|
kiri- cultivar Australia, kanan- cultivar Red San Pablo |
|
Perbandingan Srikaya Australia dengan Blimbing 'Dewi' Depok yang juga tumbuh di halaman |
|
Srikaya Australia buahnya besar, cara makan dikupas mirip Sirsak bukan dibelah tangan |
|
Rasa Srikaya Australia (tengah) lebih manis dari lokal (kiri) |
Srikaya (
Annnona Squamosa) yang saya tanam di halaman ada 3 jenis kultivar, yang pertama Srikaya lokal yang bibitnya saya ambil dari biji dari tanaman Srikaya milik orang tua saya di Surabaya, kemudian saya juga menanam Srikaya yang bibitnya saya tanam sejak biji, saya peroleh dari Karanganyar- Jawa Tengah. Srikaya yang saya peroleh dari Surabaya dan Solo ini sudah berbuah baik di Bogor. Jenis yang kedua adalah Srikaya Merah-San Pablo yang bibitnya saya peroleh dari okulasi. Ketiga adalah Srikaya Australia yang bibitnya sudah saya dapat sejak tahun 2009 lalu.
Ketiga jenis kultivar Srikaya ini saya tanam di rumah saya di Desa Pabuaran kec Kemang Bogor. Sempat saya mengira kalau Srikaya hanya dapat ditanam di daerah yang banyak kapur seperti di Gresik, Surabaya dan pesisir Utara saja.
|
Ukuran buah dari cultivar Karanganyar buahnya bisa besar hampir sama dengan cultivar Australia |
|
Srikaya yang asalnya induknya dari Karanganyar ditanam di Bogor, rasa buahnya manis |
Coba-coba saya menanam Srikaya di bekas tanah tegalan di Bogor yang kini jadi halaman rumah saya..ehh.. ternyata bisa tumbuh baik dan berbuah. Curah hujan di Bogor
sangat tinggi sekitar 3000 s/d 4000 mm per tahun. Sedangkan di daerah penghasil Srikaya di Gresik- Jatim atau Solo- Jateng, curah hujannya tidak sebanyak Bogor. Namun ternyata tidak mempengaruhi tumbuhnya Srikaya 3 jenis kultivar ini.
Berbuahnya juga cukup rajin. Rasanya manis, tidak terlalu masir. Kesimpulan saya tanaman ini bandel, dan tahan cuaca. Musim hujan seperti sekarang ini tetap berbuah seperti yang tampak di foto. Apalagi musim kemarau, terlihat tanamannnya lebih 'senang' berbuah.
Tapi memang, warga, terutama di sekitar tempat tinggal saya agaknya kurang suka menanam Srikaya, bahkan tetangga-tetangga saya juga kurang suka memakan buah srikaya. Ya maklum karena di sekitar tempat tinggal saya di kawasan Kemang kab Bogor telah terkenal banyak tanaman buah lokal yang unggul seperti rambutan berbagai jenis, durian, jambu biji, pisang, cempedak dan nangka serta tanaman buah lain seperti duku, langsat yang merupakan primadona warga Desa di kabupaten Bogor umumnya. Kata tetangga, "Cara makannya sulit, banyak bijinya" tutur tetangga warga desa.
|
srikaya autralia (besar) dan lokal (kanan) dari Surabaya yang ditanam di Bogor |
Tapi karena saya penggemar Srikaya, saya tetap berusaha merawatnya dengan pupuk berimbang, meskipun warga Desa hanya melihat dengan senyam-senyum saja, karena dibanding buah rambutan dan durian milik warga Desa, memang Srikaya belum banyak pasarannya di Bogor, juga tidak 'laku' di lidah warga. Lain halnya jika saya pulang ke Jawa Timur tempat kampung halaman saya. Jika kita telusuri jalan antara Malang- Surabaya, di pinggir jalan banyak dijual Srikaya. Apalagi kalau kita ke Gresik,dan Srikaya banyak dijajakan di pinggir jalan. Bedanya di Bogor di pinggir jalan kurang dijumpai Srikaya dijajakan.
|
srikaya australia (kanan) dan red san pablo (kiri) |
Sebenarnya Srikaya tidak mengenal musim, tiap musim berbuah. Cara menanam Srikaya juga cukup mudah jika mau menanam dari biji tinggal ditaruh di poly bag disemai, sudah bisa tumbuh. Kalau ditanam dari biji setahun setengah sudah dapat berbunga dan berbuah. Kini saya tanam Srikaya (annona squamosa) ini di sekeliling dalam halaman, dari hasil semaian biji, yang berasal dari tanaman induknya. (*)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
6 komentar:
Pak Mung,
Saya tertarik untuk menanam srikaya autralia yg bapak tanam,
Boleh tau cara bapak menanam dari biji dan perawatannya?
Dan dimana saya bisa mendapatkan srikaya australia di pasaran pak?
Atau boleh minta buahnya pak? Hehe....
Saya hobby tanam juga tapi masih amatir
Mohon sarannya pak, terima kasih
Ps kalau boleh diemailkan ke saya pak, di awang.d@tigapilar.com
Awang
Menanam srikaya dari biji cukup mudah
1.Siapkan medianya di poly bag. Media terdiri dari tanah yang dicampur kompos.
2. Setelah itu semaikan biji srikaya jenis apa saja. Boleh jenis cultivar lokal, atau biji dari srikaya san pablo atau biji srikaya australia. ketiga jenis srikaya sudah saya coba menyemaikan di poly bag dan tumbuh dengan baik. 1 poly bag satu biji saja, tanam biji srikaya dengan kedalaman 2ruas jari telunjuk di poly bag, nanti tunggu sekitar 2-3 minggu biji mulai tumbuh.
Setelah umur 3 bulan tanaman dapat dipindah ke tanah halaman/pekarangan. Srikaya cenderung tahan berbagai kondisi tanah di Indonesia. Bisa dilihat di Madura dan kawasan pesisir utara Jawa Timur yang tanahnya berkapur justru dapat tumbuh dengan baik.
3. Untuk bibit tanaman srikaya australia /new varietas, kini hampir seluruh sentra penjualan tanaman di berbagai kota menyediakannya. Kebetulan saya juga menanamnya srikaya australia dari bijinya, ada 3 pohon yang tumbuh bagus di pekarangan di rumah saya di Bogor yang tanahnya miskin kapur. Sementara di Surabaya dan Solo tempat orang tua saya, banyak warga yang menanam aneka jenis Srikaya yang buahnya juga indah.
Di Bulan Juli 2012 ini daerah kec kemang kab bogor di kawasan rumah saya cuaca sungguh terik, panas dan sudah 3 minggu tidak turun hujan. Namun tanaman srikaya malah terlihat gembira karena tanaman ini memang butuh sedikit air, buahnya juga semarak. Ok semoga berguna info ini.
Terimakasih feedbacknya.
Imung
Pak Mung..
saya boleh minta alamat email bapak tidak?
saya butuh konsultasi mengenai srikaya lokal untuk bahan penelitian saya..
ini alamat email saya witywity@rocketmail.com
Terima kasih sebelumnya..
wity
email saya bisa dilihat dalam profil, di mungpujanarko@gmail.com
Kami mencari supplier srikaya jumbo.
Contact:
Berry Gaswara
HP. 085323675088
Email: exportmahkota@gmail.com
diantara ke 3 varitas srikaya , mana yg paling enak/manis..? mksh
Posting Komentar