cari kata

Senin, 17 Februari 2014

Iptu Diah Safitri SH : Humas Senantiasa Membangun Citra Positif POLRI


Paur Subbag Humas Polres Bontang Iptu Diah Safitri SH sedang praktek menulis Quick News (17/2) dan Mung Pujanarko selaku Instruktur Diklat


Raut wajah Iptu Diah Safitri SH tampak serius ketika mengikuti sesi pelatihan Jurnalistik yang digelar oleh Mabes POLRI, Makin Grup serta  PPWI pusat di di Hotel Zurich, Balikpapan, Senin (17/2).

 Dalam pelatihan ini tampak Iptu Diah Safitri duduk baris kedua dan sesekali mencatat apa yang dijelaskan oleh instruktur pelatihan.


Tak lama kemudian Iptu Diah Safitri yang akrab dipanggil Iptu Diah inipun didaulat oleh Instruktur Mung Pujanarko, untuk maju kedepan guna diwawancarai sebagai bagian dari sesi pelatihan.


Dalam wawancara yang singkat terungkap bahwa memang Iptu Diah memilki motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan setiap tugas yang diperintahkan oleh atasan. Meski baru menjabat sebagai Paur Subbag Humas Polres Bontang selama 3 minggu, namun hal ini tak menyurutkan niat untuk menggali lebih dalam tentang kehumasan terutama tentang penulisan Humas.


“Sebagai Humas, kita harus bisa memberikan informasi yang up to date baik kepada pimpinan dan kepada wartawan, agar informasi tersebut akurat,”urai Iptu Diah ketika dalam wawancara pada pelatihan Jurnalistik di Hotel Zurich, Senin (17/2).


Lebih jauh Iptu Diah menyatakan bahwa dengan mengikuti pelatihan ini, dirinya ingin memperdalam ilmu jurnalistik itu sendiri.

Para peserta pelatihan menyempatkan diri berfoto bersama

“Meski susah-susah gampang namun setiap Humas harus menguasai ilmu Jurnalistik sebagai standar pelaporan berita,” pungkas Iptu Diah sembari tersenyum manis. (*)


Pelatihan Jurnalistik digelar oleh Polda Kaltim dan Makin Grup

Wilson Lalengke (berdiri) sedang memberikan materi pelatihan

Suasana pelatihan saat pembukaan


Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari anggota POLRI dari Polda Kalimantan Timur dan juga peserta dari krayawan Makin Grup mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar di Hotel Zurich, Jl. Jendral Sudirman, Balikpapan mulai tanggal 17 Februari 2014 sampai dengan tanggal 21 Februari 2014. Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah wawasan dan mengembangkan pengetahuan di bidang jurnalistik.

Menurut Kompol Sumarno yang sehari hari bertugas sebagai Kasubag Renmin Ditlantas Polda Kaltim, sebagai salah seorang peserta mengatakan bahwa selain karena tugas dari Mabes Polri, dalam pelatihan ini dirinya ingin memperoleh wawasan dalam bidang tulis-menulis.

“Saya ingin memperoleh wawasan dan pencerahan tentang bagaimana teknik menulis yang mudah cepat, dan akurat,” papar Kompol  Sumarno ketika ditemui di Hotel Zurich, senin (17/2).

Selain itu menurut Wilson Lalengke selaku ketua umum PPWI yang memberikan materi pelatihan menyatakan bahwa untuk urusan informasi sekarang ini dibutuhkan keahlian personal yang handal dalam menjaring dan menyebarkan informasi.
“Era sekarang ini adalah era informasi yang tidak terbatas, jadi diharapkan Humas bisa menjaring informasi dan menyebarkan informasi yang berguna bagi masyarakat luas,” tutur Wilson Lalengke.

Para instruktur dalam pelatihan ini adalah Wilson Lalengke, Msc, M.A, Mung Pujanarko, M.I.Kom, Danny Siagian, MM, MBA, Supadiyanto, M.I.Kom, dan Imam Suwandi S.Sos (Metro TV).(*)

Baca juga link :

http://media.kompasiana.com/new-media/2014/02/20/diklat-jurnalisme-warga-iv-di-balikpapan-636598.html

Diklat Jurnalistik Rakyat


Bagi masyarakat luas dari golongan apa saja yang berminat untuk mendalami bidang tulis-menulis, jurnalistik, maupun penulisan humas, maka anda dapat mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh sekretariat PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia). Pelatihan ini meliputi Quick News yakni bagaimana kita menulis secara cepat, akurat dan menggunakan kaidah Bahasa Indonesia Jurnalistik, kemudian ada teknik quick photo yakni bagaimana cara membuat foto yang baik secara cepat, dan quick video yakni membuat tayangan video secara faktual dan aktual juga ada sesi quick online yakni teknik memanfaatkan segala jenis media online secara cepat dan mengikuti etika serta hukum yang berlaku.

Untuk jelasnya peminat dapat menghubungi Sekretariat PPWI

Yeni Herliani di  081 277 540 997

Tempat pelatihan berlangsung di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat

Jumat, 14 Februari 2014

Mahasiswa FIKOM Jayabaya Salurkan Bantuan Korban Banjir Jakarta




Perwakilan mahasiswa FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi) Universitas Jayabaya terjun langsung menyalurkan bantuan untuk para korban Banjir di Kawasan Kampung Pulo Jakarta Timur, Selasa (28/1). Bantuan  yang disalurkan oleh para mahasiswa FIKOM Jayabaya ini terdiri dari pakaian layak pakai, perlengkapan sekolah, selimut, obat-obatan, dan bahan makanan kering siap saji.
“Kami sengaja memilih menyalurkan bahan makanan kering siap saji agar tahan lama di Posko Pengungsian di RW III Kampung Pulo Jakarta Timur ini, sementara untuk para adik-adik siswa ada paket alat tulis, mungkin ini bisa sedikit meringankan,” tutur Bangkit Nugroho (19) selaku Ketua BPM ( Badan Perwakilan Mahasiswa ) FIKOM  Jayabaya di Posko Pengungsian Kampung Pulo, Jakarta Timur (28/1).
Bantuan langsung disalurkan di Posko RW III di Kampung Pulo Jakarta Timur dan diterima oleh warga serta Sekretaris RT 02/RW III Iwan (40). Iwan menyatakan bahwa setelah sempat surut ternyata, pada Selasa (28/1) air mulai naik lagi seiring dengan derasnya aliran air sungai ciliwung.”Air sempat surut namun, naik lagi semalam “ tutur Iwan.
Aksi penyaluran bantuan para mahasiswa FIKOM ini murni dari hasil swadaya para mahasiswa “Kami mencari dan menampung sumbangan pakaian, alat tulis, selimut , obat-obatan dan makanana kering siap saji dari para rekan mahasiswa, kemudian setelah cukup banyak terkumpul ini ada 9 dos besar, langsung kami bawa ke Kampung Pulo untuk disalurkan ke Posko di RW III ini, karena kita lihat Posko ini masih belum banyak menerima bantuan dibanding Posko lainnya,“ ujar Bangkit Nugroho yang disertai oleh rekan-rekannya yakni Ray Farhan (19), Rizki Mardiansyah (19) juga didampingi oleh Pembantu Dekan III Bagian Kemahasiswaan Mung Pujanarko. (*)

Kamis, 23 Januari 2014

Januari, Hujan tak kunjung Berhenti, Jam Kuliah Terpaksa diganti


Hujan sepanjang hari di bulan Januari ini menjadi kondisi yang relatif sulit bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat Ibu Kota DKI. Di Jakarta akibat banjir, jumlah pengungsi juga telah mencapai kisaran angka 10 ribu jiwa pengungsi akibat tempat tinggal mereka kebanjiran. Terutama di kawasan Jakarta Timur, Kampung Melayu, Kampung Pulo dan kawasan Priok.
Bagi para mahasiswa hujan di Januari ini juga sedikit banyak berimbas pada kegiatan perkuliahan. Seperti yang dialami oleh mahasiswa semester 1 di Kampus IBM-ASMI Jakarta. Meski mayoritas mahasiswa yang ditanya menjawab bahwa mereka bukanlah korban banjir, namun berakibat pada jadwal perkuliahan yang harus diganti, akibat beberapa dosen yang tidak dapat datang ke kampus karena terhalang banjir, atau terhalang kemacetan parah di saat hujan lebat, bahkan ada rumah dosen yang juga terendam banjir.
“Saya tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jl Deli, dekat pelabuhan, di sekitar kawasan Rumah Sakit Koja, sementara kampus saya di IBM-ASMI yang terletak di kawasan Pulo Mas,  jadi setiap kuliah saya pasti terhambat, karena ada  genangan banjir di kawasan ITC Cempaka Mas, ternyata bukan hanya saya saja melainkan dosen juga ada yang mengalami kesulitan pergi ke kampus akibat banjir dan curah hujan yang tinggi” tutur Farah (19) mahasiswi Fakultas Ekonomi di Kampus IBM ASMI Jakarta (23/1).
Banjir memang tidak memilih korban, ketika rumah dosen kebanjiran atau dosen yang kesulitan mobilitas untuk datang mengajar, terpaksa mengganti hari akibat cuaca yang buruk.  Salah satu Dosen bernama Pak Imung (40) mengaku cukup kesulitan untuk mengatur jadwal mengajarnya, karena mobiltasnya yang terhambat banjir di Jakarta. “Saya tinggal di Bogor, di kawasan Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, untuk cuaca di Bogor sendiri setiap hari dari malam hingga siang hari terus diguyur hujan, seringkali sepanjang hari hujan tidak putus dengan intensitas cukup deras selama Januari ini, karena saya menggunakan sarana transportasi umum, jadi pasti terjebak macet di Tol dengan waktu tempuh 3 jam bahkan 4 jam dari Bogor ke Jakarta, belum lagi di Bogor sendiri yang kemacetan juga cukup parah, akibat hujan deras, jadi terkadang saya tidak dapat memberi perkuliahan,” ujar Imung. Dirinya menjelaskan solusinya adalah memberikan pengganti perkuliahan atau memberikan tugas pada mahasiswa.  (*)

Selasa, 10 Desember 2013

Pelatihan Jurnalisme Warga digelar oleh Makin Grup dan Mabes Polri di Palangkaraya

para peserta pelatihan berpose bersama


Guna memperdalam  ilmu jurnalistik, maka sebanyak 31 orang peserta yang terdiri dari anggota Polri dan karyawan Makin Grup melaksanakan pelatihan jurnalistik di  Hotel Luwansa, Jl. G.Obos, Palangkaraya, Kalimantan Tengah mulai dari tanggal 10- 14 Desember 2013.
Pelatihan ini difasilitasi oleh pihak Makin Grup dan dengan narasumber dari PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia). Menurut ketua Umum PPWI yakni Wilson Lalengke, menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah untuk mengenalkan keahlian pewarta warga yang berguna bagi anggota Polisi juga bagi karyawan Makin Grup.
Menurut Wilson, dalam ranah citizen jurnalisme, semua orang bisa jadi wartawan, “Asal dibekali dengan pelatihan yang cukup mengenai ilmu jurnalisitik, setiap orang bisa menjadi pewarta,” tutur Wilson.
Sementara itu menurut seorang peserta yakni Briptu Talenta yang diberi kesempatan maju ke depan untuk praktek wawancara, menyatakan bahwa ternyata untuk praktek lebih sulit daripada sekedar mendengarkan teori saja, ”Praktek jika sudah biasa, tentu tidak grogi dan tidak gugup," ujar Briptu Talenta selaku salah satu peserta.

Teknik Quick News
Para peserta secara interaktif dan aktif maju ke depan untuk paktek menulis Quic News sebagai dasar penyusunan laporan cepat (Rabu, 11/12/2103)
Para peserta secara interaktif dan aktif maju ke depan untuk paktek menulis Quic News sebagai dasar penyusunan laporan cepat (Rabu, 11/12/2103)
Imam Suwandi (kiri) dan Mung Pujanarko (kanan)

Para peserta secara interaktif dan aktif maju ke depan untuk paktek menulis Quic News sebagai dasar penyusunan laporan cepat (Rabu, 11/12/2103)






Memasuki hari kedua (11/12/13), pembicara yang tampil adalah Mung Pujanarko, M.I.Kom, yang sehari-hari mengajar Ilmu Jurnalistik di FIKOM-Jayabaya, FISIP Univ.Bung Karno-Cikini, Fakultas Ekonomi IBM-ASMI-Pulo Mas, dan STIKOM-Indonesia Maju (IMA), Lenteng Agung untuk melatih teknik khusus "Quick News 150 Kata". Teknik ini sangat berguna utuk menyusun laporan yang cepat dan akurat. Para peserta diajak untuk bersama-sama mempraktekkan teknik khusus ini.  (*)

Selasa, 19 November 2013

Taman Nasional Kerinci Sebelat Kebanggan Dunia dan Nasional



Keberadaan hutan di zaman yang modern sekarang ini sudah menjadi  tempat yang cukup langka untuk hewan-hewan yang dilindungi oleh negara, di suatu daerah di Jambi terdapat suatu hutan lindung yang bernama hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), wilayah ini sebenarnya membentang antara wilayah Kerinci di Propinsi Jambi hingga wilayah Sebelat di Propinsi Bengkulu, di mana hutan tersebut sayangnya wilayahnya sudah banyak yang hilang akibat penebangan liar dan pemburuan hewan liar.  Aneka hewan liar seperti kerbau adalah salah satu jenis hewan liar yang sudah mulai punah akibat perburuan liar, di mana akibat ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan hutan untuk keuntungan pribadinya.

 Taman hutan nasional  Kerinci Sebelat berada di 3 (tiga) Kabupaten di Propinsi Jambi yaitu berada antara Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Bungo. Hutan di wilayah itu sampai saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, karena dengan hutan kita bisa menjaga daerah wilayah kita dari ancaman bencana seperti banjir dan tanah longsor. Keberadaan Polisi Kehutanan (polhut) juga sampai saat ini sangat tidak berbanding  antara luas taman nasional dengan personilnya.

Maklumlah, karena Taman Nasional Kerinci Sebelat merupakan taman Nasional dengan wilayah Hutan yang terbesar di Pulau Sumatera, yang membentang di empat propinsi yaitu : Propinsi Jambi, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Sumatera Selatan, dan Propinsi Bengkulu.



Banyaknya Flora dan Fauna

Taman Nasional Kerinci Sebelat terbentang dengan, luas wilayah mencapai 1.486.000 Ha di dalamnya terdapat banyak sekali tempat wisata dan bermacam-macam Flora dan Fauna. Beberapa jenis tempat wisata alami yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat,  terdiri dari beberapa Danau, Gunung, juga Bukit Barisan yang Indah dan juga terdapat Gua-Gua peninggalan Zaman Prasejarah.
Sementara jenis flora di wilayah  TNKS  (Taman Nasional Kerinci Sebelat) yang sangat terkenal adalah Bunga Bangkai dengan Istilah Latin nya adalah Rafflesia Arnoldi, sp.

Sedangkan Faunadi Wilayah TNKS yang namanya sangat mendunia adalah Harimau Sumatera yang sampai saat ini keberadaaannya sudah mulai punah, dan saat ini ada beberapa peneliti dari Belanda yang meneliti keberadaan “Orang Pendek” yang kakinya terbalik yang berada di wilayah Gunung Kerinci menurut pengakuan peneliti dari Belanda sangat susah menemukan Orang Pendek tersebut karena dianggap Makhluk Gaib bagi Warga Kerinci yang pernah melihatnya.

Tantangan yang dihadapi saat ini oleh Pemerintah Daerah maupun pusat adalah dalam menjaga kelestarian alamnya baik itu Flora maupun Faunanya, termasuk yang saat ini juga sedang marak – maraknya Ilegal logging yang masih banyak terjadi di tTaman Nasional Kerinci Sebelat.
Termasuk juga perburuan Hewan Liar yang dilindungi, di mana salah satunya adalah Badak Bercula satu yang saat ini telah berkurang.
Karena itu diharapkan  kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menindak tegas pada pelaku pemburuan fauna illegal tersebut.

Ketinggian hutan lindung Kerinci Sebelat adalah antara 800 dpl sampai dengan 1500 dpl (diatas permukaan laut). Dan memilki lebih dari 4000 jenis tanaman antara lain didominasi jenis Shorea Sp, atau Kayu Meranti. Juga terdapat jenis kayu unik yakni Kayu Pacat yang sering dibuat oleh kerajinan dan cendera mata terutama seringkali  dijadikan bahan tongkat komando karena corak dan warna kayunya yang indah dan khas.

Potensi Wisata

Hutan lindung Kerinci Sebelat sangat potensial dijadikan hutan penelitian dan hutan wisata. Dengan potensi flora dan fauna yang ada, maka  terbuka kesempatan bagi pengelola hutan Kerinci Sebelat untuk dijadikan areal wisata alam. Tetapi hal ini sangat diharapkan terhadap pengelola  wisata  untuk memperhatikan keseimbangan alam , sehingga potensi kerusakan alam dapat dicegah.

Taman Nasional Kerinci Sebelat merupakan tempat wisata yang banyak kunjungi oleh para wisatawan baik dari domestik maupun manca negara, karena potensi wisata yang ada di Kerinci Sebelat, termasuk berbagai macam gunung maupun danau dan lembah dan yang sangat terkenal dengan orang pendek yang samapi sekarang masih menjadi misteri keberadaannya, dan akses jalan menuju ke lokasi taman tidak dapat hambatan. Juga banyak mahasiswa yang berkunjung  ke taman nasional Kerinci untuk melakukan riset dan pendakian gunung,

Perlu Perhatian Khusus

Terkait dengan kondisi Taman Nasional Kerinci Sebelat di Propinsi Jambi yang secara umum kondisinya perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. Khususnya tentang kelestarian lingkungan dan hutan yang harus dipertahankan. Jika Pemerintah tidak mengambil sikap tegas terhadap kelestarian hutan Taman Bukit Nasional Kerinci Sebelat maka di masa yang akan datang kondisi hutan dan taman serta flora fauna di dalamnya akan segera punah.

Keseriusan Pemerintah dalam mengelolan Taman ini harus di prioritaskan. Jangan sampai ada pihak-pihak terkait yang di karenakan kepentingan pribadi atau golongan dapat memusnahkan isi dari taman nasional dimaksud.

Pihak terkait pastinya adalah pihak yang berkepentingan untuk menguasai secara illegal demi keuntungan bisnis dalam jangka pendek. Namun efeknya dalam jangka panjang anak cucu kita tidak akan dapat melihat ataupun menyaksikan Taman yang menjadi kebanggaan Daerah, Nasional bahkan sampai internasional.

Keamanan Terus Dijaga

Sementara itu menurut Kasubag Humas Polres Kerinci yakni Iptu (Pol) Nuriswan menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat  berada di wilayah hukum Polres Kerinci, wilayah itu diantaranya adalah wilayah Kecamatan Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kecamatan Gunung Tujuh, Kecamatan Gunung Raya, dan Kecamatan  Batang Merangin. Polres Kerinci telah melakukan upaya- upaya maksimal untuk mencegah  perbuatan melawan hukum yang terjadi di Taman Nasional Kerinci Sebelat, “Kami dari pihak Polres Kerinci telah melakukan bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya keberadaan  Taman Nasional Kerinci Sebelat, agar masyarakat tidak melakukan perambahan hutan, kami juga melaksanakan razia secara rutin terhadap para penebang kayu liar, atau illegal logging” papar Iptu Nuriswan kepada penulis (19/11).

Dijelaskan juga oleh Kasubag Humas Polres Kerinci, Iptu Nuriswan, bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pihak Polisi Hutan (Polhut) dari Departemen Kehutanan, dengan cara melakukan patroli bersama di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat.

“Selama ini pihak Polres telah melakukan beberapa kali tindakan hukum terhadap para penebang liar, melalui proses peradilan” tegas Iptu Nuriswan.

Memang pentingnya satu kawasan Taman Nasional bisa menjadi paru-paru dunia. 

Sementara itu Menurut Tatang Kanadi sebagai nara sumber yang berkompeten terhadap masalah Kehutanan menyatakan bahwa syarat Hutan dapat dinyatakan sebagai Hutan Lindung apabila kawasan tersebut masih memiliki beragam flora dan fauna.

“Kawasan yang beragam  flora dan faunanya bisa menjadi sumber pangan dan sumber oksigen serta sumber air yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya” urai Tatang Kanadi yang ditemui di Hotel Abadi Suite, Jambi, hari Selasa  (19/11).

Kebanggaan  Nasional dan Dunia

Taman Nasional Kerinci Sebelat sudah menjadi kebanggaan Nasional dan juga Dunia. Terutama sekali menjadi Kebanggaan Daerah Jambi.

Seperti kita tahu di Jambi juga memiliki suatu keunikan etnis, yakni dengan adanya pemukiman daerah orang pedalaman yang di sebut dengan nama SAD yaitu Suku Anak Dalam.
Untuk menjaga hutan, keberadaan suku anak dalam bisa memberikan 2 (dua) efek, pertama yaitu efek yang positif yaitu, efek tersebut keberadaan hutan berupa ekosistem di dalam nya bisa berjalan baik seperti rantau makanan, kenapa bisa dikatakan demikian, karena hewan -hewan liar yang berada di dalam hutan tersebut memangsa hewan -hewan yang yang lebih kecil sementara hewan buas tersebut di buru oleh Suku AnakDalam untuk di konsumsi dan  menjadi kelangsungan hidup berada di hutan. Efek yang negatif terhadap keberadaan suku anak dalam adalah penebangan hutan, banyak orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan suku anak dalam untuk mengambil hasil hutan, hal ini tentu saja tidak etis, mengingat  keberadaan Suku Anak Dalam di dalam hutan dilindungi oleh negara. (IKP/ MIR/VIN/TAR/TAD/YDD/ELN/RJP/SPN/ IMO)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons