cari kata

Kamis, 18 Juni 2020

EDC di masa Pandemi




EDC adalah Everyday carry. Saya penggemar EDC atau 'Everyday carry EDC enthusiast' yang biasa membawa alat-alat edc saya setiap hari berangkat ke luar rumah.

EDC setiap orang tidaklah sama, tidak harus sama dan seragam. Karena edc adalah personal. 

Masing-masing orang bisa berbeda edc-nya.

Edc saya tergantung dari kebutuhan saya sehari-hari.

Lalu apa sih pentingnya edc ?

Sejak kapan ada edc ?

Edc ada mungkin sejak awal adanya makhluk manusia di muka bumi.

Awalnya, manusia yang hidup di jaman batu sudah menggunakan alat alat praktis untuk mempermudah cara hidupnya.




Alat-alat atau perkakas dari batu sudah dibuat manusia awal di muka bumi. Perkakas batu ini biasanya dibuat tajam sebagai alat pemotong dan pengiris.




Seperti yang saya miliki serta temukan adalah dua buah "edc jaman batu" yang banyak ditemukan sebagai sisa-sisa penanda peradaban manusia awal di jaman batu. 

Di jaman batu alat2 buatan manusia awal terlihat primitif, ya namanya saja jaman batu (stone age) pasti jaman batu alat-alat yang diciptakan manusia jaman batu ya dari batu.





Beda jika sudah masuk jaman perunggu, jaman logam, saat jaman logam tentu manusia sudah membuat perkakas dari logam.

Jadi menurut saya edc sudah dibawa manusia sejak awal manusia hidup di jaman batu. Makhluk manusia identik dengan kepintaran menciptakan alat.

Itu batu dibentuk menjadi bilah yang tajam oleh manusia jaman batu. Itu bukan hanya batu yang dipukul-pukulkan ke buah untuk membuka isinya. 

 Itu batu dibentuk secara akal, diciptakan sebagai alat, dibuat tajam pinggirnya agar mungkin bisa dipakai pada pekerjaan sehari-hari pada era manusia jaman batu.

Pada perkembangan jaman edc pasti ada pisau lipat sebagai edc dasar.

EDC Ku

Untuk edc saya, saya boleh egois. Edc saya boleh dong gak sama dengan orang lain.





Karena saat ini era pandemi maka edc saya pun menyesuaikan situasi dan kondisi. 

 Saya bawa masker new normal, dompet praktis-taktis pelindung rfid. Kemudian tetap jam tangan seiko sport5 automatic non batrei. Smartphone dan powerbank. Gantungan kunci edc minitools, pisau lipat tang kecil, pisau koin, dan senter mini.



Pisau koin yang tajam, handal dan praktis untuk gantungan kunci.



Ini semua edc saya bawa melekat di badan, saya masukkan kantung baju -celana.

Saya pakai dompet praktis-taktis aluminium pelindung rfid yang ringkas.




Karena harus sedia payung sebelum hujan 🙂 maka sy bawa pula Payung kecil, raincoat serbaguna serta wadah air minum, bisa disimak pula di https://mung-pujanarko.blogspot.com/2020/03/edc-ku.html?m=1


Saya juga andalkan sebuah lampu kompak untuk kegiatan outdoor.

 Untuk Mengisi daya solar cell lampu kompak (compact lamp) ini mudah. Ini lampu cukup bagus dan penting bagi saya untuk dipakai, karena pakai 3 sumber daya :  baterai AA, cas usb, dan solar cell. Terlihat indikator lampu nyala saat solar cell ngisi disinari srengenge. 



Multitools juga saya andalkan hanya sebagai perkakas saja. Menurut saya, di manapun kita (saya) berada, saya kudu siap sedia alat - alat untuk membantu memudahkan pekerjaan atau bila sangat dibutuhkan. 




Masker newnormal, pisau lipat edc multitools, senter mini LED, hand sanitizer biru dan lampu, semua serba biru. EDC minimalis era pandemi.


Ada yang bilang jika di rumah setidaknya minimal kudu ada 12 jenis alat untuk memudahkan pekerjaan rumah yang urgen, yaitu: palu, obeng +-, tang, gergaji, ukuran meter, kunci pas set, kunci inggris, kunci L, obeng testpen (wajib ada di rumah/ kendaraan), dan senter (vital), gunting yang bagus, dan jangan lupa tangga yang baik dan kuat (tangga 2 kaki aluminium).





Demikianlah share edc-ku di masa pandemi.🙏🤗🙂
Untuk ulasan tentang senter kelingking bisa disimak di sini.


Selasa, 09 Juni 2020

Ronda Malam Bersama Warga Saat Pandemi




Pada hari Sabtu Malam Minggu (6/6) saya dan warga kampung sawah tempat RT domisili saya melaksanakan kegiatan ronda malam.

Meski di tengah pandemi covid 19 namun tak membuat warga patah semangat dalam menjalankan aktivitas ronda demi keamanan lingkungan RT.

Aktivitas sosial seperti ronda demi sistem keamanan lingkungan perlu digiatkan meskipun sedang ada pembatasan sosial, karena ronda siskamling penting untuk membangkitkan rasa persaudaraan antar warga dan memupuk jiwa sosial warga.

Rabu, 03 Juni 2020

10 Tips Hidup Sehat

Ijin saya repost dari wag

Pemantapan Iman, Ilmu dan Amal Soleh, Rabu Tgl 11Syawal 1441H/03/05/20

      T E M A/J U D U L
10 Tips Hidup Sehat Dan Panjang Umur, Terhindar Dari Covid 19 Cara Nabi Muhammad SAW

Ya Ahbabal Kirom,
Kebanyakan orang bilang sehat itu mahal, padahal sebenarnya yang mahal adalah ketika kita sudah sakit, entah sakit ringan atau berat. Karena itu sangat penting bagi setiap orang untuk tetap menjaga kesehatan tubuhnya, sehingga bisa terhindar dari covid 19 atau berbagai  macam penyakit.

Ya Ahbabal Kirom,
Berikut ini ada beberapa tips hidup sehat ala Nabi Muhammad SAW agar, kita terhindar dari covid 19 atau berbagai macam penyakit, yaitu :

1. *Cepat Tidur Dan Cepat Bangun, Jangan Begadang Bila Tak Ada Perlunya.* Begadang jangan banyak begadang, karena akan merusak badan, pikiran, jiwa, dan mental.
Karna Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk begadang, hal itu yang menyebabkan beliau melarang makan dan berbincang setelah waktu salat isya. Jika waktunya untuk tidur datang, maka beliau akan cepat tidur. Waktu yang tepat untuk tidur di malam hari kira-kira sesudah istirahat salat isya, yakni sekitar pukul 21.00 dan bangun pukul 2.30 atau jam tiga atau jam empat utk sholat tahajud hingga menjelang waktu subuh.

2. *Istiqomah Berpuasa Sunah.*
Puasa secara tidak langsung dapat menyembuhkan seseorang dari berbagai macam penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, asma dan gangguan saluran pernapasan serta berbagai penyakit lainnya. Puasa dianggap sebagai senjata ampuh untuk meningkatkan imunitas tubuh serta mengatasi penyakit.

3. *Tidak Mudah Marah, Cerdas Mengendalikan Emosional.*
Tingkat kekuatan seseorang tidak terletak pada jasad atau tubuh, melainkan kebersihan jiwa. Tidak mudah marah menunjukkan bahwa kita memiliki kestabilan emosi yang baik, sehingga kita juga tidak akan mudah stres. Ini akan berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh. Harus selalu salam, sapa dan senyum. Apalagi kalau dpt kiriman tausiyah yg baik, kita harus tetap tersenyum jangan marah, emosi dan menghitung-hitung sudah berapa kali yah dpt kiriman tausiyah.

4. *Rajin Menjaga Kebersihan Badan, Pakaian, Tempat Dan Makanan.*
Rasulullah senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap hari Kamis atau Jumat beliau memotong kuku, mencukur rambut halus di pipi, mandi dan tidak lupa memakai wewangian serta bersisir setiap hari. Beliau juga selalu menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan cara bersiwak atau sikat gigi.

5. *Menjaga Pola Makan Sehat, Halal, Thoyyib Dan Tdk Tergesa-Gesa.*
Rasulullah makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, artinya beliau tidak berlebihan dan selalu teratur dalam mengkonsumsi makanan. Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, dan ini terbukti secara medis.

6. *Gemar Berolahraga Dan Beraktifitas.*
Rasulullah pernah melakukan olahraga seperti lomba lari, berkuda, bergulat dan juga memanah. Beliau mengetahui manfaat dan pentingnya olah raga bagi kebugaran dan kesehatan tubuh.

7. *Gemar Berjalan Kaki, Tiada Hari Tanpa Gerak.*
Rasulullah selalu berjalan kaki menuju tempat-tempat yang memang masih bisa ditempuh dengan perjalanan kaki. Seperti saat menuju masjid, menuju pasar, ziarah,  mengunjungi rumah para sahabat dan sebagainya. Berjalan kaki dapat membuat kita berkeringat sehingga pori-pori tubuh terbuka dan melancarkan peredaran darah.

8. *Gemar Bersodaqah, Menolong, Membantu Dan Memberi.*
Saat kita memberi kpd pertolongan kpd seseorang, berarti kita sedang mengeluarkan toksin-toksin negartif pada dirinya. Semangkin sering membantu, akan bersih toksin-toksin negatif pada dirinya.

9. *Selalu berdoa mohon kesehatan.*
Tidak ada yg bisa merubah takdir, ketetapan, ketentuan dalam hidup, kecuali dg berdoa.

Oleh karna itu berdoalah minta kesehatan, keselamatan dan kebahagian hidup dunia akhirat.

10. *Perbanyak Silaturahmi Atau Silaturahim.*
Wallahu'alam.

penulis: Ustadz Sulaiman (Polres Jkr Brt)
editor: Firdaus

Senin, 25 Mei 2020

PANTAI BANDE ALIT MEDIO TAHUN 1996/1997




Lembaran hitam putih Foto jaman dulu ini diambil sekira th 1996/1997.

Lokasi di taman nasional meru betiri mnuju rawa cangak - bande alit, perbatasan jember - banyuwangi.

Lembaran foto hitam putih...aku coba ingat lagi

Seperti dalam teks lagu :

Dimanapun kalian berada
'Ku kirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku
Dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku



Mung Pujanarko bersama Jeep CJ5 miliknya pada tahun 1996



Foto-foto diatas ini diambil gambarnya/dijepret pada tahun 1996/1997 di Pantai Bande Alit, Jember, Jawa Timur Foto oleh : Mung Pujanarko






Foto saya tahun 2006 di depan UNIDA Bogor


Di pantai kerang ciheru indah di lintas pantai Tanjung Lesung


Kamis, 30 April 2020

Family






Saya menikmati mengunggah moment kehidupan saya dan keluarga saya dalam blog saya yang saya jadikan sebagai jurnal pribadi ini.

Saya menikmati menjadi blogger meskipun tidak ada yang baca ataupun berkunjung ke blog saya ini, saya bahagia karena saya bebas dari medsos.

Saya tak punya akun fb, tidak aktif di twitter, kosong di instagram, dan bebas dari sering komen di wa.

Pokoknya saya hanya blogger saja, dimana jurnal ini untuk bigdata pribadi.

Inilah indahnya menjadi blogger yang lowkey saja tanpa harap reward atau apresiasi dari netizen.

😃😄

Curriculum Vitae => Daftar Riwayat Hidup (DRH)

Berikut Curriculum Vitae => Daftar Riwayat Hidup (DRH)
Mung Pujanarko, S.Sos., M.I.Kom




Menyenangkan punya blog pribadi sebagai jurnal pribadi.

Saya bisa mengunggah apapun karena medsos saya belum terlalu aktif posting.

Saya mengunggah Curriculum Vitae Mung Pujanarko, S.Sos., M.I.Kom  agar bisa melacak kembali sewaktu-waktu saya butuhkan.















Curriculum Vitae (CV) adalah ringkasan komprehensif tentang pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan seseorang.
Informasi yang Biasa Dicantumkan dalam Curriculum Vitae
Data Diri: Nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan alamat email profesional. 
Riwayat Pendidikan: Urutan pendidikan dari yang terakhir, termasuk nama institusi, jurusan, tahun lulus, dan pencapaian akademik. 
Pengalaman Kerja: Riwayat pekerjaan sebelumnya, diurutkan dari yang terbaru. 
Keterampilan: Keterampilan profesional dan teknis yang relevan dengan posisi yang dilamar. 
Prestasi dan Penghargaan: Pencapaian akademik atau profesional yang dapat memperkuat lamaran Anda. 
Publikasi, Proyek, dan Portofolio: Jika relevan dengan bidang pekerjaan atau penelitian.  (*)



Rabu, 22 April 2020

Sambut Bulan Puasa, PPWI Akan Adakan Diklat Jurnalistik Ramadhan 1441




Jakarta – Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN-PPWI) kembali membuka pendaftaran peserta untuk mengikuti Diklat Jurnalistik Ramadhan 1441 H. Kegiatan diklat ini dimaksudkan untuk menemani warga mengisi waktu saat menjalankan ibadah puasa di Bualn Ramadhan yang sudah di ambang pintu ini.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Diklat Jurnalistik PPWI, Agung Jepriyansyah, kepada media ini, Rabu, 22 April 2020.

 "Setelah sukses menyelenggarakan Diklat Jurnalistik Corona angkatan 1 dan 2, PPWI akan meneruskan kegiatan yang sama dikaitkan dengan momentum bulan puasa Ramadhan ini. Kegiatan ini juga kurang-lebih sama situasinya, yakni dalam rangka mengisi masa-masa stay at home akibat pandemi Covid-19," ujar Agung yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PPWI Ogan Komering Ilir (OKI).

Sementara itu, Ketua Umum Wilson Lalengke, mengatakan bahwa mengisi waktu luang di masa-masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan kegiatan positif dan bertujuan meningkatkan kualitas diri pasti lebih baik dan bermanfaat. Kegiatan ini juga adalah untuk menggalang dana yang akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan, terutama di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.

"Daripada waktu habis terbuang percuma selama dipaksa tinggal di rumah, akibat bencana Covid-19 lebih baik kita belajar sambil beramal. Belajar jurnalistik sambil membantu warga yang terdampak kebijakan stay at home,” ujar Wilson.

Kegiatan Diklat dengan durasi tiga hari itu didesain untuk menghasilkan wartawan dan pewarta warga yang cerdas, handal, dan mumpuni di bidang jurnalistik. Peserta diklat akan diberikan materi terkait Dasar-dasar Bahasa Indonesia, Cara Praktis Membuat Berita/Artikel, Editing atau Penyuntingan Artikel, dan Cara Praktis Mengunggah Berita di Media Online.

Proses belajar-mengajar pada Diklat Jurnalistik Ramadhan akan dimulai pada hari Jum'at, 24/4/2020, sampai dengan tanggal 26 April 2020. Semua donasi yang terkumpul, akan kembali di salurkan kepada warga yang terdampak Covid-19.

Terkait teknis program, jadwal, dan syarat pendaftaran, prosedurnya sama dengan yang terdahulu, seperti yang pernah diadakan Diklat Jurnalistik Corona di angkatan pertama dan kedua. Detilnya sebagai berikut:

Waktu Pelaksanaan Diklat:
Tanggal 24 – 26 April 2020, pada pukul 09.30 – 12.00 WIB setiap harinya.

Waktu Pendaftaran:
Sejak informasi ini disebarluaskan sampai dengan kegiatan diklat akan dimulai atau saat kuota 30 orang peserta terpenuhi.

Materi Diklat:
- Dasar-dasar Bahasa Indonesia
- Cara praktis membuat berita (hard/straight news)
- Editing (penyuntingan) artikel/berita
- Cara praktis mengunggah berita di media online (www.pewarta-indonesia.com)

Peserta:
- Wartawan/jurnalis
- Pelajar/Pembelajar
- Masyarakat umum
- Maksimal 30 orang per kelas

Tempat diklat:
Belajar dari rumah masing-masing melalui jaringan online (WhatsApp Classroom, Zoom Avis-Classroom)

Jadwal materi diklat:
- Hari pertama: Dasar-dasar Bahasa Indonesia, Cara praktis membuat berita
- Hari kedua: Editing/penyuntingan berita/artikel
- Hari ketiga: Cara praktis mengunggah berita di media online

Biaya (donasi):
Setiap peserta diharapkan untuk memberikan donasi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah saja). Seluruh dana yang terkumpul akan dikelola oleh team PPWI untuk disalurkan kepada warga masyarakat yang kesulitan bahan pangan selama menjalani masa bencana Covid-19.

Metode kegiatan diklat:
1. Transfer donasi Diklat Jurnalistik Corona sebesar Rp. 100.000,- ke rekening Bank BNI Cabang Senayan, Nomor Rekening: 0243142926, Atas Nama: Persatuan Pewarta Warga Indonesia.
2. Kirimkan nomor WA Anda bersama bukti transfer donasi ke Sdr. Agung Jepriansyah (+62-857-8992-5565) untuk kemudian dimasukkan ke dalam kelas WA Diklat Jurnalistik Ramadhan, informasikan kelas yang diinginkan (pagi atau siang).
3. Setiap peserta hadir online sesuai jadwal yang dipilihnya saat mendaftar untuk mengikuti pembelajaran online.
4. Materi tertulis dan rekaman suara akan disampaikan melalui jaringan WhatsApp Classroom-nya untuk dipelajari, dimengerti, dan dipahami.
5. Selanjutnya peserta dapat mengajukan pertanyaan, baik tertulis maupun rekaman suara untuk diberikan penjelasan maupun didiskusikan bersama rekan sekelasnya.
6. Penugasan, praktek menulis sesuai materi yang baru saja diberikan dan didiskusikan, dan dikumpulkan saat itu juga.
7. Pemberian tugas PR, praktek menulis untuk dikerjakan seusai jam belajar online.

Narasumber/Trainer:
- Wilson Lalengke (Ketua Umum PPWI, Pimred KOPI)
- Mung Pujanarko (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya, Pimred Penanegeri.Com)
- Simon Syaefudin (Wartawan Senior, mantan redaktur Republika)

Fasilitas:
- Sertifikat Diklat dari PPWI Nasional (E-Sertifikat).
- Akses menjadi penulis di Koran Online Pewarta Indonesia dan Jaringan PPWI Media Group.
- Menjadi anggota Komunitas PPWI Nasional dan di daerah masing-masing.
- Kesempatan beramal bagi sesama warga bangsa Indonesia di masa sulit bencana Covid-19.

Silahkan manfaatkan peluang belajar jurnalistik, sambil mengisi waktu luang yang ada. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Agung di nomor WA: 0857-8992-5565. (APL/Red)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons