cari kata

Kamis, 20 Februari 2020

Universitas Jayabaya Ikut Serta dalam Bimtek P4GN BNN










Pada hari Rabu (19/2/2020) hingga hari Kamis (20/2/2020) perwakilan dari Universitas Jayabaya mengikuti Bimtek P4GN BNN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang diselenggarakan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) di Hotel Atlet Century, Senayan,  Jakarta.

Dalam bimbingan teknis Bimtek P4GN ini peserta dijelaskan terutama mengenai pentingnya peran serta masyarakat dalam kegiatan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).

Seperti penjelasan Mengenai peran serta masyarakat dalam penanganan tindak pidana narkotika yang diatur dalam Bab XIII Pasal 104 s.d. Pasal 108 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU 35/2009”).

 Mengenai peran serta masyarakat dalam penanganan tindak pidana narkotika diatur dalam Bab XIII Pasal 104 s.d. Pasal 108 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU 35/2009”).


Dalam UU No 35 th 2009 itu Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (Pasal 104 UU 35/2009). 

Yang dimaksud dengan prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini (Pasal 1 angka 2 UU 35/2009). 

Juga dalam bimtek ini ada penjelasan tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba yang kini makin meluas di Indonesia.

Penyalahgunaan narkotika marak terjadi karena bertambah banyaknya pengguna narkoba atau kita sebut sebagai penyalahguna narkoba (drug abuser).

UURI NO 35 TH 2009 TTG NARKOTIKA
Pasal 1 (1)

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang.





Disinggung mengenai banjirnya narkoba di Indonesia adalah karena maraknya peredaran narkoba internasional yang menyasar pasar pengguna (penyalahguna) narkoba di Tanah Air.

Narkoba di Indonesia sebenarnya sudah dalam kategori mencemaskan dan hampir menjadi mengerikan atau sudah tingkatan 'mengerikan', karena efek narkoba ini akan merugikan seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Ambil contoh : yang kerap terjadi adalah kecelakaan yang diakibatkan penyalahguna narkoba yang menabrak sekian orang hingga tewas di jalan-jalan raya kota.

Atau pecandu yang mencuri harta ortu, tetangga. Atau pecandu yang nekat rampas hape anak SD untuk beli narkoba shabu. Dan atau atau yang lain, you name it.

Intinya penyalahgunaan narkotika jelas merugikan/merusak semua masyarakat, bukan hanya penyalahguna saja yang rusak, tapi masyarakat juga.



Hal meluasnya pengguna narkoba ini sangat memprihatinkan karena beresiko terhadap rusaknya mental juga fisik generasi muda usia belasan hingga 20 tahun dan juga generasi usia 20-50 tahun sekalipun karena penyalahgunaan narkoba yang dipersepsikan oleh para penyalahgunanya sebagai 'doping' dan 'obat pesta'.

Padahal penyalahgunaan narkoba yang berujung pada kecanduan adalah merusak (sangat merusak) kehidupan manusia.

Bahkan perilaku penyalahguna narkoba ini bisa merubah manusia menjadi sifat "hewani", dalam arti jika sudah kecanduan narkoba, maka orang pecandu bisa berubah bak 'hewan' yang perilakunya menjadi tidak peduli lagi akan soal prikemanusiaan yang adil apalagi beradab.

Perwakilan dari Universitas Jayabaya yang hadir dalam Bimtek P4GN BNN di Hotel Atlet Century ini adalah Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom (Wadek III FIKOM JAYABAYA) dan Wakil Ketua SEMA FIKOM JAYABAYA M.Rizki Sutarmansyah.



Dalam bimtek (bimbingan teknis) P4GN  (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)  oleh Badan Narkotika Nasional ini juga mengundang perwakilan dari beberapa perguruan tinggi lainnya serta dari perwakilan pondok pesantren untuk mengikuti Bimtek P4GN BNN yang dihelat dua hari di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.

Materi-materi dalam bimtek P4GN BNN sangat menarik, berguna, serta menambah wawasan dan menggugah semangat anti penyalahgunaan narkoba. (Imung)

Sertifikat P4GN :





Rabu, 12 Februari 2020

Berhati-hati dalam Hidup




Nasehat orang tua kepada anaknya biasanya adalah senantiasa berpesan kepada anaknya agar selalu hati-hati dan waspada dalam hidupnya.

Prinsip hati-hati selalu ditanamkan oleh orang tua semenjak anak masih kecil, agar anak selalu waspada dan hati-hati terhadap kondisi sekitarnya.

Jika sikap kehati-hatian ini terus dijiwai oleh anak-anak sejak kecil, hingga masuk usia remaja, maka sikap kehati-hatian ini akan berdampak besar pada kehidupan anak-anak.

Sikap kehati-hatian akan mengasah karakternya.

Pada masa remaja, banyak remaja bersikap reckless atau sembrono dalam bersikap, bertutur dan beringkah laku di dalam kehidupan masa remajanya.

Bisa jadi remaja itu akan mencoba-coba hal-hal yang dianggapnya baru dan mengasyikkan dalam kehidupan ini.

Namun paling becik atau paling baik bagi remaja adalah senantiasa mengingat nasehat orang tua agar selalu berhati-hati dalam hidup masa remaja.

Jika melihat kawan pakai motor baru dan ngebut dengan gagahnya,dan terasa sungguh cool karena dengan motor atau mobil baru sang remaja bisa bergaya ngebut, maka anak remaja yang sudah memiliki dan menghayati makna hati-hati dalam hidupnya akan memilih menahan diri dari hawa nafsu darah mudanya yang juga ingin merasakan sensasi sekedar kebut-kebutan.

Lain halnya jika itu untuk olahraga yang terjamin keamanannya di sirkuit olahraga resmi, hal ini lain lagi.

Jika saat remaja seorang individu telah berhasil menerapkan sikap berhati-hati dalam hidupnya, maka ketika memasuki usia dewasa dia akan selalu waspada dan berhati hati dalam segala sikap,tingkah, dan perilakunya.

Sikap dari falsafah Jawa yakni gemi,nastiti dan ngati-ngati ini, saya membahasnya khusus dalam sikap berhati-hati.

Saat usia dewasa sang individu itu telah memasuki masa belajar di kampus atau kuliah atau bekerja, maka sikap berhati-hati selalu menjadi pertimbangan dalam kehidupannya.

Berhati-hati di sini bukan dalam pengertian terlalu berhati-hati hingga menciutkan nyali untuk berusaha demi kebaikan.

Hidup yang berhati-hati saja masih bisa mendapat bala dan bencana - padahal sudah hati-hati-, apalagi hidup menyerempet bahaya dan sembrono.

Menghitung resiko atau mengkalkulasi resiko dalam setiap ucapan, tindakan dan perbuatan bisa menjadikan individu mawas diri dan selalu berhati-hati dalam hidupnya.

Jika individu telah memahami rasa berhati-hati ini, maka semoga hidupnya bisa berjalan dengan baik sesuai koridor selaras dan seimbang dalam hidup tata norma bermasyarakat.

Gaya hidup hip-hip hurahura sesungguhnya dekat dengan kesembronoan, dan hidup yang menahan diri dari nikmatnya hura-hura adalah hidup yang penuh kehati-hatian.

Sikap hati-hati ini berarti mampu mengkalkulasi segala dampak dari tindakannya, sejak tindakan adalah lanjutan dari berpikir maka oleh karena itu pikiran sebaiknya jangan overthinking dan selalu berdoa meminta jalan yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. (*)

Sabtu, 25 Januari 2020

Ibu Pini, pelaku usaha umkm camilan ringan

Bagi Bu Pini menjadi pelaku umkm adalah dengan terus berusaha tanpa kenal menyerah.



Meski tadinya sempat jatuh bangun di bidang usaha garmen, kini ibu Pini mencoba merintis usaha umkm pembuatan camilan berupa peyek, dan tape ketan.

Ibu Pini merupakan potret pengusaha perempuan yang tangguh. Ditemui di pelatihan promosi produk di An Nashihah Tapos Depok, Bu Pini menyatakan penjualan produknya sekarang berjalan lancar, dan mengalami kemajuan.

Semoga Semangat Bu Pini ini menjadi inspirasi bagi perintis umkm pada umumnya.

Tempat pelatihan di An Nashihah ini bisa ditemui para pelaku umkm dari kalangan ibu-ibu dan juga disabilitas dan pengusaha umkm lainnya yang sering bertemu di https://goo.gl/maps/7k4VAreG5FGQb4RT7

Niko Utama penyandang disabilitas pelaku UMKM, hingga punya Agency

Pemuda Ganteng ini bernama Niko Utama seorang penyandang disabilitas, yang berkecimpung di dunia usaha umkm (usaha mikro kecil dan menengah).




Ditemui di Aula pelatihan promosi UMKM An Nashihah Centre di Tapos Depok, Niko bercerita awalnya terjun membuat usaha air minum dalam kemasan yakni bernama produk "Suli 5" ini.

Bermula dari belajar dari kawannya untuk cara membuat amdk (air minum dalam kemasan) sendiri maka Niko memberanikan diri untuk memulai usahanya sendiri.





Cara Niko merintis umkm-nya adalah pertama produk air minum dalam kemasan "Suli 5" miliknya ini ditawarkan pada tetangga dan rekan-rekan dekat. 

Dari sinilah Niko memperoleh pasar dan konsumennya.

Dan kini Niko sudah merintis agency untuk produk air minum dalam kemasan 'Suli 5' miliknya.


Niko Utama sang penyandang disabilitas yang berdomisili di Cijantung yang juga sebagai pelaku usaha UMKM ini bisa dikontak di via whatsapp :+62 818-0719-1134 

Pelatihan Teknik Promosi Produk UMKM di Masjid An Nashihah, Tapos-Depok


Depok - "Ekstrak  Tumbuhan Gayeng dan Sanrego ini  berkhasiat untuk mengatasi beberapa problema penyakit," demikian papar Agung Sedayu Widi selaku pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) menjelaskan produk yang dibawakannya yakni ekstrak Tumbuhan Gayeng.





Pemaparan soal komunikasi promosi ini dilakukan dalam rangka pelatihan promosi produk UMKM di masjid An Nashihah, hari Sabtu (25/1).

Menurutnya, Ekstrak Gayeng ini  unik, karena kemasannya yang membuat orang untuk tertarik.

Ekstrak Tumbuhan Gayeng ini dipakai untuk obat luar dalam arti dioleskan.

Kemudian ada produk Kopi Sanrego yang menurutnya berkhasiat untuk para pasutri yang belum memiliki keturunan.

Keunggulan tiap produk menjadi inti kekuatan promosi dari setiap produk itu sendiri.

Masyarakat membeli atau tidaknya sebuah produk karena 3 alasan :

1. Percaya akan kegunaan produk
2. Sudah merasakan kegunaan produk.
3. Dipengaruhi oleh pendapat atau testimoni orang yang pernah menggunakan produk.

Promosi dalam umkm tidaklah muluk-muluk seperti halnya promosi produk pabrikan besar. Komunikasi yang sederhana dan mendekat pada perasaan publik bisa menjadi salah satu jurusnya.

"Kopi Sanrego ini produk UMKM yang berkhasiat untuk kebugaran badan, fisik yang fit, dan uniknya ada khasiat bagi pasutri untuk kesehatan pasutri" ujar Agung memberi cara berpromosi produk.

Agung Sedayu Widi menjelaskan kepada peserta pelatihan bagaimana cara warga pelaku UMKM agar bisa mempromosikan sebuah produk melalui tulisan dan media, baik media sosial maupun media online. (*)  

Pelatihan Jurnalistik Dasar untuk Warga Digelar di Masjid An Nashihah, Tapos- Depok



Depok – Meskipun tidak banyak warga yang hadir dalam acara Pelatihan Jurnalistik Dasar yang digelar di masjid An Nashihah, di kawasan Tapos, Depok, namun para peserta yang sengaja ingin hadir, terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini.







Sebut saja salah seorang peserta yakni Bapak Dani yang sengaja hadir untuk menambah pengetahuannya tentang dunia jurnalistik.

“Saya ingin menambah wawasan dari manapun sumbernya,” ujar Pak Dani, ketika ditemui di lokasi pelatihan masjid An Nashihah, Tapos - Depok.

Kemudian peserta lainnya yakni Niko menyatakan bahwa dirinya ingin hadir pada pelatihan jurnalistik ini untuk menambah ilmu.

Pelatihan ini dimentori oleh Mung Pujanarko, dan secara teknis dirinya menjelaskan dimulai dari pola pikir 5W dan 1 H, kemudian disusul langsung dengan praktek menulis yang dituliskan secara gamblang seketika di depan para peserta.




“Hari ini saya berikan pola pikir sederhana, 5W 1 H dan plus cara menuangkan pola pikir ini untuk jadi produk tulisan,” ujar Mung Pujanarko selaku nara sumber.



Dari pihak panitia, yakni Agung Sedayu Widi menyatakan pihaknya selaku panitia hanya memfasilitasi untuk warga agar bisa mudah menulis dan membuat produk jurnalistik melalui pelatihan jurnalistik ini.




“Alhamdulillah, ada tempat permanen di Masjid an Nasihah,tapos depok untuk sarana belajar jurnalistik” ujar Agung. (*)

Rabu, 01 Januari 2020

Malam Tahun Baru 2020 di Tugu Kujang















Menyaksikan malam pergantian tahun baru 2020 di Tugu Kujang Bogor merupakan pengalaman yang baru.

Kota Bogor pada 1 januari 2020 diguyur hujan ringan sejak dini hari dan hujan pun bertahan turun hingga pagi dan siang hari. Namun Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan minat warga masyarakat yang menyaksikan kembang api di kawasan tugu kujang, dan kebun raya bogor.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons