunung Ijen atau juga biasa disebut Kawah Ijen.

Sampailah  kami di pos pemeriksaan kendaraan pada pukul 13:00 WIB hari Minggu (24/12).

Namun ternyata pendakian telah tutup karena memang jadwal pendakian adalah mulai dibuka pada pukul 01:00 wib dini hari dan ditutup untuk pendakian pada pukul 12:00 wib siang saja.





Karena ingin menyaksikan blue fire yang terkenal itu, maka kami sengaja menunggu hingga malam hari pukul 24:00 wib untuk mendaki Gunung Ijen menuju Kawah Ijen.

Untuk menunggu malam hari saat pendakian Ijen buka maka kami menunjungi Kawah Wurung yang berada di kaki Gunung Ijen.




Kawah Wurung sebenarnya adalah sebuah lembah.
Namun spot wisata yang cukup sulit dijangkau naik kendaraan roda empat karena akses jalan yang masih off road.

Meski treknya sulit dilalui spot wisata Kawah Wurung yang adalah lembah ini cukup banyak menyedot minat wisatawan.













Puas melihat lokasi wisata Kawah Wurung, kami memutuskan untuk ke homestay di resort perkebunan Belawan Ijen untuk rehat sembari menunggu malam tiba.



Di resor Belawan ini kami menjajal mandi sumber air panas belerang alami.

Berendam di air panas belerang alam ini cukup membuat badan segar.

Ketika malam tiba pukul 24:00 wib malam, kamipun kembali menyusuri jalan aspal menju ke lokasi Gunung Ijen.

Sesampai di pos loket pendakian, ternyatabelum buka karena dibuka pukul  01:00 wib dini hari.

Para wisatawan pendakipun telah tertib mengantri di loket karcis untuk mendaki Gunung Ijen.

Untuk mengisi waktu sembari menunggu loket buka, kamipun menunggu di warung kopi di sekitar pos loket pendakian.

 Setelah pos pendakian dibuka kamipun mulai mendaki gunung Ijen, berangkat tepat pukul 01:30 wib, hari Senin (24/12), dan setelah mendaki kurang lebih dua jam kami tiba di kawah Ijen sekira pukul 03:00 wib dini hari, Senin (24/12).

Kami beruntung bisa menyaksikan blue fire ijen yang terkenal itu.





Hanya saja dihimbau bagi wisatawan pendaki yang memiliki sakit darah tinggi, jantung, asthma, dan kondisi badan tidak fit jangan dipaksakan naik  gunung Ijen apalagi memaksakan turun ke kawah ijen yang terjal dan curam treknya,  karena asap dan uap belerang yang ada di kawah Ijen tergolong cukup beracun.

Untuk itu kami menyewa masker gas yang disediakan oleh masyarakat setempat di lokasi sebelum menuju kawah 
Ijen.









 Setelah itu pada sekitar 05:30 wib kami memutuskan untuk kembali menuruni ke kaki gunung Ijen dan menyudahi pendakian karena tujuan kami melihat blue fire sudah terpenuhi.














Kami mencoba jalur jalan aspal menuju ke Jambu, Licin, Banyuwangi, untuk pulang, karena naiknya kemarin  hari minggu (23/12) lewat Bondowoso maka hari senin (24/12)  kami turun dengan rute yang berbeda yakni via kawasan Licin, Jambu, Banyuwangi.

Kami sempat lewat pelabuhan ketapang Banyuwangi, kemudian mampir berfoto di patung penari gandrung yang ikonik.



Kemudian mampir pula di kawasan pasir putih Situbondo untuk sekadar berenang di laut.

Kemudian pada pukul 16:30 kami meneruskan perjalanan dengan tujuan Karanganyar jawa tengah.

Kemudian tiba dengan selamat di Karanganyar Jawa Tengah pada Senin malam (24/12) sekitar pukul 22:00 wib. (*)




Jumat, 07 Desember 2018

Pemernah

saya suka kata mutiara kirima wa dari kawan saya ini :

Jagalah pikiranmu, karena pikiranmu akan menjadi ucapanmu
Jagalah ucapanmu, karena ucapanmu akan menjadi perbuatanmu
Jagalah perbuatanmu, karena perbuatanmu akan menjadi sifatmu
Jagalah sifatmu, karena sifatmu akan menjadi karaktermu
Jagalah karaktermu, karena karaktermu akan menentukan nasibmu

Rabu, 05 Desember 2018

Di Lab fotografi STIKOM IMA



Di Hari Rabu tanggal 5 Desember 2018, saya ke laboratorium fotografi di STIKOM Indonesia Maju (IMA) yang terletak di Jl Harapan, Lenteng Agung.

 Saya kini berlatih untuk menuliskan apa saja kegiatan saya yang setidaknya saya sempat menuliskannya di blog ini.

Karena saya yakin jika saya tuliskan kegiatan saya di jurnal pribadi di blog saya ini saya bisa dengan mudah mengingat momen-momen yang saya rasa cukup signifikan untuk menimbulkan daya ingat saya.





Saya anggap kegiatan saya di hari Rabu (4/12) ini cukup istimewa, karena saya menyukai dunia fotografi. Mengnujungi lab fotografi ini saya menambah pengetahuan dan juga, karena tempatnya yang nyaman, komputer yang cukup modern, dan sambungan konektivitas internet yang bagus di lab ini, jadi bisa sambil menulis dan mengisi website situs www.penanegeri.com. (*)



Senin, 03 Desember 2018

Ingatan dan Waktu yang Berlalu Tanpa Memori Melekat



Setahun hampir berlalu kurang tiga minggu lagi menuju tahun 2019 masehi.

Adapun ingatan saya ternyata tidak sebagus yang saya kira. 

Terutama ketika akhir tahun tiba guna melakukan kontemplasi, mengenang, mengingat apa  saja yang pernah saya lakukan di tahun 2018.


 Memori saya untuk mengingat kegiatan-kegiatan yang tidak tercatat secara baik, amatlah susah bagi untuk mengingatnya.

Buktinya di blog ini tak ada kegiatan ataupun buah pikir yang saya tulis di bulan juni juli agustus dan oktober.

Lalu kemarin saya berpikir keras, ngapain saja saya di bulan juni juli agustus dan oktober kegiatan apa saja yang saya lakukan ?

Seraya mengingat saya lihat album foto di hp dan wa grup.

Namun, kalau hanya melihat foto saja hal itu tidak pula menolong banyak guna mengingat segala peristiwa yang terjadi pada saya di bulan juni juli agustus dan oktober.

Berarti ‘hilang ingatan’ begitu saja di bulan-bulan juni, juli, agustus dan oktober.

Mengapa ?

Karena biasanya dan harusnya blog saya ini saya pergunakan sebagai jurnal pribadi.

Gunanya untuk introspeksi diri dan evaluasi diri atas segala kegiatan dan buah pikiran yang saya lakukan.

Kalau kosong tak ada catatan dalam hidup saya ini lalu apa yang mau diingat.

Ingatan manusia itu ternyata pendek juga.

Blog ini sebagai saya menolong saya untuk mengunggah foto dan kisah berita saya alami segala apa yang saya alami, serta buah pikir saya untuk saya evaluasi lagi.

Ternyata mengunggah buah pikir berupa tulisan renungan dan apapun yang kita pikirkan, akan menarik untuk kita sendiri ketika kita baca kelak untuk bahan evaluasi diri.

Mengapa 

Jawabnya karena saya (kita)  manusia. (*)




Kamis, 29 November 2018

Dinilai Berdedikasi Tinggi dalam Tugas, PPWI Dan GAMBATTE Indonesia Berikan Penghargaan kepada Asep Gunawan



Jakarta - Direktur Bina Pemagangan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalatas) Kementerian Ketenagakerjaan RI, Drs. Asep Gunawan, MM tergolong sukses menjalankan program pelatihan, khususnya di bidang pemagangan ke Jepang. Pria jebolan Magister Manajemen (MM) ini mampu berinovasi mengembangkan program magang ke Jepang dengan membuka seleksi di seluruh provinsi di tanah air. Sehingga kuota peserta magang meningkat drastis selama kurang lebih empat tahun terakhir Beliau memegang jabatan di Binalatas tersebut.

Ditemui oleh Ketua Umum  PPWI Wilson Lalengke, S. Pd, M.Sc, MA, bersama Ketua Umum Gambatte Indonesia Asriel Johan Tatande di ruang kerjanya, Senin (26/11), Asep menceritakan perjalanan kariernya sejak menjabat Kepala Seksi di Balai Latihan Kerja (BLK) Serang Banten, Kepala Bidang di BBPLKDN Bandung, Kepala BLKI Semarang, Direktur Bina Pemagangan, sampai dengan saat ini sebagai Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak (PNKPA) di Kementerian Ketenagakerjaan RI. "Inovasi, kreativitas, sinergitas, tindakan cepat, tepat dan nyata perlu dilakukan demi kemajuan bangsa ini. Saya ingin program ini dilakukan terus, dipertahankan dan dikembangkan lagi supaya tambah maju," tutur Asep yang dikenal supel dan bersahaja itu.

Di kesempatan yang sama, Asep juga berpesan kepada semua alumni magang Jepang agar tetap eksis di usahanya masing-masing demi pembangunan Indonesia. "Saya berharap dan mendorong alumni magang Jepang, terlebih khusus Ikatan Pengusaha Kenshuusei (IKAPEKSI) lebih giat lagi berekspansi dalam usahanya ke daerah-daerah supaya tambah kuat dan erat hubungan antar sesama alumni Jepang yang punya skill, disiplin, semangat orang Jepang," harap Direktur PNKPA yang  baru dilantik seminggu yang lalu ini.

Ditambahkannya pula, "Bangsa ini butuh Sumber Daya Manusia (SDM) yg berdaya saing, pemikir, pekerja keras untuk menopang program pemerintahan Presiden Jokowi sesuai Nawa Cita poin kedua, dan salah satunya SDM itu ada pada alumni Jepang."

Sesungguhnya program magang Jepang, lanjut pria berkumis klimis ini, bisa sekaligus menjadi bagian dari revolusi mental. "Dengan mengikuti Magang  Jepang 3-5 tahun, akan terbentuk karakter pemuda Indonesia yang baik seperti orang Jepang, yang disiplin, tekun, berpikiran positif, sopan, ramah, dan sangat kuat dalam kerja sama," tutup Asep dengan bersemangat.

Usai berbincang-bincang ringan ini, Gabungan Alumni Magang Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Energik (GAMBATTE) Indonesia berdampingan dengan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Direktur bina pemagangan  kementerian ketenagakerjaan RI Asep Gunawan atas dedikasi beliau saat menjabat Direktur Pemagangan Keluar Negeri, khususnya ke Jepang. "PPWI bersama Gambatte Indonesia dengan tulus hati menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya disertai penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Drs. Asep Gunawan, MM atas dukungan dan kerjasama yang terjalin dengan PPWI dan Gambatte Indonesia selama menjabat sebagai Direktur Pemagangan di Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia," jelas Ketua Umum PPWI Wilson dan Ketua Gambatte Asril bersamaan.

Penyerahan Piagam dilaksanakan di ruang kerja yang baru dan jabatan baru Bapak Asep sebagai Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak (PNKPA). (ASR/Red)

Blog Sebagai Sarana Evaluasi diri



Blog ini ternyata bisa menjadi sarana saya untuk mengevaluasi diri saya.

Narsis kata orang awam.

Namun kata saya orang suka selfie itu mungkin hanya mau mengevaluasi dirinya, namun belum ketemu dasarnya, maka dia baru sebatas di permukaan dengan selfie.




Blog saya ini menjadi sarana evaluasi diri saya yang paling ampuh, setidaknya dalam setahun.

Setelah setahun berlalu biasanya orang akan melakukan kontemplasi diri sudah ngapain aja ya setahun ini ?

Nah blog saya ini menjadi indikator saya sudah ngapain saja ya saya selama setahun ini ?

Paling tidak bisa dilihat dari 'postingan' saya di blog ini.

Ternyata saya tidak bisa disebut orang yang rajin menuliskan apa-apa yang telah saya rasakan, alami, dan perbuat.

Terbukti bayak kegiatan saya yang berlalu tanpa tercatat, hilang kenangan dan hilang datanya seperti angin begitu saja tanpa ada dokumentasinya.

Kegiatan itu berguna buat saya misal pergi wisata, ikut seminar, menambah ilmu lewat workshop dan sebagainya. 

Semuanya banyak yang berlalu tanpa saya mampu tuliskan.

Contohnya saya pada tahun 2018 ini, saya kira saya sangat malas untuk menulis di tahun 2018 ini.

Pada bulan : Juni, Juli Agustus dan Oktober 2018 saya "blank" dalam mengisi blog ini.

Padahal di bulan-bulan itu tentu paling tidak ada kegiatan saya selama setidaknya sebulan sekali, saya ingat ada. Termasuk saya samar-samar ingat ada kegiatan (giat) yang istimewa, misal dengan wisata atau kegiatan yang berguna untuk pengembangan diri.

