cari kata

Sabtu, 10 Oktober 2015

21 Orang dari Panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro Ikuti Pelatihan Jurnalisme Warga


Para peserta pelatihan jurnalisme warga di Panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubro, Lenteng Agung,senin (10/10)

Para peserta pelatihan jurnalisme warga di Panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubro, Lenteng Agung, berfoto bersama Ketua Umum sekaligus narasumber Wilson Lalengke, Senin (10/10)

Sebanyak 21 orang peserta diklat jurnalisme warga dari panti Asuhan Siti Khadijah Al Kubro terlihat serius saat menyimak paparan pelatihan dari tim pembicara PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia).

Pelatihan ini digelar di lokasi panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro di Jl. Syukur No 54, Lenteng Agung, Jakarta Selatan selama 3 hari mulai dari tanggal 10 Oktober 2015 hingga 12 Oktober 2015.

Dalam pelatihan ini, anak-anak panti asuhan Siti Khadijah Al-Kubro diajarkan untuk menulis berita, membuat karangan, dan juga mengenal media massa on-line untuk praktek menulis berita.

Salah seorang peserta pelatihan bernama Andik (13) yang masih duduk di bangku kelas 7 pada SMP Muhammadiyah 1, Jakarta Selatan, menyatakan bahwa dirinya suka dan semangat mengikuti pelatihan jurnalisme warga ini karena, dia ingin menambah ilmu dan pengetahuan di bidang jurnalsitik.

“Saya ingin  belajar jurnalistik, agar bisa menulis dan memotret secara benar,” ujar Andik ketika ditemui di lokasi panti Asuhan Siti Khadijah Al-Kubro (10/10).

Menurut peserta lainnya yakni Anwar (14) yang  duduk di kelas 8 pada SMP Muhammadiyah 1, dirinya juga tak ketinggalan ingin menambah wawasan di bidang media massa.

“Saya ingin jadi wartawan, agar bisa keliling dunia untuk meliput kejadian-kejadian di mancanegara,” tutur Anwar.



Nara sumber dalam pelatihan ini yakni Wilson Lalengke, Spd, Msc,M.A menyatakan bahwa siapa yang menguasai informasi maka dia bisa menguasai dunia.

“Maka itu adik-adik rajin belajar dan juga pahami bagaimana memilih dan memilah informasi agar kita tidak sesat dan secara bijak dalam mengkonsumsi informasi,” papar Wilson dalam pelatihan itu. (imung)

Senin, 05 Oktober 2015

Mahasiswa dan Dosen FISIP Perdalam Jurnalisme Warga



Peserta pelatihan jurnalisme mengikuti acara diklat Jurnalisme Warga di ruang laboratorium FISIP UNIDA, Senin (5/10)



Dengan difasilitasi oleh PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) sejumlah 10 orang mahasiswa dan 5 orang dosen FISIP Universitas Djuanda Bogor melakukan pelatihan Jurnalisme warga. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan teknik penulisan dan pengambilan gambar untuk seorang citizen Jurnalis dan juga diharapkan berguna bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya di bidang media massa.


Menurut salah seorang peserta yakni Wira (20) yang merupakan mahasiswa FISIP semester 5 jurusan Administrasi Negara mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk mengikuti pelatihan ini karena materi yang diberikan berupa jurnalisme warga.

“Saya terus terang saja ingin memperdalam tentang jurnalistik agar bisa memahami ilmu tentang media massa,” ujar Wira yang ditemui di ruang laboratorium FISIP Unida  hari senin (5/10).


Selain itu rekan mahasiswa yang lain bernama Dinar (20) menyatakan pula ketertarikannya untuk menambah wawasan dalam ilmu media massa terutama tentang citizen Jurnalisme

dari ki-ka Mung Pujanarko (berdiri) Yosef Ferdyana (berdiri menunjuk layar), Ryan (duduk) panitia dari PPWI dan Wilson Lalengke dalam acara Diklat Jurnalisme warga di FISIP UNIDA 5-6 Oktober 2015


Dalam pelatihan ini narasumber yakni Wilson Lalengke menegaskan bahwa barang siapa yang menguasai informasi maka dirinya dapat menguasai dunia.

“Paradigma media massa sekarang sudah bergeser kepada peran aktif masyarakat sendiri sebagai pengolah informasi yang secara bebas dapat menciptakan informasi secara mandiri,” ujar Wilson dalam acara tersebut.

Nara Sumber lainnya yakni Mung Pujanarko menekankan pentingnya disiplin dalam membuat dokumentasi baik tulisan dan dokumentasi foto.

Sedangkan nara sumber Yosef Ferdyana memberika materi fotografi, serta Ryan selaku panitia bertugas untuk menjadi mentor dalam tugas-tugas jurnalistik pada para mahasiswa UNIDA Bogor. (imung)

Senin, 14 September 2015

50 Orang Mahasiswa IBM-ASMI Perdalam Bahasa Indonesia


Guna memperdalam pengetahuan tentang Bahasa Indonesia, maka sekitar 50 orang mahasiswa IBM- ASMI  tekun mempelajari Bahasa Indonesia.
Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini digelar di ruang  604 lantai 6 Gedung Kampus IBM-ASMI di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur pada hari Senin (14/9).

Dalam perkuliahan ini akan dibahas beberapa pokok materi penting tentang Bahasa Indonesia, antara lain penggunaan Bahasa Indonesia dalam tulisan berita yang baku.

Menurut salah seorang mahasiswa bernama Lutfi (21) mengatakan bahwa dirinya ingin memperdalam Bahasa Indonesia sekaligus ingin mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia dengan tekun agar tercapai hasil yang diinginkan.

“Saya ingin memperdalam Bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Lutfi ketika ditemui di Kampus IBM-ASMI, Senin (14/9).

Sementara itu menurut Yohana (20) juga mahasiswi IBM-ASMI mengatakan bahwa dengan mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia maka dirinya berharap dapat pula untuk menggunakan Bahasa Indonesia sehari-hari secara baik dan benar.

 Selanjutnya menurut Dosen Bahasa Indonesia yakni Mung Pujanarko, S.Sos, M.I.Kom menyatakan bahwa Bahasa Indonesia tidak bisa dipelajari tanpa praktek.

“ Karena Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan memerlukan praktek menulis, karena dengan menulis kita biasa untuk membuat sebuah karangan atau laporan yang baku dan benar dalam kaidah Bahasa Indonesia,” pungkas Mung Pujanarko. (*)

Jumat, 11 September 2015

30 Orang Mahasiswa Kelas Karyawan IBM ASMI Perdalam Bahasa Indonesia



Bangku di depan meja Pak Mung Pujanarko selaku Dosen Bahasa Indonesia, terisi penuh, dan hanya ada sebuah bangku kosong tepat di depan meja Dosen yang berkacamata itu. Hal ini membuktikan jika mata kuliah Bahasa Indonesia, mendapatkan perhatian yang penuh dan serius oleh para mahasiswa IBM ASMI yang mengambil mata kuliah ini.


Maka itu, sejumlah 30 orang mahasiswa IBM-ASMI kelas karyawan terlihat belajar bahasa Indonesia dengan sangat serius.

Bertempat di ruang 610, para mahasiswa ini dengan tekun menyimak mata kuliah yang diberikan, meski waktu telah menunjukkan pukul 19: 00 WIB. Kuliah yang dilaksanakan hari Jumat (11/9 ) ini berlangsung secara tertib dan direncanakan berakhir pada pukul 22: 00 WIB.

Menurut Supri (21) sebagai salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi kelas karyawan, dirinya menyatakan bahwa ingin mempelajari Bahasa Indonesia untuk dipergunakan secara lisan dan tulisan sehari-hari.

”Saya  ingin mahir dalam menulis menggunakan ejaan yang disempurnakan, agar dapat berguna di dunia kerja,” tutur Supri, Jumat (11/9).

Sementara itu menurut Fatma (19) menyatakan bahwa dirinya juga ingin mengetahui lebih dalam penggunaan bahasa baik secara tulisan dengan format penulisan yang  benar.“Saya ingin tidak tanggung-tanggung belajar bahasa Indonesia untuk menambah skill saya,” ujarnya.

Pada perkuliahan ini penjelasan dari Dosen, Mung Pujanarko menyatakan bahwa belajar Bahasa Indonesia harus senantiasa dipraktekkan agar mampu menulis menggunakan kalimat efektif dan efisien secara singkat dan jelas. (*)

Senin, 07 September 2015

Belajar Bahasa Indonesia Mutlak agar Sukses di Dunia Kerja






Pentingnya belajar Bahasa Indonesia mutlak untuk perkembangan karir mahasiswa kelak ketika memasuki dunia kerja. Seperti ketika 70 orang mahasiswa IBM-ASMI belajar mata kuliah bahasa Indonesia di kampus IBM-ASMI yang terletak di kawasan Pulo Mas Jakarta Timur, hari Senin (7/9).

Menurut salah seorang mahasiswa yang bernama Febri (17) menyatakan bahwa dirinya ingin belajar bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan diri berbahasa. Selain itu dirinya selaku mahasiswi juga sadar bahwa dengan belajar bahasa Indonesia maka bisa sukses di Dunia Kerja.

“Saya ingin belajar bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk modal kerja di dunia bisnis kelak, karena berbahasa Indonesia yang baik adalah modal utama dalam dunia kerja nanti,” ujar Febri.

Sedangkan pesan dari Dosen Bahasa Indonesia bernama Mung Pujanarko, S. Sos, M.I.Kom menyatakan bahwa mahasiswa harus belajar bahasa Indonesia yang baku. Dan membiasakan diri berbahasa Indonesia yang baku serta sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

“Karena belajar Bahasa Indonesia merupakan hal yang mudah namun kadang diabaikan oleh para mahasiswa karena itu tidak banyak mahasiswa yang dapat menulis secara baik, bisanya hanya copy paste atau mengkopi saja, tanpa mengetik dan menulis secara baku, ini harus dirubah dalam pelajaran bahasa Indonesia agar mahasiswa mampu menulis secara baku serta sesuai dengan sistem ejaan,” papar Mung Pujanarko. (*)

Jumat, 07 Agustus 2015

Bripda Tiara mengkilap seperti Mutiara






 Bripda Tiara Permata Putri salah seorang anggota Bidang Humas Polda Sumatera Barat merasa sangat antusias mengikuti pelatihan desain grafis dan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Divisi Humas POLRI. Bertempat di Kampus  Polimedia Media Kreatif Jl. Srengseh Sawah, Jakarta Selatan dirinya bersama 38 rekan lainnya dari seluruh POLDA di Indonesia akan menimba ilmunya scara maksimal guna memajukan di bidang kehumasan .

 Bripda Tiara Permata selaku anak dari Bapak Candra anggota Intelkam Polda Sumatera Selatan ini mengaku akan meneruskan jejak profesi ayahnya menjadi seorang polisi.

 Sebelum menjadi seorang Polwan berpangkat Bripda,  Bripda Tiara Permata  pernah bekerja freelance di salah satu stasiun televisi  di daerah yang terkenal dengan makanan khasnya pempek. Beralih dari situ karena tekadnya kuat dan didukung oleh orang tuanya, maka dia memutuskan menjadi seorang Polwan yang siap ditempatkan dimana saja.

Untungnya dia ditempatkan di satu pulau dengan ayahnya, sehingga kapanpun bisa pulang kampung bersama keluarganya tanpa terpisah jarak yang begitu jauh.

"Jadi semangat tidak akan putus dimana saja  berada" ujar  Bripda Tiara Permata.

Menjadi Polwan di Polda Sumbar dia merasa bangga, selain dapat melatih bakatnya yang sudah terasah akan menjadi semakin tajam, dan berharap nantinya akan menjadi ikon Polwan di seluruh Indonesia terutama di bidang Humas.

Tak hanya berparas cantik, ramah, suka senyum maka masyarakat akan merasa nyaman dan menaruh hormat tentunya. Oleh sebab itu POLRI harus merasa bangga mempunyai seorang Brigadir POLWAN seperti  Bripda Tiara Permata yang nantinya  akan membawa harum nama POLRI. (hendra)





Kamis, 30 Juli 2015

30 Orang Anggota Kodam Jaya Ikuti pelatihan Jurnalistik

Para peserta pelatihan jurnalistik di Kodam Jaya, kamis (30/7)

Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Heri Prakoso Ponco Wibowo  memberikan sambutan, kamis (30/7)



Jakarta- Sebanyak 30 orang peserta pelatihan Jurnalistik yang diadakan di Kodam Jaya terlihat tekun mengikuti acara pelatihan. Dalam pembukaan pelatihan, Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Heri Prakoso Ponco Wibowo menyatakan bahwa kemampuan dasar jurnalistik harus dapat dikuasai oleh peserta pelatihan.

“Setelah usai pelatihan ini diharapkan peserta mampu meningkatkan skill atau keahlian di bidang jurnalistik,” papar Kolonel Heri di depan para peserta (30/7).

Pelatihan berjalan selama satu hari yakni pada hari Kamis (30/7) bertempat di Media Centre Kodam Jaya Jl Mayjen Sutoyo No 5, Jakarta.

Menurut salah seorang peserta yakni Kapten (Inf)  Karnadin menyatakan bahwa  dengan mengikuti pelatihan ini maka dirinya ingin menambah ilmu dan juga belajar dunia Jurnalistik.
Sementara itu menurut peserta lainnya yakni Serda Dimas menyatakan bahwa dengan pelatihan, dirinya juga berharap agar mampu menguasai ilmu jurnalistik sebagai ilmu pelaporan untuk tugas sehari-hari di lapangan.

Menurut salah seorang nara sumber yakni Wilson Lalengke menjelaskan barang siapa yang mampu menguasai informasi maka dia menguasai dunia.

”Siapa yang bisa menguasai seluk beluk membuat informasi maka dia bisa menguasai sebuah wilayah dan juga memahami masyarakat sekitarnya,” ujar Wilson Lalengke.   Dalam pelatihan ini peserta diharapkan langsung praktek dan terjun ke lapangan. (*)


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons