Kuswara (21) mahasiswa Jurusan Manajemen Transportasi laut (kiri), bersama Mung Pujanarko, Dosen Bahasa Indonesia (kanan) |
Bahasa gaul boleh saja digunakan dalam arena pergaulan anak muda jaman sekarang, namun kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang baku, mutlak harus dipertahankan sebagai bahasa yang lebih efektif. Hal ini diungkapkan oleh Kuswara (21) seorang mahasiswa IBM –ASMI ketika ditemui dalam sebuah kesempatan di kampusnya di kawasan Pulomas Jakarta Tmur pada hari Selasa tanggal (12/11) lalu.
Meski dirinya saat kuliah bahasa Indonesia duduk di deretan paling belakang, namun pemuda yang saat ditemui menggunakan sweater warna merah ini terlihat konsentrasi memperhatikan pelajaran Bahasa Indonesia.
Ternyata meskipun banyak bercanda, namun selanjutnya terungkap dalam wawancara, bahwa Kuswara ingin mahir menulis dengan menggunakan kalimat efektif secara cepat yakni 150 kata selama 7 menit.
Ternyata meskipun banyak bercanda, namun selanjutnya terungkap dalam wawancara, bahwa Kuswara ingin mahir menulis dengan menggunakan kalimat efektif secara cepat yakni 150 kata selama 7 menit.
Mahasiswa jurusan Manajemen Transportasi Laut ini, ingin memperdalam bahasa Indonesia, karena dalam perjanjian shipping nantinya mutlak memerlukan kepandaian berbahasa Indonesia yang benar di samping tentu saja ketrampilan bahasa Inggris.
Untuk itu meski Kuswara kini baru duduk di semester 2, namun dirinya berharap dapat segera mempraktekkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan dan tulisan.
“Bahasa Indonesia harus mendapat tempat yang terhormat dit engah maraknya bahasa alay dan bahasa gaul,” ungkap Kuswara lagi.
Dirinya juga menambahkan bahwa Bahasa Indonesia harus mampu bertahan di tengah gempuran bahasa gaul seperti kemunculan bahasa alay, “Menurut saya bahasa alay itu sangat menggelikan, karena sulit dipahami dan dicerna, juga terkadang tidak sopan, apalagi jika dipergunakan di tengah kehidupan kampus,” pungkas Kuswara. (*)
0 komentar:
Posting Komentar