Namun rasa malas menuliskan apalagi membuat reportase buat diri sendiri ini membuat bulan Juni- Juli - Agustus tidak ada "postingan" satupun di blog ini.

Tidak ada alasan saya selain : malas menulis.

Maka dalam 'postingan' akhir tahun 2018 ini saya bertekad untuk pada tahun  2019 depan saya bisa lebih rajin membuat 'postingan' paling tidak untuk dibaca sendiri guna kontemplasi diri atau bahan evaluasi diri.

Kini saya sadar ternyata menulis blog itu tidak hanya pameo seperti dialog dalam sebuah film : Apa sih seorang blogger itu ? blogger itu hanyalah orang yang menulis tentang kucingnya sendiri di basement rumahnya...” dialog ini ada dalam sebuah film barat, dan itu selalu terkenang bagi saya, tatkala seseorang menggambarkan apa itu seorang blogger.

Saya tidak punya akun FB, Instagram, hanya ada twitter yang non aktif.

Namun bagi saya menjadi blogger, tujuan saya tidak pernah muluk-muluk. 

Sejak tahun 2011 hingga kini jelang tahun 2019 tujuan nge-blog saya hanya menulis apa yang : saya pikir terlintas, apa yang saya rasakan, alami dan perbuat.

Semua ternyata bila dituliskan bisa menjadi sarana evaluasi diri yang ampuh.

Saya harus memaafkan diri saya yang malas menulis di blog ini terutama selama bulan juni, juli agustus dan oktober yang kosong melompong tanpa 'postingan' sama sekali.
Astaghfirullahaladziim... (*)

Rabu, 28 November 2018

Produksi Perdana Semen Beku Gatotkaca

BERITA :

Produksi Perdana Semen Beku Gatotkaca

oleh Menik Setyarini 28 November 2018



Mimpi peternak untuk memiliki sapi belgian blue (BB) yang memiliki otot bak binaraga,  akan segera terwujud. Pada tanggal 15 November 2018 Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari ,telah berhasil memproduksi semen/sperma Gatotkaca. Gatotkaca merupakan, sapi belgian blue (BB) murni pertama di tanah air. Lahir pada tanggal 30 Januari 2017 di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor  dengan bobot lahir 62,5 kg melalui operasi sesar. Dibandingkan sapi jenis lainnya (Simmental, limousine) Sapi BB memiliki karkas lebih tinggi sekitar 70-80 %.


“Mengingat umur Gatotkaca sudah mencapai 20 bulan maka akan segera dicoba untuk memproduksi semen/sperma, untuk itu Gatotkaca akan dibawa ke BBIB  Singosari,” ujar drh Oloan Parlindungan, MP selaku ketua pelaksana pengembangan sapi BB di Indonesia saat mengikuti acara pameran peternakan dan kontes ternak di Sidoarjo Jawa Timur pada tanggal 28 Oktober 2018.
“Semen inilah yang nantinya  yang akan disebar  ke masyarakat. Dengan cara kawin suntik, masyarakt bisa memiliki sapi BB persilangan yang bisa lahir normal,” lanjutnya.


“Produksi perdana semen Gatotkaca memiliki tingkat motilitas (daya hidup) 70%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas semen Gatotkaca bagus.   Sampai saat ini telah tersedia sebanyak 200 straw semen beku BB, “ Ujar drh Enniek Herwiyati, M.P. selaku Kepala Balai  di BBIB Singosari.

“Proses Produksi semen Gatotkaca sama dengan proses produksi untuk sapi-sapi yang lain yaitu mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) produksi semen.”lanjutnya.

Pengembangan sapi BB di Indonesia merupakan satu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi daging sapi dengan cara meningkatkan produktifitas daging sapi per ekor . Dimana untuk karkas sapi lainnya hanya sekitar 45-60% sedangkan sapi BB mencapai 70-80%.  Hingga saat ini telah lahir sapi BB yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) sebanyak 66 ekor hasil Transfer embrio dan 46 ekor hasil Inseminasi Buatan total kelahiran sampai dengan 28 November 2018 sebanyak 110 ekor. Keberhasilan Ditjen PKH mengembangkan sapi BB ini mendapat apresiasi langsung dari Dubes Belgia untuk Indonesia karena secara tidak langsung pemerintahnya berkontribusi mendukung ketahanan pangan di Indonesia. (Menik Setyarini)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons