Mahasiswa saya sedang mengikuti perkuliahan di kampus |
Di jaman informasi dan teknologi yang berkembang seperti sekarang ini, malu rasanya bila kaum intelektual muda tidak bisa untuk mengakses teknologi dan media informasi di dalam ranah new media.
Mahasiswa contohnya, sebagai intelektual muda, ternyata banyak mahasiswa yang tidak (mau) memiliki blog. Alih-alih nge-blog, para mahasiswa ini -seperti halnya adik-adiknya di SMP dan di SMU-, lebih memilih beraktivitas di dunia media pergaulan sosial yang lebih mudah dan tanpa ribet, seperti halnya di facebook dan twitter.
Dari sebanyak 16 mahasiswa jurusan jurnalistik yang saya tanya, ternyata hanya seorang saja (6,25%) yang membuktikan kalau dia punya blog, tapi blognya ini juga belum diisi baik foto atau tulisan, "Bingung pak mau diisi apa ?" ujar Kurniawan (20) seorang mahasiswa saya yang sudah membuat blog.
Sementara ke-15 temannya yang lain (93,75%) belum ada yang mau membuat blog. "Waduh", kata saya kepada para mahasiswa ini, "Di Blog kan anda-anda semua bisa menuangkan artikel, bahkan news dan feature yang selama ini anda pelajari di kampus,"
"Enakan fb dan twit pak, langsung dapat respon," timpal anak-anak mahasiswa.
"Iya benar kalau enaknya, ya jelas enak yang ga' susah-susah kan?, tapi anda-anda semua harus mampu menunjukkan karya jurnalistik anda yang telah anda publikasikan," jawab saya.
Karya jurnalistik bukan hanya dipelajari secara teoritis namun juga harus dipraktekan, jadi saya tugaskan kepada para mahasiswa ini untuk membuat karya jurnalistiknya di media-media yang bisa dipublikasikan secara mandiri. Karya jurnalistik adalah berupa : news, feature, artikel, gambar, audio, audio video (auvi). Dan wajib hukumnya bagi mahasiswa jurnalistik untuk dapat membuat karya-karya jurnalistik di atas.
Tentunya amat disayangkan, kalau kemampuan menullis para mahasiswa, tidak terasah. Karena terlalu asyik dengan chatting saja, serta curhat-curhatan saja.
Kalau dilatih secara intens, mahasiswa akan terbiasa membuat karya jurnalistik |
Menulis artikel di blog memang cukup sulit dirasakan, karena harus berpikir mencari tema, membuat judul dan merangkai kata serta kalimat untuk menuangkan ide tulisan artikel ke dalam blog.
Mahasiswa kebanyakan cenderung bergaya hidup santai, dan cenderung enggan untuk membuat karya tulis meskipun itu hanyalah sebuah artikel ringan.
Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menulis artikel, maka saya menyarankan agar media blog harus pula dimanfaatkan sebagai ranah new media untuk menyalurkan latihan menulis.
Sebenarnya menulis bukanlah kegiatan yang berat, karena menulis adalah menuangkan kembali apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan ke dalam sebuah wadah. Karena jaman ini adalah jaman new media, maka menulislah artikel untuk latihan membuat karya jurnalistik. Untuk itu bagi mahasiswa terutama mahasiswa ilmu jurnalistik disarankan agar memiliki blog sendiri sebagai wahana penyaluran karya jurnalistiknya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar