EDC adalah Everyday carry. Saya penggemar EDC atau 'Everyday carry EDC enthusiast' yang biasa membawa alat-alat edc saya setiap hari berangkat ke luar rumah.
EDC setiap orang tidaklah sama, tidak harus sama dan seragam. Karena edc adalah personal.
Masing-masing orang bisa berbeda edc-nya.
Edc saya tergantung dari kebutuhan saya sehari-hari.
Lalu apa sih pentingnya edc ?
Sejak kapan ada edc ?
Edc ada mungkin sejak awal adanya makhluk manusia di muka bumi.
Awalnya, manusia yang hidup di jaman batu sudah menggunakan alat alat praktis untuk mempermudah cara hidupnya.
Alat-alat atau perkakas dari batu sudah dibuat manusia awal di muka bumi. Perkakas batu ini biasanya dibuat tajam sebagai alat pemotong dan pengiris.
Seperti yang saya miliki serta temukan adalah dua buah "edc jaman batu" yang banyak ditemukan sebagai sisa-sisa penanda peradaban manusia awal di jaman batu.
Di jaman batu alat2 buatan manusia awal terlihat primitif, ya namanya saja jaman batu (stone age) pasti jaman batu alat-alat yang diciptakan manusia jaman batu ya dari batu.
Beda jika sudah masuk jaman perunggu, jaman logam, saat jaman logam tentu manusia sudah membuat perkakas dari logam.
Jadi menurut saya edc sudah dibawa manusia sejak awal manusia hidup di jaman batu. Makhluk manusia identik dengan kepintaran menciptakan alat.
Itu batu dibentuk menjadi bilah yang tajam oleh manusia jaman batu. Itu bukan hanya batu yang dipukul-pukulkan ke buah untuk membuka isinya.
Itu batu dibentuk secara akal, diciptakan sebagai alat, dibuat tajam pinggirnya agar mungkin bisa dipakai pada pekerjaan sehari-hari pada era manusia jaman batu.
Pada perkembangan jaman edc pasti ada pisau lipat sebagai edc dasar.
EDC Ku
Untuk edc saya, saya boleh egois. Edc saya boleh dong gak sama dengan orang lain.
Karena saat ini era pandemi maka edc saya pun menyesuaikan situasi dan kondisi.
Saya bawa masker new normal, dompet praktis-taktis pelindung rfid. Kemudian tetap jam tangan seiko sport5 automatic non batrei. Smartphone dan powerbank. Gantungan kunci edc minitools, pisau lipat tang kecil, pisau koin, dan senter mini.
Pisau koin yang tajam, handal dan praktis untuk gantungan kunci.
Ini semua edc saya bawa melekat di badan, saya masukkan kantung baju -celana.
Saya pakai dompet praktis-taktis aluminium pelindung rfid yang ringkas.
Karena harus sedia payung sebelum hujan 🙂 maka sy bawa pula Payung kecil, raincoat serbaguna serta wadah air minum, bisa disimak pula di https://mung-pujanarko.blogspot.com/2020/03/edc-ku.html?m=1
Saya juga andalkan sebuah lampu kompak untuk kegiatan outdoor.
Untuk Mengisi daya solar cell lampu kompak (compact lamp) ini mudah. Ini lampu cukup bagus dan penting bagi saya untuk dipakai, karena pakai 3 sumber daya : baterai AA, cas usb, dan solar cell. Terlihat indikator lampu nyala saat solar cell ngisi disinari srengenge.
Multitools juga saya andalkan hanya sebagai perkakas saja. Menurut saya, di manapun kita (saya) berada, saya kudu siap sedia alat - alat untuk membantu memudahkan pekerjaan atau bila sangat dibutuhkan.
Masker newnormal, pisau lipat edc multitools, senter mini LED, hand sanitizer biru dan lampu, semua serba biru. EDC minimalis era pandemi.
Ada yang bilang jika di rumah setidaknya minimal kudu ada 12 jenis alat untuk memudahkan pekerjaan rumah yang urgen, yaitu: palu, obeng +-, tang, gergaji, ukuran meter, kunci pas set, kunci inggris, kunci L, obeng testpen (wajib ada di rumah/ kendaraan), dan senter (vital), gunting yang bagus, dan jangan lupa tangga yang baik dan kuat (tangga 2 kaki aluminium).
Demikianlah share edc-ku di masa pandemi.🙏🤗🙂
Untuk ulasan tentang senter kelingking bisa disimak di sini.
0 komentar:
Posting Komentar