cari kata

Minggu, 25 Mei 2025

Menulis Opini


 Opini - Singkatnya menulis opini adalah sebuah ilmu. Menulis opini adalah bukti seseorang punya skill dan knowledge yang cukup. Punya keahlian dan pengetahuan yang cukup.

Dasar pengetahuan bisa dicantumkan dari mana dia penulis memperoleh pengetahuan itu. Dari sumber yang valid tentunya. Dari sumber dan nara sumber yang kredibel, dan teruji secara ilmu pengetahuan, dan riset atau penelitian tentunya, bisa riset literatur atau wawancara pelaku pencari pengetahuan secara langsung.

Menulis opini bukan menulis asumsi. Ingat bahwa asumsi barulah dugaan dari mekanisme "katanya". 

Opini bukan asumsi.

Opini adalah ; kalau kata AI saja harus dibuktikan dengan dukungan argumen dan fakta yang relevan. AI saja tahu cara menulis opini.

Opini bukan asumsi dugaan mekanisme "katanya".

Essay pun meski argumen juga harus ditopang dengan dudukan sumber data yang valid.

Essay juga bukan sekadar asumsi.

 Meski demikian ada saja tulisan opini dan essay yang bias campur dengan asumsi.

Bias maka blur.

Bias maka bokeh.

Essay dan opini jelas beda pada tataran penyampaian makna dan elaborasinya.

Namun asumsi yang hanya katanya tanpa ditopang dengan cek dan ricek fakta dan data bisa sangat bias sampai di benak komunikan atau audiens atau pembaca.

Asumsi telanjang yang mentok hanya sebagai asumsi, tanpa diikuti riset selalu sulit menerangkan. Menyisakan keraguan karena selalu redup.

Essay membantu menerangkan dengan aneka sumber lampu.

Opini menerangkan dengan dudukan argumen yang ditopang dengan elaborasi data.

Intinya adalah : menerangkan. Membuat terang dengan cahaya data dan fakta, bukan membiaskannya. Bahkan redup, tidak terang dan tidak menerangkan, samar-samar.

Jika samar-samar, tidak terang, tidak jelas maka mana bisa memberikan keterangan yang valid. Teruji validitasnya.

Sulit sebuah dugaan bahkan tuduhan dalam sebuah asumsi yang ditulis itu dibuktikan dengan fakta dan data.

Asumsi yang mandeg sebatas dugaan-dugaan semata tidak akan bisa memberikan konklusi yang jelas.

Tingkat literasi adalah sama dengan tingkat orang yang sudah tahu cara mencari dan mendapatkan penerangan.

Menulis kembali pengetahuan yang diperoleh sama dengan menyalakan kembali.

Apakah opini kita benar secara fakta dan didukung data yang valid ? Apakah opini kita meski pahit namun tujuan kebaikan ? Apakah opini kita ada kegunaan penting bagi penerangan itu sendiri ?

( ditulis oleh : Mung Pujanarko bukan ditulis oleh AI 😊)

😁Wkwkwk😁

Note; AI ga bisa pakai ketawa wkwkwk apalagi nulis dengan emoticon ketawa😁. Kalaupun bisa tentu tingkatnya maksain pol

Wkwwkwk😁😁⚡️


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons