cari kata

Minggu, 17 Desember 2023

Wisata Akhir Pekan dan Musim Liburan Tahun Baru

 

Jl pajajaran bogor, hari minggu (17/12
) macet parah 😄


Cisarua, Bogor, macet pol

Rata - rata pendapatan penghasilan kaum menengah dan karyawan diistilahkan dalam istilah : middle income trap. Artinya jumlahnya tidak terlalu sedikit namun juga tidak terlalu banyak. Stagnan di posisi penghasilan middle income.

Menimbang pendapatan maka pengeluaran biaya Wisata biasanya dipilih yang :

1. Ramah budget /murah meriah.

2. Instagramable (oke untuk diupload di medsos).

3. Tidak terlalu jauh pulang - pergi.

4. Ada kuliner murah meriah => mengenyangkan *full carbo & sugar.

Sementara pertumbuhan jumlah tempat wisata jelas tidak sebanding dengan pesat tambahnya jumlah penduduk.

Tempat wisata tidak banyak bertambah tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ingin berwisata.

Anak-anak bocil ya pengen wisata bersama-sama. 

Penduduk kota besar di akhir minggu apalagi akhir tahun jelas pasti membanjiri tempat- tempat wisata seperti semut berbondong keluar dari sarangnya yang sumpek.

Penatnya hidup dengan jargon viral " hidup lagi capek-capeknya..." membuat semangat wisata murah meriah makin membara.

Hal ini tertanam di benak orang-orang.

Maka ekspektasi setelah melihat foto-foto wisata yang diunggah estetik instagramable namun justru berbanding terbalik dengan realiti saat wisata itu sendiri😅

Suasana macet liburan di jalan Cisarua Puncak Bogor


Cendol dawet adalah fenomena overtourism di mana saja tempat wisata yang full pengunjung pada weekend dan yearend.

Macet, bensin tipis, overcrowded, overtourism, antri kuliner, adalah suasana tempat wisata viral yang kontennya seolah menjanjikan spot foto yang instagramable = layak dipamerkan. 😁

Ini kebetulan saya nulisnya saat hari minggu (17/12), dimana setelah lihat kemacetan saya pilih untuk wisata batin di rumah saja 😅😅😄😄.

Wisata batin itu ya membaca, tambah ilmu pengetahuan, hati tenang.

Hari sabtu-minggu Desember di rumah santai, tenang hemat energi, sambil lihat youtube tentang ramai dan over crowdednya tempat-tempat wisata di Bogor. Terimakasih para vlogger youtuber untuk liputan wisata akhir pekan dimana menunjukkan orang lihat banyak orang😅

Foto jempol kaki saya pun saat saya duduk santai di teras pasti tak layak dipamerkan di instagram. Kebetulan pun saya tak punya fb juga tak punya insta, cuma blog ini saja yang juga pembaca juga tak ada, jadi tak bisa dibilang pamer. Kenapa ?

Pamer itu ada targetnya. Targetnya biasanya keluarga sanak dan teman yang dulu meremehkan dan membully 😅😅😁😁

Target pamer adalah teman agar valid. Lha kalok ini blog targetnya ga ada. Untuk siapa juga ga ada paling banter untuk saya baca sendiri sambil ketawa😁😁😅😅


Wisata untuk pamer di medsos, jargon viral : "wisata biar kayak orang-orang😅😁" bila uangnya ga ada ya pinjol atau gesek kredit buat wisata biar kayak orang-orang😁


Quote : "Wisata dengan uang utangan lebih menyedihkan daripada wisata over tourism dengan uang tabungan 😅" Aiww sedih ga sih uang hasil tabungan untuk wisata orang lihat orang banyak mencendol dawet😅😅

"Mantai ah biar kayak orang-orang...ehh bener dah semua orang pada ke pantai...😅😅🤣🤣"



Sejarah mencatat liburan akhir tahun 2023 ini diwarnai dengan overtourism. Massa turis lokal berbondong-bondong serentak bergerak membanjiri tempat-tempat destinasi wisata yang favorit misal di Lembang dan Ciwidey Bandung.

Bromo jatim juga dilaporkan sangat overtourism.



Semua tempat wisata yang fave dan hype menjadi cendol dawet 😅😅

Tujuannya satu : "untuk foto wisata estetik di medsos agar kayak orang-orang" 🤣🤣🤣😅😅




Dieng libur nataru 2023 ke 2024




Ekspektasi Niat piknik cantik estetik, realiti adalah : jumlah wisatawan tidak sebanding kapasitas dan jumlah tempat wisata.

Hitung saja begini : penduduk satu kota besar hampir misal penduduk Jakarta 2023 diproyeksikan sebanyak 10.679.951 jiwa. Nah, itu baru satu kota. Jika dikombinasi antara probabilitas wisatawan satu kota ditambah wisatawan dari daerah lain dengan satu tujuan destinasi, maka jelas terjadi ketimpangan antara pertambahan atau jumlah destinasi wisata favorit dengan bertambah signifikannya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun.

Semua ada satu tujuan : foto wisata estetik nan ciamik 🙏😁

Senin, 11 Desember 2023

Senin di Masjid Istiqlal




Masjid Istiqlal


Alhamdulillah, bisa ibadah di Masjid Istiqlal. 
 
Hari Senin (11/12/2023) saya bersama anak saya Kayla di Masjid Istiqlal, Jakarta.
 




Rabu, 29 November 2023

PPWI Sukses Gelar SKW Perdana bagi Wartawan dan Pewarta Warga di Jakarta



Jakarta - Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) menggelar kegiatan Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW) bekerjasama dengan LSP Pers Indonesia dan BNSP, Senin (27/11/23), bertempat di Hotel Sunlake, Jalan Permai Raya, Sunter Agung, Jakarta Utara. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A.

Hadir sebagai Assesor Heintje Mandagi, yang juga selaku Ketua LSP Pers Indonesia, dan Vincent Suriadinata, S.H., M.H. Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Mytha selaku GM LSP Pers Indonesia, serta Panitia dari DPN PPWI yaitu Wina Lalengke, Mung Pujanarko, Neneng J.K., dan Dede N.

SKW Tahap I ini diikuti 9 orang peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, yang terbagi dalam 3 skema sertifikasi wartawan, yakni:

1. Agus Setiawan - Skema Wartawan Utama – Cianjur, Jawa Barat;

2. Sutrisno - Skema Wartawan Utama – Sanggau, Kalimantan Barat;

3. Husin Muchtar - Skema Wartawan Utama – Lampung Tengah, Lampung;

4. Ahmad Salim - Skema Wartawan Madya – Sanggau, Kalimantan Barat;

5. Capt. Anton - Skema Wartawan Muda Reporter – Tangerang, Banten;

6. Zainal Abidin - Skema Wartawan Muda Reporter – Tangerang, Banten;

7. Jarkoni - Skema Wartawan Muda Reporter – Bekasi, Jawa Barat;

8. Harini - Skema Wartawan Muda Reporter – Bandar Lampung, Lampung; dan

9. Sofian - Skema Wartawan Muda Reporter – Pontianak, Kalimantan Barat.

Dalam sambutannya, Tokoh Pers Nasional Wilson Lalengke mengatakan bahwa kegiatan SKW akan digelar secara bertahap dan berkesinambungan. SKW dilakukan untuk mencetak jurnalis atau pewarta warga yang handal dan kompeten, karena seorang jurnalis akan menjadi guru bagi publik. "Maka SKW ini akan menjadi acuan atau barometer untuk melihat sejauh mana kemampuan seorang wartawan dan pewarta warga dalam mengedukasi publik," ujar Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini.

Wilson Lalengke juga menyampaikan terima kasih kepada LSP Pers Indonesia dan BNSP yang telah menguji peserta SKW sesuai kompetensi yang telah dimiliki selama ini. "Dengan kompetensi yang dimiliki maka peserta akan menjadi wartawan atau jurnalis yang berkualitas sesuai kompetensi minimal yang dipersyaratkan ke depannya," tutur Alumni dari Universitas terkemuka di Eropa itu.

Lanjutnya, untuk wartawan yang sudah mengikuti SKW jangan berhenti sampai di sini, tapi harus terus maju sampai ke jenjang Assesor. "Sebagai seorang wartawan yang memiliki kecerdasan harus maju dan terus belajar, sehingga suatu saat nanti akan menjadi Assesor," ungkapnya dengan menambahkan bahwa para pemegang sertifikat kompetensi ini nantinya diharapkan berpartisipasi sebagai trainer jurnalistik bagi rekan-rekan lainnya.

Sementara itu, Heintje Mandagi mengatakan bahwa Assesor yang akan menguji peserta telah kompeten dan harus memiliki sertifikat sesuai skema. "Dalam melakukan pengujian seorang Assesor harus dilatih dan wajib memiliki sertifikat sesuai skema, misalnya Assesor Skema Muda Reporter harus memiliki sertifikat Muda Reporter dan kompeten, maka ia dapat menguji peserta SKW Skema Muda Reporter, namun tidak bisa menguji Skema Utama dan Madya," ujarnya.




Heintje juga mengucapkan selamat kepada peserta yang telah selesai mengikuti SKW dan dinyatakan kompeten. "Semoga dengan predikat kompeten maka peserta dapat mengimplementasikan ilmunya saat melakukan tugas di lapangan," pungkasnya.



sementara itu, dari Sekretariat Nasional PPWI disampaikan bahwa kegiatan sertifikasi kompetensi wartawan berikutnya (Tahap 2) akan dilaksanakan pada hari Senin, 18 Desember 2023, di tempat yang sama (Hotel Sunlake Jakarta Utara). Para wartawan dan pewarta warga PPWI maupun non-PPWI dapat mendaftarkan diri melalui Panitia Pelaksana SKW dengan menghubungi nomor WA: 0896-2290-1993 (Neneng JK), dan/atau 0812-8636-5336 (Susan), dan/atau 085772004248 (Wina). (DJ/Red)

Editor: NJK



Alhamdulillah. Sertifikat Kompetensi Wartawan bagi 9 peserta sertifikasi angkatan pertama sudah diterbitkan oleh BNSP, dan sudah dikirimkan ke Sekretaritat Nasional PPWI oleh LSP Pers Indonesia. Bagi kawan-kawan pemilik sertifikat ini, silahkan komunikasikan apakah mau dikirimkan ke alamatnya atau mau dijemput ke Slipi-29. Silahkan. Terima kasih.


Berikut nama-nama peserta SKW, 27 November 2023:


1. Agus Setiawan – Skema Wartawan Utama – Cianjur, Jawa Barat;

2. Sutrisno – Skema Wartawan Utama – Sanggau, Kalimantan Barat;

3. Husin Muchtar – Skema Wartawan Utama – Lampung Tengah, Lampung;

4. Ahmad Salim – Skema Wartawan Madya – Sanggau, Kalimantan Barat;

5. Capt. H. Moh. Anton – Skema Wartawan Muda Reporter – Tangerang, Banten;

6. Zainal Abidin – Skema Wartawan Muda Reporter – Tangerang, Banten;

7. Jarkoni – Skema Wartawan Muda Reporter – Bekasi, Jawa Barat;

8. Harini – Skema Wartawan Muda Reporter – Bandar Lampung, Lampung; dan

9. Sofian – Skema Wartawan Muda Reporter – Pontianak, Kalimantan Barat.


Senin, 27 November 2023

Kegiatan SKW pada lingkungan PPWI diadakan di Sunlake Hotel

 

Ketum PPWI : Wilson Lalengke (tengah).

Peserta Sertifikasi Wartawan dari PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia)



 


Jakarta, KOPI- Sebanyak sepuluh orang peserta anggota PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) mengikuti tes Uji  Sertifikasi Kompetensi Wartawan  (SKW) yang dilaksanakan di Hotel Sun Lake, Sunter Jakarta, hari Senin (27/11/2023). Kegiatan SKW (Sertifikasi Kompetemsi Wartawan) ini dimulai pada pukul 08.00 sampai pukul 17:00 WIB, hadir sebagai asesor penguji adalah Vincent dari LSP Pers Indonesia. Kegiatan ini terselenggaran atas  kerjasama antara PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) bekerja sama dengan BNSP dan LSP Pers Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan tes SKW ini dimulai dari registrasi, pembukaan, sambutan dari Ketum PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) Wilson Lalengke yang menyatakan selamat kepada para peserta anggota PPWI dari beberapa daerah yang telah hadir dalam SKW ini. Karena PPWI merupakan organisasi pers pewarta warga nasional yang telah memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Salah satu peserta yakni Pak Husin dari media "Koran KPK Lampung" menyatakan sangat senang dan bangga bisa mengikuti Uji Kompetensi Wartawan tingkat utama.

Pada sesi SKW ( Sertifikasi Kompetensi Wartawan) ini diujikan kategori skema: skema Reporter,  skema Wartawan Madya dan skema Wartawan Utama.






Dalam kesempatan kegiatan SKW ini dari PPWI hadir Ketua Umum PPWI : Wilson Lalengke, Bendahara umum : Winarsih, Sekretaris : Neneng, dan Wakil Ketua : Mung Pujanarko yang sebelumnya telah memiliki sertifikasi kompetensi wartawan utama.

Mung Pujanarko


 (*)

 

Sabtu, 25 November 2023

Wisata Pulau Merak Kecil

 

Pulau Merak Kecil, Banten (25/11/2023)


"Apa benar 1 foto di atas membuktikan bahwa 'a photo tells a thousand words" 

 Judul : Wisata Pulau Merak Kecil

Banten -  Para wisatawan tampak memadati area Pantai Merak, di kawasan Merak, Propinsi Banten di waktu akhir pekan. Tujuan para wisatawan itu adalah ingin mengunjungi sebuah pulau bernama Pulau Merak kecil.

 Pulau ini terletak terpisah dari daratan utama Pulau Jawa ujung barat, dan diapit oleh Pulau Merak Besar dan Pelabuhan Merak.

 Pulau Merak Kecil, adalah pulau kecil yang terletak di Perairan Selat Sunda, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Indonesia. 

Pulau ini memiliki luas sekitar 46 hektar dan merupakan bagian dari Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Pulau Merak Kecil dapat diakses melalui Pelabuhan Merak. Pulau ini bisa diakses menggunakan moda transportasi umum krl  dari Ibu Kota Jakarta. 

Dari Jakarta, wisatawan bisa memilih moda transportasi kereta Rel Listrik (KRL) menuju stasiun Rangkasbitung, dan transit ke stasiun Merak menggunakan kereta ekonomi lokal Rangkasbitung-Merak.

Meskipun ukurannya kecil, pulau ini memiliki keindahan alam, pantai berpasir putih, dan bebatuan karang terjal. 

Selain itu, saat ini pengunjung sudah dapat menikmati sejumlah fasilitas tambahan seperti banana boat, wisata naik perahu, dan snorkeling, terdapat juga fasilitas penunjang di antaranya toilet, tempat ganti pakaian, dan mushola. 

 Pengalaman kami, pada hari sabtu (25/11) mulai pagi jam 07.00, penyeberangan menuju ke Pulau Merak Kecil sudah mulai dibuka dan langsung ramai.

 Ketika kami menanyakan kepada para wisatawan mengapa mereka ingin berwisata ke Pulau Merak Kecil, seorang wisatawan Bu Eni (40) menyatakan dia tertarik setelah melihat banyaknya channel Youtube yang mengulas tentang pulau Merak Kecil. "Di Youtube itu saya melihat indahnya pantai di pulau Merak Kecil, untuk itu saya ingin membuktikan sendiri " ujarnya.   

Para wisatawan ini berbondong-bondong mendatangi Pulau Merak Kecil kebanyakan didorong oleh rasa penasaran akan banyaknya liputan di media sosial tentang pulau ini oleh para konten kreator. 

Di akhir pekan kebanyakan pengunjung adalah rombongan wisatawan dengan jumlah besar.

Jumlah wisatawan ini membludak pada hari jumat-sabtu dan minggu. Rombongan adalah rombongan keluarga terutama anak-anak kecil.

Konten-konten di internet dan medsos tentang Pulau Merak Kecil yang menunjukkan foto-foto dan vlog yang tampak menarik, sontak memancing rasa keingintahuan bagi para netizen.

Termasuk kami.😄 yang penasaran setelah melihat konten vlog di medsos tentang Pulau Merak Kecil.

Ya, banyaknya konten kreator yang mengulas tentang pulau Merak Kecil ini tak pelak membuat rasa penasaran para wisatawan yang ingin liburan murah-meriah bersama keluarga.

Pada hari- hari akhir pekan kami melihat sendiri banyaknya wisatawan yang antusias mengantri di Pantai Mabak Merak sejak pagi hari untuk bisa menaiki perahu motor yang akan digunakan untuk menyeberang ke Pulau Merak Kecil.

Hal ini tentu merupakan berkah dan rejeki tersendiri yang dinikmati oleh para pemilik perahu motor, pedagang umkm, bahkan, jasa toilet yang terbatas pun kebanjiran rejeki.

Seperti dapat dilihat dari pemandangan yang ada di foto yang kami abadikan, bahwa pulau Merak Kecil ini memiliki sebuah dermaga kecil, pantai pasir putih, namun pantai pasir putih ini kecil dan terbatas. 

Para wisatawan bisa berkemah atau camping di pulau ini. Tenda-tenda pun nampak berdiri. Juga, beberapa wisatawan terlihat asyik berfoto, selfie atau membuat konten di Pulau Merak Kecil ini.

Bagi wisatawan yang sehari-hari tinggal di kota besar seperti Jakarta, tentu mendambakan bisa rileks di pantai ya 😄.

Para wisatawan akan dikenakan harga tiket perahu motor Rp. 15 ribu @orang untuk menyeberang ke Pulau Merak Kecil. Kemudian tak lupa ada loket tiket kebersihan di Pulau Merak Kecil Rp. 2 ribu @orang yang kudu dibayar begitu para wisatawan menginjakkan kaki di pulau ini. 

 Di pulau ini hanya ada fasilitas toilet kecil yang diwajibkan membayar Rp.3 ribu untuk sekali pakai. Juga tersedia Musholla di Pulau ini.

Karena populernya pulau Merak Kecil di dunia internet, hal ini bisa dibuktikan dengan kata kunci : “wisata kurang dari 100 ribu rupiah”  yang popular di media sosial, maka tak pelak para wisatawan ingin membuktikan apakah benar wisata ke Pulau Merak Kecil dari Jakarta benar-benar membutuhkan biaya kurang dari seratus ribu.

Seorang wisatawan mengaku hal ini benar, bahwa dia menghabiskan kurang dari Rp. 100 ribu untuk berangkat dari Jakarta menuju ke Pulau Merak Kecil.  

Pertama dia naik angkot dari rumahnya di Jakarta Timur menuju ke stasiun kereta Manggarai, kemudian dari stasiun Manggarai melanjutkan KRL ke stasiun Tanah Abang. Dari stasiun Tanah Abang melanjutkan kereta sampai stasiun Rangkasbitung, Banten tarifnya hanya Rp.8.000, maka untuk pulang pergi total Rp.16.000,setelah sampai di Rangkasbitung lalu menaiki kereta lokal menuju stasiun Merak.

 Setelah itu, dari Stasiun Merak menuju pantai guna menyeberang kepulau Merak Kecil perjalanan bisa dilanjutkan menggunakan angkot berwarna merah dengan tarif Rp. 5 ribu jadi untuk pulang hanya cukup bayar Rp.10rb.

Total biaya berwisata pun kurang dari rp 100 ribu per orang.

Meskipun ukurannya kecil, pulau Merak Kecil  memiliki beberapa akomodasi yang bisa digunakan untuk bermalam seperti homestay dan tenda. Selain itu, terdapat warung-warung kuliner yang menyediakan makanan  seperti mie dan lain-lain.

Waktu kunjungan wisatawan dibuka setiap hari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. Karena perahu yang mengantarkan berhenti beroperasi di sebelum maghrib. Perjalanan menuju pulau menggunakan perahu tidak lama hanya sekitar 5 menit jarak tempuh. 

Sementara jika berkemah, tidak perlu mengkhawatirkan batas waktu kunjungan ini karena ada perahu yang bisa menjemput keesokan harinya. 

Di samping itu, untuk berlibur ke Pulau Merak Kecil tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya. Bahkan, cukup bermodalkan dibawah seratus ribu saja di waktu akhir pekan atau liburan singkat. Wisatawan dapat menikmati kegiatan air seperti snorkeling, banana boat, atau sekadar bersantai di tepi pantai.

Untuk ongkos penyeberangan ke Merak Kecil Rp 15 ribu itu sudah pulang pergi dari Pulau Merak kecil ke Pantai Merak. Untuk kegiatan wisatawan di Pulau ini tersedia persewaan perahu banana boat. Juga banyak pedagang di Pulau Merak kecil yang menjajakan aneka makanan. Turis atau wisatawan bisa menyewa tikar untuk duduk-duduk di Pulau ini.

Karena popularitas pulau Merak Kecil ini di media sosial maka wisatawan pada hari sabtu dan minggu dapat mencapai kepadatan wisatawan yang signifikan.

Bisa dibilang untuk akhir pekan padat sekali wisatawan di Pulau Merak Kecil😃

Seorang tukang perahu di pantai merak menyatakan sejak popularitas pulau ini meningkat di media sosial wisatawan pun mulai membanjiri pulau ini, apalagi seusai pandemi, “Sehingga sudah mirip ancol keramaiannya pada waktu akhir pekan”.

Memang jika anda mengunjungi pulau ini di akhir pekan, siap siap untuk berdesak-desakan alias benar-benar crowded alias full pengunjung di akhir pekan.

Kalau ramai di akhir pekan tentu kita tidak bisa bicara hal kenyamanan, karena padatnya wisatawan. 😄

Pulau Merak Kecil ini memiliki kontur terjal bebatuan karang, dan pasir putih yang terbatas (sedikit). Diharapkan waspada selalu dalam berjalan menyusuri pantai terutama jika hendak naik ke bebatuan karang. 

Sebelum berfoto upayakan aman, hati-hati terhadap batu karang yang terjal dan licin. Lihat pijakan anda sebelum berfoto.

















Mengunjungi Pulau Merak Kecil, Sabtu (25/11/2023).
Parkir mobil  Rp. 25 ribu @mobil.

Tiket perahu motor Rp. 15 ribu @orang untuk menyeberang ke Pulau Merak Kecil.

Tiket kebersihan di Pulau Merak Kecil Rp. 2 ribu @orang

Toilet Rp.3 ribu

Tersedia Musholla.

Parkir mobil rp 25 ribu untuk menyeberang ke Pulau Merak Kecil.







Di Pulau Merak Kecil ada pedagang umkm yang berjualan aneka makanan ringan. Berkeliling di  Pulau Merak Kecil sekira 15 menit  saja sudah bisa berjalan mengelilingi secara penuh pulau ini karena memang pulau ini kecil. Namun uniknya dari pulau Merak Kecil ini kita bisa melihat pelabuhan Merak, dan melihat kapal ferry berlabuh.



Kondisi akhir pekan bisa diperkirakan tumpah ruahnya pengunjung ke Pulau Merak Kecil.
Tahun baruan bisa berkali lipat lebih padat.😆




Kontur pantai yang berbatu terjal dan licin.



Terlihat Pulau Merak Besar di seberang Pulau Merak Kecil.



Demikian kiranya kondisi Pulau Merak Kecil yang kami kunjungi.

Sebenarnya di mana saja tempat wisata yang viral dan terkenal karena konten, maka dapat dipastikan akan banjir wisatawan.😄
Tahun baru pun juga demikian. Karena saat liburan nataru, dipastikan semua tempat wisata yang viral dan terkenal, apalagi terkenal via medsos akan seperti cendol dawet yang padet wisatawan.

Semua tentu ingin berfoto untuk medsosnya.
😁😁

Jadi siapkan keamanan dan keselamatan diri pribadi dan keluarga sebelum berwisata.
Baca dan simak ulasan-ulasan apa adanya bukan hanya dari viralnya konten saja. Karena konten medsos pasti angle-nya atau sudut pengambilan gambarnya dipilih yang indah-indah saja 😄.
Karena tempat wisata yang populer di internet atau medsos pasti over tourism. Pulau Merak Kecil inipun jika akhir pekan ya tetap padat wisatawan. 
Mengapa tempat-tempat wisata selalu over tourisme alias cendol dawet pada tiap weekend ? :
1. Laju jumlah penduduk bertùmbuh makin banyak, tidak sebanding dengan tumbuh-tambahnya jumlah tempat wisata. Akhirnya, tempat wisata mana saja apalagi viral pasti diserbu netizen wisatawan.
2. Weekend / akhir pekan pasti warga kota escape ke seluruh tempat wisata.
3. Sabtu - minggu adalah hari foto-foto dan membuat konten untuk mile stone moment di medsos.
4. Percayalah : tidak ada tempat wisata yang tidak ramai pada akhir pekan. Karena dengan wisata untuk konten medsos adalah dianggap sebagai bentuk achievement atau pencapaian. Setidaknya orang tahu kita pun foto wisata😄
A. Wisata adalah pencapaian
B. Naik gunung adalah prestasi pencapaian
C. Foto-foto wisata dan makan-makan di medsos adalah bukti prestasi hidup dalam kehidupan.
😆😄😃

(Belajar STEM = SAINS TEKNOLOGI ENGINERING MATEMATIK dianggap bukan pencapaian wisata😄😄)

Lha wong liburan kok belajar stem itu bukan pencapaian 😃😃😃


(*)
 
Reminderku :

Motivasinya mungkin kompensasi atas hal keras lain yang sulit digapai. Motivasinya mungkin mendapat wow dan like => validasi lagi-lagi validasi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons