cari kata

Rabu, 04 Maret 2020

Catatan Evaluasi Diri selama Nge-blog

Mulai tahun 2011 saya aktif menulis sekadar diary, catatan, atau opini dan pikiran serta apapun yang terlintas dalam benak ini di blog saya ini.



Motivasinya adalah bukan agar tulisan di blog ini dibaca banyak orang sehingga saya jadi terkenal. Tidak mungkin lah itu terlintas jadi motivasi saya nge blog.

Karena blog kan pembacanya sedikit.

Nge blog atau menulis catatan di web log waktu jaman awal saya nge blog tahun 2011 tidaklah populer dilakukan. "Ngapain sih nge blog kurang kerjaan banget,  lebih baik main medsos, main fb, insta dll bisa kenal orang2 terkenal dan lain-lain."

 Begitu mungkin komentar kawan saya yang melihat saya sering ngeblog dan karena sayapun tak punya akun medsos FB dan bukan penggiat media sosial (medsos).

"Untuk apa kurang kerjaan menulis di blog. Toh ga banyak yang baca, toh membuang waktu dan tak ada point nya sama sekali, lucu kalik, " begitu mungkin pikir orang-orang yang suka main medsos yang lebih wow, medsos memang ada faktor "wow" nya, lagipula medsos bisa panjat sosial, biasanya kalau sudah asyik medsos ya tak suka nulis di blog.

Namun dalam perkembangannya kini lambat laun dari tahun ke tahun, blogger milenial ada saja, dan makin ada saja orang yang menggemari menulis di blog.

Motivasi nya jelas bukan menjadi selebgram, selebbook (emang ada seleb book😄😄 dan selebblog 🤣🤣)

Karena kan sifat komunikasi massa di blog ini komunikasinya tidak seketika real time saling menanggapi interaktif seperti halnya di media sosial.

Bahkan menulis di blog ini relatif lebih sulit, karena konten blog ini rata-rata infonya tulisan dan gambar mirip media berita.

Juga blog tidak bisa interaktif yang intens seperti di medsos.

Blog pun masih dianggap tak se -wow medsos.

Jadi blogger yang rutin nulis di blog ya relatif tidak banyak. (*)


Selasa, 03 Maret 2020

EDC Ku





Apa itu EDC ?
EDC adalah every day carry. Atau barang-barang personal yang dibawa setiap hari.

EDC adalah perlengkapan alat personal atau pribadi.

Perlengkapan alat EDC setiap orang tidak lah sama.

Saya bawa EDC adalah : dompet, jam tangan, sepatu all terain,  jaket raincoat serba guna, payung kecil, dan bekal makansiang dalam wadah kecil anti air, botol air compact isi ulang kecil.
Juga tak lupa ada smartphone samsung galaxy (tidak kefoto karena dipakai memfoto😀),  kemudian kunci motor honda supra x saya dengan gantungan pemotong kuku.

Semuanya saya muat di saku raincoat, karena saya tak bawa tas setiap berangkat kerja.






Setiap berangkat kerja, terkadang saya bawa ransel komplet isi laptop, namun ada kalanya saya tidak bawa tas atau laptop, karena tas dan laptop, juga baju cadangan, sepatu kulit, kaos kaki baru, buku-buku, catatan, notes, atk, semua ada kalanya saya simpan di lemari ruangan kantor saya.

Saat saya menulis ini, sekarang tanggal 3 Maret 2020, dimana akan dikenang sebagai saat-saat awal (2/3/2020) diumumkan ada dua pengidap virus corona pertama yang diketahui di indonesia.

Hal ini setelah saya baca di media, orang jadi panik dan memborong masker. Bukan hanya masker yang naik harganya melonjak karena diburu warga panik korona, bahkan sembako pun diborong warga yang panik korona. Seakan orang-orang telah menjadi "doomsday preppers".

Saya tak pernah ingin memasukkan masker ke dalam edc saya, karena tak biasa sejak dulu tak biasa pakai masker.

Namun kini saya pakai masker untuk edc sehari-hari pasca pandemi covid-19.

Saya berangkat naik motor dari rumah menuju terminal, disambung kendaraan umum setiap harus menuju tempat kerja di Jakarta dari rumah di Bogor.

Kehujanan hampir setiap hari pada musim hujan membuat saya harus siap bahwa EDC seperti raincoat, payung kecil, dan sepatu allterrain sangat berguna. Jam tangan saya khusus suka seiko automatic sport 5, karena sangat dapat diandalkan tanpa harus ada baterei.

Terkait EDC yang saya andalkan, harus bisa mengatasi situasi hujan deras yang saya hadapi. Jadi perkembangan item EDC saya berkembang dari cara saya menghadapi situasi setiap hari.

EDC Setiap orang tak harus sama. Saya kerap mengevaluasi keperluan edc saya berdasarkan situasi setiap hari berangkat ke luar rumah.

Saya jarang (amat sangat jarang) beli maksi (lunch: makan siang). Saya bawa bekal untuk saya makan siang. Karena itu mungkin body mass index saya ideal dengan tb 163cm & bb 60kg. Saya jarang jajan makan di tempat kerja.

Sayapun tak merokok, no alcohol sama sekali, ga pernah konsumsi cofee, jarang sekali nongkrong di cafe, juga plus no sugar (gula) untuk minum teh.

Pisau Lipat

EDC tak lengkap tanpa pisau lipat. Untuk pisau lipat saya senang memilikinya. EDC pisau lipat tidak hanya saya bawa saat outdoor saja, namun ada tersimpan juga di dompet kain di dalam ransel.




Saya mengandalkan dua pisau merk victorynox dan beberapa pisau lipat khusus (pocket knife)  dengan beragam jenis bilah.
Kemudian ada pisau beragam merk, seperti Boker yang handal dan pisau Buck milik saya untuk outdoor, ada juga merek Dhaulagiri.








Ini ada koin pisau yg praktis.

Saya juga memiliki mini edc yang praktis.


Hanyasaja bilahnya harus sering diasah agar tajam.


Memiliki pisau lipat yang baik adalah hal yang menyenangkan, terutama bagi penggemar kegiatan alam bebas, karena pisau lipat multitools banyak gunanya.
Sebenarnya untuk EDC saya sudah saya tambah seperti powerbank dan senter taktikal untuk EDC😀


Senter merupakan edc yang vital. Sy pakai jenis senter tactical agar praktis.

Saya lebih suka senter mini kecil namun kompak untuk melengkapi gantungan kunci. Silahkan disimak di   https://mung-pujanarko.blogspot.com/2020/06/edc-di-masa-pandemi.html?m=1


Di ransel saya, selain payung, selalu ada saya bawa dompet kecil ringkas berisi : pisau lipat Dhaulagiri, power bank, dan kabel charge type c, kabel konverter laptop - lcd proyektor hdmi (untuk lcd proyektor presentasi), usb flash disk, juga tak lupa uang koin receh untuk pengamen di bus, karena saya termasuk juga pecinta moda transportasi umum 😁

Ini asli pouch serba guna


Demikianlah berbagi jurnal tentang every day carry (edc), baik yang taktikal, dan juga survival, yang bisa digunakan sewaktu butuh. Edc setiap personal pasti berbeda dan berkembang dari pengalaman masing-masing.
Ada pepatah soal edc :   "lebih baik punya alat tapi tak dipakai, daripada saat butuh tapi tak punya alat"

Every day carry : payung, charge hp,  pisau lipat dhaulagiri

Payung simpel, luarbiasa gunanya untuk commuter seperti saya. 
Salam komuter.

Minggu, 01 Maret 2020

Motivasi



Beberapa kalimat motivasi amat baik untuk dipertimbangkan.

Beberapa kalimat motivasi jika dipertimbangkan, maka orang akan menyuruh orang, jangan cuma mempertimbangkan, namun kerjakanlah !

Beberapa kalimat motivasi akan membangkitkan semangat dalam hidup.

Beberapa kalimat motivasi akan membuat merenung.

Beberapa kalimat motivasi akan menggugah.

Beberapa kalimat motivasi akan menyadarkan.

Beberapa kalimat motivasi tidak akan membuat merasa lebih baik dari orang lain.

Beberapa kalimat motivasi akan membuat waspada dengan cara senantiasa menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sebelum berpikir, sebelum mempertimbangkan, sebelum berbuat.

Beberapa kalimat motivasi akan membuat  minta kepada Tuhan YME agar diberi petunjuk jalan yang lurus, jalan yang ditempuh orang-orang lain yang telah (sudah) diberi nikmat rahmat Tuhan YME dan bukan jalannya orang-orang yang telah dhalim (merugikan dirinya sendiri).


Selasa, 25 Februari 2020

Mikir

Merenungi kehidupan yang telah diarungi. Menyelami pikiran saat merayap menembus relung-relung imaji.
Bagai berlayar dalam lautan pikiran.



Pikiran saya berjalan. Jika saya mulai berpikir secara hasil kerja otak, maka saya berdoa minta jalan yang lurus, jalan yang diberi nikmat Tuhan dan bukan jalan pikiran orang orang yang dholim.

Maka setiap berpikir atau mengawasi jalan pikiran saya sendiri, saya bacakan Al Fatihah, agar pikiran saya lurus-lurus saja.
Agar pikiran saya tidak tersesat. Sebelum berpikir, saat berpikir dan setelah usai berpikir, saya baca Alfatihah dengan penuh mengemis jalan pada Tuhan 😁

De ja vu





Blog saya ini adalah tumpahan pikiran saya, catatan dari kegiatan yang saya anggap penting, dan blog ini adalah jurnal pribadi saya.

Saya tidak sengaja dengan intensi bahwa blog www. mung-pujanarko.blogspot.com yang asalnya dari nama saya ini adalah untuk menyediakan informasi, tidak. Karena blog ini adalah perpanjangan memory saya saja.

Untuk menyediakan informasi saya ada webnews lain, tidak / bukan blog ini. Saya pun tak pernah harapkan banyak pembaca, karena pusing jika anda mengunjungi pikiran orang, lebih baik anda kunjungi laman instagram selebgram yang lebih sejuk untuk dilihat.

Saya pernah alami de javu.

Saya berpikir bahwa hidup ini pastilah ajaib, hidup ini pastilah bermakna, dan hidup ini pastilah tidak sia-sia.  Meski kita tak minta untuk hidup pada awalnya, namun saya yakin hidup ini penuh makna, hidup ini berguna dan saya yakin hidup ini tidak sia-sia.

De ja vu saya anggap ajaib, bahwa meski ada opini medis di banyak literatur mengatakan bahwa de ja vu mungkin ada hubungannya dengan otak dan mungkin kelainan otak kata medis, namun jika kita berdoa dan berharap umpamanya apakah itu kelainan otak ? Saya rasa otak sendiri penuh 'kelainan', dan manusia belum selesai tamat belajar tentang otaknya sendiri.


De javu dalam opini saya yang suka mikir, bahwa de javu pasti sebuah journey yang asyik dan ajaib, sulit dijabarkan, tapi penuh syukur bagi yang pernah alami de javu.


Déjà vu, dari bahasa Prancis, secara harfiah "pernah dilihat", adalah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu. Déjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui dan déjà vécu adalah sebuah perasaan mengingat kembali.

Mengalami de ja vu bagi saya pribadi, ketika saya alami satu de javu kuat, maka saya langsung bersyukur dan berdoa. 

Saya baca Al Fatihah. Saya yakin Tuhan Yang Maha Esa adalah pemilik segala dimensi yang ada. Kekuasaan Tuhan YME meliputi segala dimensi alam yang ada.

Secara refleks jika saya alami de javu yang amat sangat jarang adanya, karena de ja vu ya tidak tiap saat 😁 Saya langsung Mohon ditunjukkan arah jalan yang lurus jalan yang ditempuh orang-orang yang diberi nikmat Tuhan, dan bukan jalan yang dimurkai lagi dholim.

Saya yakin de ja vu bukan hal yang remeh atau sia-sia, seperti halnya saja hidup ini. Hidup ini bukan hal yang remeh dan sia-sia.

Selamat bekerja 😁

Kamis, 20 Februari 2020

Universitas Jayabaya Ikut Serta dalam Bimtek P4GN BNN










Pada hari Rabu (19/2/2020) hingga hari Kamis (20/2/2020) perwakilan dari Universitas Jayabaya mengikuti Bimtek P4GN BNN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang diselenggarakan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) di Hotel Atlet Century, Senayan,  Jakarta.

Dalam bimbingan teknis Bimtek P4GN ini peserta dijelaskan terutama mengenai pentingnya peran serta masyarakat dalam kegiatan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).

Seperti penjelasan Mengenai peran serta masyarakat dalam penanganan tindak pidana narkotika yang diatur dalam Bab XIII Pasal 104 s.d. Pasal 108 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU 35/2009”).

 Mengenai peran serta masyarakat dalam penanganan tindak pidana narkotika diatur dalam Bab XIII Pasal 104 s.d. Pasal 108 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU 35/2009”).


Dalam UU No 35 th 2009 itu Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (Pasal 104 UU 35/2009). 

Yang dimaksud dengan prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini (Pasal 1 angka 2 UU 35/2009). 

Juga dalam bimtek ini ada penjelasan tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba yang kini makin meluas di Indonesia.

Penyalahgunaan narkotika marak terjadi karena bertambah banyaknya pengguna narkoba atau kita sebut sebagai penyalahguna narkoba (drug abuser).

UURI NO 35 TH 2009 TTG NARKOTIKA
Pasal 1 (1)

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang.





Disinggung mengenai banjirnya narkoba di Indonesia adalah karena maraknya peredaran narkoba internasional yang menyasar pasar pengguna (penyalahguna) narkoba di Tanah Air.

Narkoba di Indonesia sebenarnya sudah dalam kategori mencemaskan dan hampir menjadi mengerikan atau sudah tingkatan 'mengerikan', karena efek narkoba ini akan merugikan seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Ambil contoh : yang kerap terjadi adalah kecelakaan yang diakibatkan penyalahguna narkoba yang menabrak sekian orang hingga tewas di jalan-jalan raya kota.

Atau pecandu yang mencuri harta ortu, tetangga. Atau pecandu yang nekat rampas hape anak SD untuk beli narkoba shabu. Dan atau atau yang lain, you name it.

Intinya penyalahgunaan narkotika jelas merugikan/merusak semua masyarakat, bukan hanya penyalahguna saja yang rusak, tapi masyarakat juga.



Hal meluasnya pengguna narkoba ini sangat memprihatinkan karena beresiko terhadap rusaknya mental juga fisik generasi muda usia belasan hingga 20 tahun dan juga generasi usia 20-50 tahun sekalipun karena penyalahgunaan narkoba yang dipersepsikan oleh para penyalahgunanya sebagai 'doping' dan 'obat pesta'.

Padahal penyalahgunaan narkoba yang berujung pada kecanduan adalah merusak (sangat merusak) kehidupan manusia.

Bahkan perilaku penyalahguna narkoba ini bisa merubah manusia menjadi sifat "hewani", dalam arti jika sudah kecanduan narkoba, maka orang pecandu bisa berubah bak 'hewan' yang perilakunya menjadi tidak peduli lagi akan soal prikemanusiaan yang adil apalagi beradab.

Perwakilan dari Universitas Jayabaya yang hadir dalam Bimtek P4GN BNN di Hotel Atlet Century ini adalah Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom (Wadek III FIKOM JAYABAYA) dan Wakil Ketua SEMA FIKOM JAYABAYA M.Rizki Sutarmansyah.



Dalam bimtek (bimbingan teknis) P4GN  (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba)  oleh Badan Narkotika Nasional ini juga mengundang perwakilan dari beberapa perguruan tinggi lainnya serta dari perwakilan pondok pesantren untuk mengikuti Bimtek P4GN BNN yang dihelat dua hari di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.

Materi-materi dalam bimtek P4GN BNN sangat menarik, berguna, serta menambah wawasan dan menggugah semangat anti penyalahgunaan narkoba. (Imung)

Sertifikat P4GN :





Rabu, 12 Februari 2020

Berhati-hati dalam Hidup




Nasehat orang tua kepada anaknya biasanya adalah senantiasa berpesan kepada anaknya agar selalu hati-hati dan waspada dalam hidupnya.

Prinsip hati-hati selalu ditanamkan oleh orang tua semenjak anak masih kecil, agar anak selalu waspada dan hati-hati terhadap kondisi sekitarnya.

Jika sikap kehati-hatian ini terus dijiwai oleh anak-anak sejak kecil, hingga masuk usia remaja, maka sikap kehati-hatian ini akan berdampak besar pada kehidupan anak-anak.

Sikap kehati-hatian akan mengasah karakternya.

Pada masa remaja, banyak remaja bersikap reckless atau sembrono dalam bersikap, bertutur dan beringkah laku di dalam kehidupan masa remajanya.

Bisa jadi remaja itu akan mencoba-coba hal-hal yang dianggapnya baru dan mengasyikkan dalam kehidupan ini.

Namun paling becik atau paling baik bagi remaja adalah senantiasa mengingat nasehat orang tua agar selalu berhati-hati dalam hidup masa remaja.

Jika melihat kawan pakai motor baru dan ngebut dengan gagahnya,dan terasa sungguh cool karena dengan motor atau mobil baru sang remaja bisa bergaya ngebut, maka anak remaja yang sudah memiliki dan menghayati makna hati-hati dalam hidupnya akan memilih menahan diri dari hawa nafsu darah mudanya yang juga ingin merasakan sensasi sekedar kebut-kebutan.

Lain halnya jika itu untuk olahraga yang terjamin keamanannya di sirkuit olahraga resmi, hal ini lain lagi.

Jika saat remaja seorang individu telah berhasil menerapkan sikap berhati-hati dalam hidupnya, maka ketika memasuki usia dewasa dia akan selalu waspada dan berhati hati dalam segala sikap,tingkah, dan perilakunya.

Sikap dari falsafah Jawa yakni gemi,nastiti dan ngati-ngati ini, saya membahasnya khusus dalam sikap berhati-hati.

Saat usia dewasa sang individu itu telah memasuki masa belajar di kampus atau kuliah atau bekerja, maka sikap berhati-hati selalu menjadi pertimbangan dalam kehidupannya.

Berhati-hati di sini bukan dalam pengertian terlalu berhati-hati hingga menciutkan nyali untuk berusaha demi kebaikan.

Hidup yang berhati-hati saja masih bisa mendapat bala dan bencana - padahal sudah hati-hati-, apalagi hidup menyerempet bahaya dan sembrono.

Menghitung resiko atau mengkalkulasi resiko dalam setiap ucapan, tindakan dan perbuatan bisa menjadikan individu mawas diri dan selalu berhati-hati dalam hidupnya.

Jika individu telah memahami rasa berhati-hati ini, maka semoga hidupnya bisa berjalan dengan baik sesuai koridor selaras dan seimbang dalam hidup tata norma bermasyarakat.

Gaya hidup hip-hip hurahura sesungguhnya dekat dengan kesembronoan, dan hidup yang menahan diri dari nikmatnya hura-hura adalah hidup yang penuh kehati-hatian.

Sikap hati-hati ini berarti mampu mengkalkulasi segala dampak dari tindakannya, sejak tindakan adalah lanjutan dari berpikir maka oleh karena itu pikiran sebaiknya jangan overthinking dan selalu berdoa meminta jalan yang terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons