Fabel kuno menyatakan serigala putus asa ga jadi makan anggur yang pohonnya ketinggian untuk diraihnya.
Katanya sang serigala anggurnya pasti masam ketika tak dapat diraih.
Tunggu dulu...
Sejatinya serigala ga makan anggur. Kasihlah anggur pada serigala, dia tak makan buah.
Serigala ga doyan anggur.
Coba kasih anjing yang notabene masih keturunan serigala, buah anggur, ya pasti ngga mau juga.
Serigala tahu dia karnivora yang bukan biasanya makan anggur.
Ada fenomena karnivora Macan makan buah duren tapi duren itu duren masak yang jatuh pohon.
Serigala lebih lihai menanti kelinci yang bersembunyi.
Serigala lebih lihai memburu hewan lain yang memang mangsanya ketimbang fabel serigala makan anggur.
Perumpamaannya hanya ga masuk dalam realita.
Jika perumpamaannya serigala nunggu burung /berburu burung, maka diapun pasti pintar nunggu burung yang sakit dan tak bisa terbang mungkin.
Atau kenapa tidak fabel serigala yang berburu hewan dengan penuh kesabaran dan presisi.
Kita semua pasti paham ini fabel motivasi semata. Tapi ga nyambung dengan hakikatnya.
Tapi, coba lihat deh saat Serigala berburu.
Kalau kita lihat di youtube dengan potensi melekat pada dirinya Serigala itu menggunakan semua potensinya yang alami melekat pada sang Serigaka dan acap kali berhasil memburu rejekinya.
0 komentar:
Posting Komentar