Jakarta- Sebanyak 34 orang anggota Humas POLRI terlihat sedang tekun mengikuti diklat Jurnalistik.
Diklat ini diadakan di Hotel Faletehan, di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, mulai hari Senin (15/5) sampai dengan hari Minggu (21/5).
Dalam pelatihan ini aneka ketrampilan di bidang jurnalistik diajarkan kepada para anggota Humas POLRI.
Diantaranya adalah membuat quick news.
Menurut salah seorang peserta, yakni Aiptu Ruslan (42) dari Polda Papua, menyatakan bahwa dirinya mengikuti diklat ini untuk menambah kemampuan dan pengetahuan ilmu jurnalistik.
“Saya ingin mengetahui dan menambah pengalaman di bidang ilmu jurnalistik,” ujar Ruslan di Hotel Faletehan (17/5).
Sedangkan menurut Aipda Bayu (35) dari Polda Bengkulu menyatakan hal yang sama.
Namun untuk peserta yang bernama Brigadir Irma (27), lain lagi, dia menyatakan bahwa dirinya ingin menambah ilmu dan wawasan jurnalistik untuk menangkal hoax (berita bohong).
Nara sumber Mung Pujanarko menyatakan bahwa mengikuti diklat ini menjelaskan bahwa penulisan quick news memang bisa ampuh melawan hoax.
“Quick news sejatinya ampuh untuk melawan hoax atau berita bohong karena ditulis dengan tepat cepat dan akurat” pungkasnya. (*)
Diklat ini diadakan di Hotel Faletehan, di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, mulai hari Senin (15/5) sampai dengan hari Minggu (21/5).
Dalam pelatihan ini aneka ketrampilan di bidang jurnalistik diajarkan kepada para anggota Humas POLRI.
Diantaranya adalah membuat quick news.
Menurut salah seorang peserta, yakni Aiptu Ruslan (42) dari Polda Papua, menyatakan bahwa dirinya mengikuti diklat ini untuk menambah kemampuan dan pengetahuan ilmu jurnalistik.
“Saya ingin mengetahui dan menambah pengalaman di bidang ilmu jurnalistik,” ujar Ruslan di Hotel Faletehan (17/5).
Sedangkan menurut Aipda Bayu (35) dari Polda Bengkulu menyatakan hal yang sama.
Namun untuk peserta yang bernama Brigadir Irma (27), lain lagi, dia menyatakan bahwa dirinya ingin menambah ilmu dan wawasan jurnalistik untuk menangkal hoax (berita bohong).
Nara sumber Mung Pujanarko menyatakan bahwa mengikuti diklat ini menjelaskan bahwa penulisan quick news memang bisa ampuh melawan hoax.
“Quick news sejatinya ampuh untuk melawan hoax atau berita bohong karena ditulis dengan tepat cepat dan akurat” pungkasnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar