cari kata

Selasa, 15 April 2014

Launching e-paper PosKota

orasi Harmoko
Rektor Universitas Jayabaya Prof.H. Amir Santoso, M.Soc,Sc, Phd, duduk di tengah diapit mantan Menteri Harmoko, dan Capres PKB Rhoma Irama

dari Ki-Ka : Indra Sirait Ketua Sema FIKOM, Firdaus Nasril, dan Febryan

Delegasi mahasiswa FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi) Universitas Jayabaya menjadi satu-satunya delegasi mahasiswa yang diundang dalam launching (peluncuran) e-paper Pos Kota yang  bertepatan dengan HUT ke-44, harian Pos Kota di Gedung Arsip, Jalan Gajahmada, Tamansari, Jakbar, Senin (14/4) malam.
Peluncuran berita versi digital ini dihadiri antara lain oleh pihak Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Metro Jaya, hadir pula Rektor Universitas Jayabaya Prof.H. Amir Santoso, M.Soc,Sc, Phd, mantan Menteri Harmoko, Capres PKB Rhoma Irama dan sejumlah tokoh politik.

Menurut Bangkit Nugroho selaku ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FIKOM Jayabaya yang hadir dalam acara launching e-paper itu menyatakan bahwa dengan diundangnya para mahasiswa FIKOM Jayabaya ini, diharapkan bisa memetik ilmu tentang penggunaan e-paper sebagai bentuk media massa digital.

”Dalam lingkup ini, FIKOM Jayabaya menjadi satu-satunya delegasi mahasiswa yang diundang dalam acara launching e-paper ini, tentu saja hal ini adalah momen untuk lebih mempelajari e-paper sebagai media massa digital dalam ranah new media,” ujar Bangkit Nugroho yang berkuliah semester 6 jurusan jurnalistik ini.

Sedangkan undangan lainnya yakni Indra Sirait selaku Ketua Senat Mahasiswa FIKOM Jayabaya mengapresiasi e-paper Pos Kota sebagai media yang relatif mudah diakses.

“Pos Kota adalah media mainstream yang signifikan dalam kancah industri media di tanah air, kami sebagai mahasiswa tentu ingin mengetahui lebih dalam tentang e-paper Pos Kota ini karena dilihat dari segmentasi pembaca yang menjangkau semua lapisan, dari bawah hingga atas” tutur Indra Sirait yang juga sebagai mahasiswa semester akhir konsentrasi ilmu jurnalistik ini bersama mahasiswa FIKOM lainnya yakni Febrian Nyeta Rahmad dan Firdaus Nasril.

Salah satu pendiri Pos Kota, Harmoko menyatakan berita di Pos Kota, baik versi koran maupun online disajikan secara detil dan obyektif. “Saya selalu mengingatkan wartawan, harus bekerja secara adil,” ujar Harmoko sambil mempresentasikan buku hasil karya pribadinya kepada mantan menteri Rahardi Ramelan, dan kepada Rektor Universitas Jayabaya Prof. Amir Santoso, M.Soc., Ph.D, artis Rhoma Irama,  dan undangan lainnya. (*)



Minggu, 23 Maret 2014

Tingkatkan Kapabilitas, STKIP Purnama Gelar Seminar Jurnalistik




 Sedikitnya 80 orang mahasiswa STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Purnama mengikuti pelatihan jurnalistik di Kampus STKIP Purnama di Jl Tirtayasa II, No 5, Jakarta Selatan. Pelatihan yang digelar pada hari Minggu (23/3) ini untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan mahasiswa di bidang jurnalistik dan pengenalan pers serta pengenalan peta media massa di Indonesia.
Dalam pelatihan itu tampil sebagai pembicara antara lain adalah Mung Pujanarko selaku akademisi dan praktisi media massa.

Menurut Anhar selaku ketua BEM STKIP Purnama dan salah satu panitia menyatakan dengan pelatihan ini diharapkan nantinya mahasiswa STKIP Purnama mampu membuat media sendiri.
“Kami ingin menghidupkan lembaga pers mahasiswa dan bertujuan untuk membuat media massa sendiri,” ujar Anhar
Sementara itu menurut salah satu narasumber yang hadir yakni Mung Pujanarko, menyatakan bahwa dalam menajemen media kemahasiswaan yang paling penting adalah  mahasiswa itu sendiri mampu menjadi konten manajer dan memiliki media massa sendiri.
“Kini punya media massa sendiri tak sulit karena memiliki blog dan memiliki dotcom mudah dilakukan, yang penting dalam kebebasan bersuara adalah mematuhi hukum yang berlaku serta mengisi konten media itu dengan karya sendiri,” ujar Mung Pujanarko.(*)

Senin, 17 Februari 2014

Iptu Diah Safitri SH : Humas Senantiasa Membangun Citra Positif POLRI


Paur Subbag Humas Polres Bontang Iptu Diah Safitri SH sedang praktek menulis Quick News (17/2) dan Mung Pujanarko selaku Instruktur Diklat


Raut wajah Iptu Diah Safitri SH tampak serius ketika mengikuti sesi pelatihan Jurnalistik yang digelar oleh Mabes POLRI, Makin Grup serta  PPWI pusat di di Hotel Zurich, Balikpapan, Senin (17/2).

 Dalam pelatihan ini tampak Iptu Diah Safitri duduk baris kedua dan sesekali mencatat apa yang dijelaskan oleh instruktur pelatihan.


Tak lama kemudian Iptu Diah Safitri yang akrab dipanggil Iptu Diah inipun didaulat oleh Instruktur Mung Pujanarko, untuk maju kedepan guna diwawancarai sebagai bagian dari sesi pelatihan.


Dalam wawancara yang singkat terungkap bahwa memang Iptu Diah memilki motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan setiap tugas yang diperintahkan oleh atasan. Meski baru menjabat sebagai Paur Subbag Humas Polres Bontang selama 3 minggu, namun hal ini tak menyurutkan niat untuk menggali lebih dalam tentang kehumasan terutama tentang penulisan Humas.


“Sebagai Humas, kita harus bisa memberikan informasi yang up to date baik kepada pimpinan dan kepada wartawan, agar informasi tersebut akurat,”urai Iptu Diah ketika dalam wawancara pada pelatihan Jurnalistik di Hotel Zurich, Senin (17/2).


Lebih jauh Iptu Diah menyatakan bahwa dengan mengikuti pelatihan ini, dirinya ingin memperdalam ilmu jurnalistik itu sendiri.

Para peserta pelatihan menyempatkan diri berfoto bersama

“Meski susah-susah gampang namun setiap Humas harus menguasai ilmu Jurnalistik sebagai standar pelaporan berita,” pungkas Iptu Diah sembari tersenyum manis. (*)


Pelatihan Jurnalistik digelar oleh Polda Kaltim dan Makin Grup

Wilson Lalengke (berdiri) sedang memberikan materi pelatihan

Suasana pelatihan saat pembukaan


Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari anggota POLRI dari Polda Kalimantan Timur dan juga peserta dari krayawan Makin Grup mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar di Hotel Zurich, Jl. Jendral Sudirman, Balikpapan mulai tanggal 17 Februari 2014 sampai dengan tanggal 21 Februari 2014. Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah wawasan dan mengembangkan pengetahuan di bidang jurnalistik.

Menurut Kompol Sumarno yang sehari hari bertugas sebagai Kasubag Renmin Ditlantas Polda Kaltim, sebagai salah seorang peserta mengatakan bahwa selain karena tugas dari Mabes Polri, dalam pelatihan ini dirinya ingin memperoleh wawasan dalam bidang tulis-menulis.

“Saya ingin memperoleh wawasan dan pencerahan tentang bagaimana teknik menulis yang mudah cepat, dan akurat,” papar Kompol  Sumarno ketika ditemui di Hotel Zurich, senin (17/2).

Selain itu menurut Wilson Lalengke selaku ketua umum PPWI yang memberikan materi pelatihan menyatakan bahwa untuk urusan informasi sekarang ini dibutuhkan keahlian personal yang handal dalam menjaring dan menyebarkan informasi.
“Era sekarang ini adalah era informasi yang tidak terbatas, jadi diharapkan Humas bisa menjaring informasi dan menyebarkan informasi yang berguna bagi masyarakat luas,” tutur Wilson Lalengke.

Para instruktur dalam pelatihan ini adalah Wilson Lalengke, Msc, M.A, Mung Pujanarko, M.I.Kom, Danny Siagian, MM, MBA, Supadiyanto, M.I.Kom, dan Imam Suwandi S.Sos (Metro TV).(*)

Baca juga link :

http://media.kompasiana.com/new-media/2014/02/20/diklat-jurnalisme-warga-iv-di-balikpapan-636598.html

Diklat Jurnalistik Rakyat


Bagi masyarakat luas dari golongan apa saja yang berminat untuk mendalami bidang tulis-menulis, jurnalistik, maupun penulisan humas, maka anda dapat mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh sekretariat PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia). Pelatihan ini meliputi Quick News yakni bagaimana kita menulis secara cepat, akurat dan menggunakan kaidah Bahasa Indonesia Jurnalistik, kemudian ada teknik quick photo yakni bagaimana cara membuat foto yang baik secara cepat, dan quick video yakni membuat tayangan video secara faktual dan aktual juga ada sesi quick online yakni teknik memanfaatkan segala jenis media online secara cepat dan mengikuti etika serta hukum yang berlaku.

Untuk jelasnya peminat dapat menghubungi Sekretariat PPWI

Yeni Herliani di  081 277 540 997

Tempat pelatihan berlangsung di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat

Jumat, 14 Februari 2014

Mahasiswa FIKOM Jayabaya Salurkan Bantuan Korban Banjir Jakarta




Perwakilan mahasiswa FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasi) Universitas Jayabaya terjun langsung menyalurkan bantuan untuk para korban Banjir di Kawasan Kampung Pulo Jakarta Timur, Selasa (28/1). Bantuan  yang disalurkan oleh para mahasiswa FIKOM Jayabaya ini terdiri dari pakaian layak pakai, perlengkapan sekolah, selimut, obat-obatan, dan bahan makanan kering siap saji.
“Kami sengaja memilih menyalurkan bahan makanan kering siap saji agar tahan lama di Posko Pengungsian di RW III Kampung Pulo Jakarta Timur ini, sementara untuk para adik-adik siswa ada paket alat tulis, mungkin ini bisa sedikit meringankan,” tutur Bangkit Nugroho (19) selaku Ketua BPM ( Badan Perwakilan Mahasiswa ) FIKOM  Jayabaya di Posko Pengungsian Kampung Pulo, Jakarta Timur (28/1).
Bantuan langsung disalurkan di Posko RW III di Kampung Pulo Jakarta Timur dan diterima oleh warga serta Sekretaris RT 02/RW III Iwan (40). Iwan menyatakan bahwa setelah sempat surut ternyata, pada Selasa (28/1) air mulai naik lagi seiring dengan derasnya aliran air sungai ciliwung.”Air sempat surut namun, naik lagi semalam “ tutur Iwan.
Aksi penyaluran bantuan para mahasiswa FIKOM ini murni dari hasil swadaya para mahasiswa “Kami mencari dan menampung sumbangan pakaian, alat tulis, selimut , obat-obatan dan makanana kering siap saji dari para rekan mahasiswa, kemudian setelah cukup banyak terkumpul ini ada 9 dos besar, langsung kami bawa ke Kampung Pulo untuk disalurkan ke Posko di RW III ini, karena kita lihat Posko ini masih belum banyak menerima bantuan dibanding Posko lainnya,“ ujar Bangkit Nugroho yang disertai oleh rekan-rekannya yakni Ray Farhan (19), Rizki Mardiansyah (19) juga didampingi oleh Pembantu Dekan III Bagian Kemahasiswaan Mung Pujanarko. (*)

Kamis, 23 Januari 2014

Januari, Hujan tak kunjung Berhenti, Jam Kuliah Terpaksa diganti


Hujan sepanjang hari di bulan Januari ini menjadi kondisi yang relatif sulit bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat Ibu Kota DKI. Di Jakarta akibat banjir, jumlah pengungsi juga telah mencapai kisaran angka 10 ribu jiwa pengungsi akibat tempat tinggal mereka kebanjiran. Terutama di kawasan Jakarta Timur, Kampung Melayu, Kampung Pulo dan kawasan Priok.
Bagi para mahasiswa hujan di Januari ini juga sedikit banyak berimbas pada kegiatan perkuliahan. Seperti yang dialami oleh mahasiswa semester 1 di Kampus IBM-ASMI Jakarta. Meski mayoritas mahasiswa yang ditanya menjawab bahwa mereka bukanlah korban banjir, namun berakibat pada jadwal perkuliahan yang harus diganti, akibat beberapa dosen yang tidak dapat datang ke kampus karena terhalang banjir, atau terhalang kemacetan parah di saat hujan lebat, bahkan ada rumah dosen yang juga terendam banjir.
“Saya tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jl Deli, dekat pelabuhan, di sekitar kawasan Rumah Sakit Koja, sementara kampus saya di IBM-ASMI yang terletak di kawasan Pulo Mas,  jadi setiap kuliah saya pasti terhambat, karena ada  genangan banjir di kawasan ITC Cempaka Mas, ternyata bukan hanya saya saja melainkan dosen juga ada yang mengalami kesulitan pergi ke kampus akibat banjir dan curah hujan yang tinggi” tutur Farah (19) mahasiswi Fakultas Ekonomi di Kampus IBM ASMI Jakarta (23/1).
Banjir memang tidak memilih korban, ketika rumah dosen kebanjiran atau dosen yang kesulitan mobilitas untuk datang mengajar, terpaksa mengganti hari akibat cuaca yang buruk.  Salah satu Dosen bernama Pak Imung (40) mengaku cukup kesulitan untuk mengatur jadwal mengajarnya, karena mobiltasnya yang terhambat banjir di Jakarta. “Saya tinggal di Bogor, di kawasan Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, untuk cuaca di Bogor sendiri setiap hari dari malam hingga siang hari terus diguyur hujan, seringkali sepanjang hari hujan tidak putus dengan intensitas cukup deras selama Januari ini, karena saya menggunakan sarana transportasi umum, jadi pasti terjebak macet di Tol dengan waktu tempuh 3 jam bahkan 4 jam dari Bogor ke Jakarta, belum lagi di Bogor sendiri yang kemacetan juga cukup parah, akibat hujan deras, jadi terkadang saya tidak dapat memberi perkuliahan,” ujar Imung. Dirinya menjelaskan solusinya adalah memberikan pengganti perkuliahan atau memberikan tugas pada mahasiswa.  (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons