This is featured post 2 title
Sangat berkesan pelatihan bagi anggota PPWI di Markas Grup 3 Kopassus Cijantung
This is featured post 3 title
Pelatihan bagi angota PPWI ini dilakukan di Markas Grup 3 Kopassus guna membentuk karakter, disiplin, dan integritas kepribadan
This is featured post 4 title
Peserta diklat bela negara PPWI selalu kompak dalam setiap kesempatan, baik di barak, di lapangan dan arena pelatihan lainnya di dalam markas Grup 3 Sandi Yudha Kopassus
Minggu, 29 Desember 2019
Naik Kereta Gantung
2:00 PM
mung pujanarko
No comments
Pada hari minggu (29/12) jelang tutup tahun 2019, kami mencoba naik kereta gantung di taman mini indonesia indah (tmii).
Pengunjung yang ingin mencoba naik wahana kereta gantung ini wajib membeli tiket terlebih dahulu.
Karena hari libur maka tiketnya @Rp.50. ribu. Kemudian kami pun mengantri untuk naik ke kabin kereta gantung.
Satu kabin maksimal diisi 4 orang. Cukup seru juga pengalaman naik kereta gantung karena dengan naik kereta gantung ini, semua pemandangan wahana yang ada tmii dapat terlihat😊.
Saya menuliskan pengalaman ini di blog saya untuk saya baca lagi kelak. Karena dengan mnulis jurnal ringan seperti ini hati dan pikiran pun terasa ringan entah knapa 😁
Sabtu, 21 Desember 2019
Jadi "cendol dawet" setiap akhir tahun karena overtourisme
9:17 AM
mung pujanarko
No comments
Wisata merupakan kebutuhan pokok dengan kata lain wisata merupakan kebutuhan primer.
Hal inilah yg membuat orang berduyun- duyun berangkat pergi berwisata ke berbagai destinasi yg di lihat di media2 sosial.
orang2 berlomba lomba mnuju tempat-tempat wisata seolah berlomba-lomba mnuju kebaikan, kebaikan diri sendiri dan keluarga maksudnya.
sy mnulis ini karena ini mau (jelang) tahun baru. di mana jelang liburan akhir tahun pasti adalah dambaan orang untuk berwisata.
sudah siapkah kita menjadi "cendol dawet".
menjadi cendol akibat overtourism. menjadi cendol dawet di berbagai destinasi wisata di tahun baru.
marilah kita berlomba-lomba menjadi cendol di tempat wisata yg overtourism secara berduyun-duyun dan beramai-ramai seperti laron mnuju cahaya.
toh men "cendol" di berbagai tempat wisata yang overtourisme adalah membelanjakan uang kita juga.
kita belanja uang banyak untuk mencendol (menjadi cendol) di berbagai destinasi wisata.
semua kita lakukan demi medsos.
demi asal jangan kurang piknik.
demi wisata yg jadi kebutuhan primer.
demi wisata yg sudah jadi kebutuhan pokok kitapun menjadi "cendol dawet" karena overtourisme di berbagai destinasi wisata.
😄😄😆😃
Hal inilah yg membuat orang berduyun- duyun berangkat pergi berwisata ke berbagai destinasi yg di lihat di media2 sosial.
orang2 berlomba lomba mnuju tempat-tempat wisata seolah berlomba-lomba mnuju kebaikan, kebaikan diri sendiri dan keluarga maksudnya.
sy mnulis ini karena ini mau (jelang) tahun baru. di mana jelang liburan akhir tahun pasti adalah dambaan orang untuk berwisata.
sudah siapkah kita menjadi "cendol dawet".
menjadi cendol akibat overtourism. menjadi cendol dawet di berbagai destinasi wisata di tahun baru.
marilah kita berlomba-lomba menjadi cendol di tempat wisata yg overtourism secara berduyun-duyun dan beramai-ramai seperti laron mnuju cahaya.
toh men "cendol" di berbagai tempat wisata yang overtourisme adalah membelanjakan uang kita juga.
kita belanja uang banyak untuk mencendol (menjadi cendol) di berbagai destinasi wisata.
semua kita lakukan demi medsos.
demi asal jangan kurang piknik.
demi wisata yg jadi kebutuhan primer.
demi wisata yg sudah jadi kebutuhan pokok kitapun menjadi "cendol dawet" karena overtourisme di berbagai destinasi wisata.
😄😄😆😃
Selasa, 10 Desember 2019
Reuni HI UNEJ Angkatan '93 diadakan di Kota Semarang Bulan Desember 2019
6:08 AM
mung pujanarko
No comments
Meskipun para alumni dari Universitas Negeri Jember (UNEJ), namun tempat reuni dipilih di Semarang karena letak geografisnya yang di tengah. Jadi para alumnus HI UNEJ angkatan '93 yang berdomisili di Barat dan di Timur bisa merapat ke Tengah.
*Acara Reuni HI 93*
*Sabtu 7/12/2019*
1. Jam 9-11 lumpia gang lombok
2. Jam 11-12 photo di taman Kota Lama Semarang di taman Sri Gunting, Gereja Belenduk, Gedung Asuransi Jiwasraya).
3. Jam 12-14:30 maksi dan sholat di resto Gula Jawa, Semarang.
4. Jam 15:00 - 17:00 photo session di lawang sewu dan klenteng.
5. 17:30 - 19:00 rumah Ika
6. 19:30 - 21:00 makan malam di angkringan sambil nyanyi.
7. 21:30 ~ acara bebas. Tidur di rumah Ika dan Yani. Atau menguiap di hotel di Semarang.
*Hari Minggu 8/12/2019*
1. 06:00 - 09:00 mandi dan sarapan soto di rumah Ika
2. 09:00 ~ farewell dan acara bebas
Begitulah acara reuni angkatan '93 HI UNEJ yang disyukuri oleh semua peserta alumni HI UNEJ angkatan '93 yang ikut reuni.
foto dan video saat acara Reuni HI UNEJ 93 di Semarang :
Jumat, 29 November 2019
Baksos Universitas Jayabaya di Sekolah Alam di Bantar Gebang
8:59 AM
mung pujanarko
No comments
Kegiatan Bakti Sosial dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat digelar oleh Universitas Jayabaya, dalam hal ini oleh beberapa fakultas yakni : Fakultas Psikologi bersama Fakultas IImu Komunikasi, FISIP, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya di Sekolah Alam Tunas Mulia di kawasan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat hari Jumat 29/11/2019.
Pihak Sekolah Alam Tunas Mulia yang diwakili oleh Bapak Nadam dan Bapak Juwarto selaku ketua Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia menyambut baik kegiatan bakti sosial dalam rangka pengabdian kepada masyarakat Universitas Jayabaya di Sekolah Alam Tunas Mulia di Bantar Gebang.
Pengurus Sekolah Alam Tunas Mulia di Bantar Gebang ini juga menyatakan bahwa sekolah alam ini ingin mandiri untuk mengajarkan ilmu bagi anak- anak di sekitar tempat pembuangan sampah akhir di Bantar Gebang ini.
Dalam bakti sossial ini pengurus sekolah alam Tunas Mulia menyatakan apresiasinya kepada Universitas Jayabaya, apalagi dengan adanya dua mahasiswa dari alumni Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang yang bisa berkuliah di universitas Jayabaya hingga lulus menjadi sarjana, dimana tadinya keduanya berasal dari siswa sekolah alam tunas mulia di Bantar Gebang ini.
Dalam acara ini hadir pula Masnah S.Psi yang telah menamatkan studi dari Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya dan kini sudah bekerja mandiri dengan membuat sekolah di Bantar Gebang mulai dari PAUD sampai SMP bernama Sekolah Taman Bacaan Umum Al Ikhlas di dekat lokasi TPA (tempat pembuangan sampah akhir) Sumur Batu, di Bantar Gebang.
Turut hadir dalam kegiatan Bakti Sosial dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat di Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang ini Dekan Fakultas Psikologi Dr Widura bersama jajaran dosen psikologi, dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya Dra. Hj.Dewi Setyarini, M.S bersama jajaran dosen Fakultas ilmu Komunikasi, serta perwakilan dosen Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan perwakilan Dosen FISIP Universitas Jayabaya. (red)
Sabtu, 16 November 2019
Kurang Kerjaan vs Banyak Kerjaan
9:48 AM
mung pujanarko
No comments
Kurang kerjaan. Begitu mungkin yang ada dalam benak orang ketika melihat ada orang lain yang masih sibuk ber medsos.
Mengisi status di medsos bisa dianggap sebagai kurang kerjaan. Apa bisa dianggap waktu yang berguna bila dihabiskan untuk update status melulu, padahal tidak ada hal yang urgent atau penting untuk diunggah.
Banyak kerjaan, berarti orang yang banyak kerjaan itu seolah hidupnya ditelan pekerjaan.
Ada seorang ayah yang dari awal menikah hingga punya anak 2, hidupnya jika dikalkulasi banyak dihabiskan di luar kota untuk bekerja mencari nafkah
Saudara, bekerja mencari nafkah tidaklah salah. Namun ketika si ayah tersebut menua, mungkin waktu yang hilang dulu untuk membimbing anaknya akan dirasakannya ketika tua.
Anaknya pun akan mengingat perilaku ayahnya yang waktunya hanya habis untuk bekerja saja.
Sedikitnya waktu dan kesempatan dalam membimbing anakna, sedikitnya waktu untuk mengarahkan anaknya.
Waktu membimbing anak ada pada rentang usia anak balita hingga bisa dilepas jelang dewasa, yang harusnya bisa diisi dengan masukan ilmu bimbingan akhlak rohani dan contoh-contoh suri tauladan hidup bermasyarakat.
Jika ayah itu terlalu sibuk beketja, dan bekerja saja dengan secuil waktu buat keluarga dan anaknya maka kelak tua akan menyesal jua.
Ketika dia tua, maka yang diingat anaknya adalah betapa ayahnya yang pemarah, pahit hidupnya yang ditelan pekerjaan, sehigga mungkin sampai rumah hanya tersisa kemarahan sang ayah yang dibawanya dari alam pekerjaannya.
Sungguh tragis. Jika kenangan anaknya hanyalah kemarahan ortu yang mendominasi rentang waktu didiknya.
Kurang kerjaan, adalah ketika bermedsos hanya berisi nyinyiran rasa iri terhadap hidup orang lain.
Kurang kerjaan adalah ketika bermedsos hanya ada tujuan pamer. Kurang kerjaan jika status medsos isinya keluhan yang membingungkan.
Kurang kerjaan jika kurang pengetahuan tapi nekad menyebar hoax.
Membaca medsos bukan berarti membaca pengetahuan.
Pengetahuan didapat karena banyak membaca pengetahuan yang bermanfaat.
Kondisi minat baca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. (*)
Kamis, 14 November 2019
Setelah Lulus Kuliah, Menjadi Wirausahawan (Buka Bisnis) atau Bekerja ?
10:51 AM
mung pujanarko
No comments
Setelah lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana, kini lulusan baru dihadapkan dengan kenyataan hidup, yakni mau apa setelah lulus kelak dari bangku perkuliahan ?
Apakah ingin bekerja di perusahaan swasta, ataukah mencoba peruntungan daftar pns, ataukah anda ingin berwira usaha atau buka bisnis. Jika ingin membuka sebuah usaha, maka usaha apa yang akan anda tekuni, atau anda jalankan.
Pertanyaan sederhana
ini akan dijawab oleh beberapa mahasiswa berikut ini :
1. Nama saya Santya, setelah lulus saya ingin
mencari pekerjaan terlebih dahulu karena saya ingin mecari pengalaman bekerja
di dunia kerja setelah itu ketika saya memiliki gaji yang cukup, mungkin saya
akan membuka usaha kecil seperti membuka jastip barang-barang dari luar negeri. Jika saya pun setelah saya lulus ingin bekerja di perusahaan swasta televisi
atau bidang penyiaran. Jika saya bekerja dibidang penyiaran televisi saya ingin
mengubah diri menjadi pemberani bicara di depan umum. Jika saya misalkan
menjadi produser maka saya akan mengubah seorang talent tanpa gimmick. Gimmick yang
artinya seorang talent tanpa berpura-pura pacaran dengan artis lain sedangkan
artis itu dikenyataan realnya tidak berpacaran hanya sekedar berteman.
2. Nama saya Donny Rendi. Setelah lulus dari
bangku perkuliahan, saya ingin bekerja terlebih dahulu. Bila diperbolehkan oleh kesempatan, maka saya lebih ingin bekerja pada perusahaan/startup kecil. Disana saya ingin
berkembang bersama perusahaan tersebut, saling berjuang untuk memajukan
perusahaan tersebut. Saya ingin mendorong perusahaan tersebut melalui keahlian
saya dalam bidang fotografi dan videografi. Setelah saya merasa sudah memiliki
pengalaman dan modal yang cukup, saya ingin mengasah kemampuan fotografi dan
videografi saya. Saya ingin membangun sebuah startup kecil dalam bidang
fotografi,videografi ataupun advertisement.
3. Nama saya Regita Intan. Setelah lulus dari
bangku kuliah, saya ingin mengembangkan passion saya di bidang menulis dan MC. Saya
juga ingin mencoba hal baru seperti bekerja di salah satu perusahaan untuk
melatih saya bekerja dalam tekanan. Saya juga memiliki keinginan untuk membuka
bisnis di bidang makanan dan minuman yang sedang kekinian dan memiliki peluang
yang cukup besar. Setelah itu saya akan melanjutkan tanggung jawab saya sebagai
anak untuk melanjutkan usaha yang dibangun oleh keluarga.
4. Nama saya Yonny Deswita Khairina jika sudah lulus nanti saya ingin bekerja di perusahaan swasta terlebih dahulu sekaligus untuk mengumpulkan modal untuk membuka usaha sendiri dibidang kuliner atau event organizing juga saya ingin menjadi seorang motivator.
Begitulah sekiranya pandangan dari beberapa mahasiswa dalam memilih masa depannya. (*)
4. Nama saya Yonny Deswita Khairina jika sudah lulus nanti saya ingin bekerja di perusahaan swasta terlebih dahulu sekaligus untuk mengumpulkan modal untuk membuka usaha sendiri dibidang kuliner atau event organizing juga saya ingin menjadi seorang motivator.
5. Nama saya Lioni Nofita, setelah lulus
nanti saya akan langsung ingin bekerja di perusahaan yang sesuai dengan passion
saya dan menambah pengalaman baru lagi untuk bekal kedepannya, selain itu saya
ingin membahagiakan keluarga saya dengan segala perjuangan dan kerja keras yang
telah saya lakukan selama ini. Banyak pengalaman baru yang saya dapat dari
kuliah sambil bekerja, dan ini merupakan bekal untuk saya agar dapat lebih baik
lagi kedepannya.
6. Tri edca oktaviani, setelah lulus
kuliah nanti saya inggin membangun passion saya dibidang modelling, dan terjun
langsung menjadi artis, setelah sukses saya akan membuka usaha bisnis seperti
dunia kuliner, karna dunia kuliner itu sendiri banyaknya menguntungkan peluang. Begitulah sekiranya pandangan dari beberapa mahasiswa dalam memilih masa depannya. (*)
Senin, 11 November 2019
Studium General Jayabaya 2019
9:11 AM
mung pujanarko
No comments
Kerjasama empat fakultas di Universitas Jayabaya menghasilkan event Studium Generale yang dihelat pada hari Rabu (13 /11) di kampus Universitas Jayabaya, Pulomas Jakarta.
Empat fakultas yang bekerja sama mengadakan Studium Generale ini adalah : Fakultas Hukum, FISIP, FIKOM dan Fakultas Psikologi.
Studium Generale kali ini bertema Living and Sharing Together In Digital Era, dimoderatori oleh Wakil Rektor I Universitas Jayabaya Dr. Ika Yuliasari, M.Si.
Studium Generale ini diadakan oleh Universitas Jayabaya digelar di lantai V Gedung Rektorat, menghadirkan para Narsum atau narasumber yaitu Akiko Horiba, Ph.D. dari The Sasakawa Peace Foundation sebagai narsum utama, kemudian juga menghadirikan Dr. Widura Imam Mustopo dari Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya, dan Drs. Imam Mahrudi, M.Si dari Fisip Universitas Jayabaya, serta
Galih Geraldi dari alumni Fikom Jayabaya dan juga narsum Dr. Yurisa Martanti, MH., MKn dari Fakultas Hukum Universitas Jayabaya.
Dalam paparannya Akiko Horiba, Ph.D. membahas pentingnya perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Kemudian Dr. Widura membahas mengenai bagaimana menangkal hoax dan menyikapi adanya fake news yang beredar, dimana setiap pribadi bisa menangkalnya dalam perspektif psikologi.
Drs Imam Mahrudi membahas sejarah tentang keberagaman (diversity) bangsa-bangsa di dunia yang merupakan kepastian kehidupan internasional.
Sementara Dr. Yurisa Martanti, MH., MKn dari Fakultas Hukum Universitas Jayabaya membahas mengenai implementasi aspek hukum yang relevan dengan digital era yakni UU ITE.
Narasumber Galih Geraldi S.I.Kom selaku praktisi kehumasan juga menyoroti bagaimana sebaiknya megenali informasi hoax yang beredar dan juga mengantisipasi penyebaran fake news, karena hoax dan fake news merupakan penyimpangan (deviations) di era kebebasan informasi.