Tulisan ini
sekedar lintasan pemikiran saya saja, yang cepat saya tangkap dan langsung
tuangkan dalam tulisan.
Mengapa ?
Agar tulisan
ini menjadi alat bantu bagi saya untuk mengingat kembali dan melakukan
kontemplasi atas pemikiran saya sendiri.
Saya pernah
menulis untuk diri ini dengan judul SEOuntuk saya sendiri.
Jadi tulisan
ini sebenarnya masih menyambung dengan tulisan curahan rasa saya masih tentang
seputar Jurnalisme Online.
Tulisan ini
juga bukan menyambung sebuah judul buku, mengomentari buku tentang jurnalisme
online, bukan, sangat jauh dari hal itu.
Tulisan ini
adalah pemahaman saya untuk saya sendiri, jadi benar-salahnya biarlah saya
sendiri nanti yang me-research-nya.
Dalam dialog
sebuah film dikatakan kurang lebih yang
saya ingat adalah
“Siapa itu blogger?”
“Siapa itu blogger?”
“Oh blogger
itu seperti seseorang yang tinggal di basement dan menulis tentang kucingnya
sendiri”
Dialog ini
muncul di sebuah film hollywood, yang mungkin mewakili sebagian pandangan umum atau olok-olok umum tentang apa dan siapa itu blogger.
Paling gampang
definisinya blogger adalah “kaum nerd” dan kaum kutu buku.
Hanya saja
dalam dunia blogger dan jurnalisme online yang mempraktekkan menulis dalam
media online, sebuah kata kunci bisa menjadi kunci.
Kunci untuk
apa?
Kunci untuk
menolong orang lain membuka sebuah informasi.
Kunci untuk
menunjukkan sebuah informasi bagi orang lain yang ingin mengetahuinya.
Kata kunci
yang diketikkan oleh seorang jurnalis online atau blogger menjadi penting.
Beda dengan
jurnalisme cetak yang tidak terlalu mementingkan kata kunci.
Kata Kunci
adalah hal pertama yang diketikkan oleh seorang jurnalis online bila memang dia
memiliki tujuan agar kata kunci itu diketahui oleh orang lain.
Artinya, dengan sengaja penulis online atau jurnalis online itu mengetikkan kata kunci
agar orang lain atau pembaca/ khalayak dapat mengakses informasinya jika
mengetukkan kata kunci yang memang telah disiapkan oleh jurnalis itu.
Kembali pada
adagium bahwa blogger adalah “seseorang yang berada di basement dan menulis tentang kucingnya”.
Bila blogger
itu cukup mahir serta memiliki tujuan tertentu agar sebuah informasi yang memiliki
kata kunci itu diketahui oleh orang lain misal : “cara alami menghilangkan kutu
pada kucing”
Maka kata
kunci : “cara alami menhilangkan kutu
pada kucing itu”, bisa menjadi kata kunci yang solid.
Blogger yang
menulis tentang kucignya itu akan mengunggah informasi yang berguna, sebuah
cara alamiah untuk benar-benar menghilangkan kutu pada kucing.
Karena kutu
pada kucing itu juga bisa menggigit manusia dan menyebabkan gatal alergi serta
bekas luka permanen pada kulit manusia.
Maka blogger
yang telah berpengalaman akan mengetukkan kata kunci “cara alami menghilangkan
kutu pada kucing” di bagian judul.
Karena judul
ini yang menjadi tolok ukur pertama bagi mesin pencari untuk mencari kata
kunci.
Kemudian kata kunci “ cara alami menghilangkan kutu pada kucing” ini akan ditekankan dan ditekankan ulang pada teks artikel tentang cara alami menghilangkan kutu pada kucing.
Bila tersedia
kolom meta data, maka kata kunci itu akan disertakan pula dalam meta data pula.
Pula pada tag line.
Penekanan kata
kunci pada teks ini sangat krusial karena mesin pencari akan mencari
sinkronisasi yang solid antara judul dan isi atau konten teks.
Namun
ada pula blogger yang tidak memiliki tujuan spesifik untuk mengunggah kata
kunci seperti pada tulisan saya ini saya tidak memiliki tujuan spesifik tertentu
agar tulisan saya ini dengan kata kunci tertentu akan muncul di mesin pencari,
apalagi halaman 1.
Tidak ada
tujuan tersebut sama sekali.
Karena adagium
yang menyatakan dalam dialog sebuah film tadi bahwa “ blogger adalah seseorang
di basement yang menulis tentang kucingnya sendiri”, memang mungkin sang
blogger itu memiliki waktu luang dan ingin mengenang tentang kucingnya, sama
seperti saat seseorang yang bukan blogger menulis buku diary.
Intinya,
diary itu kalau kelak dibaca lagi akan bisa menjadi sarana peningkatan kondisi
psikologis yang bagus, karena mampu menyelami lagi pemikiran yang telah lampau,
yang kadang terasa aneh atau bahkan unik jika dibaca kembali.
Inilah
indahnya kompleksivitas dan kerumitan otak manusia yang bisa diuangkan dalam
informasi tertulis.
Juga bisa
menimbulkan inspirasi untuk memikirkan serta memperoleh kembali ide dari Tuhan
Yang Maha Esa sebagai Satu-satunya Sang Pemilik Ilmu.
Ilmu yang dikuasai
manusia atau muncul dalam benak manusia adalah berasal dari Tuhan yang Maha
Esa.
Jika diberi
alzhemeir atau demensia atau kepikunan seketika, maka pikiran orang paling pintar
pun akan hilang, apalagi jika dia belum sempat untuk menuliskan Ilmu yang diilhamkan
Tuhan yang maha Esa.
Apalagi jika
dia pelit membagi ide ilham itu kepada manusia lain.
Rugi Sekali Hidupnya.
Ilmu yang datangnya dari Tuhan itu dan bisa berguna jika dibagikan bagi orang lain, dibawa mati.
Rugi Sekali Hidupnya.
Ilmu yang datangnya dari Tuhan itu dan bisa berguna jika dibagikan bagi orang lain, dibawa mati.
Maka kadang adagium dialog dalam film yang mengolok blogger sebagai “ Blogger adalah orang di basement yang menulis tentang kucingnya”
Setidaknya Blogger itu berbagi informasi tentang kucing.
Setidaknya sejarah tentang kucingnya dan mungkin foto akan kucingnya itu akan berguna, mungkin berguna
bagi orang lain atau keturunannya di
masa mendatang.
Apalagi jika
blogger yang menulis tentang kucingnya itu telah paham teknik SEO dan sengaja
menekankan kata kunci agar informasi dari dirinya akan terlacak dengan mudah
oleh algoritma mesin pencari, dan bahkan bisa muncul di halaman pertama mesin
pencari.
Ada lagi
dialog bagus dalam film berjudul “ex machina” yang dimana tokoh bernama Nathan menyatakan pada Caleb bahwa sebenarnya
mesin pencari itu adalah mewakili/mencerminkan bagaimana cara orang berpikir. (*)
0 komentar:
Posting Komentar